SiniarSiniar[a], podsiar (bahasa Inggris: podcast), atau siaran web tanalir (non-streaming webcast) adalah serangkaian berkas media digital (baik audio maupun video) yang diterbitkan kapan saja dan dapat diunduh melalui sindikasi web. Kata ‘podcast’ mengalahkan istilah ‘webcast’ dalam bahasa sehari-hari, karena meningkatnya kegemaran iPod dan umpan web (web feed). Cara pengiriman siniar berbeda dengan cara-cara lain seperti pengunduhan langsung atau penyiaran web beralir (web streaming) untuk memperoleh berkas media melalui Internet. Daftar semua berkas audio atau video yang terkait dengan seri tertentu dijaga secara terpusat pada peladen pengedar (distributor's server) sebagai umpan web, dan para pendengar atau penonton menggunakan pengunduh siniar (podcatcher) untuk mendapatkan umpan web, memeriksa pemutakhiran terkini, dan mengunduh berkas baru dalam seri tersebut. Cara-cara itu dapat diatur untuk berjalan mandiri sehingga berkas baru dapat diunduh dengan sendirinya. Berkas tersebut disimpan secara dalam komputer pengguna atau peranti lain yang dapat digunakan secara luring guna memberikan akses mudah dan nyaman bagi isi kandungan yang diterbitkan sewaktu-waktu.[2][3] Jenis berkas audio yang umum digunakan siniar mencakup Ogg Vorbis dan MP3. Para pelajar di Community, Journalism & Communication Research Group (Kelompok Peneliti Masyarakat, Kewartawanan, & Perhubungan) dari 'Universitas Texas di Austin' (University of Texas at Austin), Amerika Serikat, mengajukan empat batasan makna bagi siniar: berkas audio atau video yang diterbitkan sekali dalam satu waktu; dapat diunduh; dijalankan dalam sebuah program, terutama oleh seorang pembawa siniar dan/atau tema; dan mudah dipakai, biasanya dapat diperoleh lewat umpan otomatis dari perangkat lunak komputer.[4] Asal usul istilahIstilah "podcasting" pertama kali muncul dalam sebuah karangan artikel oleh Ben Hammersley di surat kabar The Guardian pada Februari 2004, bersama dengan istilah lain yang diusulkan untuk menamakan teknologi baru ini.[5] "Podcast" merupakan lakuran kata "pod" — "playable on demand" (dimainkan atas permintaan), yang kelak digunakan Apple Computer (sekarang Apple) untuk merek pemutar-media-saku (portable media player) iPod — dan "broadcasting" (penyiaran).[3] Nama ini dapat menyesatkan, karena siniar dapat digunakan tanpa iPod, atau bentuk pemutar-media-saku lain; isi-kandungannya dapat diperoleh dengan komputer yang dapat memainkan berkas media.[6] Penggunaan istilah "podcast" mendahului adanya dukungan asal (native support) untuk layanan siniar bagi iPod, atau perangkat lunak Apple iTunes.[7] Untuk menghindari keterkaitannya dengan istilah "iPod", beberapa orang memakai istilah "netcast" sebagai pengganti "podcast", seperti siniarwan (podcaster) TWiT.tv Leo Laporte.[8] Singkatan balik (backronym) telah diusulkan supaya "podcast" dapat diuraikan sebagai "personal on demand broadcast" (penyiaran atas permintaan pribadi).[9][10][11] Istilah "siniar" dibentuk dengan memanfaatkan sisipan "-in-" pada kata dasar "siar"[12]. Pemberian sisipan -in- pada kara "siar" menunjukkan bahwa siaran tersebut dapat terus berlangsung beberapa lama. SejarahBanyak individu dan kelompok yang berkontribusi pada popularitas siniar.[13] Salah satu individu yang turut mengembangkan podcast di Indonesia adalah Bung Rane,[14] seseorang yang dulu pernah bekerja sebagai penyiar radio, dan kini telah melanglangbuana ke beberapa negara di Asia untuk bekerja dalam agensi Public Relation. Bung Rane telah mempopulerkan podcast dari pertama kali podcast masuk ke Indonesia pada pada tahun 2005.[15] Namun pasang surut orang yang mendengarkan podcast di Indonesia membuat podcast pada tahun 2005 tidak terlalu mendapatkan perhatian. Pasalnya, podcast pada tahun awalan masuk di Indonesia hanya dibawa oleh Apple iPod saja, sedangkan tidak banyak orang yang memiliki iPod. Kini ketenaran podcast semakin tinggi. Tercatat bahwa lonjakan pengguna podcast dari tahun 2018 hingga tahun ini semakin tinggi.[16] Lonjakan pengguna dan pendengar podcast ini tidak dapat dimungkiri karena ketenaran Spotify di Indonesia. Spotify turut memperkenalkan platform podcast yang mana semua orang kini dapat membuat dan mendengarkan podcast melalui platform ini. Perkembangan siniar di IndonesiaSiniar mungkin baru terdengar gaungnya di Indonesia, tetapi telah lama dikenal di dunia.[17] Pada tahun 2004, The Guardian menyebutnya sebagai “audible revolution”. Sejak 2014, pendengar siniar melalui ponsel naik hingga 157%.[butuh rujukan] Tentunya ada pula yang mendengar melalui perangkat lain seperti tablet atau komputer.[butuh rujukan] Sepuluh besar negara dengan pendengar podcast terbanyak adalah Korea Selatan, Spanyol, Swedia, Australia, Amerika, Italia, Kanada, Prancis, Jepang, dan Jerman. Genre terpopuler yang didengarkan di Korea Selatan adalah berita dan politik, musik, komedi, film, dan bahasa.[butuh rujukan] Studi lain menyebutkan bahwa ada 51% dari total populasi penduduk Amerika yang menjadi pendengar siniar.[18] Lima tema besar yang populer di Amerika adalah budaya, bisnis, komedi, berita dan politik, serta kesehatan. Mayoritas pendengar berusia 25 hingga 34 tahun. Artinya medium ini populer di kalangan muda. Bila dibandingkan dengan kelompok pendengar usia 65 tahun ke atas, jumlahnya hanya mencapai 6%. Hal ini bisa jadi karena kalangan muda lebih banyak menggunakan internet juga beragam perangkat teknologi komunikasi. Podcast belum cukup ramah untuk lansia. Menurut laporan DailySocial.id, terdapat 80,82% orang yang mendengarkan siniar pada tahun 2018. Namun bukan berarti mereka adalah mendengarkan podcast secara intens. Separuh dari responden mengakui belum yakin untuk mendengarkan podcast secara reguler. Mayoritas juga mengakan idealnya durasi podcast mencapai 10 hingga 20 menit saja. Beberapa podcaster mendapatkan penghasilan dari mengiklanan sendiri produk maupun jasa yang ia buat. Karena memproduksi dan mendistribusikan podcast kini menjadi lebih mudah, makan trend yang berkembang di Indonesia saat ini adalah banyak orang yang mau membuat dan mendistribusikan podcast sendiri. Hal ini ditunjang juga dengan fakta bahwa pada tahun ini Spotify akan memonetisasi platform podcast mereka bagi podcaster.[19] Dari berita yang dihimpun dari CNBC, Spotify sedang menggodok streaming ad insertion tool yang berkolaborasi dengan beberapa ad publisher.[20] Daftar siniar populer di Indonesia
Referensi
Pranala luar
|