Janganlah engkau memegang AkuNoli me tangere adalah frasa bahasa Latin yang tercatat dalam Yohanes 20:17 versi Alkitab Vulgata, sebagai bagian dari perkataan Yesus kepada Maria Magdalena ketika mereka bertemu setelah kebangkitan-Nya. PenerjemahanTerjemahan ke dalam bahasa Indonesia dalam Alkitab Terjemahan Baru adalah "Janganlah engkau memegang Aku", sedangkan Terjemahan Lama menerjemahkan "Janganlah engkau menyentuh Aku"; dalam bahasa Inggris: "don't cling to me"[1][2][3] Frasa bahasa Yunani Koine berbunyi: Μή μου ἅπτου (mē mou haptou), yang lebih sesuai diterjemahkan sebagai "Berhentilah memegang Aku" atau "Berhenti menempel pada-Ku", yaitu suatu tindakan yang sedang berlangsung dan berkelanjutan, bukan suatu perbuatan sesaat saja.[4] Sebenarnya bentuk kata kerja yang digunakan bukan aorist imperative, yang akan mengindikasikan suatu tindakan sejenak atau sesaat, melainkan waktu sekarang, yang mengindikasikan tindakan yang sedang berlangsung (Lesson Five – Greek Verbs). Ketika, kemudian dalam pasal yang sama Yesus mengundang Tomas untuk menyentuh bagian samping-Nya, bentuk aorist imperative digunakan untuk mengindikasikan tindakan sesaat yang diusulkan (Yohanes 20:27).[5] PenggunaanAdegan dalam Alkitab di mana Maria Magdalena mengenali keberadaan Yesus Kristus setelah kebangkitan-Nya menjadi subjek tradisi ikonografi yang panjang, meluas dan terus menerus dalam seni Kristen dari Akhir Jaman Antik hingga saat ini.[6] Pablo Picasso, misalnya, menggunakan lukisan Noli me tangere oleh Antonio da Correggio, yang disimpan di Museo del Prado, sebagai sumber ikonografi untuk lukisan terkenal La Vie (Cleveland Museum of Art) yang apa yang disebut Periode Biru.[7] Kata-kata itu juga kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan suatu penyakit yang dikenal oleh para tabib abad pertengahan sebagai "kanker tersembunyi " atau kanker absconditus, karena semakin pembengkakan semakin besar terkait dengan kanker itu ditangani, semakin buruk jadinya.[8] Penggunaan liturgiKata-kata ini menjadi kiasan populer dalam Kidung Gregorian. Saat-saat pengucapannya adalah suatu subjek populer untuk lukisan dalam siklus Kehidupan Kristus dan subjek tunggal, di mana frasa ini biasanya menjadi judul. Dalam Gereja Ortodoks Timur, pelajaran Injil mengenai Noli me tangere adalah salah satu dari dua belas Injil Matins yang dibacakan selama Berjaga Sepanjang Malam pada hari minggu pagi. GemaEkspresi ini masuk ke dalam budaya dan sastra umum. Menurut Solinus, rusa-rusa putih ditemukan 300 tahun setelah kematian Caesar mengenakan kerah bertuliskan "Noli me tangere, Caesaris sum", yang berarti "Jangan sentuh aku, aku milik Caesar". Frasa ini, pada gilirannya, muncul dalam puisi lirik "Whoso list to hunt" ("Barang siapa mendaftar untuk berburu") oleh penyair abad ke-16 Sir Thomas Wyatt, ditulis di kerah rusa betina yang melambangkan kekasih yang sulit dipahami (kiasan) oleh pembicara: "Ada tertulis, di sekeliling lehernya yang indah: / Noli me tangere, karena aku milik Caesar."[9] Secara historis, ungkapan itu digunakan oleh orang Amerika pada Era Revolusi dalam referensi kepada bendera Gadsden — dengan derivasi "don't tread on me" ("jangan menginjak-injak aku")—dan representasi lain bertarikh ke Perang Kemerdekaan Amerika Serikat. Dalam militer Amerika Serikat, frasa ini dipakai dalam motto Tentara AS tertua di resimen infanteri, 3rd AS Infantri Resimen (The Old Guard; "Penjaga Tua"), yang terletak di Fort Myer, Virginia; simbol ular dapat ditemukan di lambang 369th Resimen Infanteri, yang dikenal sebagai Harlem Hellfighters. "Don't tread on me" adalah motto No. 103 (Bomber) Skuadron, Royal Air Force. Dalam kedokteran, frasa atau parafrasa dalam bahasa sehari-hari sering ditanamkan ke mahasiswa jurusan bedah mengenai organ tubuh yang sangat halus atau rentan untuk mengembangkan komplikasi jika terganggu; sampai paruh awal abad ke-20, pengucapan yang paling umum berkaitan dengan frasa ini bersangkutan dengan jantung. Di zaman sekarang, organ yang dianggap paling layak untuk frasa ini biasanya adalah pankreas; pepatah "makan ketika anda bisa, tidur ketika anda bisa, jangan main-main dengan pankreas" umum ditemukan di dalam anekdot mengenai pembedahan. Frasa itu juga merupakan judul buku José Rizal yang mengkritik penjajahan Spanyol di Filipina. Di dalamnya, frasa ini membangkitkan suatu kanker kelopak mata, sebuah istilah yang digunakan oleh dokter mata; melambangkan orang-orang buta terhadap pemerintah yang berkuasa, yang oleh Rizal dianggap kanker sosial bahwa orang-orang terlalu takut untuk menyentuh. Dalam seni
Lihat pula
Referensi
Pustaka
Pranala luarMedia tentang Noli me tangere di Wikimedia Commons Wikimedia Commons memiliki media mengenai Noli me tangere. |