Share to:

 

Komodo Armament D5

Senapan serbu D5
Jenis Senapan serbu
Negara asal Indonesia
Sejarah produksi
Perancang Komodo Armament
Produsen Komodo Armament
Diproduksi 2014 (?)–sekarang
Spesifikasi
Berat
  • 1,5 kg kosong (D5 polymer)
  • 3,4 kg kosong (D5 standar)
Panjang 840 mm (dengan popor diperpanjang), 770 mm (dengan popor memendek)
Panjang laras
  • Short barrel 10,5 in (270 mm)
  • Medium barrel 12,5 in (320 mm)
  • Long barrel 14,5 in (370 mm)

Peluru 5.56×45mm NATO
Kaliber 5,56mm
Mekanisme Otomatis or semi otomatis, gas-operated, direct gas impingement. Model berbasis piston tersedia
Rata² tembakan 700 ppm
Kecepatan peluru 900 m/s
Jarak efektif 400 m
Amunisi Magasin polimer 30 peluru
Alat bidik Bidikan besi, tetapi bidikan optik dimungkinkan dengan adanya rel picatinny.

Komodo Armament D5 adalah sebuah senapan serbu yang diproduksi PT Komodo Armament Indonesia. Senapan ini menggunakan amunisi 5.56×45mm NATO. Seperti senapan Komodo Armament lainnya, senapan serbu D5 diproduksi menggunakan bahan polimer, dengan cerakote atau finishing anodize keras.[1] Ia memiliki rel picatinny pada arah pukul 9, 12, 3, and 6. Pelindung laras (pelindung tangan — handguard) adalah sebuah rail integration system (RIS) dengan beberapa rongga terbuka, membuat proses disipasi panas pada laras lebih cepat ketika dalam mode penembakan otomatis penuh. Model penutup barel juga dirancang agar ringan namun kaku. Untuk popor, D5 mengadopsi jenis popor teleskopik dari bahan polimer yang dapat disesuaikan. Bahan polimer juga digunakan di magasin, yang berisi 30 peluru. Kandungan lokal untuk senjata ini telah mencapai 80%. Yang masih diimpor adalah bahan untuk membuat laras dan teleskop bidiknya. Proses rifling dan shaping dilakukan di Indonesia. Umur laras adalah sekitar 6000 tembakan, dengan penembakan konstan.[2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Assault Rifle". Komodo Armament Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-15. 
  2. ^ Pratama, Adrian (22 February 2018). "Komodo D5 , Assault Rifle Buatan Bekasi". BRIGADENews. Diakses tanggal 15 January 2020. 


Kembali kehalaman sebelumnya