Empati buatanEmpati buatan atau empati komputasional adalah pengembangan sistem kecerdasan buatan seperti robot pendamping atau agen virtual yang mampu mendeteksi dan merespons emosi manusia secara empatik.[1] Menurut para ilmuwan, meskipun sering dianggap menakutkan dan mengancam oleh banyak orang,[2] teknologi ini juga dapat memiliki banyak manfaat positif, khususnya dalam profesi yang secara tradisional terlibat dalam memainkan peran emosional seperti sektor pelayanan kesehatan.[3] Dari perspektif pemberi perawatan misalnya, melakukan kerja emosional di atas dan di luar persyaratan kerja berbayar sering mengakibatkan stres kronis atau kelelahan, dan mengakibatkan berkembangnya perasaan tidak peka terhadap pasien. Beberapa orang juga berpendapat bahwa hubungan peran emosional antara pasien dan robot sebenarnya dapat memiliki hasil yang lebih positif terutama untuk mengurangi kecemasan pasien, yang bisa dinyatakan dalam ungkapan: "jika saya hanya dirawat robot, mungkin penyakit yang saya derita tidaklah serius." Para ahli memperdebatkan kemungkinan hasil dari teknologi tersebut menggunakan dua perspektif yang berbeda. Entah empati buatan bisa membantu sosialisasi pemberi perawatan, atau berfungsi sebagai pemberi dukungan emosional.[3][4] Definisi yang lebih luas dari empati buatan adalah "kemampuan model non-manusia untuk memprediksi keadaan internal seseorang (misalnya, kognitif, afektif, fisik) berdasarkan sinyal yang ia pancarkan (misalnya, ekspresi wajah, suara, gerakan) atau untuk memprediksi suatu reaksi seseorang (termasuk, namun tidak terbatas pada keadaan internal) ketika dia dihadapkan pada serangkaian rangsangan tertentu (misalnya, ekspresi wajah, suara, gerakan, grafik, musik, dll.)".[5] Referensi
|