Final Liga Champions UEFA 2018
Final Liga Champions UEFA 2018 adalah pertandingan final dari Liga Champions UEFA 2017–18, musim ke-63 bagi penyelenggaraan turnamen utama antarklub sepak bola di Eropa yang diselenggarakan oleh UEFA dan musim ke-26 sejak perubahan nama dari Piala Champions Eropa ke Liga Champions UEFA. Pertandingan ini dimainkan di Stadion NSC Olimpiyskiy di Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018,[5] antara tim asal Spanyol dan juara bertahan Real Madrid, yang telah memenangkan kompetisi ini dua musim terakhir, dan tim asal Inggris Liverpool.[6][7] Real Madrid memenangkan pertandingan final dengan skor 3–1 untuk meraih gelar ke-3 mereka berturut-turut dan gelar ke-13 secara keseluruhan di Liga Champions, menjadi tim keempat yang berhasil meraih gelar tiga kali -berturut-turut. Sebagai pemenang, Real Madrid mendapatkan hak untuk bermain melawan pemenang Liga Eropa 2017–18 di Piala Super UEFA 2018. Real Madrid lolos sebagai perwakilan UEFA di Piala Dunia Antarklub FIFA 2018 yang berlangsung di Uni Emirat Arab. Tempat pertandinganStadion NSC Olimpiyskiy diumumkan sebagai tempat pertandingan final pada 15 September 2016, menyusul keputusan dari pertemuan Komite Eksekutif UEFA di Athena, Yunani. Ini adalah final keenam Piala Eropa/Liga Champions yang diselenggarakan di di Eropa Timur setelah tahun 1973 di Beograd,[8] Yugoslavia, 1983, 1994 dan 2007 diselenggarakan di Athena,[9][10][11] Yunani serta final 2008 di Moskwa, Rusia.[12] Stadion Olimpiyskiy ini dibangun pada tahun 1923 dan telah direnovasi tiga kali, yang terbaru pada tahun 2011 dalam persiapan untuk turnamen UEFA Euro 2012.[13] Stadion ini digunakan sebagai tempat pertandingan sepak bola pada Olimpiade Musim Panas 1980 dan Kejuaraan Eropa tahun 2012,[14] termasuk pertandingan final dimana Spanyol mengalahkan Italia dengan skor 4-0 untuk meraih gelar ketiga mereka.[15] Saat ini, stadion berkapasitas 70.050 penonton ini digunakan oleh tim nasional sepak bola Ukraina, Dynamo Kyiv, dan pertandingan besar domestik seperti Piala Ukraina.[16][17] Latar belakangJuara bertahan Real Madrid mencapai rekor 16 final setelah kemenangan dengan agregat skor 4-3 melawan tim asal Jerman Bayern München. Ini adalah final ketiga Real Madrid secara berturut-turut, dan final keempat dalam lima turnamen terakhir. Sebelumnya mereka memenangkan final pada tahun 1956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 2002, 2014, 2016 dan 2017; dan kalah pada tahun 1962, 1964, dan 1981. Pertandingan ini juga adalah final ke-20 mereka di semua kompetisi musiman UEFA, juga bermain dalam dua final Piala Winners (kalah pada tahun 1971 dan 1983) dan dua final Piala UEFA (menang pada tahun 1985 dan 1986). Real Madrid adalah tim ketiga sejak kompetisi ini berubah nama menjadi Liga Champions yang mencapai tiga final berturut-turut setelah Milan pada 1995 dan Juventus pada 1998. Mereka ingin menjadi tim pertama pada era Liga Champions, dan keempat secara keseluruhan, yang memenangkan tiga final berturut-turut, sebuah prestasi hanya dapat diraih oleh Real Madrid pada tahun 1950-an, ketika mereka memenangkan rekor lima final berturut-turut.[18] Liverpool mencapai final kedelapan mereka, pertama sejak tahun 2007, setelah menang dengan agregat skor 7-6 tim asal Italia Roma.[19] Mereka telah memenangkan final pada lima kesempatan (1977, 1978, 1981, 1984, dan 2005), dan telah kalah dua kali (1985 dan 2007). Ini adalah final ke-13 mereka di kompetisi musiman UEFA, setelah bermain di satu final Piala Winners (kalah pada tahun 1966) dan empat final Piala UEFA/Liga Europa (menang pada tahun 1973, 1976 dan 2001; dan kalah pada 2016).[20] Liverpool adalah tim pertama sejak Bayern München pada 2011–12 yang mencapai final setelah melalui babak play-off.[21] Liverpool adalah tim terakhir yang mengalahkan Real Madrid di Final Piala Eropa, menang 1-0 di Paris pada 1981.[22] Selain final 1981, kedua tim telah bertemu empat kali pada era Liga Champions. Liverpool memenangkan dua pertandingan di babak 16 besar musim 2008-09, sementara Real Madrid memenangkan dua pertandingan di babak penyisihan grup musim 2014-15.[23] Perjalanan menuju finalCatatan: Skor yang dicetak finalis disebutkan pertama (K: kandang; T: tandang).
