Detasemen ini diresmikan pendiriannya menjadi detasemen organik pada tanggal 1 Agustus 1966[skep 1][skep 2] dalam sebuah upacara militer di Depo Padang dengan Inspektur Upacara yaitu Pangdam III/17 Agustus. Sehingga tanggal 1 Agustus tersebut ditetapkan menjadi hari jadi satuan Denzipur 2/PS.
Pada bulan Januari tahun 2020, Detasemen Zeni Tempur 2/PS mendapatkan penugasan menjadi pasukan utama (main body)SatgasKompi ZeniTNI untuk melaksanakan tugas misi perdamaian PBB di Kongo yang tergabung dalam Kontingen Garuda XX-Q.[1]
Sejarah pembentukan
Latar belakang
Pembentukan Satuan Denzipur 2/PS seiring dengan pembentukan dari Kodam III/17 Agustus pada tanggal 17 April 1959 yang meliputi daerah tugas Sumatera Barat dan Riau. Satuan Zeni Tempur pada saat itu belum terbentuk sehingga untuk melaksanakan tugas-tugas Zeni harus mendatangkan Pasukan Zeni dari pulau Jawa. Di awal pendiriannya, Kodam III/17 Agustus baru memiliki 4 satuan infanteri dan 1 satuan artileri. Satuan tempur dan satuan bantuan tempur tersebut, antara lain: Yonif 131/Braja Sakti di Payakumbuh, Yonif 132/Bima Sakti di Bukit Tinggi, Yonif 133/Yuda Sakti di Padang Panjang, Rai Arsu/BS di Padang, dan Kompi Raider Yonif III di Batu Sangkar.
Atas dasar pertimbangan situasi dan kondisi yang terjadi di daerah Sumatera Barat dan Riau serta perkembangan organisasi Kodam III/17 Agustus tersebut, maka dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas operasi penindasan pemberontakan PRRI dan tugas pokok Kodam III/17 Agustus, mutlak diperlakukan adanya satuan Zeni Tempur di wilayah Sumatera Barat dan Riau. Atas pertimbangan itu, kemudian Kasad memerintahkan pada Direktur Zeni TNI AD untuk menyusun rencana pembentukan satuan Zeni Tempur di wilayah Kodam III/17 Agustus. Dalam merealisasikan pembentukan Satuan Zeni di wilayah Kodam III/17 Agustus tersebut maka Direktur Zeni TNI AD memerintahkan kepada Kapten CZI Tompodung Nrp 18338 (Pasi 4/Log Yon Zikon 13 Ditziad) sebagai formatur pembentukan Satuan Denzipur di jajaran Kodam III/17 Agustus.[skep 3]
Awal pembentukan
Berdasarkan Surat Keputusan Ditziad tersebut kemudian formatur menyusun rencana, pada tahap awal menghadap kepada Pangdam III/17 Agustus untuk melaporkan rencana pembentukan Satuan Denzipur 2/PS tersebut dan sekaligus untuk memohon petunjuk. Atas restu dan petunjuk dari Pangdam III/17 Agustus (Brigjen TNI Panuju) dan petunjuk teknis dari Kasdam III/17 Agustus (Kolonel Inf Poniman) dan saran dari Kazidam III/17 Agustus (Letkol Czi Pramu Sutomo), kemudian formatur melaksanakan koordinasi dengan Danyonzipur 2 Palembang (Letkol Czi Suhadi) dan Danyonzipur 4 Magelang (Letkol Czi Sutarto) untuk mendapatkan dukungan personel awal guna mengisi kerangka organisasi Satuan Denzipur 2/PS yang akan dibentuk. Atas saran dari Danyonzipur 2 maka Pangdam IV/Sriwijaya menyetujui pemutasian personel Yonzipur 2 ke Satuan Denzipur 2/PS.
