Film tersebut dirilis secara teatrikal pada 22 Agustus 2014, dan mayoritas kritikus memberikan ulasan positif pada penampilan Mukerji. Film tersebut menggunakan teknik pemasaran mulut ke mulut, dan menghasilkan keuntungan sebesar ₹567 juta hingga akhir pemutarannya di bioskop. Film tersebut meraih beberapa penghargaan, termasuk empat Screen Awards, satu Penghargaan Filmfare, dan satu Penghargaan Stardust. Mardaani 2, yang merupakan sekuel dari film tersebut, dirilis pada 13 Desember 2019.
Alur
Shivani Shivaji Roy, seorang inspektur dari Kepolisian Mumbai, memburu penjahat muda Karan, seorang ketua kartel perdagangan anak dan narkoba, setelah ia menculik Pyari, seorang anak yatim piatu yang diasuh oleh Shivani. Karan, yang mengetahui bahwa Shivani memantau kegiatan kartelnya, memperingatkannya agar tidak terlibat. Bertekad untuk menangkapnya, Shivani melacak dan menginterogasi rekan-rekan Karan untuk mendapatkan lokasi pastinya. Sebagai sebuah pembalasan, Karan menyebarkan berita palsu bahwa suami Shivani telah menyalahgunakan pekerjaannya sebagai dokter untuk menganiaya dan memperkosa seorang pasien wanita, menyebabkan suaminya dikeluarkan dari pekerjaannya. Karan kemudian memotong salah satu jari Pyari, dan dikirimkan ke rumah Shivani dalam sebuah kotak hadiah.
Shivani melakukan perjalanan ke Delhi, dan membuat sebuah jebakan yang melibatkan pengedar narkoba Nigeria, untuk berpura-pura menawarkan kokain Amerika Selatan yang mahal ke Karan dan salah satu rekannya Vakil. Ketika mereka sedang bertransaksi, Shivani diam-diam menerobos masuk dengan timnya. Vakil, yang menyadari hal tersebut, mencoba untuk menghapus bukti kejahatannya bersama Karan dengan menghancurkan kartu SIM ponselnya, dan kemudian melakukan bunuh diri.
Shivani melanjutkan investigasinya hingga berhasil menemukan rumah Karan; tempat di mana ia dibius oleh ibu Karan, dan kemudian diculik. Ia dibawa ke sebuah pesta dalam kondisi tidak sadar, dan bertemu Pyari, yang dipaksa untuk bekerja sebagai pelacur dengan gadis-gadis lainnya. Setelah bertemu dengan Pyari, Shivani diikat dan kemudian dimasukan ke sebuah kamar; ia lalu berusaha untuk melepaskan ikatan tersebut. Setelah berhasil, ia menghadapi Karan dan melindungi para gadis. Ia memukulinya hingga babak belur, dan para gadis melanjutkannya dengan menginjak-injak Karan. Setelahnya polisi datang, dan Karan beserta dengan rekan-rekannya dijebloskan ke dalam penjara.
Rani Mukerji bergabung secara resmi dalam proyek tersebut pada 10 April 2013, dan menandai kolaborasi keduanya dengan sutradara Pradeep Sarkar, setelah Laaga Chunari Mein Daag (2007).[4] Ia terpilih untuk memerankan Shivani Shivaji Roy, sebuah peran yang terinspirasi dari Meeran Chadha Borwankar, anggota Komisiaris Kepolisian Pune (KKP).[5] Peran tersebut, yang menurutnya sangat berlawanan dengan citranya, diambil olehnya sebagai cara untuk menunjukkan kepada para perempuan "bagaimana mereka perlu melindungi diri mereka sendiri".[6][7] Untuk persiapan perannya, pada 10 Desember, Mukerji bertemu dengan Himanshu Roy (ketua dari Cabang Kejahatan Polisi Mumbai) untuk memahami bahasa tubuh, gaya hidup, dan profil pekerjaan seorang perwira. Roy mengatakan, "Ia berusaha untuk memahami jadwal kerja seorang perwira dan bahaya yang dihadapi selama [dilakukannya] sebuah operasi polisi, dan lain-lain. Ia sangat ingin mengetahui berbagai aspek kehidupan seorang perwira."[8] Atas tuntutan peran, ia melakukan pertemuan dengan pelatih kebugaran Samir Jaura selama empat bulan untuk menurunkan berat badannya hingga 12–13 kilogram, serta berlatih teknik pertahanan diri Israel Krav Maga.[6][9][10]
Pemeran Pakistan Adnan Siddiqui juga terlibat dalam proses pemilihan pemain film tersebut. Ia awalnya mendapatkan sebuah panggilan dari Yash Raj Films untuk mengikuti sebuah audisi pemilihan pemeran antagonis dalam film tersebut. Namun, rumah produksi tersebut menemukan pemeran muda yang lebih cocok dari Siddiqui, dan kemudian menawarinya dengan sebuah peran perwira.[11] Ia memilih untuk keluar dari proyek tersebut, setelah merasa peran tersebut tidak "cukup besar untuk meninggalkan sebuah pengaruh dalam Bollywood".[12] Sementara itu, Jisshu Sengupta, Priyanka Sharma, dan Tahir Raj Bhasin tampil sebagai pemeran pendukung dalam film tersebut.[13][14] Bhasin mendapatkan perannya sebagai Karan setelah ia mengikuti audisi dengan Yash Raj Films selama dua bulan.[15]
Sebagai bagian dari proses pengembangan film, Sarkar (bersama istrinya dan para kru film) melakukan sebuah pertemuan dengan Borwankar sekitar Januari–Maret 2014, untuk menanyakan detail tentang kasus perdagangan perempuan dan anak di India, serta pengalamannya dalam menangani kasus tersebut.[16] Sarkar juga mendiskusikan jalan cerita untuk film tersebut bersama dengan Borwankar dan perwira lainnya Jyotsana Rasam.[16]
Pengambilan gambar
Film tersebut diproduseri oleh Aditya Chopra untuk spanduk Yash Raj Films, dengan Yogendra Mogre sebagai eksekutifnya; Sudhanshu Kumar, Aashish Singh, dan Madhu Sarkar masing-masing menjadi produser pelaksana, produser asosiasi, dan perancang produksinya.[2][17] Gopi Puthran menangani penulisan skenario dan dialognya serta menjadi sutradara asosiasinya, sementara Vibha Singh dan Hussain Zaidi mengurusi penulisan ceritanya.[18]Artur Żurawski menjadi sinematografer untuk film tersebut, sedangkan Sanjib Datta bertugas menjadi penyuntingnya. Manohar Verma adalah sutradara aksinya, Ranju Varghese adalah koreografernya, dan Julius Packiam adalah penggubah skornya.[2][19] Anilkumar Khobragade dan Prabal Pradhan besama-sama mengurusi perancangan suaranya, dengan Urvashi Shah dan Shanoo Sharma masing-masing menangani perancangan kostum dan pemilihan pemain untuk film tersebut.[2]
