Share to:

 

Partai Sosialis (Portugal)

Partai Sosialis
Partido Socialista
SingkatanPS
PresidenCarlos César
Sekretaris JenderalAntónio Costa
PendiriMário Soares
Dibentuk19 April 1973 (1973-04-19)
Disahkan1 Februari 1975 (1975-02-01)[1]
Didahului olehAcção Socialista Portuguesa
Kantor pusatLargo do Rato 2,
1269–143 Lisboa
Surat kabarAcção Socialista
Sayap pelajarEstudantes Socialistas
Sayap pemudaPemuda Sosialis
Sayap wanitaDepartamento Nacional das Mulheres Socialistas
Keanggotaan (2012)83.524[2]
IdeologiDemokrasi sosial[3][4]
Pro-Eropanisme[5]
Posisi politikKiri tengah
Afiliasi EropaPartai Sosialis Eropa
Afiliasi internasionalProgressive Alliance,
Sosialis Internasional
Kelompok Parlemen EropaAliansi Progresif Sosialis dan Demokrat
Afiliasi serikat buruhPersatuan Umum Buruh
Warna  Merah (resmi)
  Pink (umum)
Majelis Republik
86 / 230
Parlemen
Eropa
8 / 21
Parlemen
Wilayah
35 / 104
Pemerintah
Daerah
963 / 2.074
Bendera
Berkas:Bandeira do Partido Socialista.png
Situs web
www.ps.pt

Partai Sosialis (bahasa Portugis: Partido Socialista, diucapkan [pɐɾˈtiðu susiɐˈliʃtɐ], PS) adalah partai demokrat sosial[6][7] di Portugal. Didirikan pada tanggal 19 April 1973 di kota Bad Münstereifel di Jerman oleh militan Gerakan Sosialis Portugal (bahasa Portugis: Acção Socialista Portuguesa). PS merupakan salah satu dari dua partai utama dalam panggung perpolitikan dii Portugal politik. Rivalnya adalah Partai Sosial Demokrat (PSD) yang berhaluan kanan tengah. Saat ini, PS dipimpin oleh António Costa, Perdana Menteri Portugal. Partai memiliki 86 dari 230 kursi di Parlemen Portugal setelah pemilihan umum Oktober 2015.

PS merupakan anggota dari Sosialis Internasional, Aliansi Progresif dan Partai Sosialis Eropa. Partai ini mempunyai delapan kursi di Parlemen Eropa.

Sejarah

António Costa, Perdana Menteri sejak November 2015 dan Sekretaris Jenderal PS sejak tahun 2014.

Partai Sosialis (PS) didirikan pada konferensi Gerakan Sosialis Portugal (ASP) yang waktu itu berada di pengasingan pada 19 April 1973 di Bad Münstereifel, Jerman Barat. Dua puluh tujuh delegasi memutuskan untuk mendirikan sebuah partai sosialis dan terang-terangan menyebut gagasan masyarakat tanpa kelas dan tanpa Marxisme yang didesain ulang untuk inspirasi partai.

Pada tanggal 25 April 1974, Revolusi Anyelir berhasil menumbangkan rezim otoriter Estado Novo yang didirikan pada tahun 1933 dan demokrasi dipulihkan. Sekretaris Jenderal PS, Mário Soares, kembali ke Portugal setelah berada di pengasingan di Prancis. Soares akhirnya menjadi Menteri Luar Negeri. Rekannya, António de Almeida Santos ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Interyurisdiksional pada pemerintahan sementara pertama.

Setelah Revolusi, pemilu diadakan pada 25 April 1975 dan Partai Sosialis (PS) memenangkan pemilu tersebut. Namun, pada akhirnya kalah dengan Aliansi Demokratik (AD) di pemilu tahun 1979.

Pada tahun 1980, PS membuat aliansi politik bernama Front Republikan dan Sosialis (FRS) yang terdiri dari Demokrat Sosial Independen (ASDI) yang dipimpin oleh Sousa Franco dan Persatuan Sayap Kiri untuk Demokrasi Sosialis (UEDS) yang dipimpin oleh Lopes Cardoso. Aliansi ini gagal mengalahkan AD.

PS akhirnya memenangkan pemilu pada tahun 1983, tetapi tidak memperoleh mayoritas mutlak, PS membentuk koalisi dengan rivalnya Partai Sosial Demokrat (PSD). Pemerintahan baru tersebut memulai negosiasi agar Portugal dapat bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC). Pada tahun 1985, koalisi tersebut pecah dan PS yang waktu itu dipimpin oleh Almeida Santos mengalami kekalahan pada pemilu pada tahun yang sama. PSD yang dipimpin Cavaco Silva memenangkan pemilu tersebut dan menang lagi pada pemilu 1987 dan 1991 dengan mayoritas mutlak. PS menjadi partai oposisi selama lebih dari sepuluh tahun.

