Kosmos (buku Humboldt)
Kosmos: Sketsa Deskripsi Fisik Alam Semesta (bahasa Jerman: Kosmos – Entwurf einer physischen Weltbeschreibung) adalah sebuah risalah berpengaruh mengenai sains dan alam yang ditulis oleh ilmuwan dan penjelajah Jerman Alexander von Humboldt. Ini dimulai sebagai seri ceramah yang disampaikan oleh Humboldt di Universitas Berlin, dan diterbitkan dalam lima jilid antara tahun 1845 dan 1862 (jilid kelima diterbitkan secara anumerta dan diselesaikan berdasarkan catatan Humboldt). Dalam volume pertama, Humboldt melukiskan "potret alam" secara umum, yang menggambarkan sifat fisik luar angkasa dan Bumi. Pada jilid kedua ia menguraikan sejarah ilmu pengetahuan.[1] Banyak dibaca oleh akademisi dan orang awam, Kosmos menerapkan pandangan Yunani kuno tentang keteraturan kosmos (harmoni alam semesta) di Bumi, menunjukkan bahwa hukum universal juga berlaku pada kekacauan dunia terestrial dan kontemplasi terhadap alam dapat menghasilkan kesadaran akan keutuhan dan koherensinya. Humboldt menganut subjektivitas pengamat dan "dengan demikian bertentangan dengan ideologi sains yang berkembang, objektivitas yang berusaha memurnikan sains dengan menghilangkan subjektivitas sama sekali".[2] Kosmos dipengaruhi oleh perjalanan dan studi Humboldt, tetapi terutama oleh perjalanannya melintasi Amerika. Seperti yang ditulisnya, “penemuan Amerikalah yang menanam benih Kosmos”.[3] Karena semua pengalamannya di lapangan, Humboldt sangat memenuhi syarat untuk tugas mewakili alam semesta dalam satu karya. Dia memiliki pengetahuan yang luas tentang banyak bidang pembelajaran, beragam pengalaman sebagai seorang penjelajah, dan sumber daya dunia ilmiah dan sastra yang dimilikinya.[1] Kosmos sangat populer ketika dirilis, dengan volume pertama terjual habis dalam dua bulan, dan karyanya diterjemahkan ke sebagian besar bahasa Eropa. Humboldt menulis dalam jurnalnya sketsa lebih lanjut dari jilid Kosmos yang diberi judul Kosmos 1 sampai 9. Jilid ini hanya tersisa rancangan judulnya dan setengah ditulis sampai kematian Humboldt pada tahun 1859. Meskipun ilmu pengetahuan alam telah menyimpang dari perspektif romantis Humboldt yang disajikan dalam Kosmos, karya tersebut masih dianggap sebagai pencapaian ilmiah dan sastra yang substansial, karena telah mempengaruhi kemajuan ilmiah selanjutnya dan memberikan perspektif pemersatu pada studi sains, alam, dan umat manusia.[4] Referensi
|