Film tersebut dibuat dengan anggaran ₹210 juta, dan pengambilan gambar utamanya dimulai pada akhir 2013.[1][4] Seorang pemeran pengganti digunakan untuk menggantikan Mukerji selama syuting sebuah adegan motor pada 20 Februari 2014.[20] Pada 27 Februari, proses syuting film tersebut mengalami sebuah kendala; Mukerji dan Sengupta awalnya akan merekam sebuah adegan percintaan di Juhu pada pagi hari, dan kemudian dilanjutkan di Bandara Internasional Chhatrapati Shivaji Maharaj pada sorenya. Namun, Sarkar mengurungkan niat tersebut setelah pihak bandara tidak memberikannya izin.[21] Lokasi pengambilan gambar kemudian pindah ke Taman Chittaranjan pada 15 Maret. Beberapa pengawal pribadi, yang mengenakan jaket safari hitam, menjaga seluruh wilayah tersebut; hal tersebut menyebabkan banyak penduduk yang tinggal merasa kesal.[22] Mukerji lalu mengambil cuti selama 15 hari dari syuting film tersebut, dan kemudian dilanjutkannya pada 28 Mei.[23] Lokasi lainnya yang digunakan untuk pengambilan gambar adalah Mehboob Studio dan Connaught Place, New Delhi.[24][25]
Tema dan pengaruh
Film tersebut menjadi film berpusatkan wanita ketujuh bagi Mukerji, setelah Raja Ki Aayegi Baraat (1996), Mehndi (1998), Veer-Zaara (2004), Black (2005), Baabul (2006), Laaga Chunari Mein Daag (2007), dan No One Killed Jessica (2011).[26][27]Mardaani dianggap secara luas mengandung tema perdagangan anak.[28][29] Film tersebut juga dipandang sebagai upaya untuk "membangkitkan kesadaran perempuan dan laki-laki" terhadap masalah sosial dan perdagangan seks perempuan di bawah umur.[30] Judul film tersebut, yang bersifat paradoks dan provokatif, menunjukkan sebuah stereotipe gender yang menyatakan bahwa seorang perempuan yang gagah dan berani adalah “kepria-priaan”.[31]
Dua analis (Jawad Syed dan Memoona Tariq) menemukan bahwa secara keseluruhan film tersebut menyiratkan sebuah pesan yang menyatakan bahwa "wanita juga dapat sukses seperti pria di tempat kerja". Pernyataan mereka didukung oleh dialog pada bagian akhir film, "Setiap wanita perlu menemukan mardaani-nya sendiri".[32] Dialog tersebut juga dapat diartikan bahwa seorang pemimpin tidak harus seperti seorang laki-laki. Syed dan Tariq juga mencatat bagaimana film tersebut mendorong wanita untuk dapat menjadi individu yang kuat, dan menunjukkan bahwa pria perlu lebih hormat dan inklusif terhadap wanita. Mereka merasa film tersebut "mendorong sebuah perubahan dalam masyarakat dan organisasi terhadap gender dan kepemimpinan", dan menyoroti beberapa masalah yang dihadapi oleh gadis-gadis muda di India.[32]
Sudhish Kamath dari The Hindu menulis bahwa film tersebut adalah "versi yang lebih gelap" dari Taken (2008) dan meminjam latar belakang dari Lakshmi (2014) karya Nagesh Kukunoor atau Oass (2012) karya Abhinav Shiv Tiwari.[33]Subhash K. Jha menyatakan bahwa peran Mukerji sebagai Shivani adalah sebuah "campuran antara feminin dan mardaani (pemberani)".[34] Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Firstpost menegaskan bahwa film tersebut mencerminkan "rasa frustasi masyarakat" terhadap sistem hukum.[35]
Penerimaan
Pemasaran dan perilisan
Mardaani menjadi salah satu film paling ditunggu-tunggu pada 2014.[36]First look film tersebut dirilis pada 29 Mei 2014, dengan mempromosikan slogan, "Setiap perang bersifat pribadi".[37] Setelah diluncurkan di Mumbai pada 24 Juni, cuplikan film tersebut mendapatkan ulasan positif; The Times of India mengatakan bahwa cuplikan tersebut "membungkam para kritikus [Mukerji] yang telah menghancurkan kariernya [dalam] Bollywood", sementara The National menyebutnya "terlihat menjanjikan".[3][38][39][40] Mukerji meluncurkan sebuah lagu khusus, "Tumko Nahin Chhodoongi"; yang menurutnya menggambarkan "kemarahan dan frustasi" yang wanita alami; sebagai bagian dari promosi untuk film tersebut pada 4–5 Agustus.[a] Lagu tersebut digubah oleh Salim–Sulaiman dan Kausar Munir menulis liriknya, dengan Sunidhi Chauhan dan Vijay Prakash sebagai penyanyinya.[43]Deccan Chronicle menyebut bahwa lirik lagu tersebut "kuat" dan "berpadu secara sempurna" dengan "visual yang berani".[45]
