Grand Prix F1 Tiongkok 2017
Grand Prix Tiongkok 2017 (secara resmi dikenal sebagai 2017 Formula 1 Heineken Chinese Grand Prix) adalah sebuah balapan mobil Formula Satu yang berlangsung pada tanggal 9 April 2017 di Sirkuit Internasional Shanghai di Shanghai, Tiongkok. Balapan tersebut merupakan putaran yang kedua dari Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2017, dan menandai untuk yang keempat belas kalinya Grand Prix Tiongkok diselenggarakan sebagai sebuah putaran Kejuaraan Dunia Formula Satu. Perlombaan ini ditandai dengan adanya kesulitan yang terjadi di dalam sesi latihan bebas hari Jumat ketika kondisi cuaca di Shanghai menghalangi ketersediaan helikopter medis dan hanya memungkinkan untuk melaju selama dua puluh menit. Lewis Hamilton berhasil meraih posisi terdepan untuk yang keenam kalinya secara berturut-turut di Grand Prix Tiongkok, di depan Sebastian Vettel dan rekan setimnya, yaitu Valtteri Bottas. Balapan ini dimulai dengan trek yang basah, namun tidak ada hujan selama balapan ini, dan Hamilton memimpin jalannya balapan ini dari awal hingga finis, dan mencatatkan putaran tercepat. Vettel masuk ke dalam pit untuk mengganti ban dari perantara ke ban licin selama periode mobil keselamatan virtual, dan menjatuhkannya ke posisi keenam, tetapi berhasil pulih ke posisi kedua. Max Verstappen memulai balapan ini dari posisi ke-16, dan berhasil menyelesaikan posisi podium, dengan finis di tempat ketiga. LaporanSesi latihan bebasKedua sesi latihan bebas pada hari Jumat sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca berawan rendah, hujan, dan kabut asap. Sesi pertama berlangsung dengan permukaan lintasan lembab, dan hanya menampilkan sedikit aktivitas sebelum sesi ini dihentikan dengan dikibarkannya bendera merah dengan hanya 20 menit saja yang telah selesai.[5] Peraturan keselamatan mengharuskan pembalap yang terluka dengan kondisi neurologis harus dapat mencapai rumah sakit dalam waktu 20 menit, baik dengan menggunakan helikopter atau pun dengan menggunakan ambulans.[6] Kondisi cuaca yang buruk membuat helikopter medis tidak mungkin mendarat di rumah sakit Shanghai yang terletak 38 km dari lintasan, dan ambulans tidak dapat mencapai rumah sakit dalam waktu yang ditentukan, sehingga mobil dilarang untuk berjalan di lintasan, sampai transportasi medis darurat tersedia. Situasi cuaca tidak kunjung membaik, dan sesi latihan bebas kedua pun ditinggalkan sama sekali.[5][7] Beberapa pembalap, termasuk Hamilton dan pemimpin klasemen sementara kejuaraan dunia pembalap, yaitu Sebastian Vettel, tidak turun ke trek pada hari Jumat, dan waktu tercepat yang dicatatkan pada hari Jumat adalah 1:50.491 oleh Max Verstappen, yang ditetapkan di dalam kondisi yang basah.[7] Ada seruan yang dipimpin oleh Lewis Hamilton untuk mengubah jadwal agar semua sesi dapat dijalankan. Namun, hal ini ditolak oleh organisasi tersebut, karena akan mengganggu jadwal televisi, dan, jika ada potensi penjadwalan ulang balapan ini ke hari Senin, juga akan menyebabkan masalah logistik yang signifikan untuk balapan di negara Bahrain, yang hanya dijadwalkan seminggu kemudian.[6][7] Hamilton diberikan izin untuk melintasi trek selama sesi latihan bebas kedua untuk menyapa para penggemar dan memberikan topi yang ditandatangani kepada penonton di tribun; dia menggunakan media sosial untuk menyatakan bahwa situasi tersebut memberikan kesempatan bagi pemilik yang baru untuk bersikap "proaktif dan kreatif".[8][9] Panggilan dibuat untuk rencana darurat jika sesi latihan bebas dibatalkan, seperti pembukaan akses paddock untuk penggemar di trek.