Front Pembebasan Nasional Farabundo Martí (bahasa Spanyol: Frente Farabundo Martí para la Liberación Nacional, FMLN) adalah sebuah partai politik di El Salvador yang sebelumnya adalah sebuah organisasi gerilyawan revolusioner. Pada 1980 FMLN dibentuk sebagai kelompok payung dari empat organisasi gerilyawan sayap kiri dan Partai Komunis El Salvador untuk memerangi pemerintah El Salvador. Setelah ditandatanganinya persetujuan damai pada 1992, semua unit bersenjata FMLN didemobilisasi dan organisasi mereka menjadi partai politik yang legal. FMLN kini merupakan salah satu dari dua partai politik utama negara itu.
Pra-sejarah FMLN
FMLN dinamai seturut dengan nama pemimpin pemberontak Farabundo Martí, yang memimpin kaum buruh dan petani dalam suatu pemberontakan untuk mentransformasi masyarakat El Salvador setelah kehancuran yang disebabkan oleh letusan gunung berapi Izalco pada 1932. Sebagai tanggapannya, rezimmiliter yang dipimpin oleh Jenderal Maximiliano Hernández Martínez, yang merebut kekuasaan dalam sebuah kudeta pada 1931, melakukan sebuah kampanye kontra-pemberontakan yang efektif namun brutal. Kampanye yang dikenal sebagai "La Matanza" (=pembantaian), menyebabkan tewasnya sekitar 30.000 orang yang dituduh sebagai pendukung pemberontakan. Banyak dari mereka yang tewas ini adalah petani dan anggota berbagai kelompok masyarakat pribumi yang menghuni El Salvador. Banyak warga sipil yang tak bersalah mati dibunuh.
Partai Komunis El Salvador
Partai Komunis El Salvador terbentuk pada 1930-an. Salah satu pemimpin utamanya adalah Farabundo Martí. Beberapa pemimpinnya di kemudian hari antara lain adalah Cayetano Carpio dan Schafik Handal. Dari 1950-an hingga 1970-an, Partai Komunis El Salvador menentang perjuangan bersenjata dan terutama terlibat dalam pemilihan umum yang legal dan pengorganisasian serikat buruh. Setelah revolusi Kuba pada 1959, dan dengan meningkatnya radikalisasi pada 1960-an, beberapa orang di lingkungan Partai Komunis El Salvador mulai menganjurkan perjuangan bersenjata untuk menggulingkan diktatur militer El Salvador. Akhirnya mereka harus meninggalkan Partai Komunis untuk memulai perjuangan bersenjata.
Pasukan Pembebasan Rakyat "Farabundo Marti"
Pada 1970, Sekretaris Jenderal Partai Komunis El Salvador, Cayetano Carpio, keluar dari Partai Komunis untuk membentuk sebuah organisasi baru untuk melakukan perjuangan bersenjata untuk menggulingkan diktatur militer. Organisasi baru ini menjadi Pasukan Pembebasan Rakyat "Farabundo Marti" (bahasa Spanyol: Fuerzas Populares de Liberación "Farabundo Martí", juga dikenal dengan singkatannya, FPL). Sepanjang tahun 1970-an FPL bertumbuh dan menjadi organisasi terbesar dan paling berpengaruh dari kelompok kiri El Salvador. Pada 1970-an banyak organisasi revolusioner lainnya juga dibentuk. Tiga lainnya akhirnya menjadi bagian dari FMLN pada 1980 bersama-sama dengan FPL dan Partai Komunis. Mereka adalah Ejército Revolucionario del Pueblo (Pasukan Revolusioner Rakyat - ERP), Resistencia Nacional (Angkatan Bersenjata Perlawanan Nasional - RN), dan Partido Revolucionario de los Trabajadores Centroamericanos (Partai Buruh Revolusioner Amerika Tengah - PRTC).
Ejército Revolucionario del Pueblo (ERP)
ERP terbentuk pada 1972. Pemimpin utama ERP adalah Joaquín Villalobos. Mereka berbasis terutama di Morazán dengan perspektif yang hampir seluruhnya terpusat pada aspek militer dari perjuangan ini, dan kurang memperhatikan aspek pengorganisasian politik.
Resistencia Nacional (RN)
RN terbentuk pada 1975 sebagai pecahan dari ERP. RN dibentuk oleh orang-orang yang meninggalkan ERP setelah pimpinan ERP membunuh anggota-anggota sebuah kelompok di dalam organisasi mereka sendiri yang lebih menganjurkan orientasi massa, dibandingkan dengan orientasi militeristik yang dimiliki ERP pada saat itu. Kelompok yang terbunuh termasuk penyair terkenal El Salvador, Roque Dalton. RN mempraktikkan kebijakan yang telah dianjurkan oleh Dalton dan rekan-rekan sepemikirannya, yang lebih mengutamakan pengorganisasian sektoral di antara massa rakyat (di kalangan serikat buruh, organisasi mahasiswa, dll.). RN terutama berbasis di Morazán.
