Harimurti Kridalaksana
Kanjeng Pangeran Haryo Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara (23 Desember 1939 – 11 Juli 2022) adalah seorang pakar sastra berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal sebagai kritikus sastra, penulis yang karya-karyanya telah diterbitkan di sejumlah buku. Harimurti merupakan salah satu guru besar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, sejak 2004, menjabat sebagai Direktur Pusat Leksikologi dan Leksikografi.[1][2][3][4] Riwayat Hidup
Riwayat PendidikanHarimurti memperoleh gelar sarjana sastra dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada 1963 kemudian melanjutkan studinya dalam bidang didaktik bahasa di Universitas Pittsburgh di Pennsylvania, Amerika Serikat pada 1970. Pada tahun berikutnya ia menjadi Fulbright Scholar di universitas tersebut. Kemudian pada 1973 ia mengikuti program musim panas dan menjadi sarjana tamu di Universitas Michigan, AS. Pada 1985, Harimurti menjadi sarjana Humboldt dengan tugas meneliti dan mengajar pada Universitas Goethe di Frankfurt am Main, Jerman. Pada 1987 ia meraih gelar Doktornya dalam ilmu sastra di Universitas Indonesia. Ia diangkat menjadi pangeran sentana di Pura Pakualaman Yogyakarta sehingga ia bergelar dan bernama Kanjeng Pangeran Harya (KPH) Martanegara. Harimurti mulai aktif dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada 1961, ketika ia menjadi guru dalam bidang civic dan penerjemah berbagai tulisan dalam ilmu politik dan ilmu sosial selama beberapa tahun. Pada tahun itu pula ia mulai mengajar di Universitas Indonesia. Pada 1963 ia mengajar Sejarah Linguistik dan Perbandingan Sejarah Linguistik Austronesia. Setahun kemudian ia mengajar di Universitas Katolik Atma Jaya dan di pelbagai perguruan tinggi di Jakarta dan Yogyakarta, termasuk di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Universitas Gadjah Mada. Ia juga pernah mengajar di Frankfurt, Napoli, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Hingga akhir hidupnya ia aktif sebagai Profesor dalam bidang Teori Linguistik dan Bahasa Indonesia. Ia pernah dua kali menjabat sebagai Ketua Jurusan Sastra Indonesia di Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan selama dua periode menjadi Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana. Ia juga mengajar di Universitas Trisakti di Jakarta. Selain itu, ia menjadi penguji luar Universitas Annamalai di India, Universitas Malaya, Universitas Putra Malaysia, dan Universitas Brunei Darussalam. Selain itu, Harimurti juga pernah menjadi konsultan bahasa Melayu pada Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua dan "Kamus Mandarin-Indonesia". Harimurti pernah menjadi peneliti pada Proyek Penelitian Internasional tentang Proses Perencanaan Bahasa di Universitas Stanford, California, AS dan Universitas Indonesia (1970-1971). Selain penelitian sosiolinguistik, Harimurti juga pernah mengadakan penelitian mengenai bahasa Melayu Riau di Pulau Bintan dan Pulau Lingga, lalu melanjutkan penelitiannya mengenai bahasa Orang Laut di Kepulauan Riau dan mengenai bahasa Orang Sakai di Riau Daratan dari 1969 hingga 1972. Penelitian ini disponsori oleh Lembaga Research Kebudayaan Nasional LIPI. Kemudian, pada 1974 ia melakukan survei politik bahasa di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Karier
Organisasi
BibliografiSebagai pakar bahasa, Harimurti telah menulis risalah lebih dari 100 dan buku lebih dari 20. Daftar berikut adalah sebagian karyanya:
Kehidupan pribadiIa menikah dengan Lien Harimurti dan dikaruniai tiga orang anak, yaitu Albertus Harsawibawa, Adrianus Harsawaskita, dan Bernadette Kushartanti.[5] Harimurti meninggal dunia pada 11 Juli 2022 di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Minggu, Jakarta pada usia 82 tahun.[6] Jenazahnya dikremasi di Rumah Duka Oasis Lestari, Tangerang. Pranala luar
Referensi
|