Huang (marga)
Huang (/ˈhwɑːŋ/, Hanzi sederhana: 黄; Hanzi tradisional: 黃) adalah sebuah nama marga Tionghoa yang berarti "Kuning". Sementara Huáng merupakan romanisasi Pinyin untuk aksara tersebut, maka juga bisa diromanisasi menjadi Hwang, Huong, Houang, Hoang, Wong, Hwong, Vong, Hung, Hong, Bong, Eng, Ng, Uy, Wee, Oi, Oei, Oey, atau Ooi, Ong, atau Ung atau Wijaya, Widjaya, Widjaja dikarenakan pengucapan aksara tersebut dalam berbagai dialek dan bahasa yang berbeda. Marga ini dikenal sebagai Hwang dalam bahasa Korea. Di Vietnam, marga ini dikenal dengan nama Hoàng atau Huỳnh. Huang menduduki peringkat ke-7 nama marga yang paling umum di TIONGKOK.[1] Populasi marga Huang di tiongkok dan Indonesia diperkirakan lebih dari 29 juta jiwa pada tahun 2000; ia juga merupakan marga untuk lebih dari 2 juta orang Tiongkok perantauan; 4,3 juta warga Vietnam (5,1%), dan sekitar 1 juta orang Korea (Sensus Korea Selatan tahun 2000 mengungkapkan bahwa 644.294 orang Korea Selatan bermarga Huang, menduduki peringkat ke-17).[2] Pengucapan dalam berbagai bahasaBahasa Tionghoa
Bahasa non-Tionghoa
Asal mulaHuang adalah sebuah nama marga kuno. Berdasarkan tradisi, terdapat beberapa perbedaan sumber mengenai asal mula marga Huang. Klan YingShaohao 少昊 mempunyai seorang anak, Gaoyao 皋陶 dan Gaoyao mempunyai seorang anak, Boyi 伯益. Boyi mendapat tugas untuk mengendalikan banjir dan memperoleh nama marga Ying 嬴 pada periode awal Dinasti Xia. Boyi menikahi putri bungsu Kaisar Shun dan mempunyai anak bernama Da Lian 大廉. Xia Yu menghadiahkan kerajaan Huang kepada Da Lian, dan keturunannya dikenal sebagai orang Huang.[3] Total ada 14 klan yang berasal dari klan Boyi Ying yakni Lain 廉, Xu 徐, Jiang 江, Qin 秦, Zhao 趙, Huang 黄, Liang 梁, Ma 馬, Ge 葛, Gu 谷, Mou 繆, Zhong 鍾, Fei 費, dan Qu 瞿. Klan JiSelama masa pemerintahan Kaisar Shun, Hui Lian 惠连, putra dari Lu Zhong 陆终, seorang keturunan dari Kaisar Kuning menorehkan kebajikan dalam pemanfaatan banjir sungai. Kaisar Shun memberikan kepada Hui Lian negara bagian Can'hu 参胡 (wilayah Fenyang, Provinsi Shanxi sekarang). Kaisar Shun mengganti nama Can'hu menjadi negara Huang, dan menganugerahkan kepada Hui Lian nama marga Huang dan nama "Yun" 云. Karenanya, Hui Lian dikenal juga dengan nama Huang Yun 黄云. Hui Lian menjadi leluhur bagi klan marga Huang. Keturunan dari Huang Yun (Hui Lian) memerintah negara Huang dari Shanxi sampai awal Periode Musim Semi dan Gugur (722-481 SM) ketika ditaklukkan oleh negara Jin 晋国.[4] Perkembangan dan emigrasiPada tahun 891 SM Raja Xiao dari Zhou menganugerahkan kepada Huang Xi 黄熙, dikenal juga dengan nama Huang Shi 黄石, generasi ke-53 keturunan Hui Lian, gelar bangsawan tinggi 'Hou' 侯 dan wilayah kekuasaan feodal di bagian timur Sungai Han 汉水 (wilayah Yicheng, Provinsi Hubei sekarang), yang diberi nama 'Huang' 黄 (berbeda dengan negara Huang dari Fenyang, Shanxi) dengan empat negara yakni Jiang 江, Huang 黄 dibangun oleh keturunan Bo Yi 伯益, Dao 道, dan Bo 柏 di lembah Sungai Huang 潢水 sebagai vasal. Negara Huang dari Yicheng, Hubei dikenal sebagai negara Huang Barat (Xi Huang 西黄) dalam sejarah.