Kaisar Tang Taizong (memerintah 626–649) dari Dinasti TangTiongkok, setelah menaklukkan Kekhanan Turk Timur, mulai menggunakan kekuatan militernya terhadap Xiyu (Wilayah Barat), yang pada waktu itu didominasi oleh Kekhanan Turk Barat serta sejumlah negara kota yang secara renggang bersekutu dengannya. Pada tahun 640, Kaisar Taizong mengirimkan komando militer Hou Junji untuk mengalahkan dan mencaplok Gaochang-usaha pertama oleh dinasti Tiongkok yang pernah ada untuk mendirikan sebuah eksistensi politik dan militer permanen di wilayah sejak Fú Jiān pada abad ke-4.[1] Pada tahun 644, setelah Yanqi, sekutu dalam kampanye militer melawan Gaochang, berbalik melawan Tang dan bersekutu dengan Kekhanan Turk Barat. Komandan Tang di Gaochang, Guo Xiaoke [zh], menyerang dan menangkap raja Yangqi Long Tuqizhi [zh], tetapi kemudian melarikan diri. Pada tahun 648, jenderal Tang beretnis Turk Ashina She'er [zh] yang merupakan putra kedua dari Shibi Khan, menyerang kedua Yanqi, (Karasahr) dan Kucha (Qiuzhi [zh]), Prefektur Aksu saat ini, Xinjiang), dan menaklukkan keduanya. Shule dan Yutian kemudian juga tunduk kepada Tang, memungkinkan dinasti ini mendominasi wilayah tersebut sampai dikuasai secara singkat oleh Tibet pada masa pemerintahan putra Kaisar Taizong, Kaisar Tang Gaozong.[2]
Berlawanan dengan sepupu timurnya Kekhanan Turk Timur, Kekhanan Turk Barat tidak merupakan ancaman utama kepada Dinasti Tang pada masa-masa awal keberadaan Tang, dikarenakan letaknya yang jauh dari teritori Tang dan tidak menyerang Tang. Lagi pula, Kekhanan Turk Barat terus-menerus menderita perpecahan internal dan tidak sanggup menfokuskan dirinya melawan Tang. Oleh karena itu, hegemoninya atas Xiyu tetap tak tertandingi oleh Tang. Pada gilirannya, baik Kekhanan Turk Barat sendiri dan sekutu vasalnya di kawasan pada waktu itu secara semu tunduk kepada kekuasaan Tang. Sebagai contoh pada tahun 619, segera setelah Kaisar Tang Gaozu mendirikan dinasti pada tahun 618 dan masih berjuang untuk memperoleh supremasi atas Tiongkok melawan sejumlah penguasa rival, baik Tongyehu Khan dari Kekhanan Turk Barat dan raja Gaochang, Qu Boya menyerahkan upeti kepada dia. Pada tahun 625, Ashina Tong mengusahakan pernikahan dengan putri Tang, dan Kaisar Gaozu pada awalnya setuju, tetapi Khagan Illig Ashina Duobi dari Kekhanan Turk Timur tidak senang dengan potensi aliansi Turk Barat-Tang dan memperingatkan Ashina Tong menentangnya, sehingga pernikahan tidak pernah terjadi.
Referensi
^Bo Yang, Outlines of the History of the Chinese, vol. 2, pp. 513-515.