Pemberontakan, dalam pengertian umum, adalah penolakan dan penentangan terhadap kepatuhan dan kebijakan pemerintahotoritasPresiden yang berdasarkan norma fundamental Negara[1]. Pemberontakan dapat timbul dalam berbagai bentuk, mulai dari pembangkangan sipil (civil disobedience), Organisasi massa hingga kekerasan terorganisir yang berupaya meruntuhkan otoritas yang ada. Istilah ini sering pula digunakan untuk merujuk pada perlawanan bersenjata terhadap pemerintah yang berkuasa, tapi dapat pula merujuk pada gerakan perlawanan tanpa kekerasan. Orang-orang yang terlibat dalam suatu pemberontakan disebut sebagai "pemberontak".
Terkadang sebuah pemberontakan bisa dibilang revolusi oleh pemimpin pemberontakan tersebut. Tengok saja pemberontakan Amerika Serikat kepada Inggris pada era perang kemerdekaanya. Atau gerakan milisi di Irlandia yang sering disebut dengan IRA. Memang hal itu bisa terjadi jika syarat-syarat Revolusi dapat tercapai.
Kebanyakan pemberontakan dilaksanakan untuk menggantikan pemerintahan yang ada dengan pemerintahan yang baru, tentunya pemerintahan idaman para pemberontak. Baik itu dari segi keseluruhan nation, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada era Perang Saudara Amerika atau sebagian saja seperti yang dilakukan GAM di Indonesia, SPLM di Sudan, Chechnya di Rusia, atau Fidel Castro dan Che Guevara di Amerika Latin.
Namun pemberontak tidak saja hanya gerakan anti-pemerintahan yang dilakukan dengan mengangkat senjata saja. Setidaknya ada beberapa tipe pemberontakan, antara lain: ketidakmauan berkorporasi dan bekerja sama kepada pemerintah, seperti yang dilakukan Mahatma Gandhi. Gerakan mempertahankan wilayah yang telah dikuasai oleh musuh, seperti Perang Revolusi Indonesia pada 1945-1949. Gerakan revolusi yang mengakar dan dilakukan untuk menggulingkan pemerintahan yang ada, seperti Revolusi Rusia. Pemberontakan yang dilakukan oleh pemberontakan lokal, seperti Perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Dipanegara. Pembangkangan militer pada pemimpinya, layaknya yang dilakukan militerFilipina pada presiden Gloria Macapagal Arroyo. Aksi subversi dan sabotase pada negara. Dan terorisme.
Hukuman
Pemberontakan masih dianggap sebagai tindakan kriminal kelas berat. Para pemberontak bisa dikenakan hukuman berat dan tak jarang hukuman mati.
Pemberontakan yang terkenal
Abad ke-17
Batavia adalah kapal VOC yang dibuat pada 1628 di Amsterdam yang dihancurkan pada pelayaran pertamanya. Para pelaut memimpin sebuah pemberontakan dan membunuh banyak penumpang.
HMS Hermione adalah kapal perang yang memiliki 32 meriam milik angkatan laut Inggris yang dibuat pada 1782. Kapal ini terkenal karena pemberontakan yang terjadi pada kapal tersebut. Kapten dan 8 perwira dibunuh oleh awak kapal.
Pemberontakan Spithead dan Nore adalah dua pemberontakan besar oleh para pelaut dari angkatan laut Inggris pada 1797. Mereka ingin bayaran lebih dan kondisi hidup yang lebih baik.
Abad ke-19
Pemberontakan orang India pada 1857 adalah sebuah pemberontakan bersenjata di India melawan kekuatan kolonial Inggris dan dikenal di Inggris sebagai Pemberontakan India.
Kapal Somers yang dibuat pada 1842 pernah mengalami pemberontakan pada pelayaran pertamanya. Tiga pemberontaknya dieksekusi.[2]
Di atas kapal perang Rusia Potemkin, ada sebuah pemberontakan yang dilakukan awak kapal pada opsir mereka pada Juni1965. Ini adalah bagian dari Revolusi Rusia pada 1905. Kejadian ini jadi terkenal dengan adanya film The Battleship Potemkin.
Pemberontakan Tentara Prancis pada 1917. Kegagalan dari Serangan Nivelle pada April dan Mei tahun 1917 menghasilkan sebuah pemberontakan besar yang dilakukan banyak tentara Prancis. Sekitar 50 prajurit dieksekusi dan lebih dari 500 orang dikirim ke penjara.
Pemberontakan Wilhelmshaven dimulai di Angkatan Laut Jerman pada 29 Oktober 1918. Pemberontakan ini adalah salah satu yang hal yang memicu akhir Perang Dunia Pertama, akhir Monarki dan awal Republik Weimar.
Pemberontakan Laut Hitam (1919) oleh para pelayar dreadnoughts (kapal perang besar) Prancis.
Pemberontakan Kronstadt adalah pemberontakan yang gagal oleh pelaut-pelaut Soviet. Pemberontakan ini dipimpin oleh Stepan Petrichenko melawan pemerintahan pada awal-awal Russian SFSR di minggu pertama bulan Maret tahun 1921. Pemberontakan ini terbukti menjadi pemberontakan besar terakhir melawan pemerintahan Bolshevik.
Pemberontakan Invergordon adalah aksi mogok kerja oleh sekitar 1000 pelaut di British Atlantic Fleet. Terjadi pada 15-16 September 1931. Ini adalah salah satu dari beberapa mogok kerja militer dalam sejarah Inggris.[3]United Kingdom
Pemberontakan Pulau Cocos adalah pemberontakan gagal oleh prajurit Sri Lanka pada Pulau Cocos selama perang dunia ke-2.
Pemberontakan Pelabuhan Chicago terjadi pada 9 Agustus 1944, 3 minggu setelah bencana Pelabuhan Chicago saat 320 tentara terbunuh dan 390 cedera dalam sebuah ledakan.
Pemberontakan Soderborg Denmark pada 4 Mei 1945, tentara Jerman mengambil alih minesweeper M612 Jerman. Pada hari selanjutnya mereka dibekuk dan 11 orang dieksekusi. Tubuh mereka dilempar ke lautan.[4]Nazi Germany
Setelah Perang Dunia II
Pascaperang Dunia II mogok kerja demobilisasi terjadi di pasukan militer Sekutu yang ditempatkan di lintang Timur Tengah, India dan Asia Selatan pada bulan-bulan dan tahun-tahun setelah Perang Dunia II.
Insiden SS Columbia Eagle terjadi pada 14 Maret 1970 selama Perang Vietnam. Pelaut di sebuah kapal dagang Amerika memberontak dan mengambil kapal ke Cambodia.
Pemberontakan Storozhevoy terjadi 9 November 1975 di Riga, Latvia.
Pemberontakan Velos terjadi pada 23 Mei 1973 saat kapten HNS Velos menolak kembali ke Yunani setelah latihan NATO.
Referensi
^Lalor, John Joseph (1884). Cyclopedia of Political Science, Political Economy, and of the Political Rand. McNally. hlm. p. 632.Pemeliharaan CS1: Teks tambahan (link)
^"Somers". Dictionary of American Naval Fighting Ships. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-08. Diakses tanggal 2008-12-28.