Share to:

 

Suku Jarai

Jarai
Daerah dengan populasi signifikan
 Vietnam 411.275 (2009)[1]
 Kamboja
 Amerika Serikat
Bahasa
Jarai;[2] Vietnam dan Khmer sebagai bahasa kedua di negara masing-masing.
Agama
Animisme, Theravāda, Kekristenan,[3] Islam[4]
Kelompok etnik terkait
Cham, E De, Malay, Filipino

Suku Jarai (dalam bahasa Vietnam Người Gia Rai, Gia Rai, atau Gia-rai; dalam bahasa Khmer ចារ៉ាយ - Chareay) adalah kelompok etnik yang berbasis di Dataran Tinggi Tengah Vietnam (Provinsi Gia Lai dan Kon Tum dengan beberapa lainnya di Provinsi Đắk Lắk) dan di bagian timur laut Kamboja, yaitu Provinsi Ratanakiri. Selama Perang Vietnam, banyak orang dari suku Jarai beserta anggota kelompok Montagnard lainnya (Khmer Loeu dan Degar), dilibatkan oleh militer Amerika Serikat dalam urusan perang dan dengan demikian dimukimkan bersama keluarga mereka di Amerika Serikat, terutama di negara bagian Carolina Utara.

Bahasa Jarai adalah anggota dari rumpun bahasa Austronesia cabang rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Bahasa Jarai ini berkaitan dengan bahasa Cham di Vietnam tengah dan Kamboja serta rumpun bahasa Melayu-Polinesia di Indonesia, Malaysia, Madagaskar, Filipina, dan kepulauan Pasifik lainnya (Hawaii, Selandia Baru, Pulau Paskah, Samoa, Guam, dan Fiji). Penutur bahasa Jarai berjumlah sekitar 332.557 orang.

Nama

Kata Jarai (ចារ៉ាយ - Chareay) memiliki arti "Suku Air Terjun".[5]

Arwah penjaga dari makam Jarai di Provinsi Kon Tum

Asal mula

Penelitian mengenai suku Jarai dan budaya yang mereka miliki terutama berfokus pada bahasa yang dibuat oleh kelompok evangelis yang mencari pertobatan. Secara bahasa, suku Jarai berhubungan dengan rumpun bahasa Melayu-Polinesia. Tidak ada catatan kuno yang diketahui mengenai suku Jarai di daerah tersebut. Laporan pertama berasal dari koloni Prancis pada abad ke-19 yang menentukan perbatasan antara Vietnam dan Kamboja, membagi wilayah Jarai dan membiarkan sebagian kecil berada di Provinsi Ratanakiri sekarang.[6]

Suku Jarai telah mendiami wilayah provinsi yang sekarang berada di Vietnam, yaitu Gia Lai, Kon Tum, dan Đắk Lắk serta Provinsi Ratanakiri di Kamboja selama berabad-abad. Penelitian secara spesifik dibutuhkan seperti tanggal dan pergerakan geografis.

Peta Kerajaan Champa (1380) pada masa pemerintahan Raja Che Bunga. Suku Jarai merupakan keturunan modern dari Kerajaan Champa dengan kelompok lain di wilayah ini.

Sebagai bagian dari Wilayah Zomia yang mencakup semua masyarakat adat dataran tinggi di sepanjang pegunungan dari Dataran Tinggi Tibet ke semua wilayah utara Semenanjung Indochina, terdapat kemungkinan bahwa suku Jarai merupakan bagian dari migrasi kuno dari daerah barat dan tengah Asia. Dalam tes DNA yang dilakukan pada beberapa siswa suku Jarai di Kamboja pada tahun 2017, mereka mempresentasikan bukti-bukti masuknya haplogrup T-M184[7] yang berasal lebih dari 25 ribu tahun yang lalu di Cekungan Mediterania, menjadikan suku Jarai sebagai kelompok Indo-Eropa.

Penelitian mengenai bahasa Jarai sejak pertengahan abad ke-19 menemukan bahwa bahasa Jarai berhubungan dengan bahasa Thiam (Cham) dan Rade dari kerajaan kuno Champa, yang menempatkan nenek moyang suku Jarai ke dalam asal mula Melayu dan rumpun bahasa Chamik.

Suku Jarai modern dapat dibagi menjadi enam subkelompok yang terakhir berada di Kamboja:

  1. Jarai Chor.
  2. Jarai Hdrung.
  3. Jarai Arap.
  4. Jarai Mthur.
  5. Jarai Tbuan.
  6. Jarai Khmer yang bilingual dengan bahasa Tampuan.

Bahasa dan sistem penulisan

Bahasa Jarai telah diklasifikasikan sejak tahun 1864 sebagai Melayu-Polinesia Melayik Barat, Aceh-Chamik, Chamik, Selatan, dan Dataran Tinggi yang diidentifikasi oleh M. Fontaine yang berkaitan dengan rumpun bahasa Thiam (Cham) dan Rade dari kerajaan kuno Champa, saat ini berada di Provinsi Annam.[8]

Pembagian suku Jarai di antara dua negara (Kamboja dan Vietnam) menciptakan perkembangan progresif dari dua kelompok linguistik Jarai yang berbeda, yaitu Jarai Khmer dan Jarai Vietnam. Jarai Vietnam menggunakan naskah Latin Vietnam, sementara Jarai Kamboja tetap tanpa memiliki sistem penulisan dengan naskah Khmer.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "The 2009 Vietnam Population and Housing Census: Completed Results". General Statistics Office of Vietnam: Central Population and Housing Census Steering Committee. June 2010. hlm. 134. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2013. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ Hoang, Lien (April 24, 2013). "Vietnam's Bilingual Experiment". The New York Times. 
  3. ^ Sensus Vietnam 1999
  4. ^ BRADY, BRENDAN (Nov 19, 2010). "Proselytizing Among the Locals". The New York Times. BANLUNG, CAMBODIA. 
  5. ^ Khong Dien (2002). Population and ethno-demography in Vietnam. Chiang Mai, Thailand: Silkworm Books, cop. 2002. ISBN 9789747551655
  6. ^ Leighton, Marian Kirsch. 1978. Perspectives on the Vietnamese-Cambodia border conflict. Asian Survey 18, 5, 448-458. DOI:10.2307/2643459
  7. ^ Rodas A. (2017). Cambodian Jarai People. Don Bosco Kep Children Fund. April 30, 2017. Link retrieved on 04.30.2017 from http://donboscokepchildrenfund.org/?p=692〈=en[pranala nonaktif permanen]
  8. ^ David Thomas (1989). A 19th century perception of Chamic relationships. Mahidol University and Summer Institute of Linguistics. Link retrieved on 05.01.2017 from http://sealang.net/archives/mks/pdf/16-17:181-182.pdf

Pranaka luar

Kembali kehalaman sebelumnya