Share to:

 

Cheaper by the Dozen

Untuk film, lihat Cheaper by the Dozen (film tahun 1950), dan Cheaper by the Dozen (film tahun 2003).

Cheaper by the Dozen adalah novel tahun 1946 karya Frank Bill Gilbreth, Jr. dan Ernestine Gilbreth Carey. Novel ini mengisahkan ahli studi gerak dan waktu bernama Frank Bunker Gilbreth, istri bernama Lillian Moller Gilbreth, dan kedua belas anaknya.

Judul novel ini berasal dari lelucon favorit ayah Frank Bill Gilbreth, Jr. Ketika mobil yang dikendarai Frank Sr. beserta keluarga berhenti karena lampu lalu lintas berwarna merah, pejalan kaki sering bertanya, "Hai, Mister! Kenapa punya anak banyak sekali?" Ia berpura-pura berpikir keras untuk menjawabnya, tetapi ketika lampu berganti hijau, ia akan berkata, "Mereka lebih murah kalau dibeli lusinan" ("Well, they come cheaper by the dozen, you know,") sambil berlalu.

Dalam kehidupan sebenarnya, anak nomor dua keluarga Gilbreth yang bernama Mary meninggal dunia karena difteri ketika masih berusia enam tahun. Di dalam buku, absennya Mary Gilbreth tidak disebut-sebut, dan kematiannya baru disebut dalam lanjutan berjudul Belles on Their Toes yang diterbitkan tahun 1952.

Film Cheaper by the Dozen dibuat tahun 1950 dengan bintang Clifton Webb dan Myrna Loy sebagai Frank dan Lillian Gilbreth. Dalam satu adegan, tokoh Mildred Natwick (tamu yang berkunjung) dicemoohkan sebagai anggota organisasi mirip gerakan Keluarga Berencana.

Buku kedua, Belles on Their Toes terbit tahun 1952, dan menggambarkan situasi setelah ditinggal Frank Sr. yang meninggal tahun 1924. Novel Belles on Their Toes juga diangkat sebagai film pada tahun 1952, dengan bintang Jeanne Crain dan Myrna Loy. Ceritanya berpusat pada kehidupan Mrs. Gilbreth dan anak-anaknya.

Film lain berjudul Cheaper by the Dozen diproduksi tahun 2003 dengan bintang Steve Martin dan Bonnie Hunt, tetapi tidak ada kaitannya dengan novel ini, kecuali keduanya sama-sama menampilkan sebuah keluarga beranak dua belas. Sekuelnya adalah Cheaper by the Dozen 2 yang dirilis bulan Desember 2005.

Referensi

Pranala luar

2016

Kembali kehalaman sebelumnya