Share to:

Muon

Muon
Komposisi: Partikel dasar
Kelompok: Lepton
Generasi: Kedua
Interaksi: Gravitasi, Elektromagnetik,
Interaksi lemah
Simbol: μ
Antipartikel: Antimuon (μ+)
Penemu: Carl D. Anderson, Seth Neddermeyer (1936)
Massa: 105,6583745(24) MeV/c2
Jangka hidup: 2,1969811(22)×10−6 s
Spin: 12

Dalam Model Standar dari fisika partikel, sebuah muon (dari huruf Yunani mu, digunakan untuk mewakilinya) adalah sebuah partikel dasar dengan muatan listrik negatif dan sebuah spin 1/2. Bersama dengan elektron, tauon dan neutrino, dia diklasifikasikan sebagai bagian dari keluarga lepton dari fermion. Sama seperti partikel dasar lainnya, muon memiliki sebuah antibenda dengan muatan berlawanan namun dengan massa dan spin yang sama: antimuon.

Karena alasan sejarah, muon sering kali ditunjuk sebagai mu mesons, meskipun sebenarnya mereka tidak diklasifikasikan sebagai meson oleh fisikawan partikel modern. Muon memiliki sebuah massa yang 207 kali lebih berat dari massa elektron (105,6 MeV). Karena interaksi mereka yang sangat mirip dengan elektron, sebuah muon sering kali dianggap sebagai sebuah elektron sangat berat. Muon dinotasikan μ and antimuon μ+.

Di Bumi, muon tercipta ketika sebuah pion bermuatan terurai. Pion tercipta dalam atmosfer atas oleh radiasi kosmis dan memiliki sebuah masa urai yang sangat pendek - beberapa nanodetik. Muon tercipta ketika penguraian pion juga berhidup-pendek: waktu urai mereka adalah 2,2 mikrodetik. Namun, muon dalam atmosfer bergerak dengan kecepatan sangat tinggi, jadi pengaruh dilasi waktu dari relativitas khusus membuat mereka mudah terdeteksi di permukaan bumi.

Dengan kasus lepton bermuatan lainnya, ada sebuah muon-neutrino yang memiliki rasa yang sama dengan muon. Muon-neutrino dinotasikan sebagai νμ. Muon terurai secara alami menjadi sebuah elektron, elektron-antineutrino, dan muon-neutrino. Semoga anda memahaminya

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  • Serway & Faughn, College Physics, Fourth Edition (Fort Worth TX: Saunders, 1995) page 841
  • Emanuel Derman, My Life As A Quant (Hoboken, NJ: Wiley, 2004) pp. 58–62.


Baca informasi lainnya:
Kembali kehalaman sebelumnya