Suku AlanSuku Alan, atau Alani, terkadang disebut Alaun atau Halan, adalah satu kelompok suku bangsa Sarmatia, pastoralis nomad pada milenium ke-1 M yang menuturkan bahasa Iran Timur yang berasal dari bahasa Skythia-Sarmatia dan yang pada gilirannya berkembang menjadi bahasa Ossetia modern.[1][2][3] SejarahMigrasi ke GaliaSekitar tahun 370 M, suku Alan kewalahan menghadapi suku Hun. Mereka pun terbagi menjadi beberapa kelompok, beberapa di antaranya melarikan diri ke barat. Sebagian dari kelompok Alan barat ini bergabung dengan suku Vandal dan suku Suevi dalam invasi mereka terhadap Galia Romawi. Gregorius dari Tours melaporkan dalam catatannya, Liber historiae Francorum ("Buku Sejarah Franka") bahwa raja Alan, Respendial, menyelamatkan suku Vandal dalam sebuah bentrokan bersenjata dengan suku Franka dalam penyeberangan sungai Rhine pada 31 Desember 406 M. Menurut Gregory, kelompok Alan lainnya, dipimpin oleh Goar, menyeberangi sungai Rhine pada masa yang sama, tetapi dengan cepat bergabung dengan Romawi dan menetap di Galia. Di bawah Biorgor (Biorgor rex Alanorum), suku Alan memeasuki wilayah Galia, hingga masa pemerintahan Petronius Maximus, ketika mereka melintasi Alpen pada musim dingin, dan memasuki Liguria, tetapi dikalahkan, dan Biorgor sendiri terbunuh oleh Ricimer, komandan pasukan Kaisar pada tahun 464 M.[4][5] Di bawah Goar, suku Alan bersekutu dengan suku Burgundi yang dipimpin oleh Gundaharius, yang bersamanya mereka mengangkat kaisar pemberontak, Jovinus. Di bawah penerus Goar, yakni Sangiban, suku Alan di Orléans memainkan peranan penting dalam menghalau invasi Attila the Hun pada Pertempuran Châlons. Akan tetapi, setelah abad ke-5 M, suku Alan di Galia terjebak dalam perebutan wilayah antara suku Franka dan suku Visigoth, dan akibatnya mereka tak lagi merdeka. Untuk meredakan ketegangan, Flavius Aëtius menempatkan sejumlah besar orang Alan di berbagai wilayah, misalnya di sekitar Armorica. Beberapa kota dengan nama yang kemungkinan terkait dengan 'Alan', misalnya Allainville, Yvelines, Alainville-en Beauce, Loiret, Allaines dan Allainville, Eure-et-Loir, dan Les Allains, Eure, dianggap sebagai bukti bahwa suatu kontingen Alan pernah menetap di daerah Armorica, Brittany.[6] Wilayah pemukiman Alan terkenal lainnya berada di sekitar Orléans dan Valentia.[7] Hispania dan AfrikaMengikuti keberhasilan suku Vandal dan suku Suevi yang memasuki semenanjung Iberia (Hispania, meliputi Portugal dan Spanyol modern) pada 409 M, suku Alan yang dipimpin oleh Respendial juga berhasil menetap di provinsi Lusitania dan Carthaginiensis. Pada 418 M (atau 426 M menurut beberapa sejarwawan), raja Alan, Attaces, terbunuh dalam pertempuran melawan suku Visigoth, dan kelompok Alan yang ini selanjutnya meminta kepada raja Vandal Asding, yaitu Gunderic, untuk menjadi pemimpin suku Alan. Identitas etnis suku Alan semasa Respendial yang terpisa-pisah pun mulai lengyap.