Satu hal yang cukup menarik, karena sampanye termasuk minuman haram dalam hukum Islam, tetapi panitia tidak ingin selebrasi menyemprotkan sampanye hilang dari tradisi balap F1, maka mereka menggantinya dengan minuman lokal setempat yang bernama Warrd, yang merupakan campuran sari buah delima dengan soda. Warrd sendiri kemudian menjadi ciri khas dari balapan F1 di negara Bahrain.
Pada tahun 2020, Sirkuit ini mengadakan 2 balapan, dimana balapan pertama dinamakan Grand Prix Bahrain dan diadakan di Sirkuit Grand Prix, dan balapan kedua dinamakan Grand Prix Sakhir yang diadakan di Sirkuit Luar (Outer Layout).
Sejarah
Citra Satelit Sirkuit Internasional Bahrain per bulan November 2017.
Pembangunan Sirkuit Internasional Bahrain ini dimulai oleh sang Putra mahkota, yaitu Shaikh Salman bin Hamad Al Khalifa. Sang Putra Mahkota adalah Presiden dari Bahrain Motor Federation.
Para penyelenggara balapan khawatir sirkuit ini tidak siap untuk menyelenggarakan Grand Prix Bahrain 2004 dan berusaha membatalkan balapan; namun, bos Formula Satu pada saat itu, yaitu Bernie Ecclestone, menolak permintaan tersebut. Pada akhirnya, sirkuit tersebut belum selesai secara total, tetapi cukup untuk menggelar balapan.[2]
Setelah balapan tahun 2004 dan sebelum balapan tahun 2005, tikungan keempat dari sirkuit ini diperpendek, sehingga mengurangi 5 meter dari panjang sirkuit keseluruhan.[3]
Di tahun 2007, sirkuit ini menjadi sirkuit Grand Prix pertama yang dianugerahi FIA Institute Centre of Excellence Award, karena standar keselamatan, marshal, fasilitas medis, dan teknologi yang tinggi.[4]
Di Grand Prix 2009, BIC mengumumkan sebuah kolaborasi dengan @bahrain untuk mengembangkan lahan di sekitar sirkuit. @bahrain adalah bagian dari Mumtalaka. @bahrain akan mendedikasikan tanah seluas 1 juta meter persegi yang nantinya akan digunakan untuk bisnis, hiburan, dan edukasi, dengan nilai US$2 Miliar (BHD 850 Juta), yang merupakan proyek investasi terbesar di negara Bahrain selama 5 tahun terakhir.[5]
Di tahun 2011, sirkuit ini direncanakan untuk menyelenggarakan balapan pertama di musim itu. Namun, karena adanya konflik di negara tersebut, balapan tersebut dibatalkan pada bulan Maret 2011. Di tanggal 4 Juni, FIA mengumumkan bahwa balapan akan ditunda ke tanggal 30 Oktober, yang tadinya merupakan tanggal balapan Grand Prix India, yang dipindahkan ke tanggal 11 Desember.[6] Bagaimanapun, 2 hari kemudian, karena kekhawatiran tim, para penyelenggara balapan secara resmi membatalkan balapan, dan berfokus pada musim 2012.
Konstruksi dan desain
Sirkuit ini didesain oleh arsitek ternama asal Jerman, yaitu Hermann Tilke, arsitek yang sama yang mendesain Sirkuit Internasional Sepang di Malaysia. Kontraktor utama proyek ini adalah Cebarco-WCT.[7] Diperkirakan pembangunan sirkuit ini memakan biaya sebesar 56.2 juta Dinar Bahrain (US$150 juta).[8] Sirkuit ini memiliki 6 layout, termasuk oval dan sebuah drag strip.
Sirkuit ini memiliki masalah yang unik. Karena terletak di tengah padang gurun, dikhawatirkan pasir akan bertiup ke sirkuit dan mengganggu balapan. Bagaimanapun, para penyelenggara memecahkan masalah tersebut dengan menyemprot perekat ke pasir disekitar trek.[9]
Permukaan sirkuit ini terbuat dari agregatGraywacke, dikirim ke Bahrain dari tambang Bayston Hill di Shropshire, Inggris. Material permukaan ini sangat terkenal diantara bos-bos sirkuit dan para pembalap F1 karena cengkeraman tinggi material tersebut. Material agregat yang sama juga digunakan di Sirkuit Yas Marina, yang menyelenggarakan Grand Prix Abu Dhabi.[10]
Tidak lama setelah berakhirnya sesi pengujian pra-musim ajang Formula Satu musim 2014, yang berlangsung pada bulan Februari 2014, tikungan pertama dari lintasan ini diganti namanya setelah juara dunia sebanyak tujuh kali dan juga pembalap legendaris asal Jerman, yaitu Michael "Schumi" Schumacher, untuk menghormati seluruh prestasinya, dan juga sebagai sebuah dukungan moril, setelah ia mengalami kecelakaan ski yang hampir fatal pada akhir bulan Desember 2013, hanya berselang lima hari sebelum hari ulang tahunnya yang ke-45, yang jatuh pada tanggal 3 Januari 2014.[11]
Layout
Sirkuit Grand Prix/Grand Prix Circuit. Digunakan F1 dari 2004-2009, dan sejak 2012.
Sirkuit Ketahanan/Endurance Circuit. Digunakan F1 di musim 2010.
Sirkuit Luar/Outer Circuit. Digunakan F1 di musim 2020.
Sirkuit Paddock/Paddock Circuit.
Sirkuit Dalam/Inner Circuit.
Sirkuit Oval/Oval Circuit.
