Lionel Giles (29 Desember 1875 – 22 Januari 1958) adalah seorang ilmuwan dan ahli bahasa asal Britania Raya. Giles juga menjadi deputi kurator di British Museum dan sebagai "Penjaga Departemen Buku Cetak dan Naskah Oriental". Lionel Giles terkenal dari terjemahannya terhadap Sun Zi Bingfa ("Seni Perang Sunzi") tahun 1910 karya Sun Tzu serta AnalekKonfusius.
Terjemahan Sun Zi Bingfa ("Seni Perang Sunzi") karya Sun Zi yang diterbitkan Giles tahun 1910 meneruskan terjemahan tahun 1905 dan 1908 dari Everard Ferguson Calthrop dengan membantah sebagian besar dari terjemahan Calthrop. Pada bagian pengantar, Giles menulis,
"Hal tersebut bukanlah sebuah ketidaksengajaan biasa yang dapat dihiraukan. Terdapat banyak penghilangan dan paragraf-paragraf panjang terdistorsi dan ditulis kasar. Pelanggaran seperti itu sulit untuk diterima. Jika pelanggaran yang sama terhadap teks klasik Latin atau Yunani tidak dapat ditoleransi, standar kejujuran yang sama juga harus diterapkan untuk terjemahan teks China."[3]
Sinologi
Lionel Giles menggunakan metode terjemahan romanisasiWade-Giles yang dirintis oleh ayahnya, Herbert Giles. Seperti kebanyakan sinolog di masanya, Giles memiliki ketertarikan utama di kesusastraan China, yang pembelajarannya dilakukan sebagai bagian dari klasika. Sinolog sebelum Giles ia nilai berperan dalam masalah-masalah yang timbul pada pemahaman naskah klasika. Giles mengatakan,
"Pengaruh yang sebetulnya ditimbulkan dari peristiwa "Pembakaran Buku" telah dibesar-besarkan. Akan tetapi, terjadinya peristiwa pembantaian tersebut masih membuat sarjana-sarjana pada masa Dinasti Han (25-221 M) sesudahnya untuk tidak menikmati satu hal pun kecuali memalsukan, sebagian atau keseluruhan, dari karya-karya penulis kuno. Beberapa bahkan menulis dengan nama Lieh Tzu, seorang filsuf yang disebut oleh Chuang Tzu, tanpa membaca bahwa orang tersebut adalah rekaan pikiran Chuang Tzu sendiri!"[4]
Giles berlanjut untuk menerjemahkan naskah-naskah klasik China sepanjang hidupnya. John Minford menyebut bahwa Giles pernah berbicara kepada seorang temannya bahwa ia adalah "seorang Tao di hati, dan aku bisa betul-betul mempercayai hal itu, karena dia cinta terhadap kehidupan yang tenang dan bebbas dari bentuk keilmuan yang agresif yang tampaknya menjadi ciri besar kebanyakan Sinolog."[1]