Let It Be
Let It Be adalah album ke-12 sekaligus album studio terakhir yang dirilis oleh The Beatles. Album ini dirilis pada tanggal 8 Mei 1970 oleh Apple Records tak lama setelah The Beatles mengumumkan pembubarannya. Sebagian besar lagu di album Let It Be direkam pada bulan Januari 1969, sebelum perekaman dan perilisan album Abbey Road. Untuk alasan ini, beberapa kritikus dan penggemar seperti Mark Lewisohn berpendapat bahwa Let It Be adalah album kedua dari belakang. Let It Be awalnya dimaksudkan untuk dirilis sebelum Abbey Road pada periode pertengahan 1969 dengan judul Get Back, tetapi The Beatles tidak puas dengan versi ini, yang dimix dan dikompilasikan oleh Glyn Johns dan untuk sementara waktu dikesampingkan. Versi yang baru dari album tersebut diciptakan oleh Phil Spector pada tahun 1970 dan akhirnya dirilis dengan judul Let It Be, yang menjadi latar belakang film tahun 1970 yang berjudul sama. Sebelum perilisan album, ada tiga lagu yang sebelumnya direkam dan dirilis sebagai singel, yaitu "Get Back"/"Don't Let Me Down" dan "Let It Be". Spector meremix dan memasukkan singel-singel itu ke dalam album, terkecuali "Don't Let Me Down". Walaupun mendapat komentar yang beragam dari majalah Rolling Stone pada saat perilisannya, album ini diletakkan di peringkat 86 oleh majalah itu dari 500 album terbesar sepanjang sejarah pada tahun 2003.[1] Let It Be... Naked dirilis pada tahun 2003, sebuah versi alternatif yang ‘’menelanjangi’’ album dari hasil kerja Phil Spector dan menggunakan variasi dari beberapa lagu-lagu. SejarahKonsepDi akhir 1968, dua tahun lebih semenjak The Beatles berhenti mengadakan tur, Paul McCartney berkeinginan untuk membawa grup itu tampil kembali di atas panggung. Sesi rekaman pada tahun itu untuk The Beatles (secara umum dikenal dengan judul White Album) diwarnai dengan beberapa pertengkaran serius dan merenggangnya hubungan antar personil. McCartney merasa bahwa ‘’kepaduan’’ grup telah hilang selama bertahun-tahun dikarenakan tiadanya pertunjukkan langsung dan juga karena menggunakan studio bukan untuk merekam permainan alat musik namun untuk membuat rekaman yang semakin komplek dengan overdubbing oleh masing-masing personil. Ia juga meyakini bahwa cara terbaik untuk mengembalikan antusiasme dan kerukunan sesama mereka adalah dengan membawa grup itu kembali ke reherseal sesegera mungkin (White Album diselesaikan pada bulan Oktober 1968) dan mulai mengerjakan album baru yang sedikit atau tidak memanfaatkan kemudahan di studio atau overdubbing berkali-kali. Ini akan membuat mereka kembali ke asal dengan bermain alat musik asli, kemungkinan merekam beberapa atau semua bagian album baru dalam tur konser penuh. Ide kembali ke asal ("back to basics") berasal dari sejumlah musisi rock pada masa ini yang bereaksi terhadap musik psikedelik dan progresif yang dominan 2 tahun berikutnya. McCartney juga memutuskan untuk mengundang produser atau teknisi Glyn Johns untuk berkontribusi dalam perekaman. Tugas yang diberikan oleh McCartney tidak begitu jelas karena ia juga masih mengharapkan jasa George Martin. Hasilnya, Johns tidak paham apakah ia ditugaskan untuk memproduseri (atau sebagai asisten produser) atau hanya mengurus bagian teknis saja. Martin sendiri pun tidak mengetahui apa yang harus ia lakukan. Awalnya tiga yang lain kurang setuju dengan ide McCartney. Mereka baru saja menyelesaikan kerja lima bulan dari album sebelumnya. George Harrison, khususnya, paling tidak menyukai ide tur yang melelahkan seperti pada masa Beatlemania.[2] Namun, kemudian ia tampak sangat menikmati jam session dengan Bob Dylan dan Delaney and Bonnie di AS, yang membuatnya kembali menemukan kesenangan bermain alat musik secara langsung. Hal ini membuatnya menerima ide kembali ke dasar. Pendekatan yang sama juga mendapat respon baik dari John Lennon, yang semakin lelah dengan apa yang ia anggap sebagai teknik artifisial berlebihan dalam rekaman Revolver dan mereka juga kembali memainkan alat musik tanpa “embel-embel” dalam kemunculan di The Rolling Stones Rock and Roll Circus. Sebagai tambahan, semua anggota grup sangat menikmati rekaman lagu yang ditulis oleh Lennon "Happiness Is a Warm