Pra pertandinganDutaDuta untuk pertandingan final ini adalah mantan pemain internasional Ukraina Andriy Shevchenko, yang memenangkan Liga Champions bersama Milan pada tahun 2003.[24] Upacara pembukaanPenyanyi asal Inggris Dua Lipa tampil pada upacara pembukaan sebelum pertandingan final dimulai.[25] InsidenPada akhir Mei, The New York Times melaporkan bahwa beberapa pendukung pemegang tiket telah mengembalikan tiket mereka setelah kesulitan mencari penerbangan dan akomodasi di Kiev. Penduduk setempat di Kiev mulai menawarkan akomodasi gratis bagi pendukung dipengaruhi oleh pembatalah hotel dan apartemen.[26] Beberapa penerbangan charter yang disusun untuk pendukung Liverpool dibatalkan, membuat penggemar dengan tiket terdampar dan gagal mendapatkan solusi alternatif dari klub dan pemerintah kota.[27][28] Maskapai lain menawarkan penerbangan ke Kiev dari bandar udara di Liverpool dan Manchester, menggunakan slot di bandar udara Kiev.[29] Pada 24 Mei, sekelompok pendukung Liverpool diserang di sebuah restoran oleh 20 holigan bertopeng.[30] PertandinganWasitPada 7 Mei 2018, UEFA mengumumkan bahwa wasit asal Serbia Milorad Mažić akan memimpin pertanidngan ini. Mažić telah menjadi wasit FIFA sejak tahun 2009, dan meraih status wasit elit UEFA pada 2013. Dia akan bergabung dengan rekan senegaranya, dengan Milovan Ristić dan Dalibor Đurdević sebagai asisten wasit, Nenad Đokić dan Danilo Grujić sebagai asisten wasit tambahan, dan Nemanja Petrović sebagai asisten wasit cadangan. Wasit keempat untuk final ini adalah wasit asal Prancis Clément Turpin.[2] RingkasanPertandingan dimulai dengan Liverpool melakukan tendangan pertama dan melancarkan serangan serangan untuk menghadapi permainan penguasaan bola yang lebih lambat milik Real Madrid. Di menit 23, tembakan rendah oleh Trent Alexander-Arnold kaki pemain bertahan Madrid dan memaksa Keylor Navas untuk melakukan penyelamatan. Dua menit kemudian, pemain depan Liverpool Mohamed Salah melakukan duel dengan Sergio Ramos yang menyebabkan dia terjatuh dalam posisi yang salah.[31][32] Salah digantikan empat menit kemudian oleh Adam Lallana setelah mengalami dislokasi bahu.[33] Bek Madrid Dani Carvajal digantikan pada menit ke-37 dengan cedera hamstring setelah berusaha menendang dengan tumit.[34] Beberapa menit kemudian, gol Karim Benzema dianulir setelah ia terperangkap offside saat melakukan tembakan memanfaatkan sundulan Ronaldo. Babak pertama berakhir tanpa gol, Madrid mendominasi penguasaan bola, tetapi Liverpool memiliki lebih banyak peluang untuk mencetak gol. Babak kedua dimulai dengan tembakan oleh Isco, yang membentur mistar gawang, dan gol oleh Benzema yang dicetak dengan memblokir lemparan oleh penjaga gawang Liverpool Loris Karius pada menit ke-51. Liverpool menyamakan kedudukan empat menit kemudian melalui Sadio Mané, yang memanfaatkan sundulan oleh Dejan Lovren saat tendangan sudut.[35] Gareth Bale digantikan untuk Isco di menit ke-61 dan Madrid mencetak gol kedua dua menit kemudian, melalui tendangan salto untuk menyelesaikan umpan silang Marcelo.[36] Gol ini adalah sentuhan pertama Bale dalam pertandingan ini dan mendapat pengakuan sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah Liga Champions; gol itu juga dibandingkan dengan tendangan salto Ronaldo saat menghadapi Juventus di babak perempat final dan gol Zinedine Zidane pada final tahun 2002.[37] Liverpool menekan untuk mendapatkan gol penyama kedudukan, melalui tembakan oleh Mané yang membentur tiang gawang. Ronaldo memiliki kesempatan untuk mencetak gol pertamanya dalam pertandingan ini dalam sebuah serangan balik pada menit ke-73, tetapi digagalkan oleh bek Liverpool Andrew Robertson di dalam kotak penalti. Bale mencetak gol keduanya dalam pertandingan ini pada menit ke-83 dengan tembakan berjarak 40-yard (37 m) yang gagal ditangkap dengan baik oleh Karius. Kesempatan kedua bagi Ronaldo pada menit ke-93, tetapi permainan terganggu oleh pendukung yang menerobos masuk ke dalam lapangan, yang kemudian ditangani oleh petugas stadion. DetailTim "tuan rumah" (untuk tujuan administratif) ditentukan melalui pengundian tambahan setelah pengundian semifinal yang digelar pada 13 April 2018, 13:00 CEST di markas UEFA di Nyon, Swiss.[38]
Statistik
Pasca pertandinganReal Madrid menjadi tim pertama sejak Bayern Munchen pada 1974-76 yang memenangkan tiga gelar berturut-turut. Ini adalah gelar ke-13 Madrid, sebuah rekor dalam sejarah Liga Champions, dan keempat dalam lima tahun terakhir. Pelatih Zinedine Zidane menjadi pelatih pertama yang memenangkan tiga gelar Liga Champions berturut-turut dan menyamai catatan Carlo Ancelotti dalam jumlah gelar pada era Liga Champions.[41] Gareth Bale menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak dua gol di final Liga Champions dan dinobatkan sebagai pemain terbaik.[42][43] Pelatih Liverpool Jürgen Klopp mengalami kekalahan enam dari tujuh final turnamen besar, termasuk Liga Champions dan piala liga. Setelah pertandingan usai, Loris Karius sambil menangis meminta maaf kepada pendukung Liverpool yang tetap berada di tribun dan menyatakan bahwa kesalahannya menjadi penyebab kekalahan tim di final.[44] Lihat pulaReferensi
Pranala luar
|