Binamu pada awalnya adalah sebuah kerajaan bernama Kerajaan Binamu. Pembentukan kerajaan ini diperkirakan pada awal abad ke-14 M di bagian timur wilayah Kabupaten Jeneponto.[1]
Wilayah administratif
Kecamatan Binamu merupakan salah satu dari 11 kecamatan di Kabupaten Jeneponto.[2] Di sebelah utara, Kecamatan Binamu berbatasan dengan Kecamatan Turatea. Di sebelah timur, Kecamatan Binamu berbatasan dengan Kecamatan Batang dan Kecamatan Arungkeke. Di sebelah selatan, Kecamatan Binamu berbatasan dengan Laut Flores. Di sebelah barat, Kecamatan Binamu berbatasan dengan Kecamatan Tamalatea.[3] Wilayah Kecamatan Binamu terbagi menjadi beberapa desa/kelurahan berikut:[4]
Kelurahan Bontoa awalnya bernama Desa Bontoa. Statusnya kemudian diubah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jeneponto Nomor 10 Tahun 2006. Semua dusun di Kelurahan Bontoa kemudian diganti namanya menjadi lingkungan.[5]
Kondisi sosial
Kecamatan Binamu adalah penerima bantuan sosial pada program beras miskin terbesar di Kabupaten Jeneponto pada tahun 2015. Berdasarkan keterangan dari Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, jumlah Rumah Tepat Sasaran-Penerima Manfaat di Kecamatan Binamu sebanyak 3.561 kepala keluarga.[6]
Potensi daerah
Komoditas rumput laut dan kelapa di Kecamatan Binamu dihasilkan di Desa Biringkassi.[7] Kelurahan lainnya khusus pada satu komodita saja yaitu rumput laut dan jagung kuning. Rumput laut dibudidayakan di Kelurahan Sidenre, Kelurahan Empoang Selatan, dan Kelurahan Pabiringa. Jagung kuning dibudidayakan di Kelurahan Sapanang, Kelurahan Balang Beru, Kelurahan Balang, Kelurahan Panaikang, Kelurahan Bontoa, dan Kelurahan Empoang Utara.
Kuliner khas
Kecamatan Binamu memiliki dua kuliner khas yaitu gantala jarang dan ballo. Gantala jarang adalah olahan dari daging kuda yang menjadi kuliner khas Kabupaten Jeneponto pada umumnya. Hidangan gantala jarang disajikan pada acara pesta pernikahan, khitanan atau acara acara syukuran lainnya. Ballo adalah minuman sebagian masyarakat Kabupaten Jeneponto yang terbuat dari sari buah lontar yang difermentasi. Rasa ballo ada tiga macam, yaitu pahit, manis jambu, dan manis gula.
Bencana alam
Banjir
Wilayah yang rawan bencana banjir di Kecamatan Binamu adalah Desa Sapanang. Banjir dalam jangka waktu yang lama pernah terjadi di Desa Sapanang. Hujan mulai berlangsung dari bulan Desember 2018 hingga Februari 2019. Akibatnya, seluruh wilayah di desa ini tenggelam.[8]
^Ramadhani, Achmad Syahrul (2022). Sapril, ed. Kecamatan Binamu Dalam Angka 2022. BPS Kabupaten Jeneponto. hlm. XV.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Mayyadah, Rima (2023). Tadjuddin, Nur Azizah, ed. Kecamatan Binamu Dalam Angka 2023. BPS Kabupaten Jeneponto. hlm. 2.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)