Tuhan (Filsafat Proses)Tuhan atau God dalam filsafat Proses adalah sebuah konsep yang digunakan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan sebuah prinsip mendasar yang menjadi tujuan dari berbagai potensi-potensi terbentuknya entitas aktual yang baru di dalam peristiwa konkresi.[1] Tuhan di sebut juga sebagai perwujudan asali, primordial actualisation kreativitas.[2] Dorongan-dorongan terbentuknya suatu entitas aktual yang baru di alam semesta terjadi atas dasar Tuhan.[3] Sebuah entitas aktual yang ingin mewujudkan dirinya menjadi suatu entitas aktual yang utuh pasti memiliki sebuah tujuan dan alasan pembentukannya.[3] Tujuan dan alasannya ini adalah apa yang Whitehead sebut sebagai Tuhan.[4] Tujuan dan alasan dari terbentuknya suatu entitas aktual yang baru bukan muncul setelah suatu entitas aktual yang baru muncul, tujuan dan maksud ini sudah ada mendahului keberwujudan suatu entitas aktual yang baru.[5] Di dalam filsafat proses, Whitehead menempatkan entitas aktual sebagai konsep mendasar yang mengawali realitas.[5] Karena semua hal adalah entitas aktual maka tujuan dan maksud dari pembentukan suatu potensi entitas aktual yang baru seharusnya di ambil dari suatu entitas aktual tertentu.[5] Whitehead menyebut entitas aktual yang demikian adalah Tuhan.[1] Tuhan adalah tujuan dan maksud mendasar yang menjadi dorongan bagi terbentuknya entitas aktual-entitas aktual yang baru.[1] Tuhan sebagai entitas aktual asali merupakan perwujudan perdana dari kreativitas.[1] Kreativitas sendiri terlepas dari Tuhan.[1] Kreativitas bukanlah entitas aktual.[6] Tuhan yang prinsip harmoni dan keteraturan alam semesta sedangkan kreativitas adalah daya dinamis tanpa arah tertentu.[1] Whitehead membedakan dua aspek Tuhan.[2] Aspek yang pertama adalah aspek awali dan aspek yang kedua adalah aspek akhiri.[2] Di dalam aspek awali, Tuhan adalah the primordial nature of God.[2] Di dalam aspek ini, Tuhan pada mulanya mulai memikirkn segala kemungkinan yang bisa diwujudkan di alam semesta.[2] Di dalam aspek yang kedua, Tuhan di sebut sebagai the consequent nature of God.[2] Di dalam aspek ini, Tuhan menampung segala macam hasil perwujudan berbagai entitas aktual bersamaan dengan kekhasan mereka.[2] Di dalam aspek primordialnya, Tuhan tidak terlepas dari objek-objek abadi.[4] Tuhanlah yang memberikan wujud konseptual pada semua objek abadi.[4] objek-objek abadi ini berada di dalam Tuhan.[2] Di dalam Tuhan objek-objek abadi ini memiliki tempat dan melalui Tuhan objek-objek itu rangkaikan dalam suatu hubungan.[2] Dalam keteraturan ini Tuhan menyiapkan objek-objek abadi untuk masuk dalam peristiwa penjadian.[2] Referensi
Daftar Pustaka
|