Hubungan Tiongkok-Afrika merujuk kepada hubungan sejarah, politik, ekonomi, militer, sosial dan budaya antara Tiongkok dan benua Afrika. Sedikit yang diketahui soal hubungan kuno antara Tiongkok dan benua Afrika, meskipun terdapat beberapa bukti hubungan dagang awal. Sorotan kontak abad pertengahan adalah perjalanan abad ke-14 dari Ibnu Battuta, cendekiawan dan penjelajah asal Maroko, menuju Tiongkok;[1] kunjungan abad ke-14 dari Sa'id dari Mogadishu, cendekiawan dan penjalajah Somalia, menuju Tiongkok;[2] dan pelayaran dinasti Ming abad ke-15 dari laksamanaTiongkokCheng Ho, dan armadanya, yang memutari pantai Somalia, melintasi Kesultanan Ajura, dan melewati pantai Selat Mozambik.[3][4]
Dankwah Kwaku Opoku & Valenta Marko (2019). "Chinese entrepreneurial migrants in Ghana: socioeconomic impacts and Ghanaian trader attitudes". Journal of Modern African Studies. 57 (1). hlm. 1–29. doi:10.1017/S0022278X18000678.
Freeman-Grenville, G.P.S., ed. (1975). The East African Coast. Select Documents form the first to the earlier nineteenth century. London: Rex Collings.
The Balancing Act of China's Africa Policy - (Wenping, He) Institute of West-Asian and African Studies, Chinese Academy of Social Sciences. China Security Vol. 3 No. 3 Summer 2007
Zhiqun Zhu (2007). "China's New Diplomacy in Africa (post 1990)"(PDF). Pr. of International Political Economy and Diplomacy of Bridgeport, USA. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2019-07-06.