[10] Dengan cuaca kering pada hari Sabtu, yang digambarkan sebagai "hampir seperti sinar matahari di Shanghai yang selalu kelabu karena kabut asap",[11] sesi latihan bebas ketiga berjalan tepat pada waktunya, tetapi menghadapi tantangan bagi tim untuk mempersiapkan sesi kualifikasi hanya dengan satu sesi latihan bebas saja, bukan tiga sesi latihan bebas seperti biasanya. Sebagian besar tim lebih memilih untuk membagi tugas ban di antara pembalap mereka, dan mengumpulkan beberapa data mengenai kinerja pada jangka panjang, sambil juga menggunakan satu-satunya kesempatan mereka untuk mempersiapkan sesi kualifikasi yang dihelat pada sore hari.[12] Prakiraan cuaca memperkirakan bahwa kemungkinan besar turun hujan pada saat balapan ini digelar pada hari Minggu,[11] sehingga menambahkan kerumitan ekstra pada perhitungan tim dalam sesi latihan bebas tunggal mereka. Tim Force India menggambarkan situasinya di dalam sebuah cuitan: "Sesi Sabtu pagi belum pernah sepenting ini."[13] Vettel berhasil menetapkan waktu tercepat di sesi ini, dengan catatan waktu 1:33.336, hanya unggul 0,053 saja dari rekan setimnya, yaitu Kimi Räikkönen;[14][15] kedua catatan waktu tersebut dua detik lebih cepat jika dibandingkan dengan catatan waktu untuk posisi terdepan yang telah berhasil diraih oleh Nico Rosberg dari balapan di musim 2016 (1:35.402).[16] Kedua pembalap Mercedes itu menyelesaikan sesi inj sekitar 0,3 hingga 0,5 detik di belakang tim Ferrari, meskipun Hamilton sempat melakukan kesalahan di tikungan tajam pada putaran yang menyamai kecepatan Vettel di dua sektor pertama. Valtteri Bottas kehilangan waktu lintasan setelah 'sayap T' copot dari mobilnya, dan berulang kali melebar di tikungan terakhir.[15] Pembalap yang lainnya setidaknya satu detik per putaran lebih lambat jika dibandingkan dengan mobil terdepan, dipimpin oleh Felipe Massa (1:34.773)[14] di depan para pembalap Red Bull.[15] Tim Red Bull mengatur kecepatan di awal sesi pada saat menggunakan bahan bakar yang banyak, tetapi tidak mampu menandingi kecepatan tim Ferrari atau Mercedes di dalam simulasi kualifikasi.[17] Di belakang Red Bull, persaingan jauh lebih ketat, dengan posisi kedelapan hingga posisi kesepuluh (Lance Stroll, Jolyon Palmer, dan Carlos Sainz Jr.) hanya tercakup oleh 0,041 detik,[14] dan posisi kesebelas hingga posisi keenam belas (Nico Hülkenberg, Kevin Magnussen, Sergio Pérez, Romain Grosjean, Daniil Kvyat, dan Esteban Ocon) tertutup dengan jarak sebesar 0,362 detik.[12] Juara dunia pembalap sebanyak dua kali, yaitu Fernando Alonso, dan tim McLaren hanya tersisa bersaing dengan tim Sauber di bagian bawah catatan waktu, setidaknya tertinggal 2,5 detik,[15] dan digambarkan oleh seorang komentator sebagai "berjuang melawan buruknya performa, keandalan, dan konsumsi bahan bakar mesin Honda".[11] KualifikasiSky Sports F1 memperkirakan bahwa tim Ferrari memasuki sesi kualifikasi dengan keunggulan atas tim Mercedes, dan kedua tim tersebut tampaknya berada di kelasnya masing-masing,[15] sebuah prediksi yang kemudian didukung oleh hasil akhirnya.[18] Vettel berhasil mencatatkan waktu tercepat di bagian pertama sesi kualifikasi 1:33.078, hanya unggul seperempat detik saja dari Hamilton, yang mengungguli Räikkönen dengan selisih kurang dari seperseratus detik[19] – tetapi tim Ferrari menggunakan ban lunak dan tim Mercedes menggunakan ban super lunak (yang lebih cepat). Daniel Ricciardo dari tim Red Bull adalah yang "terbaik dari yang lain" di ketiga sesi kualifikasi, meskipun terpaut sekitar satu detik dari waktu tercepat, menunjukkan bahwa kecepatan mobil tim Red Bull relatif buruk jika dibandingkan dengan dengan dua tim teratas di negara Australia bukan hanya sekali saja[18][20] dan menempatkan mereka di dalam "liga mereka sendiri, yang sama sekali tidak diinginkan".