Ekosistem perairan adalah lingkungan yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik serta didominasi oleh air sebagai habitat dari komponennya. Ada bagian dari ekosistem ini yang bukan perairan, tapi jumlahnya kecil. Ekosistem ini dihuni oleh beragam makhluk yang hidupnya di air ataupun di dua alam (air dan darat). Makhluk hidup ini bisa berupa binatang dan tumbuhan. Pada ekosistem ini cahaya matahari terbatas. hal ini karena sulitnya cahaya matahari menembus perairan. Sehingga perubahan suhu tidak ekstrim. Pada ekosistem ini yang bertindak sebagai produsen adalah fitoplankton. Sedangkan yang bertindak sebagai konsumen adalah hewan dan juga predator air.[1]
Macam-macam
Wilayah pantai dan daratan merupakan bagian dari ekosistem perairan.
Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar adalah suatu tatanan yang ada di dalam air tawar dan sekitarnya yang terdiri dari makhluk hidup di dalamnya dan lingkungan air tawar itu sendiri. Ekosistem ini disebut juga perairan darat. Ciri-ciri ekosistem ini antara lain variasi suhu tidak mencolok, penetrasicahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Secara fisik dan biologis ekosistem ini merupakan perantaraan ekosistem darat dan laut, yang sering disebut sebagai air payau (lingkungan estuarin), estuarin merupakan lingkungan perairan setengah tertutup di pinggiran daratan yang terpengaruh oleh pasang surutair laut. Jenis tumbuhan yang subur adalah ganggang, sedangkan lainnya tumbuhanbiji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi ekosistem lentik dan lotik.[2]
Danau merupakan bagian dari ekosistem air tawar.
Lentik
Merupakan ekosistem yang airnya tenang. Mengalami stratifikasi vertikal karena suhu dan cahaya berbeda. Organisme yang hidup tidak butuh penyesuaian khusus. Substrat berupa lumpur halus. Oksigen sedikit larut sebab arus yang tenang. Organisme pada ekosistem beragam dan tetap.[3]Alga dan tumbuhan air banyak hidup disini.[4]Danau, rawa, kolam, waduk merupakan contoh bentang alamnya.
Danau
Danau merupakan suatu kumpulan air yang menggenang dan memiliki bentang yang luas. Berdasarkan produksimateri organiknya, danau dibedakan menjadi oligotropik dan eutropik. Fitoplankton tidak produktif sehingga danau oligotropik kekurangan dalm suplai makanan untuk organisme di dalamnya. Air penyusunnya jernih, organisme yang tinggal sedikit, banyak oksigen pada kandungan airnya karena kondisi kedalamannya. Eutropik adalah danau yang dangkal dan terdapat kandungan makanan, karena fitoplankton produktif. Ciri-cirinya, airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah dasar danau.[5]
Rawa
Rawa memiliki habitat yang digenangi air tawar dengan mineralpH6, kondisi permukaan airnya naik atau turun, mengering serta tidak stabil tergantung kondisi cuaca. Merupakan lahan basah, terbentuk dari tatanan alami atau buatan, dengan air yang tidak mengalir. Air tawar, payau, air asin. Lahan rawa merupakan peralihan antara sistem daratan dan perairan (sungai, danau, atau laut). Sebelum di buka untuk lahan pertanian, lahan rawa ditumbuhi tumbuhan air, rumput, vegetasisemak dan kayu. Terdapat zonarawaair payau, zona rawa air tawar, zona rawa lebak.[6]
Kolam
Kolam termasuk ekosistem lentik. Dapat dibedakan menjadi alami dan buatan.
Kolam adalah ekosistem air tergenang yang dangkal dan memiliki banyak vegetasi. Kolam dibedakan menjadi alami dan buatan. Kolam alami dapat ditinggali hewan-hewanfiluminvertebrata. Kolam buatan hanya ditinggali hewan-hewan yang dikehendaki saja.
Waduk
Waduk adalah perairan menggenang akibat pembendungan sungai secara sengaja untuk kepentingan tertentu.Tujuan dibuat waduk yaitu mencegah banjir, pembangkit listrik, menyuplai air bagi irigasipertanian, serta untuk kegiatan perikanan dan pariwisata. Waduk menerima air dari sungai yang mengalirinya. Air sungai ini mengandung bahan yang dapat menyuburkan perairan.[7]
Lotik
Lotik adalah ekosistem air tawar mengalir. Contoh ekosistem ini adalah sungai. Sungai mengalir dari titik yang tinggi menuju titik lebih rendah. Air sungai mengandung sedikit makanan dan sedimen. Aliran airnya membuat komposisi oksigen di dalamnya lebih tinggi.[8] Jenis aliran pada ekosistem ini menentukan komponen biotik yang hidup di dalamnya. Aliran air bergantung pada topografi dan besarnya tempat air mengalir. Air ekosistem berubah mengikuti perubahan musim.[9]
Ekosistem air laut
Terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut. Sebagai habitat berbagai jenis organisme.
Ekosistem laut terbagi menjadi daerah litoral, neritik, batial, dan abisal. Berdasarkan permukaan horizontal dibagi menjadi, Epipelagik daerah permukaan dengan kedalaman air 200 meter. Mesopelagik, daerah kedalaman 200-1000 meter, yang dihuni ikan hiu. Batiopelagik, daerah lereng benua kedalaman 200-2500 meter, dihuni gurita. Abisalpelagik, kedalaman 4000 meter, tidak mampu ditembus matahari. Hadalpelagik, bagian dasar laut kedalaman 7000 meter. Dihuni lele laut dan ikan yang mengeluarkan cahaya. Bakteribersimbiosis dengan kerang menjadi produsen.[14]
Komponen biotik pada ekosistem adalah makhluk hidup itu sendiri, ekosistem tidak terbentuk tanpa makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup membentuk rantai makanan di dalamnya.[17] Contohnya hewan air, amfibi, zooplankton, dan tumbuhan di dalam air.[18] Lingkungan perairan memiliki tingkat oksigen rendah, sehingga diperlukan adaptasi organisme yang hidup di dalamnya. Misalnya, tanaman lahan basah memiliki rongga untuk membawa oksigen ke akar. Produsen dan konsumen dalam rantai makanan juga melakukan penyesuaian. Siput, angsa dan mamalia menjadi faktor biotik yang dominan.[19]
Autotrof
Autotrof adalah organisme yang memiliki kemampuan menghasilkan makanan sendiri. Autotrof membutuhkan karbondioksida dan senyawaanorganik untuk memasak makanan. Organisme ini juga menghasilkan nutrisiorganik dari senyawa anorganik. Yang termasuk organisme autotrof adalah tumbuhan.[20]
Ekosistem terdiri dari komponen biotik yang terstruktur oleh interaksibiologis dan faktor lingkungan abiotik. Faktor lingkungan abiotik yang penting dari ekosistem perairan adalah substrat, kedalaman air, tingkat nutrisi, suhu, salinitas, dan aliran.[19][15] Fungsi komponen abiotik adalah sebagai faktor kemampuan reproduksi dan kelangsungan hidup spesies organisme dalam ekosistem.[22]
Ancaman
Perubahan secara fisika, kimia dan biologi pada lingkungan dapat menurunkan kesehatan ekosistem perairan. Perubahan suhu air, aliran air dan ketersediaan cahaya secara fisika. Peningkatan zatracun yang dapat memakan oksigen secara kimia. Populasi manusia dan hewan yang berlebih secara biologi.[15]
^Odum, Eugune P. (1993). Fundamentals of ecology. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 577. ISBN9794202843.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Ramli, Haji Dzaki (1989). Ekologi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)