Fauna, dari bahasa Latin, atau alam hewan artinya adalah khazanah segala macam jenis hewan yang hidup di bagian tertentu atau periode tertentu. Istilah yang sejenis untuk tumbuhan adalah flora/nabatah dan untuk fungi adalah funga. Fauna, flora, funga, dan bentuk kehidupan lain dalam suatu kesatuan disebut biota. Penulisan flora dan fauna biasanya ditulis di depan nama geografis, misalnya fauna peralihan, fauna Asia, atau fauna Australia.
Subdivisi fauna
Epifauna
Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan sedimen atau tanah.
Infauna
Infauna adalah hewan akuatik yang hidup di dasar substratum, bukan di permukaannya. Biasanya, hewan infauna semakin jarang ditemukan seiring bertambahnya kedalam air dan jaraknya dari garis pantai.
Mikrofauna
Microfauna adalah hewan mikroskopik atau sangat kecil (biasanya termasuk hewan-hewan protozoa dan hewan yang sangat kecil, seperti rotifera).
Makrofauna
Macrofauna adalah organisme darat atau laut yang panjang tubuhnya lebih dari atau sama dengan satu milimeter.
Megafauna
Megafauna adalah hewan besar pada tempat dan zaman tertentu. Misalnya, megafauna Australia.
Meiofauna
Meiofauna adalah hewan invertebrata perairan berukuran kecil yang hidup di air tawar dan air laut (asin). Istilah Meiofauna diartikan sebagai kumpulan organisme yang lebih besar dari mikrofauna, tetapi lebih kecil dari makrofauna. Organisme ini bisa melewati saringan berukuran 1 mm, tetapi tidak dapat melewati saringan berukuran 45 μm (ukuran dapat berbeda-beda berdasarkan researcher).
Meliputi avifauna, yang berarti "fauna unggas" dan piscifauna (atau ichthyofauna), yang berarti "fauna ikan".
Persebaran fauna di dunia
Wilayah persebaran fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876). Ada beberapa faktor alam yang mempengaruhi persebaran fauna di dunia yang bersifat menghambat, yaitu faktor-faktor fisik yang berhubungan dengan keadaan di bumi, misalnya perairan (sungai, danau, laut), daratan (gunung, lembah, jurang, padang pasir, dll), iklim (suhu, tekanan udara, kelembaban, dll). Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna di dunia menjadi 6 wilayah[1], yaitu:
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.[2]
Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.[2]
Zona Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub, beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing, kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.[2]
Referensi
^Allaby, Michael (2010). A Dictionary of Ecology. Oxford: Oxford University Press. ISBN9780191740923. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-18. Diakses tanggal 2023-05-16.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)