Film tersebut menghadapi beberapa kontroversi sebelum perilisannya. Pada 18 Agustus, dilaporkan bahwa Badan Sertifikasi Film Pusat (BSFP) meminta kepada Aditya untuk menghapus dialog, "Hobiku adalah memerkosa". Ia menolak permintaan tersebut, mengklaim bahwa dialog tersebut diperlukan untuk menggambarkan sisi gelap dari perdagangan manusia. Tetapi setelahnya, Aditya menyetujui keputusan BSFP. Selain itu, BSFP juga menolak ditayangkannya adegan yang menunjukkan seorang gadis dengan darah mengalir pada pahanya, serta adegan di mana beberapa gadis disemprot oleh air dan ditelanjangi secara brutal. BSFP kemudian memberikan sertifikasi dewasa untuk film tersebut.[46] Film tersebut diputar secara perdana di 1.250 bioskop pada 22 Agustus, dan dirilis secara terbatas di Amerika Serikat; film tersebut menjadi perilisan pertama Mukerji setelah pernikahannya dengan Aditya pada 21 April.[37][47][48]Mardaani juga diputar di teater Kino Muranów (sebuah teater di Polandia) pada 28 Januari 2015, dan penampilan Mukerji mendapatkan tepuk tangan berdiri dari audien.[49]
Film tersebut menghasilkan keuntungan sebesar ₹34,4 juta pada hari pertama pemutaran, jauh lebih baik daripada yang diperkirakan; beberapa analis perdagangan mempercayai bahwa ulasan positif dan teknik pemasaran mulut ke mulut berkontribusi besar atasnya, dan The Indian Express menyebut film tersebut sebagai sebuah sleeper hit.[1][49][50][51] Keuntungan harian film tersebut terus menaik hingga hari ketiga, namun kemudian mengalami penurunan pada hari keempat.[52] Total keuntungan film tersebut pada minggu pertamanya adalah ₹130 juta.[50] Hingga akhir pemutarannya, film tersebut telah menghasilkan ₹567,1 juta secara internasional; Box Office India memberikan status "semi hit" untuk film tersebut.[1]
Mardaani dirilis dalam format blu-ray pada 21 Agustus 2014, sehari sebelum perilisan teatrikalnya.[53] Pada 24 September, versi DVD untuk film tersebut dirilis dalam situs web jual beli daring Amazon.[54] Film tersebut juga tersedia dalam Apple TV+, FandangoNOW, dan Prime Video.[48]
Sambutan kritis
Berdasarkan pada sepuluh ulasan, film tersebut mendapatkan penilaian sebesar 70 persen dalam situs web agregator ulasanRotten Tomatoes.[48] Menulis untuk portal hiburan Bollywood Hungama, kritikus Taran Adarsh memberikan tiga dari lima bintang untuk film tersebut, menulis, "Secara keseluruhan, Mardaani relevan, kuat, dan menginspirasi dengan penampilan terbaik Rani Mukerji."[55] Adarsh juga memuji kinerja Bhasin, Sharma, Mona Ambegaonkar, dan Anil George, namun memberikan ulasan negatif kepada Jisshu Sengupta, menyebutnya "[memiliki] ruang lingkup yang terbatas".[55]Rajeev Masand memberikan ulasan positif terhadap penampilan Mukerji, menyebutnya menanamkan perannya dengan "kekuatan fisik dan keberanian emosional, ia memberi kita pahlawan yang sulit untuk tidak di[dapatkan]".[56]Anupama Chopra dari Hindustan Times juga memuji Mukerji, mengatakan, "[Ia] mengaruniai [perannya] dengan tekad baja tetapi juga memberikan kedalaman emosional".[57]
Menulis untuk The Hindu, Kamath menyatakan bahwa kehadiran dan sikap Mukerji menciptakan "sedikit harapan terhadap film tersebut".[33] Dalam sebuah ulasan dengan tiga bintang, Rahul Desai dari Mumbai Mirror menulis bahwa Mukerji terlihat "memikat" dengan perannya, terutama "ketika ia terlibat dalam sebuah permainan kucing-dan-tikus" dengan Bhasin.[58] Rohit Vats memberikan dua setengah dari lima bintang untuk film tersebut, menyebut penampilan Sengupta dan Sharma terlalu dramatis. Sebaliknya, Vats memberikan sambutan positif terhadap kinerja Bhasin, mengatakan, "[Ia] mengesankan dengan sifat keiblisannya yang keren, dan ia menunjukkan [secara] sekilas potensi terpendamnya dalam beberapa adegan."[59]
