Hukum EngelDalam ilmu ekonomi, hukum Engel menyatakan bahwa saat pendapatan meningkat, proporsi pendapatan yang dihabiskan untuk membeli makanan berkurang, bahkan jika pengeluaran aktual untuk makanan meningkat. Dalam kata lain, elastisitas pendapatan makanan selalu di antara 0 dan 1. Hukum ini dinamakan dari statistikawan Ernst Engel (1821–1896). Hukum Engel tidak menunjukkan bahwa pengeluaran makanan tetap tak berubah saat pendapatan meningkat: hukum ini menunjukkan bahwa proporsi pengeluaran konsumen untuk produk makanan (dalam persenan) meningkat lebih kecil daripada peningkatan pendapatan.[1][2] Salah satu penerapan hukum Engel adalah untuk melihat standar hidup suatu negara. Apabila "koefisien Engel" meningkat, maka negara ini lebih miskin, dan jika koefisiennya lebih kecil maka negara tersebut punya standar hidup yang tinggi. Hubungan antara hukum Engel, perkembangan teknologi, dan proses perubahan struktural juga penting untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi jangka panjang seperti yang diusulkan oleh Paolo Leon(1967)[3] dan Luigi Pasinetti(1981).[4] Pemikir komunis mengutip koefisien Engel sebagai pengukuran kuantitatif penderitaan kelas buruh. Beberapa pemikir Marxis menambah definisi koefisien Engel menjadi persentase pendapatan yang dihabiskan untuk membeli makanan, rumah, dan pakaian, atau dalam kata lain persentase pendapatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tetap hidup. Referensi
|