Kejadian 41Kejadian 41 (disingkat Kej 41) adalah bagian dari Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2] Teks
Struktur
Mimpi FiraunDua tahun setelah Yusuf menyampaikan arti mimpi kepala juru minuman Firaun yang benar-benar terjadi,[3] Firaun bermimpi sampai dua kali dengan mimpi yang berbeda. Pada waktu pagi gelisahlah hatinya, lalu disuruhnyalah memanggil semua ahli dan semua orang berilmu di Mesir. Firaun menceritakan mimpinya kepada mereka, tetapi seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya kepadanya.[4] Juru minuman teringat kepada Yusuf (disebutnya "seorang muda Ibrani, hamba kepala pengawal istana") dan menyampaikan kemampuannya menafsirkan mimpi kepada Firaun.[5] Yusuf lalu dibawa ke hadapan Firaun. Mimpi yang terdiri dari dua bagian itu seluruhnya dicatat dua kali, kemungkinan yang pertama itu disampaikan kepada Yusuf terlebih dahulu, baik oleh juru minuman maupun pembawa berita ke penjara, sebelum Yusuf mendengar langsung untuk kedua kalinya dari Firaun sendiri, Demikianlah kedua mimpi Firaun:
Setelah Firaun menyuruh memanggil Yusuf, segeralah ia dikeluarkan dari tutupan; ia bercukur dan berganti pakaian, lalu pergi menghadap Firaun. Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya." Yusuf menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan g kepada tuanku Firaun 3 ." Lalu berkatalah Firaun kepada Yusuf:[8]
Ayat 16
Pada ayat 15 Firaun berkata kepada Yusuf bahwa ia telah mendengar tentang Yusuf: "hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat mengartikannya". Namun, Yusuf menjawab bahwa "Allah" yang memberi jawaban "shalom" ("damai"; dalam Terjemahan Baru diterjemahkan sebagai "kesejahteraan"). Mirip dengan kejadian ini, dalam Kitab Daniel pasal 2, raja Babel, Nebukadnezar bertanya kepada Daniel apakah Daniel sanggup memberitahukan kepadanya mimpi yang telah dilihatnya itu dengan maknanya juga.[11] Daniel menjawab: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum. Namun, di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang."[12] Ayat 44
Ayat 45
Ayat 46
Yusuf berusia 17 tahun ketika dijual sebagai budak oleh kakak-kakaknya (Kejadian 37:2). Tiga belas (13) tahun Yusuf hidup sebagai budak dan tiga tahun terakhir ini ia hidup dalam penjara. Ketika Allah mengangkatnya kepada posisi kehormatan dan kepemimpinan pada usia 30 tahun, Yusuf tetap setia kepada Allahnya. Penyerahannya ini dibuktikan di dalam nama Ibrani kedua orang putranya, Manasye dan Efraim (Kejadian 41:50–52).[16] Ayat 49
Tradisi Yahudi
Tradisi Islam
Lihat pula
Referensi
Pranala luar
|