Pada tanggal 16 Juli 1966, sebanyak 75 orang personel Yonzipur 2 dimutasikan dan dipimpin oleh Sertu Heldi Nbi 61418563 mereka beserta keluarganya berangkat menuju Padang dengan menggunakan kapal laut dan pada rombongan tiba di Teluk BayurPadang.[skep 4] Mengingat saat itu belum ada perumahan maka untuk sementara personel Yonzipur 2 beserta keluarga tinggal di komplek sekolah Cina Hembeng. Sementara itu mutasi personel dari Yonzipur 4 Dam VII/Diponegoro sebanyak 38 orang beserta keluarga tiba di Teluk Bayur dipimpin oleh Peltu Parno S pada tanggal 27 Juli 1966.
Dengan jumlah personel tersebut dan ditambah beberapa personel dari Zidam III/17 Agustus, dalam sebuah upacara militer di Depo Padang dengan Inspektur Upacara Pangdam III/17 Agustus diresmikan berdirinya Denzipur 2/PS yang organik pada Kodam III/17 Agustus, terhitung mulai tanggal 1 Agustus 1966, sehingga tanggal 1 Agustus tersebut ditetapkan menjadi hari jadi satuan Denzipur 2/PS.
Mengingat persiapan perumahan maupun perkantoran di Padang pada saat itu belum ada maka Personel Denzipur 2/PS ditampung di rumah penduduk yang berada di sekitar Kp. Labuh Basilang, Kp. Taram, Kp. Batang Tabit dan Kp. Sawah Padang sedangkan untuk kantor Denzipur 2/PS digunakan rumah Novian Kamal di Koto Nan Gadang Payakumbuh. Secara bertahap asrama dibangun, dan Pada tanggal 25 Juni 1967, Pangdam III/17 Agustus Brigjen Panuju meresmikan penggunaan bangunan Asrama Denzipur 2/PS Padang Mengatas.
Kondisi awal
Kondisi awal struktur organisasi satuan Denzipur 2/PS pada saat pembentukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat itu. Susunan organisasi pada masa awal itu adalah :
Komandan: Kapten Czi Tompodung Jeb
Wakil Komandan: Lettu Czi Pringgo Soehardjo
Danton Bantuan: Letda Czi UM. Djunaidi
Danton I: Lettu Czi Soegondo
Danton II: Letda Czi Capa Hardelis Wahab
Danton III: Peltu Parno S
Pada saat awal jumlah personel yang ada saat itu terdiri dari : 75 orang dari Yonzipur 2, 38 dari orang Yonzipur 4, 3 orang dari Kizi Alber, 1 orang dari Yonzipur 5 dan 16 orang dari Zidam.
Dengan situasi kondisi perumahan, kantor dan alat peralatan yang belum memadai satuan Denzipur 2/PS diawal pembentukannya telah mendapat tugas dari Pangdam III/17 Agustus untuk memberangkatkan 1 Tonzipur di bawah pimpinan Lettu Czi Sugondo untuk menempati pos di Danau Bingkung/Rantau Berangin.[skep 5] Tugas tersebut untuk melaksanakan serah terima tugas dan tanggung jawab pengawasan jembatan Ponton dan pekerjaan pembuatan Lapangan Terbang Simpang TigaPekan Baru dari Satgas Yonzikon 7 yang akan kembali ke Jawa untuk persiapan tugas operasi Dwikora.
Dalam serah terima tersebut diserahkan pula beberapa alat berat zeni yang antara lain :
Jembatan penyeberangan ponton serta material jembatan bailey yang saat itu terpasang di daerah Sumatera Barat dan Riau.
Crane Wargen Shell 1 unit dalam kondisi rusak ringan.
Material tersebut merupakan alat peralatan modal dasar bagi satuan Denzipur 2/PS dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai Satuan Bantuan Tempur di jajaran Kodam III/17 Agustus.
Sementara itu kondisi awal pangkalan pada saat itu, mengingat persiapan perumahan maupun perkantoran di Padang pada saat itu belum ada maka berdasarkan perintah Pangdam III/17 Agustus, ditentukan lokasi satuan Denzipur 2/PS di Payakumbuh. Situasi dan kondisi di kota Payakumbuh pada saat itu belum siap untuk menampung personel satuan Denzipur 2/PS tersebut. Atas bantuan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota dan usaha dari Kasdim 0306/50 Kota (Mayor Czi Gunadi), personel Denzipur 2/PS ditampung di rumah penduduk yang berada di sekitar Kp. Labuh Basilang, Kp. Taram, Kp. Batang Tabit dan Kp. Sawah Padang. Sedangkan untuk kantor Denzipur 2/PS digunakan rumah Bapak Novian Kamal di Koto Nan Gadang Payakumbuh dan untuk rumah dinas Komandan Denzipur 2/PS menempati rumah komplek pertanian di Payakumbuh.
Untuk meningkatkan pembinaan satuan agar dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya, maka sesuai dengan perintah Pangdam III/17 Agustus, memerintahkan kepada Dandenzipur 2/PS mengadakan survey guna menentukan lokasi bagi satuan Denzipur 2/PS.[skep 6] Dari koordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota didapatkan 2 alternatif lokasi satuan Denzipur 2/PS yaitu :
Pemkab Kabupaten Agam menyediakan tanah di daerah Baso yang berdekatan dengan rencana pembuatan Komplek IPDN.
Setelah diadakan peninjauan lokasi dan berdasarkan pertimbangan teknis dan aspek taktis maka dipilihlah daerah bekas kebun sayur di Padang Mengatas sebagai lokasi dari satuan Denzipur 2/PS. Untuk ketertiban administrasi dan kekuatan hukum atas persetujuan dari Gubernur Sumatera Barat maka Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota menyerahkan tanah bekas kebun sayur seluas 16,8 Ha di Padang Mengatas untuk digunakan sebagai lokasi satuan Denzipur 2/PS dengan status hak pakai.[skep 7]
Sejak ditentukan lokasi Satuan Denzipur 2/PS di Padang Mengatas, warga Denzipur 2/PS mulai merintis tanah kosong yang penuh padang ilalang menjadi lokasi satuan. Perhatian dari Komando Atas cukup besar untuk dapat mewujudkan lokasi satuan tersebut, hal ini terbukti dengan adanya dukungan dana dari Pangdam III/17 Agustus sebesar Rp. 1.200.000,- (Satu Juta Dua Ratus Ribu Rupiah). Dari dana tersebut dengan sistem swakarya dapat dibangun 4 (empat) unit barak type K yang dapat menampung anggota sebanyak 32 KK dan 3 (tiga) unit rumah type H untuk perumahan Perwira dan pembangunan tersebut dapat diselesaikan pada tanggal 5 Juni 1967. Dengan selesainya bangunan tersebut secara bertahap warga Denzipur 2/PS pindah dari Payakumbuh ke Padang Mengatas.
Pada tanggal 25 Juni 1967, Pangdam III/17 Agustus Brigjen TNI Panuju meresmikan penggunaan bangunan Asrama Denzipur 2/PS Padang Mengatas. Selanjutnya satuan Denzipur 2/PS mengadakan koordinasi dan menetapkan untuk peleton-peleton berada di Pandang Mengatas sedangkan Markas Komando sementara berada di Kota Payakumbuh.
Perkembangan organisasi
Struktur organisasi
Pada saat pembentukan satuan, organisasi berjumlah 212 orang personel yang terdiri dari: Pokko 17 orang, Ton Harpal 42 orang, Ton Perbekalan 33 orang, Ton Zipur (3) 120 orang.[skep 8] Jumlah personel kemudian diralat menjadi 218 orang pada tahun 1978.[skep 9]
Pada tahun 1986 struktur organisasi kembali berkembang lagi dengan penetapan berlakunya TOP Satuan Denzipur 2/PS yang mempunyai jumlah personel 244 orang yang terdiri dari: Maden 4 orang, Ton Markas 45 orang, Ton Harpal 42 orang, Ton Bantuan 33 orang dan Ton Zipur (3) 120 orang.[skep 10]
Pada tahun 2003 struktur organisasi kembali berkembang dengan ditetapkannya Organisasi dan Tugas Detasemen Zeni Tempur (Orgas Denzipur), dengan jumlah personel 255 orang yang terdiri dari: Maden 4 orang, Ton Markas 51 orang, Ton Harpal 36 orang, Ton Bantuan 33 orang, Ton Jihandak 29 orang dan Ton Zipur (3) 102 orang.[skep 11]
Pada tahun 2005 Organisasi dan Tugas Detasemen Zeni Tempur (Orgas Denzipur) berjumlah 255 orang personel yang terdiri dari: Maden 4 orang, Ton Markas 52 orang, Ton Harpal 37 orang, Ton Bantuan 31 orang, Ton Jihandak 29 orang, Ton Zipur (3) 102 orang.[skep 12]
Pada tahun 2018 struktur organisasi berkembang kembali dengan ditetapkannya keputusan baru tentang Organisasi dan Tugas Detasemen Zeni Tempur (Orgas Denzipur) Uji Coba, dengan jumlah personel 284 orang yang terdiri dari: Maden 5 orang, Ton Markas 55 orang, Ki Zipur 106 orang, Ki Bantuan 118 orang.[skep 13]
Penambahan dan pengembangan personel
Daftar di bawah ini adalah jumlah penambahan personal sejak berdirinya Denzipur 2/PS secara bertahap. Personel pada tabel ini sebagian besar adalah para tamtama lulusan Sekolah Calon Tamtama Wajib Militer (Secata Wamil) yang belum mendapatkan pengetahuan dasar kecabangan zeni.
No
Tahun
Jumlah penambahan
1
1975
25 orang
2
1976
25 orang
3
1977
22 orang
4
1978
20 orang
5
1979
12 orang
6
1980
65 orang
7
1981
36 orang
8
1982
5 orang
Daftar di bawah ini adalah jumlah alokasi perwira, bintara dan tamtama yang mendapatkan pendidikan kecabangan zeni pada periode tahun berikutnya.
No
Tahun
Jumlah alokasi
1
1988
20 orang
2
1989
15 orang
3
1990
18 orang
4
1991
40 orang
5
1993
23 orang
6
1994
30 orang
7
1995
13 orang
8
1996
10 orang
9
1997
20 orang
10
1998
15 orang
11
1999
16 orang
12
2000
10 orang
13
2001
11 orang
14
2002
10 orang
15
2003
18 orang
16
2004
21 orang
No
Tahun
Jumlah alokasi
17
2005
22 orang
18
2006
29 orang
19
2007
21 orang
20
2008
8 orang
21
2009
17 orang
22
2010
25 orang
23
2011
15 orang
24
2012
14 orang
25
2013
7 orang
26
2014
10 orang
27
2015
13 orang
28
2016
30 orang
29
2017
10 orang
30
2018
23 orang
31
2019
27 orang
Perkembangan material
Pengembangan material secara bertahap juga dialami oleh organisasi dengan mendapatkan tambahan dukungan dari Komando Atas antara lain :
Pada tahun 1975 mendapat dukungan kendaraan bermotor antara lain :
Jeep Toyota ½ Ton, 1 unit (telah di disposal tahun 1983)
2 unit Truck 2 ½ Ton (telah di disposal tahun 1983)
Pada tahun 1980 mendapat dukungan Matzi antara lain :
Scope Loader merk Komatsu, 1 unit
Bulldozer merk Komatsu D.53, 1 unit
Vibrator Roller 8 Ton merk Bomag, 1 unit
Perahu Karet (Perahu Intai), 3 unit
Genset Caterpillar 75 KVA, 1 unit
Waterfurication E-6 1500 GPM, 1 unit
Tolkit dan Alzi Kecil, 3 unit
Pada tahun 1981 mendapat dukungan kendaraan bermotor antara lain :
Jeep Toyota ¼ Ton aset lama hibah dari Yonif 133/YS, 1 unit
Jeep AMC CJ – 7 (kondisi baru), 2 unit
Pada tahun 1992 mendapat tambahan beberapa Matzi antara lain :
Bulldozer merk Komatsu D. 53, 1 unit
Greader merk Komatsu, 1 unit
Scope Loader merk Komatsu, 1 unit
Whell Loader Zeattlemayer, 1 unit
Compresor merk Demag, 1 unit
Motor Tempel / Mercury, 1 unit
Pada tahun 1984 mendapat tambahan beberapa Matzi antara lain :
Mobil Crane merk Demag, 1 unit
Road Roller Vibro 6 Ton, 1 unit
Mobil Work Shop, 1 unit
Genset 100 KVA, 1 unit
Jembatan Acrow Panel Type 1-1 10 Petak, 1 unit
Life Jaket/Pelampung, 40 buah
Pada tahun 2002 mendapat dukungan Matzi dari Komando Atas antara lain :
Excavator merek Daewoo, 1 unit
Truck 2 ½ Ton merk Daewoo, 1 unit
Scope Loader merk Daewoo, 1 unit
Pada tahun 2003 mendapatkan dukungan Alat Deteksi Evakuasi 4 Unit Mine Detector.
Pada tahun 2004 mendapat dukungan Alzi dari Komando Atas antara lain :
Water Pump 50 Gpm Merek Yanmar, 1 unit
Chain Saw Merk Stell 070, 4 unit
Pada tahun 2006 mendapat dukungan Matzi dari Komando ialah 1 unit Truck 2 ½ Ton Merk Nissan
Pada tahun 2007 mendapat dukungan Alberzi, Alsus Jihandak, Nubika dan Alzi dari Komando antara lain :
Bulldozer D6G merek Caterpilar, 1 unit
Truck ¾ Ton merk Isuzu OZ, 1 unit
Handheld Metal Detector Merk Mattec, 4 unit
Alat Nubika Proteksi perorangan masker gas dan botol minuman, 9 buah
Chain Saw, 1 Unit
Pada tahun 2008 mendapat dukungan Genset 5 KVA.
Pada tahun 2009 mendapatkan dukungan Alzi dari Komando Atas antara lain:
Toolkit tukang kayu, 9 unit
Toolkit tukang batu, 5 unit
Toolkit tukang listrik, 2 unit
Jaring Samaran, 10 buah
Rol Harmonika, 20 buah
Pada tahun 2010 mendapatkan 2 Unit Honda CS One.
Pada Tahun 2012 mendapatkan 1 Unit NPS.
Pada tahun 2013 mendapatkan 1 Unit Survey Set (Theodolite Digital).
Pada tahun 2014 mendapatkan Alzi 4 Unit Water Pump 11,5 Dk Merk Honda.
Pada tahun 2015 dukungan Alberzi dan Alzi dari Komando Atas antara lain :
Backhoe Loader Merek Carterpillar/428 F Crawler Exavator Merk Carterpillar PH 2 MA1/CAB, 1 unit
Mobil Ransus Jihandak EOD Merek Ivander NSR 2-160 dengan Bomb Trealer dan dilengkapi Full Set Alsus Jihandak, 1 unit
Alat potong serba guna Merk Husqvarna, 1 buah
Komponen Jembatan Bailley, 1 set
Pada tahun 2016 mendapatkan 1 unit kendaraan Hiace.
Pada tahun 2017 mendapatkan 1 unit Self Loader dan 7 Buah Alat Penjernih Air Portable.
Pada Tahun 2018 mendapatkan 2 unit sepeda motor KLX 150 BF,1 unit Rantis Hino Dutro dan 1 Buah Alat Deteksi Air Geo Listrik.
Pada Tahun 2019 mendapatkan 2 unit Kendaraan Dump Truck Hino Dutro dan 1 unit KLX dan pergantian senjata dari M 16 A1 ke SS1 V1 sebanyak 273 Pucuk.
