Walt Disney Imagineering
Walt Disney Imagineering Research & Development, Inc.,[1] atau biasa disebut sebagai Imagineering, adalah unit penelitian dan pengembangan dari The Walt Disney Company, yang bertanggung jawab atas pembuatan, perancangan, dan pembangunan dari atraksi dan taman hiburan Disney di seluruh dunia. Perusahaan ini juga mengelola sejumlah properti milik The Walt Disney Company, seperti Walt Disney Studios di Burbank hingga New Amsterdam Theatre dan Times Square Studios Ltd.[2] di New York City. Didirikan oleh Walt Disney untuk mengawasi pembangunan dari Disneyland, perusahaan ini awalnya dikenal sebagai Walt Disney, Inc. dan kemudian sebagai WED Enterprises.[3] Berkantor pusat di Glendale, California, Imagineering mempekerjakan "Imagineers", yang merupakan ilustrator, arsitek, insinyur, perancang pencahayaan, penulis skenario, dan perancang grafis. Istilah Imagineering, sebuah portmanteau, diperkenalkan pada dekade 1940-an oleh Alcoa untuk mendeskripsikan kombinasi antara imajinasi dan rekayasa, dan digunakan oleh Union Carbide pada sebuah majalah internal pada tahun 1957, dengan sebuah artikel karya Richard F. Sailer yang berjudul "BRAINSTORMING IS IMAGination engINEERING". Disney mengajukan merek dagang atas istilah tersebut pada tahun 1989, dengan mengklaim telah menggunakan istilah tersebut sejak tahun 1962. Imagineering kini adalah merek dagang terdaftar dari Disney Enterprises, Inc.[4] SejarahWED EnterprisesWalt Disney, Inc. (WDI) didirikan oleh Walt Disney pada tanggal 16 Desember 1952 dengan divisi rekayasa yang ditugaskan untuk merancang Disneyland.[5][6] Atas keberatan dari saudaranya, Roy, serta dari para calon pemegang saham, nama WDI kemudian diubah menjadi WED Enterprises, sesuai dengan inisial nama dari Walt Elias Disney.[5][6] Pada tahun 1961, WED pindah ke Kawasan Bisnis Grand Central.[7] Divisi arsitektur dan perancangan taman hiburan dari WED Enterprises kemudian menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari operasional studio Disney, sehingga Walt Disney Productions akhirnya membeli divisi tersebut pada tanggal 5 Februari 1965, beserta hak atas nama WED Enterprises.[8][9][10][11] ImagineeringPada bulan Januari 1986, nama dari divisi tersebut telah diubah menjadi Walt Disney Imagineering. Pada tahun 1996, Disney Development Company, anak usaha Disney yang bergerak di bidang pengembangan lahan yasan, digabung ke dalam Imagineering.[12] Imagineering kemudian membuat Disney Fair, yang akhirnya diluncurkan pada bulan September 1996. Karena sedikitnya jumlah pengunjung, Disney Fair pun tidak berumur panjang. Disney Entertainment Projects (Asia Pacific), Inc., anak usaha dari Disney Asian Pacific, kemudian mengadakan acara serupa dengan nama DisneyFest, yang pertama kali digelar di Singapura pada tanggal 30 Oktober 1997.[13] Pada tahun 1997, Imagineers telah menempati sejumlah gedung di Kawasan Bisnis Grand Central saat Disney membeli kawasan tersebut. Pada bulan September 1999, Disney Imagineering mengumumkan perancangan ulang Kawasan Bisnis Grand Central menjadi Kampus Kreatif Grand Central. Sejumlah gedung pun dihancurkan untuk menyediakan ruang bagi pembangunan gedung baru.[2][14] Sebagai bagian dari reorganisasi strategis The Walt Disney Company pada bulan Maret 2018, Walt Disney Parks and Resorts digabung dengan Disney Consumer Products and Interactive Media ke dalam Disney Parks, Experiences and Products (DPEP), sehingga Disney Imagineering juga mengawasi pengembangan cenderamata, permainan, dan penerbitan.[15][16] Pada bulan Juli 2021, chairman DPEP Josh D'Amaro mengumumkan bahwa sekitar 2.000 orang pegawai DPEP akan dipindahkan secara bertahap ke Danau Nona di Orlando, Florida.[17] Pada bulan November 2021, diberitakan bahwa sekitar 90% dari pegawai yang dipindah merupakan pegawai dari Walt Disney Imagineering, karena DPEP memindahkan kantor pusat Imagineering dari Glendale ke kampus baru seluas 60 ekar di Danau Nona.[18] Pegawai Imagineering yang tidak dipindah ke sana hanyalah pegawai yang bekerja untuk Disneyland atau taman internasional tertentu.