[21] Pembalap Haas, yaitu Grosjean, mengalami putaran di tikungan terakhir di awal sesi, dan berhasil menjauhkan mobil dari tembok dan kembali ke pit hanya dengan satu set ban yang rusak. Pembalap Sauber, yaitu Antonio Giovinazzi, tidak seberuntung itu. Dia berada di urutan kelima belas di akhir sesi ketika dia memutar mobilnya ke arah astroturf di luar tikungan terakhir, membentur tembok dengan keras, dan berhenti di tengah lintasan.[22] Dengan bendera kuning yang berkibar secara ganda di lintasan lurus start-finish, maka tidak ada satu pun pembalap yang bisa mencatatkan waktu lebih baik, dan Giovinazzi melaju ke sesi Q2, tetapi dengan mobil yang tidak mampu berjalan, dan start dari posisi ke-15. Dua pembalap tersingkir di sesi Q1, yaitu Palmer dan Grosjean, yang keduanya ingin mengungguli Giovinazzi ketika kecelakaannya terjadi, kemudian diberi penalti turun lima slot di grid; para pengawas balapan menyatakan bahwa mereka "tidak berusaha mengurangi kecepatan [mereka] secara signifikan di area bendera kuning yang dikibarkan secara ganda".[23] Grosjean membantah pernyataan ini, di mana dia memposting telemetri di Twitter, yang menunjukkan bahwa ia mengerem 50 m lebih awal untuk mencapai tikungan dan melaju 45 km/jam lebih lambat,[24] meskipun keputusan dari pengawas balapan sudah bersifat final.[23] Bos tim Haas, yaitu Guenther Steiner, mendukung Grosjean, dengan alasan bahwa dia jelas-jelas memperlambat laju mobilnya, dan menyesali hilangnya peluang karena Grosjean "bisa saja mencapai [sesi] Q3".[25] Pembangunan kembali mobil Giovinazzi memerlukan girboks yang baru, yang menyebabkan dia diturunkan ke posisi ke-18 di grid, hanya di depan Grosjean dan Palmer saja.[26] Verstappen dari tim Red Bull mengalami masalah berupa mesin mobilnya macet, dan tidak menetapkan waktu kualifikasi hingga akhir sesi, 1,5 lebih lambat dari rekan setimnya di urutan kelima. Verstappen mencoba untuk memperbaiki waktu ketika Giovinazzi mengalami kecelakaan, dan akibatnya, dia terpaksa harus rela tersingkir di posisi ke-19, meskipun dia dijadwalkan untuk start dari posisi ke-17 di grid.[20] Pada sesi kualifikasi fase kedua, Vettel berhasil mencatatkan waktu cepat di awal sesi, namun Hamilton hanya lebih lambat 0,015 detik saja dengan menggunakan ban yang sama. Räikkönen mencatatkan waktu tercepat 1:32.181 di akhir sesi, unggul 0,21 dari rekan setimnya,[19] dan lebih cepat dari rekor putaran sepanjang masa yang telah dibuat oleh Michael Schumacher, untuk sirkuit yang dibuat pada tahun 2004.[18] Pembalap tercepat kelima, yaitu Ricciardo, hampir satu detik di belakang Bottas yang berada di tempat keempat. Dua pembalap Mercedes dan Ricciardo menjadi satu-satunya pembalap yang tidak melakukan putaran kedua. Hülkenberg dan Pérez membukukan peningkatan waktu di saat-saat terakhir sesi, dan berhasil melaju ke sesi Q3, dengan Sainz, Ericsson, Magnussen, dan Alonso yang tersingkir.[18] Hamilton menjalani putaran pertama yang tidak rapi di fase ketiga sesi kualifikasi, namun masih mencatatkan waktu posisi terdepan sementara, dengan catatan waktu 1:31,902, dengan Vettel yang berada di urutan kedua dengan selisih 0,184 detik, disusul kemudian oleh Bottas. Kecepatan Räikkönen 0,7 lebih lambat dari Hamilton, namun masih unggul dari Ricciardo yang berada di posisi kelima dengan jumlah yang hampir sama. Keempat tim teratas kemudian memperbaiki catatan waktunya, tetapi posisinya tetap tidak berubah. Rekor waktu putaran baru Hamilton adalah 1:31.678, dan 1:31.864 milik Vettel hanya unggul seperseribu detik dari Bottas, dengan Räikkönen yang mencatatkan waktu 1:32.140, hampir sembilan persepuluh detik di depan Ricciardo.[18][19] Tempat keenam berhasil diraih oleh Massa, hampir setengah detik di belakang tim Red Bull dan tepat di depan pembalap Renault, yaitu Hülkenberg. Pembalap Williams, yaitu Lance Stroll, yang berkompetisi di sesi Q3 untuk yang pertama kalinya hanya dalam balapan yang kedua di dalam kariernya di dalam ajang Formula 1, menempati posisi kesepuluh. Ini merupakan peningkatan besar dari posisi ke-19 yang ia raih pada debutnya, sebagian disebabkan oleh perubahan ke pengaturan setir daya yang lebih ringan – Stroll berhasil memenangkan Kejuaraan Formula 3 Eropa musim 2016 di mana setir daya sama sekali tidak digunakan, dan menerima bahwa melakukan kesalahan adalah bagian yang tidak terhindarkan dalam melangkah ke dalam ajang Formula 1.[27] Posisi terdepan yang diraih oleh Hamilton adalah yang keenam secara berturut-turut, rekor yang dia mulai di Grand Prix Amerika Serikat 2016, yang menempatkannya di posisi keenam di dalam daftar posisi terdepan yang terbanyak secara berturut-turut.[28] Itu juga merupakan posisi terdepan yang keenam baginya di Grand Prix Tiongkok, sehingga menempatkannya di posisi kelima di dalam daftar posisi terdepan yang terbanyak di dalam satu balapan yang sama,[18][29] dan posisi terdepan yang ke-75 bagi tim Mercedes dalam 150 balapan terakhir. BalapanLatar belakangFIA mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa akses terhadap perawatan medis darurat, yang menyebabkan pembatalan sebagian besar sesi latihan bebas pada hari Jumat, tidak akan menghambat jalannya balapan itu sendiri. Pengawalan polisi disediakan untuk memfasilitasi transportasi darat yang cepat, dan peralatan spesialis neurologis dipindahkan ke rumah sakit yang terletak lima kilometer dari lintasan.[30] Hal ini termasuk mengatur "tim bedah saraf lengkap dari Rumah Sakit Huashan untuk hadir di Rumah Sakit Ruijin pada hari Minggu" yang membuat tim medis FIA "merasa puas bahwa Rumah Sakit Ruijin tidak hanya mudah diakses dalam segala kondisi cuaca, tetapi juga akan dapat diakses dengan mudah dalam segala kondisi cuaca untuk memberikan perawatan yang diperlukan".[31] Terjadi hujan lebat pada pagi hari perlombaan ini,[32] tetapi permulaannya harus diambil mengikuti prosedur standar. Lintasannya lembap sebelum balapan ini dimulai, namun akan mengering seiring dengan berjalannya waktu. Khususnya, lintasan lurus utama tetap jauh lebih basah jika dibandingkan dengan lintasan yang lainnya, menurut pengamatan Martin Brundle dari Sky Sports F1 kemungkinan disebabkan oleh arsitektur pusat media dan paviliun jalan layang, yang menyebabkan lintasan di bawahnya dipenuhi sisa air hujan – sesuatu yang kemudian dipelajari oleh Giovinazzi yang kecewa setelah dia berputar dan mengalami kecelakaan akibat kehilangan cengkeraman di bawahnya. Sebagai balapan 'basah' yang pertama di musim ini dengan regulasi yang baru mengenai ban yang lebih lebar, hampir semua tim memulai balapan ini dengan menggunakan ban perantara untuk mengumpulkan data mengenai performa mereka dan sebagai tindakan pencegahan. Hanya sesi pengujian pra-musim buatan di Barcelona yang meniru kondisi yang serupa, meskipun tidak semua tim hadir di sana pada saat itu.[33] Reporter di dalam jalur pit, yaitu Ted Kravitz, kemudian mencatat bahwa dalam beberapa putaran pertama, degradasi signifikan pada ban perantara ditemukan pada ban kiri depan secara keseluruhan – masalah ini menjadi lebih rumit karena sifat semi-kering/basah. Banyak pembalap, termasuk Alonso dan Vettel, melaporkan kondisi kering sebelum balapan ini berlangsung, sementara tim Hamilton memperkirakan bahwa titik transisi di mana ban slick akan sesuai akan terjadi sekitar putaran ke-6.[34] Meskipun demikian, hanya Sainz sajalah yang masuk ke grid dengan ban slick opsi super lembut; namun, Palmer, yang dirusak oleh penalti turun grid, keluar dari putaran formasi dan masuk ke dalam pit sebelum balapan ini dimulai untuk mengganti ban perantaranya dengan slick, dan memulai balapannya dari dalam jalur pit.[35] LaporanHamilton segera mempertahankan posisi terdepan-nya dengan start yang cepat dan bersih, dan tidak tertandingi selama sisa sesi balapan ini. Vettel berhasil mempertahankan posisi kedua dengan menangkis tantangan yang berani dari Bottas di luar pada tikungan pertama. Räikkönen kehilangan tempatnya dari Ricciardo sejak awal, dan terbukti tertinggal selama sisa balapan, dan kemudian menahan laju rekan setimnya, yaitu Vettel. Secara kebetulan, Vettel dicatat oleh pengawas balapan karena berada di sisi kiri gridnya pada awal lomba, dan diselidiki karena keluar dari posisinya – karena mobilnya mengarah ke Hamilton, namun tidak ada tindakan yang diambil. Banyak pembalap di papan tengah dan belakang yang juga memperoleh keuntungan yang signifikan di putaran pertama, terutama Verstappen, yang menyalip sembilan mobil dalam waktu dua menit, dan mendapatkan gelar "Driver of the Day".[32][36] Namun, aksi di awal lomba segera dinetralisir setelah terjadinya kontak antara Pérez dan Stroll, yang menyebabkan Stroll terpelintir dan terdampar di perangkap kerikil dengan ban mobilnya yang mengalami kerusakam. Pelepasan mobilnya memerlukan mobilnya virtual, di mana Vettel masuk ke dalam pit untuk mendapatkan ban slick.[37] Beberapa saat setelah balapan ini kembali dilanjutkan lagi, Giovinazzi mengalami kecelakaan besar di lintasan lurus start-finish, yang mana ini adalah kedua kalinya ia terpelintir di lintasan lurus, menandai berakhirnya akhir pekannya yang malang. Puing-puing berserakan di permukaan dan pemindahan mobil Sauber mendorong penerapan mobil keselamatan. Pada saat mobil keselamatan memimpin para pembalap melewati pit, menghindari pekerjaan pemindahan dan penghalang, sebagian besar pembalap memanfaatkan kesempatan ini untuk berganti ke ban licin.[38] Hülkenberg diberi penalti waktu sebanyak lima detik karena telah menyalip Grosjean di bawah mobil keselamatan virtual, dan penalti waktu sebanyak sepuluh detik lagi karena telah menyalip Ericsson di bawah mobil keselamatan.[39] Dalam tindakan yang dia gambarkan sebagai "sebuah kesalahan yang bodoh", Bottas berputar di belakang mobil keselamatan, sambil juga mencoba untuk menghangatkan ban mobilnya, turun ke posisi ke-12, dan dikritik oleh bos tim dan mantan manajernya, yaitu Toto Wolff.[40] Pada saat mobil keselamatan masuk ke dalam pit, Hamilton memimpin jalannya balapan ini dari Ricciardo dan Verstappen, yang melakukan serangkaian aksi menyalip di kondisi licin, dengan kedua pembalap Ferrari yang masing-masing berada di posisi keempat dan kelima.[41] Verstappen berhasil menyalip Ricciardo di putaran ke-11 untuk mengambil alih posisi kedua, setelah start dari posisi ke-16, di mana dia kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam kondisi sulit (mirip dengan apa yang telah terjadi di Grand Prix Brasil 2016). Karena tim Ferrari tidak mampu untuk menyalip Ricciardo, maka Hamilton dan Verstappen unggul secara signifikan,[38] dengan Hamilton yang unggul empat detik dari Verstappen dan sembilan detik di depan Ricciardo pada putaran ke-20 – pada putaran tersebut, Vettel berhasil menyalip Räikkönen. Dua putaran kemudian, Vettel berhasil menyalip Ricciardo, dan dengan cepat mendekati Verstappen.