Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung, disingkat FTSL ITB, adalah salah satu fakultas di Institut Teknologi Bandung. Fakultas ini menyelenggarakan program pendidikan pada tingkat Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3). Saat ini, FTSL ITB dipimpin oleh dekan Prof. Ir. Edwan Kardena, Ph.D.[1] SejarahPada 3 Juli 1920, Technische Hoogeschool te Bandoeng (THB) didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia.[2] Jurusan pertama yang dibuka di sekolah tinggi tersebut adalah jurusan teknik sipil yang kala itu berada di fakultas bernama de Fakulteit van Technische Wetenschappen dan departemen de Afdeling der Weg en Waterbouw (Departemen Struktur Jalan dan Air). Saat itu, rekayasawan sipil sangat dibutuhkan oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk membangun infrastruktur di negara tersebut. Ketika Jepang menduduki wilayah Hindia Belanda, kegiatan perkuliahan di THB dihentikan. Lalu pada 1 April 1944, sekolah tinggi ini dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku )[3] setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD) kembali membuka bagian Teknik Sipil (Dobubuka) bersamaan dengan dibukanya bagian Teknik Kimia (Oyakagabuka) dan Listrik dan Mesin (Denki dan Kikaika).[4] Pada 10 Oktober 1962, Institut Teknologi Bandung mendirikan Departemen Teknik Penyehatan. Departemen ini menjadi awal berdirinya pendidikan tinggi Teknik Lingkungan di Indonesia. Departemen ini kemudian berubah nama menjadi Departemen Teknik Lingkungan pada 1984.[5] Pada 1973, dibentuk Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) yang terdiri dari jurusan Teknik Sipil, Teknik Geodesi, Arsitektur, Planologi, Teknik Lingkungan, dan Seni dan Desain. Pada 1984, Jurusan Seni dan Desain berdiri sendiri sebagai Fakultas Seni Rupa dan Desain.[6] Pada 1994, ITB yang dipelopori oleh Profesor Hang Tuah dan staf dosen lainnya membuka Jurusan Teknik Kelautan.[7] Pada 29 Agustus 2005, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan berubah nama menjadi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL). Selain itu, program studi Arsitektur dan Planologi membentuk sebuah fakultas tersendiri bernama Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK). Sejak saat itu, FTSL hanya membawahi empat Program Studi, yaitu Teknik Sipil, Teknik Geodesi dan Geomatika, Teknik Lingkungan, serta Teknik Kelautan.[8] Pada September 2007, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika dipindahkan ke Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB).[9] Pada tahun 2012, FTSL ITB membuka dua program studi sarjana baru yaitu Program Studi Sarjana Rekayasa Infrastruktur Lingkungan (RIL) dan Program Studi Sarjana Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Air (TPSDA). Selain itu, FTSL ITB juga membuka satu program studi magister, yakni Program Studi Magister Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi (PIAS). Sejak saat itu, FTSL ITB memiliki total 13 program studi Sarjana, Magister, dan Doktor.[6] Program pendidikanProgram Studi Sarjana (S1)
Program Studi Magister (S2)
Program Studi Doktor (S3)
International Class
Himpunan mahasiswa jurusan
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|