Share to:

 

Pengisian bahan bakar di udara

Pesawat tanker KC-135 Stratotanker, dua pesawat tempur F-15 dan dua pesawat tempur F-16 milik Angkatan Udara Amerika Serikat dalam latihan pengisian bahan bakar di udara.
Satelit dan Parasut: USAF HC-130P mengisi bahan bakar sebuah HH-60 Pave Hawk

Pengisian bahan bakar di udara, adalah proses memindahkan bahan bakar dari satu pesawat (tangker) ke pesawat lain (penerima) saat melakukan penerbangan.[1]

Prosedur ini memungkinkan pesawat penerima untuk terbang lebih lama, menambah jarak jangkau atau waktu operasinya. Sebuah seri dari pengisian bahan bakar di udara hanya dibatasi oleh faktor kekelahan dari awak pesawat dan faktor mesin seperti konsumsi oli mesin. Karena pesawat penerima bisa menambah bahan bakar di udara, pengisian bahan bakar di udara dapat memungkinkan pesawat lepas landas dengan muatan tambahan seperti senjata, kargo atau personel; dan berat maksimum lepas landas dapat diatasi dengan mengurangi bahan bakar dan mengisinya kembali di udara. Alternatifnya, jarak tempuh di landasan pacu dapat dikurangi saat lepas landas karena beban yang lebih ringan saat lepas landas.

Dua sistem utama pengisian bahan bakar di udara adalah satelit dan parasut, yang lebih mudah diadaptasi pesawat yang sudah ada, dan boom terbang, yang menawarkan kecepatan pemindahan bahan bakar lebih besar, namun membutuhkan operator stasiun khusus.

Umumnya, pesawat penyedia bahan bakar dirancang khusus untuk tugas tersebut, msekipun peralatan pengisian bahan bakar dapat dipasang di pesawat yang sudah ada jika yang digunakan sistem satelit dan parasut. Biaya untuk memperoleh peralatan pengisian bahan bakar di pesawat tangker dan penerimanya dan penanganan khusus pada pesawat yang melakukan pengisian bahan bakar (bekerja dalam formasi penerbangan yang sangat dekat) membuat aktivitas ini hanya bisa digunakan pada operasi militer. Saat ini belum pernah dijumpai aktivitas pengisian bahan bakar di udara pada penerbangan sipil reguler. Awalnya dilakukan sesaat sebelum Perang Dunia II dimulai dalam skala sangat terbatas untuk kapal terbang sipil Inggris Trans-Atlantik, dan kemudian setelah Perang Dunia II digunakan secara luas untuk menambahn jarak tempuh pesawat pembom strategis, pengisian bahan bakar sejak Perang Vietnam telah secara ekstensif digunakan dalam operasi militer skala besar untuk berbgai macam operasi militer yang berbeda. Pada saat Perang Teluk, invasi Irak ke Kuwait dan Perang Irak, semua sorti penerbangan koalisi disertai dengan pengisian bahan bakar di udara kecuali untuk beberapa penerbangan jarak pendek untuk pengeboman di daerah Kuwait.[butuh rujukan]

Sejarah dan pengembangan

Eksperimen awal

Capt. Lowell H. Smith dan Lt. John P. Richter menerima pengisian bahan bakar di udara pertama pada 27 juni 1923, dari sebuah pesawat yang diterbangkan oleh Letnan Pertama Virgil Hine dan Letnan Pertama Frank W. Seifert