[37] Pada putaran ke-27, Hamilton telah memimpin dengan keunggulan 8,5 detik atas Verstappen, dengan Vettel sekitar 1,5 detik di belakang, dan Ricciardo serta Räikkönen masing-masing berjarak sekitar 2 detik dan 4 detik di belakang Vettel. Verstappen melakukan kesalahan di putaran ke-29, di mana dia mengunci ban mobilnya, dan membiarkan Vettel menyalip untuk mengambil alih posisi kedua,[41] 10,6 detik di belakang Hamilton dengan 27 putaran yang masih tersisa. Verstappen berhenti untuk mengganti ban super lunak pada putaran berikutnya,[37] dan kembali ke trek di posisi ke-6 di belakang Bottas. Verstappen menunjukkan kecepatan yang luar biasa dengan menggunakan ban barunya, dan dengan cepat menyalip Bottas, dan menyebabkan pit stop untuk Vettel (yang kehilangan waktu dari Hamilton) dan kemudian untuk Hamilton di putaran ke-37, kembali ke trek dengan ban lunak yang baru tepat di depan Räikkönen. Räikkönen adalah pembalap yang terakhir dari enam pembalap di enam posisi teratas yang berhenti untuk mengambil ban, meskipun berulang kali mengeluhkan masalah ban, kemungkinan besar karena pit-stop menurunkannya dari posisi kedua ke posisi keenam, di belakang dua mobil Red Bull.[37] Pada putaran ke-42, lima pembalap di posisi lima teratas adalah Hamilton – Vettel – Verstappen – Ricciardo – Räikkönen. Duet pembalap Red Bull mendekat dan memperebutkan posisi podium terakhir selama beberapa putaran terakhir, namun Ricciardo sama sekali tidak berhasil menyalip rekan setimnya,[38] dan urutannya tetap tidak berubah sepanjang 15 putaran terakhir. Bottas berhasil pulih untuk menempati posisi keenam,[32] dan Sainz, Magnussen, Pérez, dan Ocon melengkapi posisi sepuluh besar. Balapan tersebut merupakan kemenangan yang ke-54 di dalam karier Hamilton di dalam ajang Formula 1, dan juga kemenangannya yang ke-5 di Grand Prix Tiongkok[37] (pernah menang sebelumnya di sini pada musim 2008, 2011, 2014, dan 2015), dan kemenangan yang ke-65 bagi tim Mercedes dalam balapan yang ke-150 bagi mereka. Dengan keberhasilan Hamilton memenangkan perlombaan ini dan Vettel yang finis di urutan kedua, maka keduanya melaju ke balapan ketiga di negara Bahrain dengan kedudukan yang sama di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, dengan masing-masing 43 poin, tetapi tim Mercedes telah berhasil menyalip tim Ferrari di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Konstruktor.[41] Putaran tercepat di dalam balapan ini berhasil ditetapkan oleh Lewis Hamilton pada putaran ke-44 (1:35.378),[42] yang lebih cepat empat detik dari putaran tercepat yang telah berhasil dicatatkan oleh Nico Hülkenberg, yaitu 1:39.824, pada balapan tahun 2016.[43] Hamilton menjadi pembalap yang kedua, setelah Schumacher, yang berhasil menang lima kali atau lebih di tiga trek yang berbeda, dan dia menyamai total 106 podium dalam karier Alain Prost,[32] menempatkannya di urutan kedua di dalam daftar podium karier sepanjang masa.[44] Balapan tersebut merupakan "grand slam" yang ketiga di dalam karier Hamilton – menang dari posisi terdepan setelah memimpin setiap putaran dan mencatatkan putaran tercepat – menambah Grand Prix Malaysia 2014 dan Italia 2015. Hamilton juga menyamai rekor karier Jim Clark dengan 11 "hat-trick" – balapan yang berhasil dimenangkan dari posisi terdepan, dan sekaligus juga mencatatkan putaran tercepat – dan menempatkannya di posisi kedua di dalam daftar yang sama sepanjang masa. Rekapitulasi balapanHasil lengkap kualifikasi
Hasil lengkap balapan
Klasemen sementara Kejuaraan Dunia setelah perlombaan
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai 2017 Chinese Grand Prix.
|