Partido Revolucionario de los Trabajadores Centroamericanos (PRTC)
PRTC adalah bagian dari sebuah organisasi di seluruh Amerika Tengah yang menganjurkan revolusi regional dan bukan revolusi di negara demi negara. PRTC meninggalkan organisasi mereka yang berskala Amerika Tengah ketika mereka bergabung dengan FMLN.
Pada 17 Desember1979, dalam masa krisis nasional, tiga organisasi yang dominan (FPL, RN dan PCS) dari kelompok kiri El Salvador membentuk Coordinadora Político-Militar (Koordinator Politik-Militer). Manifesto pertama CPM diterbitkan pada 10 Januari1980, dan hari berikutnya Coordinadora Revolucionaria de Masas terbentuk sebagai kesatuan organisasi-organisasi massa revolusioner. CRM belakangan bergabung dengan Frente Democrático Salvadoreño (Front Demokrasi El Salvador) untuk membentuk Frente Democrático Revolucionario (Front Demokrasi Revolusioner).
Ada tuduhan bahwa penyatuan dari kelima organisasi yang membentuk FMLN sebagian adalah berkat jasa Fidel Castro dari Kuba, yang membantu negosiasi antara kelompok-kelompok ini di Havana pada Desember 1979. Sementara kelima kelompok ini menyebut diri mereka pejuang dan sosialis, mereka mempunyai perbedaan-perbedaan ideologis dan praktis yang serius, dan di antara sebagian dari kelompok-kelompok ini telah terjadi beberapa konflik serius, dan bahkan pertumpahan darah pada 1970-an.
Pada 22 Mei1980 keberhasilan perundingan menghasilkan penyatuan di antara pasukan-pasukan gerilyawan utama di bawah satu bendera. Kepemimpinan Revolusioner Bersatu (Dirección Revolucionaria Unificada) dibentuk oleh FPL, RN, ERP dan PCS. DRU terdiri dari tiga anggota Komisi Politik dari masing-masing organisasi ini. Manifesto DRU menyatakan, "Hanya ada satu kepemimpinan, satu rencana militer dan hanya satu komando, satu garis politik." Meskipun pertikaian di dalam terus berlanjut, DRU berhasil mengkoordinasikan usaha-usaha kelompok ini dan melengkapi pasukan-pasukannya.
Pada 10 Oktober1980 empat organisasi membentuk Frente Farabundo Martí de Liberación Nacional (FMLN). Pada bulan Desember tahun yang sama, cabang El Salvador dari Partido Revolucionario de los Trabajadores Centroamericanos memisahkan diri dari organisasi sentralnya dan berafiliasi dengan FMLN. Jadi, organisasi-organisasi berikut ini membentuk FMLN (didaftarkan menurut besarnya pada saat penandatanganan kesepakatan damai pada 1992):
Organisasi-organisasi pemuda FMLN pada saat perjuangan bersenjata termasuk:
Juventud Farabundista (FPL)
Juventud Comunista Salvadoreña (PCS)
Juventud Revolucionaria (PRS)
Jóvenes en Resistencia (RN)
Juventud los Muchachos (PRTC)
FMLN dalam perjuangan bersenjata
Setelah pembentukan FMLN, mereka mengorganisir serangan militer besar pertama mereka pada 10 Januari1981. Pada peneyrangan ini, FMLN membentuk control operasi atas sebagian besar wilayah dari Departemen Morazán dan Chalatenango, yang pada umumnya tetap berada di bawah kekuasaan gerilyawan hingga berakhirnya perang saudara. Para pejuang terdiri dari anak-anak hingga orang-orang lanjut usia, baik laki-laki maupun perempuan, dan kebanyakan dari mereka dilatih di kamp-kamp FMLN di gunung-gunung dan hutan-hutan El Salvador untuk mempelajari teknik-teknik militer.
Serangan terbesar FMLN yang lainnya dilakukan pada November 1989. Dalam serangan itu FMLN berhasil mengejutkan pemerintah dan militer El Salvador dengan merebut kekuasaan di sebagian besar wilayah Negara itu dan bahkan memasuki ibu kota San Salvador. Di San Salvador FMLN dengan segera menguasai banyak lingkungan miskin sampai pihak militer mengebomi posisi-posisi mereka – termasuk mengebomi penduduk sipil [butuh rujukan] – untuk mengusir para gerilyawan FMLN. Salah satu dari pertempuran yang paling terkenal di San Salvador terjadi di Hotel Sheraton, di mana kaum gerilyawan dan tentara pemerintah bertempur dari lantai ke lantai hotel itu. Serangan FMLN pada November 1989 itu tidak berhasil mencapai tujuannya yaitu menggulingkan pemerintahan. Namun banyak analis menunjukkan bahwa pameran kekuatan FMLN dalam serangan 1989 itu menjadi titik balik perang ini, ketika menjadi jelas bahwa pemerintah tidak akan mampu mengalahkan FMLN secara militer. Tak lama setelah serangan November 1989, pemerintah AS mulai mendukung solusi perundingan terhadap perang saudara ini, sementara hingga saat itu mereka telah menempuh kebijakan militer untuk mengalahkan FMLN. Karena pemerintah AS adalah pendukung dana utama dari pemerintahan dan militer El Salvador, mereka mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap jalannya peristiwa di sana. Jadi, ketika AS mulai menganjurkan negosiasi ketimbang solusi militer, sebuah perjanjian damai antara FMLN dan pemerintahan El Salvador tercapai dalam waktu yang relatif singkat pada 1992.
Setelah perjanjian damai: partisipasi FMLN dalam pemilu
Setelah tercapainya gencatan senjata melalui Persetujuan Damai Chapultepec 1992, FMLN menjadi partai politik yang legal. FMLN telah ikut serta dalam pemilihan umum pada 1994, 1997, 1999, 2000, 2003, 2004, dan 2006. Pemilu 1994, 1999, dan 2004 adalah untuk memilih presiden. Pemilu 1994, 1997, 2000, 2003 dan 2006 adalah untuk kursi di parlemen, wali kota dan dewan munisipal.
FMLN saat ini, bersama-sama dengan ARENA, merupakan salah satu dari dua partai politik yang dominant di El Salvador. Sejak 2000, FMLN telah berganti-ganti dengan ARENA menguasai kursi terbanyak di Dewan Legislatif. FMLN telah menguasai kursi wali kota di banyak kota besar di El Salvador sejak 1997, termasuk ibu kota San Salvador dan kota tetangganya Santa Tecla. Wali kota FMLN untuk San Salvador sekarang ini adalah Violeta Menjivar, perempuan wali kota pertama di San Salvador, yang terpilih dengan kemenangan tipis pada 2006. Wali kota FMLN untuk Santa Tecla adalah Oscar Ortiz, yang telah menjabat sejak 2000.
Pada pemilihan legislatif 12 Maret 2006 FMLN memperoleh 39,7% dari seluruh suara dan 32 dari 84 kursi dewan. FMLN juga memeprtahankan kursi wali kota di kota-kota terbesar El Salvador, San Salvador dan Santa Tecla, serta ratusan munisipalitas lainnya di seluruh negara.
Perpecahan pasca-perang dan perubahan internal
Setelah berakhirnya perang saudara pada 1992, FMLN menjadi partai politik yang legal. Pada akhir perang, FMLN masih terdiri dari lima partai politik -- FPL, CP, ERP, RN, PRTC – masing-masing mempertahankan struktur organisasinya sendiri. Pada masa perang saudara dan berlanjut di masa pasca-perang, orang tidak langsung bergabung menjadi anggota FMLN sendiri, melainkan bergabung ke salah satu dari lima kelompok komponen ini.
1994 - Perpecahan pemimpin-pemimpin ERP dan RN
Setelah berakhirnya perang, jelaslah bahwa terdapat perpecahan-perpecahan yang serius di dalam FMLN, sebagian di antaranya telah ada sejak perang masih berlangsung namun tersembunyi dari mata umum. Yang khususnya menjadi jelas antara 1992 dan 1994 ialah bahwa para pemimpin ERP dan RN mempunyai sejumlah ketidaksepakatan dengan para pemimpin dari partai-partai lainnya. Tak lam sesudah pemilihan umum Dewan Legislatif 1994, para pemimpin ERP dan RN meninggalkan FMLN, dan setidaknya mula-mula mereka membawa serta banyak anggota bersama mereka. Para pemimpin dari perpecahan ini (termasuk komandan FMLN Joaquin Villalobos dari ERP) kemudian membentuk Partido Democrata (Partai Demokrat), yang tidak berumur panjang. Banyak anggota ERP dan RN yang keluar pada 1994 kemudian kembali bergabung dengan FMLN.
1995 - Pembubaran lima organisasi untuk dijadikan satu partai
Setelah pemilihan umum 1994 dan perpecahan 1994, berkembanglah momentum untuk mempersatukan FMLN ke dalam satu organisasi, tanpa partai-partai intern yang terpisah. Pada 1995, lima partai yang sebelumnya membentuk FMLN membubarkan diri. Pada saat itulah FPL, CP, ERP, RN dan PRTC membubarkan diri, dan yang tersisa adalah FMLN yang bersatu. Orang dapat langsung menjadi anggota FMLN dan bukan memilih salah satu dari kelima partai komponennya. Sementara keputusan ini membubarkan struktur-struktur organisasi yang paralel di dalam FMLN, kesetiaan mengikuti garis-garis organisasi masih tetap kuat, sebagian bahkan masih dapat dilihat hingga sekarang.
Perpecahan Renovadores
Pada pemilihan presiden 1999, FMLN mencalonkan Facundo Guardado sebagai kandidat mereka. Ini adalah suatu keputusan yang kontroversial dan banyak di kalangan FMLN yang tidak mendukung Guardado, karena mereka percaya bahwa politiknya sedang beralih ke kanan. Dari konflik internatl ini, muncul dua kecenderungan terorganisir di dalam FMLN - Renovadores dan Coriente Revolucionario y Socialista (Arus Sosialis Revolusioner). Dua pemimpin utama CRS adalah tokoh-tokoh pemimpin histories FMLN Schafik Handal dan Salvador Sanchez Ceren. Pemimpin utama dari Renovadores adalah Facundo Guardado. Sebagai bekas komandan FPL yang karismatis, Guardado mempunyai basis pendukung dalam FMLN. Ia mengkritik kepemimpinan historis dan menganggapnya terlalu komunis dan menyerukan suatu ideology yang diperbaru. CRS mengkritik Guardado karena menganjurkan politik sosial demokrasi dan karena tidak jelas-jelas menentang neoliberalisme. Setelah beberapa tahun pergolakan internal, di mana Arus Sosialis Revolusioner memenangi sebagian besar pemilihan internal dalam organisasi ini, Guardado menjadi lebih frustrasi, menyerang para pemimpin FMLN yang tidak disetujuinya, dan melakukan tindakan-tindakan yang berlawanan dengan keputusan-keputusan yang telah diambil oleh partai. Akhirnya ia dipecat dan beberapa pendukungnya meninggalkan FMLN. Guardado berusaha membentuk Renovadores sebagai partai politiknya sendiri, namun mereka mendapatkan sedikit sekali dukungan pada pemilu 2003 dan kemudian bubar.
Setelah perpecahan antara Renovadores vs Arus Sosialis Revolusioner, pimpinan FMLN memutuskan untuk menghentikan kecenderungan-kecenderungan internal yang terorganisir dan sejak itu tak ada satupun yang terjadi.
2005 - Perpecahan FDR
Pada 2004 dan 2005, FMLN mengalami perpecahan lainnya. Lima anggota Dewan Legislatif dari FMLN, bersama dengan sejumlah pendukung mereka, meninggalkan FMLN untuk membentuk sebuah partai politik baru, Front Demokrat Revolusioner (bahasa Spanyol: Frente Democratico Revolucionario). Beberapa dari pemimpin utama perpecahan ini adalah Ileana Rogel dan Francisco Jovel. Orang-orang yang keluar untuk membentuk FDR memilih nama ini karena masih ada hubungannya dengan gerakan revolusioner El Salvador; suatu organisasi dengan nama yang sama dibentuk di bawah pimpinan FMLN pada masa perang saudara untuk mempersatukan partai-partai dan pribadi-pribadi yang melakukan pekerjaan politik yang legal pada masa perang saudara. Berlawanan dengan perpecahan sebelumnya dari FMLN yang secara terbuka menyataka bahwa mereka secara ideologis berada di 'tengah' atau 'kiri-tengah' atau tidak lagi menyatakan dirinya 'revolusioner', orang-orang yang memisahkan diri untuk membentuk FDR mengklaim dirinya masih sebagai bagian dari warisan revolusioner dari FMLN. Dalam pemilu 2006, tak satupun kandidat FDR yang memenangi jabatan, kecuali wali kota bertahan Nejapa, Rene Canjura. Canjura adalah seorang wali kota FMLN popular dari munisipalitas Nejapa untuk tiga periode berturutan, dan karenanya di bawah statuta FMLN, tidak berhak untuk mencalonkan diri untuk periode keempat berikutnya. Karena itu ia meninggalkan FMLN dan berhasil menang pada 2006 sebagai kandidat FDR. Selain dia, tak satupun kandidat FDR yang dalam pemilu 2006.
^"Mauricio Funes: His Way". Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Maret 2023. Diakses tanggal 25 Maret 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)