Beberapa uji coba awal dalam pengisian bahan bakar di udara dilakukan pada tahun 1920an; dua pesawat dalam kecepatan rendah terbang dalam formasi, dengan sebuah selang diturunkan dari tangki bahan bakar yang dibawa dengan tangan dan ditempatkan dalam lubang pengisian bahan bakar pesawat yang lain. Pengisian bahan bakar di udara pertama antara dua pesawat terjadi pada 27 juni 1923, antara dua pesawat bersayap ganda Airco DH-4B milik Layanan Penerbangan Angkatan Darat AS. Sebuah rekor ketahanan dilakukan oleh tiga DH-4B (sebuah penerima dan dua tangker) pada 27-28 Agustus 1923, di mana pesawat penerima tetap mengudara selama lebih dari 37 jam menggunakan sembilan pengusian bahan bakar di udara untuk memindahkan 687 galon bahan bakar pesawat dan 38 galon oli mesin. Awak yang sama mempertunjukkan peralatan dari teknik ini pada 25 Oktober 1923, ketika sebuah DH-4 terbang dari Sumas, Washington, di perbatasan Kanada menuju Tijuana, Meksiko, dan mendarat di San Diego, menggunakan pengisian bahan bakar di udara di atas Eugene, Oregon, dan Sakramento, Kalifornia.

Tahun 1929, sekelompok penerbangan Korp Udara Angkatan Darat AS, yang dipimpin oleh Mayor Carl Spaatz, mencetak rekor ketahanan selama lebih dari 150 dengan Question Mark di atas Los Angeles. Antara 11 Juni hingga 4 Juli 1930, empat bersaudara John, Kenneth, Albert, dan Walter Hunter mencetak rekor penerbangan 553 jam 40 menit di atas Chicago menggunakan dua Stinson SM-1 Detroiters sebagai tangker dan penerima. Pengisian bahan bakar di udara tetap menjadi hal yang berbahaya hingga tahun 1935 saat Fred dan Al Keybersaudara mempertunjukkan mulut pipa nengisian bahan bakar anti tumpah, yang dirancang oleh A. D. Hunter.[2] Mereka melewati rekor Hunters hampir 100 jam dalam sebuah pesawat bersayap tunggal Curtiss Robin [1] Diarsipkan 2009-04-16 di Wayback Machine., tetap mengudara selama lebih dari 27 hari.[3]

AS sangat memberikan perhatian mengenai penerbangan Trans-Atlantik untuk layanan pos yang lebih cepat antara Eropa dan Amerika. Tahun 1931 W. Irving Glover, asisten tukang pos kedua, menulis sebuah artikel ekstensif mengenai Mekanika Populer yang memberikan perhatian kepada tantangan dan kebutuhan untuk layanan penerbangan reguler. Dalam artikelnya dia pernah menyebutkan penggunaan pengisian bahan bakar di udara sebagai solusi yang mungkin dilakukan.[4]

A F-7U Cutlass mengisi bahan bakar dari sebuah tangker AJ-2 Savage pada awal tahun 1950an.

Saat itu juga dilakukan uji coba paralel yang dilakukan di Eropa; di Le Bourget Aéro-Club de France dan Resimen Udara Ke-34 dari Angkatan Udara Prancis dapat mempertunjukkan pengisian bahan bakar antara dua pesawat pada pertemuan tahunan penerbangan di Vincennes tahun 1928.[5] Otoritas penerbangan Kerajaan Inggris juga melakukan pengujian pengisuan bahan bakar di udara, yang ditujukan untuk menambahn jarak tempuh kapal terbang jarak jauh yang melayani Kerajaan Inggris. Pada tahun 1931 mereka mempertunjukkan pengisian bahan bakar antara dua Vickers Virginia, dengan aliran bahan bakar diatur oleh oleh katup otomatis di ujung pipa yang akan menutup bila kontak hilang.[6]

Media

Pusat Riset Penerbangan Dryden NASA sedang mengevaluasikan kapabilitas pesawat F-18A sebagai pesawat tanker.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Note AAR also stands for "After Action Review" (de-briefing) and in aviation, IFR also stands for "Instrument Flight Rules".
  2. ^ Tidak ada indikasi hubungan keluarga dari A.D. Hunter dengan Hunter bersaudara.
  3. ^ History of Aviation, Part 19, 1938
  4. ^ "Wings Across The Atlantic", March 1931, Popular Mechanics page 190 second paragraph
  5. ^ Flight Magazine archive, January 10, 1929
  6. ^ Flight Magazine archive, July 3, 1931, p623

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya