Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus.
Harian Denpost diterbitkan oleh Koperasi Tarukan Media Dharma, koperasi karyawan yang tergabung dalam Kelompok Media Bali Post. Pada tahun pertama, segmen liputan surat kabar Denpasar Post bukanlah kriminal dan keamanan, tetapi politik. Bentuknya pun dalam format tabloid 16 halaman. Pada saat hari-hari pertama penerbitannya, berlangsung Kongres I PDI Perjuangan di Sanur yang menaikkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum. Euforia terhadap figur Megawati sebagai alternatif pimpinan nasional saat itu, ditangkap sebagai peluang pasar oleh surat kabar Denpasar Post. Implementasinya, liputan harian ini sebagian besar mengarah ke kegiatan politik PDI Perjuangan, dengan sasaran pasar adalah massa PDI Perjuangan (Artha, 2007).
Pada tahun kedua Denpasar Post berubah format bentuk dari tabloid ke ukuran koran biasa. Ini karena seretnya perkembangan oplah yang diduga oleh manajemennya, bentuk tabloid kurang begitu memikat pasar. Pada akhir tahun kedua, perkembangan oplah kurang menggembirakan. Demikian juga perkembangan iklan sebagai tulang punggung pemasukan media pers, tak kunjung membaik. Ada dugaan manajemen saat itu bahwa segmen liputan politik kurang mampu mendongkrak iklan dan penjualan koran.
Masuk tahun ketiga, Harian Denpasar Post mengubah segmentasi liputannya menjadi koran kriminal dan keamanan. Namanya pun disingkat jadi Harian DenPost. Pemasaran eceran harian ini digabung satu paket dengan harian Bali Post. Hingga akhir 2005 oplah harian ini mencapai 30.000 eksemplar dengan penyebaran sebagaian besar di Denpasar, Badung, Tabanan dan Gianyar serta kota-kota lain di Bali.