The Night of Hate Comments
The Night of Hate Comments (Hangul: 악플의 밤), disebut juga The Night of Vicious Comments atau Reply Night, adalah acara ragam Korea Selatan di JTBC2 yang pertama kali mengudara pada 21 Juni 2019. Melalui 16 episode, empat pembawa acara tersebut, Shin Dong-yup, Kim Sook, Kim Jong-min, dan Sulli menyambut tamu selebriti setiap minggu untuk mendiskusikan reaksi mereka terhadap komentar kebencian, rumor jahat, dan penindasan dunia maya yang mereka temui secara online. JTBC menyebutnya sebagai acara baru "untuk membantu para bintang menjadi lebih kuat secara psikologis". Acara ini juga menampilkan tata krama dan etiket internet yang tepat.[2][3][4] Program ini dihentikan setelah kematian Sulli.[5][6] Latar belakangDirektur produksi acara tersebut adalah Lee Na-ra yang memproduksi acara ragam JTBC lainnya, LAN Cable Life.[7] Bersama dengan tiga pembawa acara berusia 40-an, acara ini adalah posisi sebagai pembawa acara jangka panjang pertama untuk Sulli yang berusia 25 tahun dan kembalinya dia untuk bekerja di pertelevisian setelah beberapa tahun.[3][7] Format acara tersebut mencakup tamu selebriti yang membaca dan mendiskusikan komentar media sosial mereka sendiri,[8] dan dianggap mirip dengan segmen acara Jimmy Kimmel yaitu Celebrities Read Mean Tweets oleh Kang Hae-ryun di The Washington Post.[9] Pada episode pertama belum ada tamu yang diundang dimana keempat pembawa acara mengatur suasana acara, menanggapi komentar tentang diri mereka sendiri, kadang-kadang mengakui persetujuan atau ketidaksetujuan.[8] Pada tanggal 14 Oktober 2019, para pembawa acara dan produser merekam episode lain sesuai dengan jadwal hari Senin, tanpa mengetahui kematian salah satu pembawa acara mereka, Sulli, yang dilaporkan pada esok harinya.[10] Trailer dan episode yang akan datang segera dibatalkan,[10][11] diikuti dengan pengumuman pada 21 Oktober bahwa acara tersebut tidak akan dilanjutkan.[5][6] PenerimaanSetelah kematian salah satu pembawa acaranya, Sulli, beberapa pemirsa mengatakan bahwa acara tersebut harus dihapuskan karena penderitaan mental yang tampaknya menyebabkan para selebriti saat mereka membaca dan mendiskusikan komentar kebencian yang ditujukan kepada mereka, dan mempertanyakan apakah komentar semacam itu mungkin memengaruhi keadaan psikologis Sulli sebelum kematiannya.[11][12] Tapi, pendapat lain mengatakan mereka merasa Sulli berpartisipasi dalam acara itu untuk melawan budaya penindasan dunia maya dan mengaguminya serta menghargai upaya dalam acara tersebut.[12] Referensi
Pranala luar
|