[5] Pada tahun 845 SM, Bangsawan Wen 文侯 Huang Meng 黄孟 (dikenal juga dengan nama Huang Zhang 黄璋) memindahakan ibu kota Negara Huang dari Yicheng, Hubei ke Huangchuan (Huangchuan, Henan sekarang). Keturunan Huang Xi memerintah negara Huang sampai tahun 648 SM ketika dihancurkan oleh negara Chu. Bangsawan tinggi negara Huang, Bangsawan Mu 穆侯 Huang Qisheng 黄企生, melarikan diri ke negara Qi. Rakyat negara Huang dipaksa untuk pindah ke negara Chu. Mereka mendiami wilayah yang sekarang masuk Provinsi Hubei, di suatu wilayah yang dikenal sebagai Prefektur Jiangxia 江夏郡 selama Dinasti Han (206 SM-220 M). Terdapat banyak tempat di wilayah ini yang diberi nama setelah 'Huang', seperti Huanggang, Huangpi, Huangmei, Huangshi, Huangzhou, dan lain-lain. Banyak juga rakyat negara Huang yang dipindahkan ke wilayah selatan Sungai Yangtze. Di antara mereka merupakan keturunan keluarga aristokrat dari negara Huang, yang kemudian berasimilasi dengan suku pribumi lokal dan keturunan mereka menjadi etnis minoritas non-Han bermarga Huang di bagian selatan Tiongkok sekarang ini.[5] Dari Jiangxia klan Huang kemudian menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan seterusnya ke seluruh penjuru dunia, oleh karenanya Jiangxia dipandang sebagai 'Tempat Lahir Klan Huang' dan nama "Jiangxia" diadopsi sebagai nama "balai pertemuan" 堂号 klan Huang. Sekarang, Klan Marga Huang dikenal sebagai "Klan Huang dari Jiangxia". Nama "Jiangxia" telah menjadi sinonim untuk klan marga Huang.[5] Selama Dinasti Jin (265-420), ketika bagian utara Tiongkok diserbu oleh suku-suku barbar, banyak orang utara (khususnya kaum artistokrat) pindah ke Tiongkok selatan bersama dengan kalangan istana Jin. Selama periode inilah anggota klan Huang bermigrasi ke Fujian.[5] Menurut Min Shu 闽书 (Buku tentang Min) (Dikutip dari Chung Yoon-Ngan): "Selama tahun ke-2 pemerintahan Yongjia (308 M), Dataran Tengah (Zhongyuan 中原) dalam keadaan kacau dan delapan klan: Lin 林, Huang, Chen 陈, Zheng 郑, Zhan 詹, Qiu 邱, He 何, and Hu 胡, memasuki Min 闽 (Provinsi Fujian sekarang)."[5] Dari Dinasti Tang (618-907) kemudian, banyak orang Tiongha-Han bermigrasi dari Fujian ke Guangdong dan provinsi-provinsi selatan lainnya. Huang berkembang menjadi sebuah klan besar di Tiongkok selatan dan merupakan marga terbesat ke-3 di Tiongkok selatan dewasa ini.[5] Migrasi ke Taiwan dimulai selama periode transisi dari Dinasti Ming (1368-1644) ke Dinasti Qing (1644-1912), ketika banyak orang Tionghoa-Han mengikuti pasukan loyalis Ming anti-Manchu di bawah Zheng Chenggong menyeberangi Selat Taiwan menuju Pulau Taiwan.[5] Migrasi Huang ke perantauan dimulai paling awal pada abad ke-14 ketika Dinasti Ming melakukan misi pelayaran ke destinasi di Asia Tenggara. Migrasi ke benua Amerika baru dimulai pada pertengahan abad ke-19 setelah pembukaan paksa pintu Tiongkok kepada dunia Barat. Huang merupakan salah satu klan marga terbesar di Amerika dewasa ini. Populasi anggota klan Huang di perantauan diperkirakan mencapai 2 juta jiwa pada tahun 2000.[5] Tokoh penting marga HuangTokoh historis
Tokoh modern
Referensi
|