Minggir (bahasa Jawa: ꦩꦶꦁꦒꦶꦂ, translit. Minggir) adalah sebuah kapanewon di Kabupaten Sleman, ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kapanewon Minggir terletak di bagian barat dari Kabupaten Sleman. Pusat Kecamatan Minggir berada di wilayah Kelurahan Sendangagung, terletak di Jalan Kebonagung berjarak 50 meter dari Kantor Kalurahan Sendangagung di sebelah selatan, berjarak 50 meter dari Pasar Kebonagung di sebelah barat. 200 meter ke arah utara terletak Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kapanewon Minggir pada khususnya, dan masyarakat di luar Kapanewon Minggir.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah bertani dengan menanam padi di sawah. Selain dimasak untuk makan sehari-hari, masyarakat juga menjual hasil tanaman padi dalam bentuk gabah atau beras sehingga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Selain tanaman padi, di wilayah Kecamatan Minggir dapat ditemui banyak tanaman mendong. Minggir terkenal dengan penghasil mendong yang digunakan untuk membuat tikar mendong atau "klasa", bahkan mengirim hasil mendong ke pengrajin mendong di Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat). Sentra penghasil mendong dapat dijumpai di wilayah Kelurahan Sendangagung yaitu di wilayah Dusun Minggir, Kisik, Plembon, Bontitan, Mandungan, Baran, Jambon, dan Watugajah, selain di beberapa dusun yang lain.
Mata pencaharian masyarakat yang lain adalah kerajinan dari bambu jenis bambu apus atau "pring apus" yang banyak ditemui di dusun-dusun di wilayah Kecamatan Minggir. Sentra kerajinan anyaman bambu yang menghasilkan perabot rumah tangga seperti besek, tenggok, tumbu, tambir, tampah, kalo, dan kepang, dan juga penghias rumah seperti lampu gantung dapat dijumpai di wilayah Saidan, Brajan,Diro dan Kwayuhan. Bahkan hasil kerajinan dari bambu ini telah menembus pasar ekspor di luar negeri.
Sentra kerajinan parut dapat ditemui di wilayah Dusun Pojok. Parut adalah alat kukur kelapa atau "kambil" yang terbuat dari kayu melinjo yang telah dipotong persegi dengan ukuran 10 cm x 30 cm dan diasah halus. Sebagai mata kukur digunakan potongan kawat halus yang dipotong sekitar 4mm ditanam sebagian di papan parut. Parut dari kayu ini banyak disukai kaum ibu di wilayah Yogyakarta pada umumnya, karena lebih cepat dalam proses mengukur kelapa dan jauh lebih murah dibandingkan dengan alat kukur modern yang terbuat dari aluminium.
Untuk industri makanan, di daerah Minggir juga ditemui berbagai makanan khas. Diantaranya yang terkenal adalah keripik belut, keripik paru, keripik bayam, slondok, dan jenang dodol. Keripik belut dihasilkan di daerah Pakeran dan Krompakan, sedangkan jenang dodol tersebar diberbagai desa, salah satunya adalah Krompakan.