Nama Jatiroto sendiri memiliki makna bahwa kecamatan itu dulunya adalah Hutan Jati. Kota kecamatan Jatiroto dibangun pada masa Indonesia masih diduduki oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda. Pada tahun 1814 pula, Pemerintah Hindia Belanda membangun sebuah industri pabrik, yaitu Pabrik Gula Djatiroto yang terletak di bagian selatan kota kecamatan itu. Perkembangan ekonomi sangat dipengaruhi oleh Pabrik Gula Djatiroto tersebut. Dengan adanya pabrik gula tersebut, banyak penduduk Jatiroto berprofesi sebagai karyawan, sopir truk tebu, dan petani tebu yang menjadi bahan baku utama pembuatan gula. Selain itu, banyak pula yang membuka usaha perdagangan seperti warung, toko kelontong, Cafe, dan pusat oleh-oleh di kota kecamatan jatiroto, untuk keperluan sandang pangan dan papan masyarakat biasanya berbelanja di Pasar Mini Jatiroto, yang terletak di sisi utara jalur kereta api yang membagi dua kota kecamatan ini.
Batas Wilayah Kecamatan Jatiroto
Utara
Desa Jatiroto, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember
Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang
Timur
Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember
Tenggara
Desa Rowotengah, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember
Selatan
Desa Nogosari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang
Barat
Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang