Institut Teknologi Bandung (disingkat ITB, aksara Sunda: ᮄᮔ᮪ᮞ᮪ᮒᮤᮒᮥᮒ᮪ ᮒᮦᮊ᮪ᮔᮧᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Nama ITB diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959.[2] Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik.[9] ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional (sebelas dari ABET, sebelas dari ASIIN).[10][11][12]
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia[note 4] sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 5] Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu. Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) berdiri tanggal 3 Juli 1920 sebagai sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 6] TH Bandung dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu bagian yaitu de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. Kampus ITB merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno, meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai dengan ditutupnya pada tahun 1942, THS memiliki tiga bagian (afdeeling) yaitu sipil (1920), kimia (1940), dan mesin dan listrik (1941);[note 7] namun dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.
Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan TH Bandung ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus TH Bandung diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan Institute of Tropical Scientific Research (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik TH Bandung.
Pada tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh pemerintah militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigakucode: ja is deprecated )[17]:26 setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD) membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (Dobubuka), Teknik Kimia (Oyakagabuka), Listrik dan Mesin (Denki dan Kikaika). Lama studi untuk menjadi insinyur (kogakusi) adalah tiga tahun, mengikuti kurikulum yang diterapkan di Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute of Technology) pada masa itu.
Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta namun karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Januari 1946, NICA mendirikan Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie – Universitas Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah Technische Faculteit (fakultas teknik) sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.[5]:14
Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung sejak 2 Februari 1950.
Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 1733) yang ditetapkan tanggal 28 Februari 1959. Institut Teknologi yang dipimpin oleh Presiden Institut Teknologi ini (Pasal 4) mempunyai kedudukan hukum sebagai Universitas yang pada awalnya terdiri atas departemen ilmu teknik; departemen ilmu pasti dan ilmu alam; dan departemen ilmu kimia dan ilmu hayat (Pasal 1 dan Pasal 2) – departemen pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Fakultas. Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia secara resmi memisahkan diri (Pasal 3) menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Upacara peresmiannya sendiri dipimpin oleh Presiden RI Ir. Soekarno.
Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960–an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970–an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980–an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990–an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat program studi S2/Magister dan tiga bidang studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
Institut Teknologi Bandung juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, Institut Teknologi Bandung memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
Sejak tanggal 26 Desember 2000 ITB menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000.
Sejak tanggal 12 April 2012 ITB menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (PTP) sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012.
Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.
Menyadari akan keterbatasan lahan Kampus Ganesha dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi akademiknya, maka pada sekitar tahun 2010 diterapkanlah kebijakan ITB multikampus yang memunculkan istilah "On-G campus" dan "Off-G campus". Istilah "On-G campus" merujuk pada Kampus ITB Ganesha sedangkan kampus-kampus ITB di luar itu disebut sebagai "Off-G campus". Kampus ITB Off-G yang sudah terwujud dan mulai dibangun adalah Kampus ITB Jatinangor.[18]:9 "ITB Off-G campus" lainnya yang sedang direncanakan adalah Kampus ITB Bekasi dan Kampus ITB Walini.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olahraga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, di antaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga, Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, pusat layanan komputer (ComLabs). ITB juga memiliki Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Selain di Kampus Ganesha dan Kampus Jatinangor, untuk kegiatan akademik dan perkuliahan yang sudah berjalan, juga ada di Kampus Cirebon.
Di Kampus Cirebon, ITB sudah memiliki 7 Program Studi (Prodi), diantaranya adalah Prodi PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) - SAPPK, Prodi TI (Teknik Industri) - FTI, Prodi Kriya dan Tradisi - FSRD, Prodi TM (Teknik Perminyakan) - FTTM, Prodi TA (Teknik Pertambangan) - FTTM, Prodi TG (Teknik Geofisika) - FTTM, dan Prodi OS (Oseanografi) - FITB.
Mulai tahun 2023, seluruh mahasiswa baru Tahap Persiapan Bersama (TPB) tingkat 1 akan berkuliah di Kampus Jatinangor selama satu tahun sebelum ditempatkan di kampus sesuai program studi masing-masing.[19]
Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang memiliki beberapa program studi (dulu departemen), baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan yang memiliki beberapa program studi dengan bidang keilmuan yang berdekatan.
