Petrobras22°54′34″S 43°10′45″W / 22.9094°S 43.1793°W
Petróleo Brasileiro S.A., atau biasa disingkat menjadi Petrobras (pengucapan bahasa Portugis: [ˌpɛtɾoˈbɾas ]), adalah sebuah badan usaha milik negara Brazil yang bergerak di bidang minyak dan gas. Perusahaan ini berkantor pusat di Rio de Janeiro. Perusahaan ini menempati peringkat ke-181 dalam daftar Fortune Global 500.[8] Pada Forbes Global 2000 tahun 2020, Petrobras menempati peringkat ke-65.[9]'[10] SejarahPetrobras dibentuk pada tahun 1953 oleh pemerintah Brazil di bawah kepemimpinan Getúlio Vargas dengan slogan "O petróleo é nosso". Perusahaan ini diberi hak untuk memonopoli industri minyak dan gas di Brazil.[11] Pada tahun 1953, Brazil hanya memproduksi 2.700 barel minyak per hari.[12] Pada tahun 1961, perusahaan ini mulai mengoperasikan kilang minyak REDUC di dekat Rio de Janeiro,[13] dan pada tahun 1963, perusahaan ini meresmikan pusat riset Cenpes di Rio de Janeiro. Pusat riset tersebut pun masih merupakan salah satu pusat riset energi terbesar di dunia.[14] Pada tahun 1968, perusahaan ini mendirikan Petrobras Quimica ("Petroquisa") untuk berbisnis di bidang petrokimia dan konversi nafta menjadi etilen.[15] Petrobras mulai memproses minyak serpih pada tahun 1953, dengan mengembangkan teknologi Petrosix untuk mengekstraksi minyak dari minyak serpih. Pada dekade 1990-an, perusahaan ini mulai menggunakan retort berskala besar untuk memproses minyak serpih.[16] Pada tahun 2006, Petrobras menyatakan bahwa retort miliknya dapat memproses 260 ton minyak serpih per jam.[17] Pada tahun 1994, Petrobras mulai mengoperasikan Petrobras 36, anjungan lepas pantai terbesar di dunia. Anjungan tersebut kemudian tenggelam pasca sebuah ledakan pada tahun 2001.[18] Pada tahun 1997, pemerintah Brazil menyetujui Undang-Undang N.9.478, yang menghapus monopoli Petrobras dan memperbolehkan kompetisi di industri minyak dan gas di Brazil, serta membentuk Agência Nacional do Petróleo (ANP) yang bertugas mengatur dan mengawasi industri minyak bumi di Brazil, dan membentuk Dewan Kebijakan Energi Nasional yang bertugas mengembangkan kebijakan di bidang energi.[19] Pada tahun 1999, ANP meneken perjanjian dengan perusahaan lain, sehingga mengakhiri monopoli dari perusahaan ini.[20] Pada tahun 2000, Petrobras mencetak rekor dunia untuk eksplorasi minyak di laut dalam, dengan mencapai kedalaman 1.877 meter (6.158 ft) di bawah permukaan laut.[21] Pada tahun 2002, Petrobras mengakuisisi Perez Companc Energía (PECOM Energía) asal Argentina dengan harga $1,18 miliar. Akuisisi tersebut meliputi aset di Argentina, Brazil, Venezuela, Bolivia, Peru, dan Ekuador, cadangan minyak mentah sebanyak 1,1 miliar barel, dan produksi sebanyak 181 ribu barel of ekivalen minyak (1.110.000 GJ) per hari.[22] Pada tahun 2005, Petrobras mengumumkan sebuah joint venture dengan Nippon Alcohol Hanbai untuk menjual etanol dari Brazi ke Jepang, dengan nama Brazil-Japan Ethanol.[23] Pada tanggal 21 April 2006, perusahaan ini memulai produksi di anjungan lepas pantai P-50 di ladang Albacora East di Campos Basin, yang membuat Brazil swasembada di bidang produksi minyak.[12] Pada bulan November 2015, perusahaan ini mencatatkan utang sebesar $128 miliar, yang mana 84% di antaranya dalam mata uang asing.[24] OperasiArea bisnisPerusahaan ini beroperasi di enam area bisnis, yakni:[2]