Gun" dalam sesi White Album yang dikarenakan adanya perubahan bagian-bagian dan time signature yang sangat banyak, mengharuskan keempat anggota untuk fokus dan mengembalikan keterampilan bermain alat musik mereka guna meletakkan trek ritem dasar yang konsisten sebelum tiap overdubbing ditambahkan. Pada akhirnya, grup tersebut setuju untuk mengadakan latihan sesegera mungkin setelah tahun baru 1969 walaupun kesimpulan yang cocok atau pengarahan yang tepat masih belum disetujui. KonflikSesi latihan dan rekaman album tidak berjalan mulus. Ketidakakuran yang dimulai sejak masa rekaman album White Album pada tahun lalu kembali menciptakan masalah. Hubungan mereka menjadi dingin. Lennon dan McCartney pun tidak bekerja sama lagi. McCartney mengambil alih peran sebagai ketua, sementara Lennon lebih suka menghabiskan waktu di studio dengan Yoko Ono, yang berada di dekatnya sepanjang waktu. Hal ini mengakibatkan keretakan dalam grup ini. Akhirnya, Harrison keluar dan berhenti dari sesi rekaman setelah bertengkar beberapa kali dengan McCartney dan sekali dengan Lennon dikarenakan McCartney terlalu perfeksionis dan Lennon tidak lagi menaruh perhatian pada grup. Harrison kembali beberapa hari kemudian setelah dibujuk. Versi film memperlihatkan banyak pertengkaran di antara mereka dan sering kali disebut sebagai film dokumenter yang mempertontonkan proses pembuatan sebuah album selain "perpecahan sebuah grup musik".[3] Latihan di TwickenhamKarena semua sesi latihan akan difilmkan oleh Michael Lindsay-Hogg dan krunya, dibuatlah keputusan membuat film studio dan sound stage di Studio Twickenham. The Beatles mulai latihan di sana tanggal 2 Januari 1969. Rekaman suara dibuat dengan perekam "Mono Nagra" hanya sebagai suara latar film; tidak ada rekaman multi-track profesional yang dibuat dalam sesi itu karena The Beatles hanya latihan untuk bersiap-siap mengadakan pertunjukkan langsung yang direncanakan sebelumnya. Phil Spector kemudian menggunakan cuplikan dialog dari latihan ini (Lennon menyebut "Ratu berkata tidak untuk anggota FBI yang merokok mariyuana/ganja"/"Queen says no to pot-smoking FBI members") untuk intro "For You Blue" pada album yang sudah diselesaikan. Banyak rekaman bootleg yang diambil dari rekaman lagu latar, cuplikan dialog dan musik ini digunakan dalam disk kedua Let It Be... Naked yang dirilis tahun 2003. Sesi latihan kembali menjadi ajang pertengkaran. Kurangnya antusiasme dan fokus, membuat permainan mereka menjadi jelek dan tidak profesional. Hal ini tidak juga terbantu walau sudah berlatih bermain secara langsung sebelumnya. McCartney mulai menghimpun dan menyemangati mereka, tetapi sikap tersebut dipandang personil lain sebagai pengekangan. Masalah memuncak tanggal 6 Januari, saat Harrison bertengkar dengan McCartney dalam sesi latihan "Two of Us", yang kemudian menjadi salah satu adegan paling terkenal di film Let It Be. Yang tidak terekam dalam film adalah pertengakaran hebat antara Harrison dengan Lennon tanggal 10 Januari. Harrison kesal dengan sikap acuh Lennon terhadap grup itu. Menurut jurnalis Michael Housego dari The Daily Sketch, ketegangan ini berubah jadi saling pukul, walau pada tanggal 16 Januari, Harrison mengatakan bahwa "tidak ada saling pukul. Kami hanya bertengkar." Setelah makan siang, Harrison mengatakan "pergi dari grup ini sekarang" dan "jumpa lagi nanti di kelab". Ia langsung keluar, masuk ke mobil dan tidak pulang ke rumah dimana ia tinggal bersama istrinya, Pattie di Kinfauns, tetapi pergi ke rumah orang tuanya di Speke, Liverpool.[4] Setelah Harrison pergi sore itu, ketiga personil lain mencoba untuk melanjutkan latihan. Sebagai solusi praktis untuk menggantikan Harrison, Lennon menyarankan untuk menyewa Eric Clapton, kemungkinan sebagai anggota permanen jika Harrison tetap pada keputusan untuk benar-benar keluar. McCartney dan Starr menolak saran itu dengan alasan bahwa grup itu tidak lagi bisa disebut Sebagai The Beatles jika anggotanya tidak lengkap. Sesi rekamanSatu minggu kemudian, grup itu menyetujui syarat-syarat yang diajukan oleh Harrison agar ia kembali, antara lain pergi dari soundstage Twickenham yang dingin dan bergema. Sesi rekaman