[8] Meskipun beberapa suku Alan ini diduga tetap berada di Iberia, sebagian besarnya pergi ke Afrika Utara bersama suku Vandal pada 429 M. Para raja Vandal di Afrika Utara pada masa selanjutnya menggelari diri mereka sebagai Rex Wandalorum et Alanorum ("Raja Suku Vandal dan Suku Alan"). Ada beberapa sisa-sisa pengaruh suku Alan di Portugal,[9] contohnya di Alenquer (yang namanya kemungkinan merupakan bahasa Jermanik untuk "Kuil Suku Alan", dari frasa Alan Kerk,[10] dan yang kastilnya kemungkinan didirikan oleh suku Alan. Alaunt masih ditampilkan pada lambang kota itu, pada konstruksi kastil Torres Vedras dan Almourol, dan di tembok kota Lisbon, di mana sisa-sisa kehadiran suku Alan dapat ditemukan di bawah fondasi Gereja Santa Luzia. Di semenanjung Iberia, suku Alan menetap di Lusitania dan di provinsi-provinsi Cartagina. Mereka terkenal atas jenis anjing Molosser pemburu dan petarung mereka yang besar, yang disebut Alaunt, yang dibawa oleh suku Alan ke Eropa. Jenis anjing ini kini telah punah namun namanya diteruskan oleh jenis anjing di Spanyol yang disebut Alano, yang secara tradisional digunakan untuk berburu babi hutan dan menjaga ternak. Akan tetapi, nama Alano, secara historis telah digunakan untuk sejumlah jenis anjing di beberapa negara Eropa yang diduga berasal dari anjing asli suku Alan, misalnya mastiff Jerman (Great Dane) dan Dogue de Bordeaux dari Prancis, serta beberapa anjing lainnya. Kaitan dengan bangsa SlavBeberapa sejarawan berpendapat bahwa kedatangan suku Hun ke stepa Eropa memaksa sebagian suku Alan yang sebelumnya tinggal di sana untuk berpindah ke utara menuju wilayah suku Venede. Di sana kemungkinan suku Alan bercampur dengan suku Balt Barat dan menjadi pendahulu bangsa-bangsa Slav.[11] Diduga bahwa sejumlah orang Alan bermukim di Utara (suku Barsil), bercampur dengan Suku Bulgar Volga dan suku Burta, hinga akhirnya berkembang menjadi suku Tatar Volga.[12] Alania Abad PertengahanBeberapa kelompok suku Alan tetap berada di bawah kekuasaan suku Hun. Mereka yang berasal dari kelompok timur, meskipun tersebar di stepa-stepa hingga Abad Pertengahan Akhir, didesak oleh suku Mongol menuju Kaukasus, di mana mereka tinggal sebagai suku Ossetia. Antara abad ke-9 dan ke-12 M, mereka menjalin jaringan persekutuan kesukuan yang secara berangsur-angsur berkembang menjadi Kerajaan Kristen Alania. Sebagian besar orang Alan tunduk kepada Kekaisaran Mongol pada 1239–1277 M. Mereka ikut serta dalam invasi Mongol ke Eropa, pada Penaklukan Mongol atas Dinasti Song di Cina Selatan, serta pada Pertempuran Kulikovo di bawah Mamai dari Gerombolan Emas.[13] Pada 1253 M, seorang biksu Fransiskan bernama William dari Rubruck melaporkan bahwa ada banyak orang Eropa di Asia Tengah. Diketahui pula bahwa sekitar tiga ratus ribu orang Alan menjadi bagian dari garda kerajaan (Asud) di istana Diansti Yuan di Dadu (Beijing). Marco Polo di kemudian hari mengisahkan peran mereka di Dinasti Yuan dalam bukunya Il Milione. Disebutkan bahwa orang-orang Alan tersebut memberikan banyak kontribusi bagi klan Mongol modern, Asud. John odari Montecorvino, uskup agung dari Dadu (Khanbaliq), dilaporkan telah berhasil mengajak banyak orang Alan untuk memeluk agama Kristen Katolik Roma.[14] Catatan kaki
Rujukan
Pranala luar
|