Sosialisme negaraSosialisme negara adalah sebuah klasifikasi untuk sudut pandang ekonomi dan politik sosialis manapun yang mengadvokasikan kepemilikan negara terhadap alat produksi sebagai ukuran temporer dalam transisi dari kapitalisme ke sosialisme, atau sebagai karakteristik sosialisme itu sendiri.[1] Istilah tersebut sering kali digunakan, terkadang disandingkan dengan kapitalisme negara dalam rujukan kepada sistem ekonomi negara-negara Marxis–Leninis seperti Uni Soviet untuk menyoroti peran perencanaan negara dalam ekonomi, dengan para kritikus menyatakan bahwa sistem tersebut lebih umum disebut sebagai "kapitalisme negara".[2] Kaum sosialis libertarian dan demokrat mengklaim bahwa negara-negara tersebut hanya memiliki sejumlah karakteristik sosialis yang terbatas.[3][4][5] Namun, kaum Marxis-Leninis menyatakan bahwa para buruh di Uni Soviet dan negara-negara Marxis-Leninis lainnya telah mengendalikan alat produksi melalui lembaga-lembaga seperti serikat-serikat dagang.[6] Sosialisme negara berseberangan dengan sosialisme libertarian, yang menyangkal pandangan bahwa sosialisme dapat dibangun dengan menggunakan lembaga-lembaga negara yang telah ada atau oleh kebijakan-kebijakan pemerintah. Sebaliknya, tujuan sosialisme negara mengklaim bahwa negara, melalui praktik yang dilakukan oleh pemerintah, harus memainkan setidaknya bagian temporer dalam pembangunan sosialisme. Hal ini memungkinkan untuk mewujudkan sebuah negara demokratis yang memiliki alat produksi namun secara internal diselenggarakan dalam partisipatori, mode kerja sama, sehingga mencapai kepemilikan sosial properti produktif sekaligus demokrasi tempat kerja dalam operasi sehari-hari. Referensi
Daftar pustaka
|