Produksi dan cadanganPetrobras mengendalikan sejumlah aset minyak dan energi di 16 negara di Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia.[2] Namun, Brazil menyumbang 92% dari total produksi Petrobras pada tahun 2014 dan menyumbang 97% dari total cadangan Petrobras pada tahun 2014,[2] dengan cadangan terbukti yang telah dikembangkan di Brazil mencapai 8,1128 juta barel of ekivalen minyak (49.633.000 GJ) dan cadangan terbukti yang belum dikembangkan di Brazil mencapai 4,5997 juta barel of ekivalen minyak (28.140.000 GJ).[2] Dari jumlah tersebut, sebanyak 62,7% di antaranya terletak di Campos Basin.[2] Prospek pertumbuhan terbesar bagi perusahaan ini adalah ladang minyak Tupi di Santos Basin.[2] Pada tahun 2015, perusahaan ini memproduksi 2.284 juta barel of ekivalen minyak (1,397×1010 GJ) per hari, yang mana 89% di antaranya berupa minyak bumi dan sisanya berupa gas alam.[2] Investasi internasionalCadangan di luar Brazil menyumbang 8,4% dari total produksi perusahaan ini pada tahun 2014.[2] Mayoritas dari cadangan tersebut terletak di Amerika Selatan, terutama Bolivia dan Kolombia.[2] Petrobras memiliki kilang minyak di Texas yang berkapasitas 100.000 barel per hari.[2] Perusahaan ini juga memiliki blok eksplorasi di Teluk Meksiko.[2] Kilang minyak
ProduksiPada tahun 1961, geolog dari Petrobras Walter K. Link menerbitkan memorandum Link, yang menyiratkan bahwa perusahaan ini lebih baik mengeksplorasi di lepas pantai daripada di darat.[25] Pada tahun 1963, Petrobras menemukan ladang minyak Recôncavo dan Carmópolis.[19] Pertumbuhan perusahaan ini kemudian terhenti akibat krisis minyak 1973. Brazil pun ikut terdampak, dengan terhentinya "keajaiban Brazil", sebuah periode di mana pertumbuhan PDB tahunan Brazil melebihi 10%. Petrobras bahkan hampir bangkrut.[26] Pada tahun 1974, perusahaan ini menemukan sebuah ladang minyak di Campos Basin. Penemuan tersebut pun meningkatkan keuangan perusahaan ini dan membantu perusahaan ini untuk melakukan restrukturisasi di seantero Brazil.[27] Pada tahun 1975, pemerintah Brazil memperbolehkan perusahaan minyak asing untuk beroperasi di Brazil secara sementara, dan Petrobras pun meneken kontrak dengan perusahaan asal luar Brazil untuk mengeksplorasi ladang minyak di Brazil.[28] Perusahaan ini juga terdampak oleh krisis energi 1979, tetapi tidak separah seperti pada tahun 1973. Pada tahun 1997, Petrobras berhasil memproduksi 1 juta barel (160.000 m3) per hari. Perusahaan ini juga meneken perjanjian dengan pemerintah dari negara lain di Amerika Latin, sehingga dapat mulai beroperasi di luar Brazil.[29] Pada tahun 2003, pada hari jadinya yang ke-50, Petrobras berhasil memproduksi 2 juta barel of ekivalen minyak (12.000.000 GJ) per hari.[29] Pada tanggal 1 Mei 2006, setelah konflik gas Bolivia, presiden Bolivia, Evo Morales, mengumumkan nasionalisasi terhadap semua ladang minyak dan gas di Bolivia dan memerintahkan pendudukan terhadap semua ladang minyak oleh Angkatan Darat Bolivia.[30] Pada tanggal 4 Mei 2006, Petrobras pun resmi membatalkan rencana investasi besar di Bolivia.[31] Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Petrobras. |