Misalnya, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung memiliki 6 program studi, yaitu di lingkup keelektroteknikan (teknik elektro, telekomunikasi, biomedis, dan tenaga listrik), serta di lingkup ilmu komputer (teknik informatika dan sistem teknologi informasi). Namun, cakupan keilmuannya dianggap cukup dekat. Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di dalamnya semakin banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'.
Secara administratif tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah; perbedaan fakultas dengan sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi. Keduanya dipimpin oleh seorang dekan dengan dibantu oleh 2 orang wakil dekan, yaitu wakil dekan bidang akademik dan wakil dekan bidang sumber daya.
Akreditasi
Akreditasi Nasional
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
MA
Matematika
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
FI
Fisika
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-2
Unggul
BAN-PT
2023 - 2025
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
AS
Astronomi
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
KI
Kimia
S-1
Unggul
LAMSAMA
2023 - 2027
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
S-3
A
BAN-PT
2018 - 2023
AK
Aktuaria
S-1
Baik
BAN-PT
2021 - 2026
S-2
Unggul
LAMSAMA
2022 - 2027
MA
Pengajaran Matematika
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
FI
Pengajaran Fisika
S-2
A
BAN-PT
2021 - 2026
KI
Pengajaran Kimia
S-2
A
BAN-PT
2022 - 2027
SK
Sains Komputasi
S-2
Unggul
LAMSAMA
2022 - 2027
RN
Ilmu dan Rekayasa Nuklir
S-2
Baik
LAMSAMA
2023 - 2028
Rekayasa Nuklir
S-3
Baik
BAN-PT
2023 - 2025
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
BI
Biologi
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2022 - 2024
BM
Mikrobiologi
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
BE
Rekayasa Hayati
S-1
Unggul
BAN-PT
2023 - 2028
BW
Rekayasa Kehutanan
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
BA
Rekayasa Pertanian
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
PP
Teknologi Pasca Panen
S-1
Unggul
BAN-PT
2023 - 2028
BT
Bioteknologi
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
BP
Biomanajemen
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
Sekolah Farmasi (SF)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
FA
Sains dan Teknologi Farmasi
S-1
A
BAN-PT
2019 - 2024
Farmasi
S-2
Unggul
LAM-PTKes
2021 - 2026
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
FK
Farmasi Klinik dan Komunitas
S-1
Unggul
LAM-PTKes
2022 - 2027
FD
Farmasi Industri
S-2
A
LAM-PTKes
2018 - 2023
KO
Keolahragaan
S-2
Unggul
BAN-PT
2023 - 2024
FP
Profesi Apoteker
Profesi
Unggul
LAM-PTKes
2022 - 2027
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
GL
Teknik Geologi
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2024
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
GD
Teknik Geodesi dan Geomatika
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2024
S-2
A
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Baik Sekali
BAN-PT
2022 - 2027
ME
Metereologi
S-1
Unggul
LAMSAMA
2021 - 2027
OS
Oseanografi
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
SB
Sains Kebumian
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
S-3
A
BAN-PT
2020 - 2025
AT
Teknik Air Tanah
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
TA
Teknik Pertambangan
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2023
Rekayasa Pertambangan
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2022 - 2025
TM
Teknik Perminyakan
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2023
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
S-3
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
TG
Teknik Geofisika
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
S-2
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
MG
Teknik Metalurgi
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2025
S-2
B
BAN-PT
2018 - 2023
PB
Teknik Geotermal
S-2
A
BAN-PT
2023 - 2028
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
IF
Teknik Informatika
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2025
Informatika
S-2
Unggul
LAMINFOKOM
2022 - 2027
II
Sistem dan Teknologi Informasi
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2025
EL
Teknik Elektro
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
S-2
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
EP
Teknik Tenaga Listrik
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2026
ET
Teknik Telekomunikasi
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
EB
Teknik Biomedis
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
EI
Teknik Elektro dan Informatika
S-3
Unggul
BAN-PT
2013 - 2024
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
TK
Teknik Kimia
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2025
S-3
Unggul
BAN-PT
2021 - 2024
TF
Teknik Fisika
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2026
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2021 - 2024
TI
Teknik Industri
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2026
Teknik dan Manajemen Industri