Pada Desember 2018, Mukerji mengumumkan bahwa film tersebut akan memiliki sebuah sekuel, Mardaani 2, dan ia mengulangi perannya sebagai Shivani.[70] Disutradarai dan ditulis oleh Puthran, proses syuting dimulai pada Maret 2019.[71] Dalam sekuel tersebut, Mukerji beradu akting dengan pendatang baru Vishal Jethwa, yang menggantikan posisi Bhasin sebagai pemeran antagonis.[72] Pengambilan gambar selesai pada Juni, dan sekuel tersebut kemudian dirilis pada 13 Desember.[73][74]Mardaani 2 mendapatkan sambutan positif secara komersial dan kritis, dan Aditya berencana untuk membuat sekuel keduanya.[75][76] Di samping itu, Mukerji, Puthran dan Jethwa masing-masing dinominasikan dalam kategori Aktris Terbaik, Debut Sutradara Terbaik dan Debut Laki-laki Terbaik di Penghargaan Filmfare ke-65.[77]
Catatan
^Beberapa sumber terpercaya yang membahas tentang tanggal peluncuran lagu "Tumko Nahin Chhodoongi" dari film tersebut saling bertentangan. India TV dan Zee News memberikan tanggal 4 Agustus 2014, namun India Today dan The Indian Express menyebut bahwa tanggalnya adalah 5 Agustus.[41][42][43][44]
^Tanggal dipranalakan ke artikel tentang acara penghargaan yang diadakan pada tahun tersebut, jika memungkinkan.
Referensi
^ abcd"Mardaani". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Februari 2015. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd"Mardaani Cast & Crew". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Mei 2016. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abTimes News Network (24 Juli 2014). "Lesser known facts about Mardaani". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-04. Diakses tanggal 4 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abBollywood Hungama News Network (10 April 2013). "Rani to play lead in YRF's Mardaani". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-02. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Sinha, Seema (28 April 2011). "Rani plays prostitute in her next!". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Agustus 2020. Diakses tanggal 7 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Times News Network (29 Mei 2014). "Will Mardaani change Rani Mukerji's luck?". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 6 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Top India First Day (2014)". Box Office India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-05. Diakses tanggal 5 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Pawar, Yogesh (31 Agustus 2014). "Is 'Mardaani' a reel story or real life?". Daily News and Analysis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 6 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Mardaani (2014)". Blu-ray.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 6 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Mardaani". Amazon. 24 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-06. Diakses tanggal 6 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abAdarsh, Taran (22 Agustus 2014). "Mardaani: Movie Review". Bollywood Hungama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-07. Diakses tanggal 7 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Desai, Rahul (22 Agustus 2014). "Film review: Mardaani". Mumbai Mirror. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-07. Diakses tanggal 7 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Express Features Service (3 Januari 2015). "Crowd favourites". The Indian Express. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Mei 2020. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^NDTV Movies (12 Januari 2015). "Stardust Awards 2015: List of Winners". New Delhi, India: NDTV. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Januari 2020. Diakses tanggal 2 Agustus 2020.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)