Istri Lot adalah seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya selain dari statusnya sebagai istri dari Lot, keponakan laki-laki Abraham, yang dicatat kisahnya dalam Kitab Kejadianpasal 19 dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di AlkitabKristen. Akhir hidupnya adalah menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang memandang kota Sodom yang dihancurkan oleh murka Allah. Dalam tradisi Yahudi ia dikatakan bernama Ado atau Ildith atau Edith, meskipun tidak tercantum di dalam Alkitab. Ia dirujuk dalam Perjanjian Baru pada Lukas 17:32.
Catatan Alkitab
Kisah istri Lot tercantum dalam Kejadian 19 ketika dua orang malaikat Allah tiba di kota Sodom pada waktu senja dan diundang untuk bermalam di rumah Lot. Ketika fajar menyingsing, kedua malaikat itu menyuruh Lot dan keluarganya untuk keluar dari kota Sodom agar tidak binasa dalam kehancuran murka Allah. Lot berlambat-lambat, sehingga para malaikat itu menarik tangannya, tangan kedua putri dan istrinya serta membawa keluar dari kota Sodom, sambil memberi perintah: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."[1][2] Lot berkeberatan untuk lari ke pegunungan dan meminta agar diizinkan untuk berlari sampai kota terdekat yang kecil. Permintaan itu dituruti, kota itu kemudian dikenal sebagai Zoar. Istri Lot yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi tiang garam.[3][4]
Komposisi
Kata kerja bahasa Ibrani yang digunakan untuk "menoleh ke belakang" adalah נבט, nāḇaṭ. Kata ini berbeda dengan yang dipakai oleh Abraham untuk "memandang" שקף, šāqap ke arah Sodom pada Kejadian 18:16.[5]
Tiang garam
Sebuat tiang garam yang dinamai "Istri Lot" terletak dekat Laut Mati pada Gunung Sodom di Israel. Mishnah menyatakan bahwa doa berkat harus dikatakan pada tempat di mana tiang garam itu berada.[6] Tiang-tiang lain dikatakan terletak pada penyeberangan Laut Merah serta pada tembok kota Yerikho.[6][7]