[17] Pemindahan tersebut dikabarkan dipicu oleh libur pajak sebesar $570 juta dari pemerintah Florida, serta iklim bisnis di Florida yang mendukung, biaya hidup yang lebih rendah, dan tidak adanya pajak penghasilan negara bagian.[17][18] PrinsipMenurut mantan pegawai Disney, Doug Lipp, Imagineering dipandu oleh 15 prinsip, teknik, dan praktek dalam membangun atraksi dan taman hiburan.[19] 15 prinsip tersebut juga dipublikasikan untuk orang yang ingin mencapai tujuan kreatif mereka.[20] Konsep baru dan perbaikan juga kerap dibuat untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Contohnya, sistem wahana Soarin' Over California dirancang untuk membantu pengunjung merasakan sensasi terbang. Dalam pengembangannya, Imagineer Mark Sumner menemukan sebuah erector set di lotengnya, yang kemudian menginspirasi solusi untuk membuat pengalaman tersebut. Wahana tersebut pun sangat efektif dalam mensimulasikan layang gantung.[21][22] Salah satu teknik Imagineering, "spekulasi langit biru", adalah sebuah proses di mana ide dihasilkan tanpa batas.[3][23] Imagineers boleh mengembangkan ide dengan sangat rinci, awalnya tanpa mempertimbangkan batasan anggaran atau fisik. Sehingga membutuhkan waktu hingga lima tahun agar sebuah ide dapat berubah menjadi wahana yang dapat dioperasikan.[24] Pada proses perancangan, perusahaan ini percaya bahwa, "jika dapat dibayangkan, maka dapat dibangun."[25] Imagineering terus berupaya menyempurnakan karya mereka. Walt Disney percaya bahwa selalu ada ruang untuk inovasi dan perbaikan, dengan menyatakan bahwa "Disneyland tidak akan pernah selesai selama masih ada imajinasi yang tersisa di dunia".[21] Imagineering juga menggunakan kembali ide yang telah dibuang. Contohnya, Museum of the Weird awalnya dirancang sebagai museum lilin, tetapi kemudian dijadikan The Haunted Mansion.[21] WDI juga bermitra dengan Khan Academy untuk membuat serangkaian kelas video daring yang berjudul Imagineering in a Box, untuk memungkinkan siswa "mengeksplor sejumlah aspek dari perancangan taman hiburan, mulai dari pengembangan karakter hingga pengembangan wahana..." Kelas tersebut dibagi menjadi tiga bahasan utama, yakni membuat dunia, merancang atraksi, dan membuat karakter menjadi nyata. The Art of the ShowTaman hiburan Disney menawarkan pengalaman cerita dan visual yang biasa dikenal sebagai “The Art of the Show.” Penggunaan tema, atmosfer, dan rincian merupakan hal yang penting dalam membuat pengalaman Disney. Direktur kreatif John Hench mencatat bahwa kemiripan antara perancangan taman hiburan dan pembuatan film antara lain adalah penggunaan teknik seperti perspektif paksa.[26] Salah satu contoh perspektif paksa adalah Kastil Cinderella di Magic Kingdom di Walt Disney World. Skala elemen arsitektural di bagian atas kastil lebih kecil daripada di bagian bawah, sehingga membuatnya terlihat jauh lebih tinggi daripada tinggi aslinya yang hanya 189 kaki.[3][27] Menurut Hench, atraksi Pirates of the Caribbean, menimbulkan kesan “petualangan bajak laut yang mengasyikkan”. Sebaliknya, kapal milik Disney Cruise Line menimbulkan atmosfer pelayaran yang elegan. Rincian kecil di toko dan restoran di taman hiburan juga penting, seperti menu, nama makanan, dan pakaian pegawai.[26] Saat pengunjung berjalan di kawasan Main Street, U.S.A., mereka kemungkinan akan mencium wangi roti,[27] yang mirip seperti di suburban Amerika pada dekade 1900-an. Selain taman hiburan, Imagineering juga merancang toko ritel, galeri, dan hotel agar memiliki "cerita" dan memiliki nuansa tertentu. Contohnya, Disney's Contemporary Resort dilengkapi dengan struktur bingkai A, dekorasi modern, dan fitur futuristik seperti monorel di lobi. Rincian tersebut pun memperkuat nuansa kontemporer dari hotel.[25] Pada tahun 2010, Disney Educational Products memproduksi serangkaian video yang diberi judul The Science of Disney Imagineering. Tiap video fokus pada subyek ilmu pengetahuan tertentu.[28] Tiap video menampilkan setidaknya satu atraksi Disney, untuk menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan digunakan di dalamnya. Ilmu pengetahuan yang dibahas meliputi gravitasi, lintasan, tuas & katrol, fluida, energi, perancangan & pemodelan, magnetisme, gerak, komunikasi hewan, gesekan, dan listrik.[29] Catatan
Bacaan lebih lanjut
Pranala luar |