Pada tahun 1995, PS yang dipimpin oleh António Guterres memenangkan pemilihan umum untuk pertama kalinya dalam 12 tahun. PS memenangkan pemilu lagi pada tahun 1999, tetapi gagal memperoleh mayoritas mutlak dengan kurang satu anggota parlemen yang dibutuhkan untuk mencapai mayoritas mutlak. Pada tahun 2001, setelah kekalahan besar di pemilihan daerah tahun 2001, António Guterres mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan mengadakan pemilu baru pada tahun 2002. Partai Sosialis kalah pada pemilu 2002 dengan selisih kecil dengan PSD. PSD membentuk pemerintahan koalisi bersama dengan Partai Rakyat (CD–PP).

Pada bulan Juni 2004, PS memenangkan pemilu Parlemen Eropa dengan telak. Beberapa minggu kemudian, pemimpin PSD dan Perdana Menteri Durão Barroso mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai Presiden Komisi Eropa. Pada bulan Desember 2004, Presiden Jorge Sampaio memerintahkan pemilu pada tahun 2005. PS menang telak pada pemilu ini dengan mayoritas mutlak untuk pertama kalinya dalam sejarah PS. Jose Sócrates menjadi Perdana Menteri.

Pada tahun 2009, setelah 4,5 tahun berkuasa, PS kalah dalam pemilihan Parlemen Eropa. Namun, mereka memenangkan pemilu yang diadakan pada tanggal 27 September. Hanya saja, jumlah kursi yang diperoleh menurun. PS kemudian mengesahkan pernikahan sesama jenis.

Krisis keuangan tahun 2011 membuat Portugal terpuruk. Pemerintahan Sócrates memberlakukan pengetatan anggaran yang ekstrem. Pada 23 Maret 2011, seluruh partai oposisi di Parlemen menyatakan tidak mendukung kebijakan tersebut. Akhirnya Jose Sócrates mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan pemilu segera diadakan pada 5 Juni 2011.

Dalam pemilu tersebut, PS mengalami kekalahan besar dengan hanya memperoleh 28,1% suara, selisih 10% dengan PSD, yang membentuk pemerintahan koalisi dengan CDS-PP. Sócrates mengundurkan diri sebagai Sekretaris Jenderal pada malam pemilihan setelah PS memperoleh hasil terburuk sejak tahun 1987. Pada 23 Juli 2011, Antonio Jose Seguro terpilih sebagai pengganti Sócrates.

Di bawah kepemimpinan Seguro, PS memenangkan pemilihan daerah tahun 2013 dan menang lagi saat pemilihan Parlemen Eropa Mei 2014. Mereka memperoleh 31,5% suara dan aliansi PSD dan CDS-PP hanya memperoleh 28% suara. Hasil ini dinilai cukup mengecewakan bagi banyak anggota dan pendukung partai Sosialis. Pada 27 Mei, António Costa yang saat itu merupakan wali kota Lisbon, mengumumkan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Sosialis.[8] Antonio José Seguro menolak untuk mengadakan kongres baru dan pemilihan pemimpin dan justru mengadakan pemilihan primer yang akan diadakan pada 28 September untuk memilih calon Perdana Menteri di pemilu tahun 2015.[9]

Referensi

  1. ^ "Partidos registados e suas denominações, siglas e símbolos" Tribunal Constitucional. (Portugis)
  2. ^ Pedro, Rainho (29 December 2012). "Partidos têm 300 mil militantes. PS com o dobro das novas adesões do PSD de Passos". Jornal i. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 29 December 2012. 
  3. ^ Nordsieck, Wolfram. "Parties and Elections in Europe". www.parties-and-elections.eu. Diakses tanggal 24 May 2017. 
  4. ^ Marina Costa Lobo; Pedro C. Magalhães (2004). "The Portuguese Socialists and the Third Way". Dalam Giuliano Bonoli; Martin Powell. Social Democratic Party Policies in Contemporary Europe (edisi ke-1st). London: Routledge. hlm. 83–101. ISBN 0415304253. 
  5. ^ "For or Against? How European Parliamentarians Are Shaping the Future of the EU - VoteWatch". VoteWatch. Diakses tanggal 24 May 2017. 
  6. ^ Dimitri Almeida (2012). The Impact of European Integration on Political Parties: Beyond the Permissive Consensus. CRC Press. hlm. 71. ISBN 978-1-136-34039-0. Diakses tanggal 14 July 2013. 
  7. ^ Andrew Wilson (2009). "Ukraine's Orange Revolution of 2004: the Paradoxes of Negotiation". Dalam Adam Roberts; Timothy Garton Ash. Civil Resistance and Power Politics: The Experience of Non-violent Action from Gandhi to the Present. Oxford University Press. hlm. 367. ISBN 978-0-19-161917-5. 
  8. ^ Nuno, Sá Lourenço (27 May 2014). "António Costa avança para a liderança do PS". Público. Diakses tanggal 4 September 2014. 
  9. ^ Telma, Roque (6 June 2014). "Aprovada a realização de eleições primárias no PS a 28 de setembro". Jornal de Notícias. Diakses tanggal 4 September 2014. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya