Share to:

 

Jakenan, Pati

Jakenan
Kantor Kecamatan Jakenan, Pati
Kantor Kecamatan Jakenan, Pati
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPati
Pemerintahan
 • CamatAris Soesetyo
Populasi
 • Total45,801(2.001) jiwa
Kode Kemendagri33.18.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3318090 Edit nilai pada Wikidata
Luas53 km²
Kepadatan850 jiwa/km²
Desa/kelurahan23
Peta
PetaKoordinat: 6°45′40″S 111°8′3″E / 6.76111°S 111.13417°E / -6.76111; 111.13417

Jakenan (bahasa Jawa: ꦗꦏꦼꦤꦤ꧀) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia, Kecamatan ini memiliki kodepos 59182. Pada masa kolonial, Kecamatan Jakenan menjadi ibu kota Kawedanan Jakenan yang membawahi Kecamatan Jaken, Jakenan, Pucakwangi, dan Winong.[butuh rujukan]

Geografi

Kecamatan Jakenan terletak di bagian timur Kabupaten Pati (sekitar 16 km ke arah timur kota Pati). Berada di ketinggian antara 10-25 meter dpl. Tepatnya berada di koordinat 6°45′0″LS,111°11′0″BT - 7°4′29″LS,111°9′3″BT[butuh rujukan]

Seluruh wilayahnya terletak di dataran rendah dengan tanah berjenis "aluvial". Daerah barat yang menjadi Daerah Aliran Sungai Sungai Juwana setiap tahun pada musim penghujan menjadi langganan banjir akibat meluapnya Sungai Juwana. Pada awal tahun 2008, banjir menenggelamkan daerah barat Kecamatan Jakenan hingga kedalaman 3,5 meter yang berlangsung selama lebih dari satu bulan.[butuh rujukan]

Desa/Kelurahan

Secara administratif, Kecamatan Jakenan terdiri atas 23 desa yang terbagi ke dalam 58 Rukun Warga (RW) dan 341 Rukun Tetangga (RT). Desa-desa tersebut adalah:[butuh rujukan]

Demografi

Mata pencaharian penduduk Kecamatan Jakenan sebagian besar adalah bertani dengan memanfaatkan lahan pertanian berupa sawah tadah hujan. Sebagian lagi menggantungkan hidup sebagai buruh pada berbagai industri yang ada di kota Juwana dan Pati Kota.[butuh rujukan] Karena minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia maka tidak sedikit warga yang pergi merantau ke lain daerah bahkan ke luar negeri, seperti umumnya warga Kabupaten Pati lainnya. Selain padi, produk pertanian daerah ini adalah kedelai dan kacang hijau.[butuh rujukan]

Perekonomian

Kecamatan Jakenan mepunya tiga pasar:[butuh rujukan]

  • Pasar Jakenan yang diberi nama Pasar "GO REJO" Pasar ini digunakan sebagai Pasar Orang dan Pasar Hewan.Pasar ini mulai sepi.
  • Pasar Sembaturagung yang disebut Pasar Jagan bertempat di Desa Sembaturagung dibuka setiap hari.
  • Pasar Banglean yang terdapat di desa Tambahmulyo.

Pembangunan

  • Jalan Raya Jakenan - Pucakwangi sedang dibangun pelebaran dan senderan demi kekuatan jalan .[butuh rujukan]
  • Kecamatan Jakenan pada tahun anggaran 2009 yang telah disetujui mendapat anggaran hanya satu satunya desa adalah desa tanjungsari . yang dalam programnya akan digunakan untuk pembangunan atau perbaikan aspal jalan desa khusunya dukuhan tanjung. Adapun PNPM dalam programnya akan digunakan untuk melanjutkan program yang telah ada yaitu penyenderan jalan desa khususnya jalan dukuhan miri yang menghubungkan ke jalan raya Jakenan - Pucakwangi.[butuh rujukan]

Pendidikan

UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Jakenan dipimpin oleh seorang wanita bernama ENDANG.S.L, M.Pd[butuh rujukan]

Pendidikan di Kecamatan Jakenan cukup memadai dengan terdapatnya SD Negeri di setiap desa (sejumlah 28 unit) (Sekolah Dasar Negeri) yang meliputi:[butuh rujukan]

ditambah dengan 6 MI (Madrasah Ibtidaiyah / SD Islam) yang terdiri atas[butuh rujukan]

Di tingkat sekolah menengah, di Kecamatan Jakenan terdapat 2 SMP Negeri, yaitu:[butuh rujukan]

ditambah dengan 3 MTs (Madrasah Tsanawiyah / SMP Islam), yaitu:[butuh rujukan]

Sedangkan di tingkat sekolah menengah atas[butuh rujukan]

Dalam bidang pendidikan non formal, kecamatan Jakenan memiliki 24 TK Taman kanak-kanak, 6 RA Raudlatul Atfal/TK Islam, sejumlah TPQ, Pondok Pesantren dan Majlis Taklim.[butuh rujukan]

Taman Kanak - Kanak 24 meliputi:[butuh rujukan]

Roudlatul Atfal RA:

Seni dan Budaya

Dengan semakin banyaknya group musik Dangdut dan Rebana di kecamatan Jakenan membuat penghasilan tambahan bagi warganya. Paling menonjol adalah group musik DangdutOM.EL FATAH dan OM. Salome Jakenan serta Orkes Zariden yang sedang hits di daerah Pati dan sekitarnya. Dan Kethoprak Wahyu Manggolo yang di Pimpin Bpk.Mogol Dk.Sleko, Ds.Tanjungsari, Jakenan[butuh rujukan]

Tokoh

  • K. Ahmad Sholih Lazimun

Merupakan putra dari K Lazimun. Tinggal di Desa Kalimulyo. Meskipun sudah menginjak usia lanjut tetapi semangatnya untuk menyiarkan agama Islam di daerahnya tidak pernah pudar. Tokoh yang hidup sederhana dan bersahaja ini selain mengampu berbagai majlis taklim di daerahnya juga menjabat sebagai Ketua Mutasyar Pengurus MWC. Nahdlatul Ulama Kecamatan Jakenan. Juga menjabat sebagai Ketua Penasehat Yayasan Perguruan Islam Al Lazimiyah. Di Jakenan dia merupakan ulama yang dianggap paling tua.[butuh rujukan]

  • K. Mubasyir

Tinggal di Desa Sidomulyo Kecamatan Jakenan. Mengasuh berbagai majlis taklim di desa Sidomulyo dan sekitar, menjabat sebagai ketua Syuriyah Pengurus MWC. Nahdlatul Ulama Kecamatan Jakenan. Juga menjabat sebagai Ketua Penasehat Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Huda Sidomulyo. Meskipun tergolong suka bercanda namun kadang sikapnya keras tanpa kenal kompromi.[butuh rujukan]

  • KH. Hasanudin

Tinggal di Desa Tondomulyo. Kelincahan dan kegesitannya dalam berdakwa menjadikannya banyak dikenal di berbagai daerah. Selain membina majlis taklim, dia juga menjabat sebagai Penasehat Yayasan Pendidikan Tarbiyatul Islamiyah Tambahmulyo dan Penasehat Yayasan Pendidikan Islam Miftahul Huda Tondomulyo.[butuh rujukan]

Sukawi Sutarip (lahir 15 Januari 1951) adalah wali kota Semarang sejak tahun 2000 dan periode yang kedua (2005-2010). Karena keberhasilannya memimpin ibu kota Jawa Tengah, ketua DPD Partai Demokrat itu mendapat dukungan luas untuk mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2008.[butuh rujukan]

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya