Sang Penjaga Waktu
Sang Penjaga Waktu merupakan salah buku terlaris karangan Mitch Albom, seorang penulis buku, jurnalis, penulis naskah, penulis drama, penyiar radio dan televisi, dan musisi asal Amerika Serikat.[1][2] Lewat karya ini Mitch Albom ingin mengajarkan para pembaca untuk menghargai waktu.[2] Sang Penjaga Waktu telah dirilis dalam 9 edisi internasional resmi, yaitu edisi Brasil (O Guardião Do Tempo), Tiongkok, Prancis (Le Passeur Du Temps), Jerman (Der Stundenzähler), Italia (L'uomo che Voleva Fermare il Tempo), Portugal (O Guardião Do Tempo), Korea, Polandia (Zaklinacz Czasu), dan Britania Raya (The Time Keeper).[3] SinopsisDari penulis yang telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia dengan buku-bukunya, Tuesdays with Morrie dan The Five People You Meet in Heaven, kini hadir novel terbarunya, The Time Keeper –– fabel tentang manusia pertama yang menghitung waktu di bumi bernama Dor.[4][5][6] Dor merupakan pencipta jam pertama di dunia dan kelak menjadi sang Penjaga Waktu.[4][5][6] Dor dihukum karena mencoba mengukur anugerah terbesar dari Tuhan, diasingkan ke dalam gua hingga berabad - abad dan dipaksa mendengarkan suara orang - orang yang minta diberi lebih banyak waktu.[4][5][6] Lalu dia kembali ke dunia kita, dengan membawa jam pasir ajaib dan sebuah misi: menebus kesalahannya dengan mengajarkan makna waktu pada dua manusia bumi.[4][5][6] Seorang dari mereka adalah gadis remaja yang ingin mengakhiri hidupnya, sementara yang lainnya adalah pengusaha kaya raya yang ingin memiliki hidup abadi.[4][5][6] Penjualan bukuPenjualan Sang Penjaga Waktu versi bahasa Inggris menduduki peringkat ke-4 dalam kategori fiksi hardcover menurut data dari Nielsen BookScan per tanggal 30 September 2012.[7] Dari sumber data yang sama, didapati penjualannya dalam kategori fiksi menduduki peringkat ke-9.[7] Peringkat penjualannya dalam kategori fiksi hardcover menurun satu tingkat dari minggu sebelumnya, namun mengalami peningkatan dalam kategori fiksi.[7] UlasanDari berbagai ulasan yang dirilis oleh kritikus karya sastra lewat beberapa media, Sang Penjaga Waktu karya Mitch Albom menuai pujian dan juga kritik.[8] Dikutip dari ulasan Barnes & Noble, Sang Penjaga Waktu dianggap memiliki suatu getaran spiritual yang relevan dengan kehidupan saat ini.[8] Ulasan positif juga datang dari kritikus Publishers Weekly yang memuji cara cerdik Mitch Albom dalam mengubah - ubah sudut pandang cerita untuk menciptakan kisah yang inspiratif.[8] Kritik tajam datang dari Thom Geier yang mengulas Sang Penjaga Waktu lewat Entertainment Weekly.[9] Ia mengkritik gaya penulisan di dalam novel dan menggambarkannya seperti isi dari suatu presentasi, di mana Mitch Albom memang membangun setiap bab dengan narasi - narasi pendek.[9] Yvonne Zipp juga memberikan ulasan senada pada The Washington Post.[10] Ia membenarkan bahwa waktu berharga dan menyarankan agar pembaca tidak menghabiskan waktu yang berharga dengan membaca novel tersebut.[10] Lihat Juga
Referensi
|