dilanjutkan tanggal 22 Januari saat grup itu pindah ke Apple Studios. Rekaman multi-track dimulai sejak tanggal itu[5] dan berlanjut sampai 31 Januari[6] Harrison datang dengan pemain kibor Billy Preston untuk meredakan ketegangan dan melengkapi pertunjukkan langsung mereka. Preston bekerja sama dengan The Beatles selama sesi di Apple Studios. Ide konser langsung mencapai puncaknya saat The Beatles dan Preston tampil tanggal 30 Januari di atap gedung Apple di 3 Savile Row di depan sedikit penonton yang terdiri dari teman-teman dan karyawan. Pertunjukkan mereka dihentikan oleh polisi setelah ada keluhan karena membuat kebisingan. Konser lengkap beredar di antara para kolektor rekaman bootleg selama bertahun-tahun. Tiga nomor lagu direkam dalam konser atap gedung, yaitu: "Dig a Pony", "I've Got a Feeling" dan "One After 909", yang semuanya muncul di album, sementara beberapa bagian pembicaraan muncul di lagu-lagu yang direkam di studio. The Beatles memainkan ratusan lagu dalam sesi Get Back/Let It Be. Di samping lagu-lagu original yang akhirnya dirilis di album Let It Be, ada lagu-lagu lama yang muncul di album Abbey Road, seperti "Mean Mr. Mustard", "She Came in Through the Bathroom Window", "Sun King", "Polythene Pam", "Golden Slumbers", "Carry That Weight", "Something", "Maxwell's Silver Hammer", "Oh! Darling", "Octopus's Garden", dan "I Want You (She's So Heavy)". Ada pula lagu-lagu yang ternyata berakhir di album-album solo personilnya seperti lagu Lennon "Jealous Guy" (pada saat ini disebut "Child of Nature" dan sebenarnya ditujukan untuk track White Album) dan "Gimme Some Truth", lagu Harrison: "All Things Must Pass", "Isn't It a Pity", "Let It Down" dan "Hear Me Lord", serta McCartney: "Another Day", "Teddy Boy", "Junk" (awalnya ditulis untuk White Album) dan "The Back Seat of My Car" (yang muncul di album Ram). Perhatian keempat personil The Beatles tertuju pada sejumlah besar daur ulang, permainan impromptu 12-bar blues, dan beberapa lagu baru seperti "Madman" yang tidak diselesaikan. Musik yang didaur ulang termasuk yang klasik seperti "Adagio for Strings" karya Samuel Barber, lagu jazz "Ain't She Sweet", lagu-lagu rock and roll awal: "Stand By Me", "Words of Love", "Lonely Sea", "Bésame Mucho" (oleh komposer Meksiko Consuelo Velázquez; lagu yang sering dinyanyikan The Beatles pada masa-masa awal) dan "Blue Suede Shoes". Lagu Bob Dylan juga dinyanyikan seperti "Positively 4th Street", "All Along the Watchtower" dan "I Shall Be Released".[7] Hanya sedikit saja lagu-lagu ini mereka mainkan dengan lengkap karena sebagian besar hanya berupa fragmen-fragmen dan lirik-lirik yang terlupa. Sesi latihan dan rekaman difilmkan dan diambil sebagai latar film Let It Be (film). Dua lagu yang muncul di album tidak direkam dalam sesi di Apple Studios. "Across the Universe" direkam di EMI Studios pada Februari 1968, dan "I Me Mine" tidak direkam sampai Januari 1970 setelah John Lennon mengumumkan kepergiannya dari grup. Penyelesaian dan rilisPada Maret 1970 tape sesi diberikan kepada produser Amerika Phil Spector. Spector mengerjakan track mereka dan mengkompilasikan dan akhirnya merilis album jadi yang berjudul Let It Be. Album dan film yang berjudul sama dirilis pada tanggal 8 Mei 1970; The Beatles telah bubar pada saat itu. Film yang memperlihatkan saat-saat kritis grup tersebut dan pertunjukkan di atas gedung. Pertunjukkan di atas gedung ditutup dengan lagu "Get Back" dan setelah itu Lennon berkata "Saya ingin ucapkan terima kasih pada segenap anggota grup dan diri kami, dan saya harap kami lolos audisi." Candaan ini ditambahkan ke lagu versi studio yang muncul di album. Beberapa lagu dari sesi rekaman juga dirilis secara resmi dalam versi yang berbeda dari yang ada di album Let It Be. "Get Back"/"Don't Let Me Down" dan "Let It Be" dirilis sebagai singel masing-masing pada tahun 1969 dan 1970.[8] Tujuh lagu adalah pertunjukkan langsung, sesuai dengan konsep album: "I've Got a Feeling", "One After 909" dan "Dig a Pony" dari konser atap gedung, dan "Two of Us", "Dig It", "Get Back" serta "Maggie Mae" dari sesi studio. Kontras dengan konsep, versi album "For You Blue", "I Me Mine", "Let It Be" dan "The Long and Winding Road" direkam dengan editing, splicing, dan overdubs. "Don't Let Me Down", yang juga direkam langsung dan sebelumnya dimasukkan dalam album "Get Back" sisi-B, tidak disertakan dalam album ini.