Euimin
Kehidupan awalPangeran dilahirkan pada tanggal 20 Oktober 1897 di Deoksugung di Seoul sebagai putra ke-7 Gojong, Kaisar Gwangmu dengan istri keduanya, Yang Terhormat Selir Eom Seon-yeong, yang memiliki gelar anumerta Putri Sunheon. Ia juga merupakan saudara tiri Kaisar Sunjong dan Yi Kang dari ibu yang berbeda. Ia diberi gelar Pangeran Kekaisaran Yeong pada tahun 1900, dan menjadi Putra Mahkota pada tahun 1907, walaupun ia lebih muda dari Pangeran Yi Kang. Pengaruh Pangeran Yi Kang terhadap takhta tidak kuat karena ibunya sendiri, Nyonya Jang, sudah meninggal. Pada bulan Desember 1907, ia dibawa ke Jepang sebagai preteks pelajarannya dan ia menikahi Putri Masako dari Nashimoto (4 November 1901 – 30 April 1989), putri sulung Pangeran Nashimoto Morimasa, pada tanggal 28 April 1920 di Tokyo. Pada tahun 1910, ketika Kaisar Sunjong dipaksa untuk mengabdikasikan diri oleh Jepang, ia diberi gelar Paduka Putra Mahkota dari Korea. Pada tanggal 24 April 1926, ia menjadi Raja Ri dari Korea (dihapuskan gelar berdaulat Korea setelah Perjanjian Aneksasi Jepang-Korea) ketika Kaisar Sunjong meninggal. Karier militerPangeran Yi Eun (juga dikenal sebagai Pangeran Ri Gin di Jepang) bekerja di Angkatan Darat Jepang sebagai Petugas Komandan resimen ke-59, Divisi Depot ke-4, Divisi ke-51. Ia juga bekerja di Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dengan pangkat jenderal, yang mengepalai Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Ia kemudian bekerja sebagai instruktor Staf Militer Perguruan Tinggi yang melekat dengan Inspektorat Umum Pelatihan Militer dan menjadi seorang anggota dari Dewan Penasihat Militer Jepang selama perang berlangsung.[1] Kehidupan akhirSetelah Korea menjadi independen dari Kekaisaran Jepang pada tahun 1945, ia meminta izin dari Presiden Syngman Rhee untuk diizinkan kembali ke Korea dengan keluarganya, tetapi permintaan itu ditolak. Pangeran ditawarkan posisi sebagai Duta Besar Korea di Istana St. James pada tahun 1960, tetapi ditolak dengan alasan kesehatannya tidak mengizinkan. Di bulan Nopember 1963, (atas permintaan dari Presiden Park Chung-hee) ia dan istrinya, Putri Mahkota Yi Bangja, kembali ke Korea untuk pertama kalinya dalam 56 tahun namun pangeran telah tak sadarkan diri dari penyakit Trombus dan dilarikan ke Rumah Sakit Seoul Sungmo dari Bandara Udara, dan tinggal di ranjang selama hidupnya. Pada masa akhirnya, ia tinggal di Balai Nakseon, Changdeokgung, bekas kediaman istana kerajaan di Seoul dengan Yi Bangja dan adik perempuannya Putri Deokhye. Tujuh tahun setelah kembali ke negaranya, ia meninggal pada tanggal 1 Mei 1970 di Balai Nakseon, Istana Changdeok, Seoul. Ia dimakamkan di Hongyureung di Namyangju, dekat Seoul dan dikenal dengan nama anumerta Putra Mahkota Pangeran Euimin dari Korea. Keturunan
Gelar dari lahir
Catatan
|