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2023 - 2024
MR
Manajemen Rekayasa
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2026
TB
Teknik Bionergi dan Kemurgi
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
PG
Teknik Pangan
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
IK
Instrumentasi dan Kontrol
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
LO
Logistik
S-2
B
BAN-PT
2019 - 2024
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
MS
Teknik Mesin
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
S-2
A
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
AE
Teknik Dirgantara
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
S-2
A
BAN-PT
2022 - 2027
S-3
A
BAN-PT
2020 - 2025
MT
Teknik Material
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
Ilmu dan Teknik Material
S-2
Unggul
BAN-PT
2023-2028
S-3
A
BAN-PT
2022 - 2023
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
SI
Teknik Sipil
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2021 - 2024
TL
Teknik Lingkungan
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2025
S-3
Unggul
BAN-PT
2021 - 2024
KL
Teknik Kelautan
S-1
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2028
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
SA
Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
Pengelolaan Sumber Daya Air
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
IL
Rekayasa Infrastruktur Lingkungan
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
IS
Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
SJ
Sistem dan Teknik Jalan Raya
S-2
A
BAN-PT
2020 - 2025
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
AR
Arsitektur
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2025
S-2
Unggul
BAN-PT
2020 - 2025
S-3
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
PL
Perencanaan Wilayah dan Kota
S-1
Unggul
BAN-PT
2020 - 2024
S-2
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
S-3
A
BAN-PT
2019 - 2024
TR
Transportasi
S-2
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
S-3
Unggul
LAM Teknik
2022 - 2027
RK
Rancang Kota
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2027
SP
Studi Pembangunan
S-2
Unggul
BAN-PT
2023 - 2028
PK
Perencanaan Kepariwisataan
S-2
A
BAN-PT
2022 - 2027
AL
Arsitektur Lanskap
S-2
A
BAN-PT
2019 - 2024
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
SR
Seni Rupa
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2025
S-2
A
BAN-PT
2022 - 2023
KR
Kriya
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2025
DI
Desain Interior
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2025
DP
Desain Produk
S-1
Unggul
BAN-PT
2021 - 2026
DK
Desain Komunikasi Visual
S-1
A
BAN-PT
2022 - 2027
DS
Desain
S-2
A
BAN-PT
2022 - 2027
SD
Ilmu Seni Rupa dan Desain
S-3
A
BAN-PT
2020 - 2025
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
MB
Manajemen
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
Sains Manajemen
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
S-3
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
MK
Kewirausahaan
S-1
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
MM
Administrasi Bisnis (Kampus Jakarta)
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
Administrasi Bisnis (Kampus Bandung)
S-2
Unggul
BAN-PT
2022 - 2026
Sekolah Pasca Sarjana (SPS)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
NT
Teknologi Nano
S-2
Baik
BAN-PT
2020 - 2025
Sains dan Teknologi Nano
S-3
-
-
-
Non Fakultas/Sekolah (NONFS)
Kode
Program Studi
Strata
Akreditasi
Lembaga
Masa Berlaku
PI
Profesi Insinyur
Profesi
B
BAN-PT
2019 - 2024
Akreditasi Internasional
Selain akreditasi nasional, program studi di ITB juga mendapatkan akreditasi internasional sebagai berikut.
14 program studi terakreditasi ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
20 program studi terakreditasi ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik)
6 program studi terakreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate School of Business)
15 program studi terakreditasi IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education)
1 program studi terakreditasi RSC (The Royal Society of Chemistry)
2 program studi terakreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board)
Dengan akreditasi internasional tersebut, lulusan ITB mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT, tetapi juga terdapat logo akreditasi internasional. Hal ini sebagai bukti bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi. Akreditasi internasional ini menjadi jaminan bahwa anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Seleksi penerimaan mahasiswa ITB dilakukan secara ekslusif melalui seleksi secara nasional. Dalam sejarahnya, ITB adalah universitas yang paling selektif bukan saja di dalam negeri tetapi juga di dunia. Pada tahun 2000, survei Asiaweek mencatat bahwa untuk seleksi penerimaan mahasiswa ITB menduduki ranking pertama di Asia.[20] Pada tahun 2008, tingkat penerimaan agregat (aggregate admission rate) ITB adalah 4%, lebih rendah (lebih selektif) daripada Harvard pada tahun yang sama, yakni 9%.
