Edwin Pratama Putra
Edwin Pratama Putra, S.H., (lahir 9 Juni 1989) adalah anggota DPD/MPR RI terpilih dari Provinsi Riau periode 2019-2024 dengan perolehan 263.603 suara. Ketika resmi dilantik, ia berusia 30 tahun, sehingga menjadikannya sebagai salah satu senator termuda[1] di Indonesia. Edwin Pratama Putra merupakan cucu dari Datuk Tabano,[2] pahlawan kemerdekaan Indonesia dari Kampar, Riau. Sebelum menjadi anggota DPD/MPR RI, ia dikenal sebagai konsultan politik. Ia mendirikan sekaligus menjadi CEO Intrapolnas,[3] sebuah lembaga konsultan politik yang melakukan pendampingan politik kepada calon eksekutif dan legislatif, baik di daerah maupun nasional. Ia juga merupakan salah satu pendiri Indonesia Terbilang,[4] sebuah organisasi masyarakat yang fokus terhadap isu ekonomi pedesaan. Masa Kecil dan RemajaIa tumbuh dalam keluarga yang sangat sederhana. Ibunya Siti Maryam berasal dari Siak Sri Indrapura dan bapaknya Emran Husin merupakan warga Kabupaten Kampar. Masa kecilnya dihabiskan di Bangkinang, Kabupaten Kampar. Di usia remaja, Edwin merupakan sosok yang aktif berorganisasi. Ketika duduk di bangku SMA, ia pernah memegang jabatan ketua Majelis Perwakilan Kelas. Kecintaannya terhadap lingkungan juga membuatnya dipercayai untuk memimpin organisasi ekstrakulikuler Siswa Pencinta Alam Pendidikan
KarierEdwin memulai karirnya dari bawah sebagai seorang staf pembantuan DPD RI. Sempat diangkat sebagai staf ahli, ia akhirnya memutuskan untuk maju sebagai calon DPD/MPR RI pada pemilu tahun 2019.[5] Staf Ahli DPD RI dan Staf Khusus KementerianSetelah memiliki cukup pengalaman sebagai staf pembantu DPD/MPR RI, Edwin akhirnya diangkat menjadi staf ahli. Sebagai staf ahli ia bertanggung jawab langsung terhadap salah satu anggota DPD/MPR RI. Menjadi staf ahli selama bertahun-tahun, ia mendapatkan pelajaran dan pengalaman di bidang politik yang ternyata dapat membantu dirinya menduduki kursi parlemen. Selain menjadi staf ahli DPD/MPR RI, ia juga dipercaya membantu kerja Kementerian Perindustrian pada era Airlangga Hartarto dengan menjadi Staf khusus Dirjen Industri Agro.[6] Mendirikan IntrapolnasDidorong oleh rasa ingin keluar dari zona nyaman, Edwin memutuskan untuk mengakhiri karirnya sebagai staf ahli DPD/MPR RI. Awalnya, ia sempat merasakan sulitnya berjuang di ibukota karena hidupnya seperti dimulai dari nol. Ia sempat bingung dengan kelanjutan kariernya. Namun, berkat bekal pengalaman dan ilmu yang secara otodidak dipelajarinya, Edwin memberanikan diri untuk membangun lembaga konsultan bisnis dan politik yang fokus kepada upaya pemenangan calon kepala daerah maupun legislatif. Meski belum sepopuler lembaga konsultan politik lain, lembaga yang ia beri nama Intrapolnas itu sudah dipercaya oleh kandidat dari Partai Politik maupun perseorangan di Pemilihan Umum Legislatif maupun Pemilihan Kepala Daerah di pulau Jawa dan Sumatera. Terpilih sebagai Anggota DPD RISebelum memutuskan untuk maju di DPD/MPR RI, ia mendapat tawaran dari beberapa partai politik untuk maju ke sebagai calon DPR RI. Namun karena konsistensi sikapnya sebagai seorang independen, Edwin memilih maju melalui jalur perseorang dengan dukungan faktual dari masyarakat yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Hasilnya, pada Pemilihan Umum Tahun 2019 Edwin berhasil meraih 263.039 Suara se-Provinsi Riau. Ia menjadi peraih suara terbanyak ke 2, meskipun saat itu ia baru pertama kali bertarung di pemilihan umum.[7] Sejarah elektoral
Referensi
Pranala luar |