[9] Lagu kedua belas di album ini adalah versi edit dari rekaman asli di Twickenham tahun 1968, "Across the Universe", dan tidak direkam menggunakan tape multi-track pada sesi Januari 1969.[10] McCartney sangat kecewa dengan beberapa lagu yang mendapat sentuhan Spector, terutama "The Long and Winding Road". McCartney telah mengkomposisikan lagu itu sebagai balada piano, tetapi Spector memberi efek orkestra dan simfoni. McCartney gagal untuk membatalkan perilisan versi Spector atau setidaknya memperbaikinya. Walaupun kritikan terus dilemparkan kepada Spector selama bertahun-tahun karena perbuatannya, Lennon membelanya dalam wawancara tahun 1971 dengan Rolling Stone dengan mengatakan "Ia diberikan beban yang sangat berat sebuah rekaman sampah yang buruk dengan perasaan yang tidak menyenangkan terhadapnya, dan ia membuatnya menjadi sesuatu." ("He was given the shittiest load of badly-recorded shit with a lousy feeling to it ever, and he made something of it") Di Britania Raya, album ini aslinya dikeluarkan oleh Apple (dan didistribusikan oleh EMI) dalam kotak eksklusif yang juga termasuk sebuah buku bergambar foto-foto film (still) Let It Be. Beberapa bulan kemudian, album ini dirilis ulang di Britania Raya dengan bungkus LP standar tanpa buklet. Di Amerika Serikat, album Let It Be dirilis oleh Apple Records namun film didistribusikan oleh United Artists. (anak perusahaan EMI Capitol, yang memegang kontrak The Beatles untuk AS, secara bersamaan memiliki hak terhadap musik dalam album dan dapat mendistribusikan lagu ke dalam beberapa singel dan album kompilasi. Namun begitu, Capitol, tidak memiliki hak untuk merilis atau mendistribusikan album original. Untuk mengindikasikan bahwa Let It Be tidak didistribusikan oleh Capitol, label rekaman asli di Amerika menggunakan apel merah, berbeda dengan apel hijau di Inggris. Pada awal tahun 1976, ketika kontrak The Beatles dengan EMI berakhir, katalog grup musik itu di AS ditransfer dari Apple ke Capitol;Let It Be malahan tidak ada di pasar Amerika selama 3 tahun karena habis.[11] Pada tahun 1979, Capitol/EMI mengakuisisi United Artists Records; dengan demikian, Capitol mendapatkan hak 2 album Beatles yang sebelumnya didistribusikan di AS oleh United Artists, Let It Be dan album soundtrack A Hard Day's Night. (Karena A Hard Day's Night tidak pernah diterbitkan oleh Apple di AS, album itu masih diproduksi di AS di bawah label United Artists ketika kontrak Apple berakhir pada tahun 1976.) Tak lama setelah mengakuisisi United Artists Records, Capitol merilis ulang kedua album Beatles UA dengan label Capitol. Album Let It Be pertama kali dirilis dalam format CD pada 19 Oktober 1987. Bersama dengan album Beatles yang lainnya, EMI merilisi CD yang dire-master pada tanggal 9 September 2009 dan sebuah versi elektronik (24-bit format FLAC dan MP3 dalam USB) pada tanggal 4 Desember 2009. Sebagian besar kritikus merasa bahwa suaranya secara signifikan menjadi lebih baik daripada CD tahun 1987 dikarenakan teknologi transfer digital yang berlaku pada tahun 2009. The Beatles memenangi Academy Award untuk Best Original Song Score pada tahun 1970 untuk lagu dalam film. PenerimaanLet it Be menjadi hit baik di film maupun album, dan memenangkan Grammy Award untuk kategori Soundtrack Terbaik. Paul McCartney yang berkesempatan untuk menerimanya. Sementara itu, berita-berita tentang bubarnya The Beatles membuat para penggemar kecewa. Banyak kritikus dan penggemar tidak menyukai perubahan yang dilakukan oleh Spector terhadap warna musik The Beatles. Pada akhir 1970, John Lennon merilis album John Lennon/Plastic Ono Band, yang menyertakan "God" sebagai lagu penutup. Lennon menyanyikan "I don't believe in Beatles." Ia memberi jawaban dalam wawancara panjang kepada majalah Rolling Stone. Wawancara ini nantinya diterbitkan sebagai buku berjudul Lennon Remembers. Catatan
Referensi
Press. ISBN 0-7607-0327-2. line feed character di
Pranala luar
|