Pangkalan
Perkembangan pangkalan secara bertahap juga mendapatkan perhatian dari Komando Atas antara lain :
Pada tahun 1974 mendapat tambahan 5 unit perumahan, sebagai berikut :[skep 14]
Rumah tipe H. 60, 4 unit
Ruang jaga/piket, 1 unit
Pada tahun 1977 sebagai realisasi perintah Menhankam Pangab Jenderal TNI M. Yusuf pada saat mengadakan kunjungan kerja ke Satuan Denzipur 2/PS dilaksanakan pembangunan 1 unit Kompi dan pengembangan selanjutnya bangunan tersebut digunakan sebagai kantor Makoden adapun peresmian penggunaannya dilaksanakan oleh Kasdam III/17 Agustus (Kolonel Inf H. Slamet) pada tanggal 3 Juni 1978.
Pada tahun 1980/1981 mendapatkan tambahan alokasi bangunan baru berupa :
Garase Ranmor (untuk 10 unit ranmor), 1 unit
Gudang Alzi, 1 unit
Rumah tipe H - 60, 5 unit
Rumah tipe K - 38, 26 unit
Rumah tipe K - 45, 9 unit
Rumah untuk Genset Carterpillar, 1 unit
Pada tahun 1983 Denzipur 2/PS mendapatkan program pemantapan satuan sehingga mendapatkan tambahan bangunan baru berupa :
Garase Alberzi, 1 unit
Rumah tipe K-38, 29 unit
Rumah tipe G-90, 1 unit
Rumah tipe H-70, 3 unit
Untuk memenuhi TOP dan mendukung kelancaran pelaksanaan tugas mendapatkan tambahan bangunan baru berupa :
Gudang munisi, 1 unit
Pemasangan jaringan listrik 220 V dari PLN
Pengaspalan jalan di dalam pangkalan
Pemasangan pipa air bersih dari 1 inci menjadi 2 inci
Pada tahun 1985 secara swadaya telah dibangun 3 unit perumahan bintara untuk 9 KK dan pemasangan sarana air bersih berupa pembuatan bak penampungan dan pemasangan pipa penyalur sepanjang 3,2 Km dengan 4” untuk mencukupi kebutuhan air bersih.
Pada tahun 1985 dalam rangka untuk melengkapi sarana perkantoran mendapatkan tambahan bangunan Mako Denzipur 2/PS yang lengkap dengan Alsintor dan Alsatri.
Disamping dukungan pembangunan dari satuan atas juga dilaksanakan pembangunan secara swadaya dari satuan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang telah ada antara lain :
Pembangunan rumah jaga.
Pembangunan sarana olah raga berupa 3 buah lapangan tenis dan 2 buah lapangan basket.
Pembuatan lapangan tembak senapan dan tembak pistol.
Pada tahun 1999 diadakan perbaikan barak Type K-21 dan Type K-38 serta pembuatan pagar asrama.
Pada tahun 2005 telah dibangun 1 unit Gudang Munisi dan Perumahan Type K-21 sejumlah 8 unit.
Pada tahun 2010 telah dibangun rumah 1 unit Type 2-1 10 Petak.
Pada tahun 2011 telah dibangun rumah Type 36 sebanyak 6 Petak dan rumah Type 45 sebanyak 2 Petak.
Pada tahun 2012 telah direhap gudang minyak, rehap garasi angkutan dan rehap gudang Ki Bantuan.
Pada tahun 2013 telah direhap rumah Type 36 10 Petak 2 unit rumah over prestasi.
Pada tahun 2014 telah dibangun Gapura Pos 1.
Pada tahun 2015 telah dibangun 3 unit rumah Type 36.
Pada tahun 2016 telah dibangun Hanggar Beally, Gudang Alsatri/Alsintor dan 3 Unit rumah Type 45.
Pada tahun 2017 telah dibangun Lapangan Tembak Pistol.
Pada tahun 2019 telah dibangun Gapura Ksatrian Prasada Sakti.
Daftar komandan
Daftar di bawah ini adalah daftar komandan detasemen sejak pertama kali dibentuk pada tahun 1966.
1 orang personel Perwira, 1 orang personel Bintara dan 2 orang personel Tamtama Denzipur 2/PS melaksanakan Satgas Apter di Wilayah Kodam XVII/Cendrawasih