Punggok atau pungguk[1] (Ninox) adalah nama genusburung hantu yang menyebar luas di Asia dan Australasia. Marga ini terdiri dari sekitar 30 spesies burung hantu tak-bercuping telinga, yakni tidak memiliki susunan bulu yang membentuk cuping telinga, yang khas pada burung hantu. Analisis molekular mengisyaratkan bahwa marga ini merupakan penyusun cabang awal dari nenek moyang burung hantu, dan barangkali lebih tepat ditempatkan dalam subfamili Ninoxinae bersama dengan marga-marga Sceloglaux dan Uroglaux.[2] Nama marga ini pertama kali diberikan oleh seorang naturalis bangsa Inggris, Brian Houghton Hodgson, pada 1837.[3]
Spesies dan anak-jenis
Marga Ninox banyak berspesiasi di pulau-pulau yang relatif kecil. Keragaman jenis punggok ini tinggi, misalnya pada wilayah Wallacea dan Filipina.
Anggota-anggota marga Ninox beserta agihannya, adalah sbb.[4] (nama-nama lokal terutama merujuk pada daftar[5]:65-66 yang diterbitkan Burung Indonesia):
N. b. boobook (Latham, 1801). Australia timur dan selatan
N. b. moae Mayr, 1943. Pulau-pulau Moa, Leti dan Romang; sebelah timur P. Timor
N. b. cinnamomina Hartert, 1906. Pulau Babar (sebelah timur P. Timor)
N. b. remigialis Stresemann, 1930. Kepulauan Kai (Cat.: N. b. remigialis mungkin merupakan anak jenis punggok gonggong N. connivens (Gwee et al. 2018))
N. b. pusilla Mayr & Rand, 1935. Papua bagian selatan
N. b. ocellata (Bonaparte, 1850). Sawu, dan Australia (kecuali pantai timur)
N. b. halmaturina Mathews, 1912. P. Kanguru (Australia selatan)
^Wink, Michael; El-Sayed, Abdel-Aziz; Sauer-Gürth, Hedi; Gonzalez, Javier (2009). "Molecular phylogeny of owls (Strigiformes) inferred from DNA sequences of the mitochondrial cytochrome b and the nuclear RAG-1 gene". Ardea. 97 (4): 581–591. doi:10.5253/078.097.0425.
^Gill F., D. Donsker & P. Rasmussen (Eds). (2020). Owls, at IOC World Bird List (v10.1). doi : 10.14344/IOC.ML.10.1. Updated 25-Jan-2020, accessed 11/III/2020
^Burung Indonesia & B. van Balen. (2010). Informasi Tambahan: "Burung-burung di Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan". Bogor: Perhimpunan Pelestarian Burung Liar Indonesia.
Bacaan lanjut
Gwee, CC.Y.; Christidis, L.; Eaton, J.A.; Norman, J.A.; Trainor, C.R.; Verbelen, P.; Rheindt, F.E. (2017). "Bioacoustic and multi-locus DNA data of Ninox owls support high incidence of extinction and recolonisation on small, low-lying islands across Wallacea". Molecular Phylogenetics and Evolution. 109: 246–58. doi:10.1016/j.ympev.2016.12.024. PMID28017857.