Pada tahun 2013, tergantung Falkutas yang bersangkutan, tingkat penerimaan di ITB berkisar antara 3.5–6.3%,[21] setara dengan Stanford (5.7%) dan Harvard (5.8%) dan lebih selektif dari Yale (6.9%), Princeton (7.4%), dan MIT (8.3%).
[22]
Di tataran nasional, menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN/SBMPTN bidang Saintek (IPA) dan Soshum (IPS) dari tahun ke tahun, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi, dapat dilihat dari nilai passing grade maupun nilai rata-rata ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335 institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi terpopuler di Indonesia.[35] Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup Asia,[36] dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200 Colleges and Universities in the world).[37]
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.[38] Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama, peringkat yang di tempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.[39]
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings sedangkan untuk bidang Art & Design, ITB menempati peringkat 100 besar perguruan tinggi terbaik dunia.[40][41]
Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh pembantu rektor bidang kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.
Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung KM ITB.
Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan "Otto Lilienthal" ITB
KMPN "OTTO LILIENTHAL" ITB
AE Teknik Dirgantara
FTMD
[]
Keluarga Mahasiswa Manajemen ITB
KMM ITB
MB Manajemen
SBM
[]
Keluarga Mahasiswa Seni Rupa ITB
KMSR ITB
SR Seni Rupa KR Kriya DI Desain Interior DK Desain Komunikasi Visual DP Desain Produk
FSRD
[]
Keluarga Mahasiswa Teknik Industri ITB
MTI ITB
TI Teknik Industri MR Manajemen Rekayasa
FTI
[]
Himpunan Mahasiswa Teknik Material ITB
MTM ITB
MT Teknik Material
FTMD
[]
Visual Art Student Aggregate ITB
VASA ITB
SR Seni Rupa
FSRD
[]
Ikatan Mahasiswa Desain Interior ITB
IMDI ITB
DI Desain Interior
FSRD
[]
Industrial Design Student Society ITB
INDDES ITB
DP Desain Produk
FSRD
[]
Ikatan Pemuda Pemudi Desain Grafis DKV ITB
IPPDIG ITB
DK Desain Komunikasi Visual
FSRD
[]
Himpunan Mahasiswa Kriya Tekstil dan Keramik ITB
TERIKAT ITB
KR Kriya
FSRD
[]
Lembaga
Pusat Mikroelektronika (PME) adalah sebuah lembaga yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung. PME didirikan oleh Prof. Dr. Samaun Samadikun pada tahun 1986.[45] Ketua PME saat ini adalah Ir. Adi Indrayanto, M.Sc., Ph.D. Periode sebelumnya dijabat oleh Prof. Trio Adiono, ST. MT. Ph.D.
PME terdiri dari empat laboratorium, yaitu:
IC Design Lab, dikepalai oleh Prof. Trio Adiono, ST. MT. Ph.D
System Application Lab, dikoordinasi Dr. Beni Rio, ST.
IC Processing Lab, dikoordinasi oleh Dr. Muhammad Amin Sulthoni, IPM.
Manufacture Lab, dikepalai oleh Ir. Farkhad Ihsan Hariadi, M.Sc.
Institut Teknologi Bandung meluncurkan base station 4G dengan nama InfiniteBe untuk mengatasi permasalahan kapasitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di jaringan berkecepatan tinggi di daerah-daerah padat baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.[46][47]
InfiniteBe[48][49] (dibaca Infin-iteBe) merupakan hasil pengembangan Pusat Mikroelektronika ITB yang bekerja sama dengan PT Fusi Global Teknologi dan PT Len Industri dan kemudian dilanjutkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia di bawah program Inovasi Perguruan Tinggi di Industri sejak tahun 2016.[50][51]
Fadel Muhammad, Profesor Universitas Brawijaya, Gubernur Gorontalo, Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Ketua Komisi 11 DPR RI, Wakil Ketua MPR RI.
Fadjroel Rachman, Doktor Komunikasi Politik, Intelektual, Akademisi, Juru Bicara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Komisaris Waskita Karya (Persero) Tbk, CEO Pedoman Group, dan Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan dan Tajikistan
Juara pertama kategori robot terbang sayap tetap (fix wing), desain terbaik, dan presentasi terbaik dalam Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2014 .[52]
Merit Awards (runner up), Asia Pasific Information and Communication Technology Alliance (APICTA) Awards 2009 di Australia, 15–17 Desember 2009.[53]
Galeri
Dies Emas (50 Tahun) ITB
Prangko peringatan 50 tahun Institut Teknologi Bandung
Prangko peringatan 50 tahun Institut Teknologi Bandung
Prangko peringatan 50 tahun Institut Teknologi Bandung
Prangko peringatan 50 tahun Institut Teknologi Bandung
Catatan
^Dies Natalis TH Bandung selalu diperingati setiap tahun sejak Dies Natalisnya yang pertama pada tahun 1921, hingga Dies Natalis ke-21 tahun 1941.[4] Bahkan setelah TH ditutup dan berganti nama sekalipun, Dies Natalisnya selalu mengacu pada berdirinya TH tahun 1920, seperti pada tanggal 27 November 1948 di mana diperingati Dies Natalis ke-28 Faculteit van Technische Wetenschap van de Universiteit van Indonesie[5] atau pada tanggal 23 Desember 1955 di mana diadakan Lustrum ke-7 (Dies ke-35).[6] Dari fakta-fakta sejarah tersebut, tanggal 3 Juli 1920 ditetapkan sebagai tanggal pendirian Institut Teknologi Bandung dan diperingati setiap tahun sebagai "Peringatan Ulang Tahun Perguruan/Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia". Sedangkan tanggal 2 Maret 1959 ditetapkan sebagai tanggal peresmian nama Institut Teknologi di Kota Bandung dan diperingati setiap tahun sebagai "Peringatan Ulang Tahun Institut Teknologi Bandung" yang dituangkan dalam Keputusan Rektor ITB Nomor 267/SK/K01/OT/2008 tentang Pendirian dan Peresmian Nama ITB.
^Pada tanggal 3 Juli 1920, sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda, yaitu Technische Hoogeschool (Sekolah Tinggi Teknik), yang dikenal dengan singkatan namanya THS didirikan di Bandung.[13]:6
^“… En reeds in het volgende jaar, in Juli 1920, werd de Technische Hoogeschool (TH), Indië's eerste instelling voor Hooger Onderwijs, plechtig geopend.” Terjemahan: “… Dan pada tahun berikutnya, pada bulan Juli 1920, Sekolah Tinggi Teknik yang merupakan institusi pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda diresmikan.”[14]:26
^Mulai tanggal 1 Agustus 1935 Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan aturan tentang penggunaan ejaan baru... di antaranya ejaan 'hoogeschool' menjadi 'hogeschool'. Namun tulisan "Technische Hoogeschool te Bandoeng" tidak berubah karena merupakan 'nama'/nomenklatur.[16]:51
^Mahasiswa tingkat pertama Bagian Mesin dan Listrik disatukan karena perkuliahan yang ditempuh sama.
^(Belanda)"Viering van den een en twintigsten verjaardag der Technische Hoogeschool te Bandoeng", artikel dalam Majalah "De ingenieur in Nederlandsch-Indie" edisi September 1941, Tahun ke-8 No.9.
^ ab(Belanda)"Dies natalis van de Faculteit van Technische Wetenschap van de Universiteit van Indonesië", artikel dalam Majalah "De ingenieur in Indonesie" edisi Desember 1948, Tahun ke-1 No.2.
^(Belanda)"De herdenking van de opening der Technische Hogeschool te Bandung", artikel dalam Majalah "De ingenieur in Indonesie" edisi Februari 1956, Tahun ke-8 No.1.