Satu putaran di dalam sebuah mobil Formula Satu
Zona DRS berada di pit langsung di Grand Prix Bahrain (yang telah dimulai sejak musim 2012), jadi tikungan ke-1 ("tikungan Michael Schumacher") adalah peluang untuk menyalip yang paling utama. Sudutnya sendiri sangat sempit; mobil F1 pada umumnya harus mengerem sekitar 100 meter sebelum berbelok dan berpindah ke gigi satu. Lebar trek semakin menambah kemungkinan menyalip.[12] Tikungan ke-2 dan ke-3 yang datar dan mendapatkan jalan keluar yang bagus dapat menyiapkan peluang menyalip ke tikungan ke-4. Lurus menuju tikungan ke-4 sangat panjang dengan zona DRS, dan trek di tikungan itu sendiri sangat lebar, sekitar tiga puluh meter.[12] Tikungan ke-5, ke-6, dan ke-7 membentuk bagian "S" kiri-kanan-kiri berkecepatan tinggi, yang mengarah ke arah tikungan ke-8, penjepit rambut di tangan kanan, di mana mengambil garis lebar dapat menghindari benturan di puncak yang mengganggu kenyamanan mobil.[13] Tikungan ke-9 dan ke-10 sangat menantang karena merupakan dua orang kidal buta, di mana mobil harus mengerem, menurunkan gigi, dan berbelok secara bersamaan – kecepatannya dari 205 km/h (127 mph) pada gigi 5, turun menjadi 63 km/h (39 mph) pada gigi 1, sambil berusaha menghindari penguncian ban depan bagian dalam mereka.[12] Punggung lurus mengarah ke tikungan ke-11, ke-12, dan ke-13, kompleks tikungan berkecepatan sedang. Tikungan ke-11 adalah hander kiri gigi keempat, yang langsung mengarah ke hander kanan rata-rata pada tikungan ke-12, lalu hander kanan gigi ketiga pada tikungan ke-13, yang membutuhkan jalan keluar yang baik untuk menambah kecepatan di straight berikutnya. Sebaiknya pengereman cukup awal pada tikungan ke-14 untuk menambah kecepatan di jalur utama.[13] Jika Anda mengerem sekitar 100 m (110 yd) sebelum puncak, maka mudah untuk tetap rapi melalui hander kanan yang lambat, dan Anda juga dapat mematikan daya lebih awal, dan menambah kecepatan sepanjang tikungan ke-15 dan jalur lurus utama (yaitu daerah atau zona DRS).
Rekor putaran (yang hanya mencakup putaran yang ditetapkan di dalam perlombaan) pada tata letak sirkuit Grand Prix pada saat ini, ditetapkan pada tahun 2005 oleh Pedro de la Rosa, pada catatan waktu 1:31.447,[14] yang merupakan satu-satunya putaran tercepat dalam 104 balapan kariernya di dalam ajang F1.[15]Michael Schumacher menetapkan waktu yang lebih cepat, yaitu 1:30.252, pada balapan edisi musim 2004, tetapi perubahan yang telah terjadi pada putaran ke-4 lintasan berarti bahwa itu dihitung sebagai tata letak yang berbeda dari tahun 2005 dan seterusnya.[14] Waktu tercepat yang pernah ditetapkan di trek ini, dihasilkan oleh Lewis Hamilton pada saat sesi kualifikasi untuk edisi musim 2020, dengan catatan waktu 1:27.264, mengalahkan rekor sebelumnya oleh Charles Leclerc, yang ditetapkan pada saat sesi kualifikasi untuk edisi musim 2019, dengan catatan waktu 1:27.866.[16]
Pada tahun 2020, dikarenakan adanya pandemi COVID-19, banyak balapan yang dibatalkan. Bahrain menyelenggarakan 2 balapan untuk F1 di tahun 2020. Balapan yang pertama menggunakan layout biasa, sedangkan balapan yang kedua menggunakan layout luar.[21]
Balapan yang pertama diselenggarakan pada tanggal 29 November 2020, dan berhasil dimenangkan oleh Lewis Hamilton, diikuti oleh Max Verstappen dan Alex Albon. Di putaran pertama, terjadi sebuah kecelakaan di mana Romain Grosjean menabrak pembatas dengan cukup keras, hingga mobilnya kebakaran. Kecelakaan tersebut membuat balapan dihentikan untuk sementara. Setelah balapan dimulai kembali, Lance Stroll tertabrak oleh Daniil Kvyat hingga mobilnya terbalik.
Balapan yang kedua diselenggarakan pada tanggal 6 Desember 2020, dengan nama Grand Prix Sakhir. Balapan ini menjadi balapan unik karena ini adalah pertama kalinya F1 menggunakan layout luar (Outer Layout) di Bahrain. Balapan tersebut berhasil dimenangkan oleh Sergio Perez, diikuti oleh Esteban Ocon yang finis di posisi kedua, dan Lance Stroll yang finis di posisi ketiga. George Russell menggantikan posisi Lewis Hamilton yang terkena COVID-19, dan posisinya di dalam tim Williams digantikan oleh Jack Aitken. Selain itu, Pietro Fittipaldi menggantikan posisi Romain Grosjean yang tidak bisa mengikuti balapan karena insiden di balapan sebelumnya.
Di masa lalu, sirkuit ini telah menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia FIA GT, Seri Speedcar, Supercar V8 Australia, Seri GP2 Asia, dan Superprix Bahrain yang melibatkan mobil Formula Tiga, menyusul ajang balapan Korea Super Prix yang runtuh. Final Dunia Formula BMW yang pertama, berlangsung di negara Bahrain.
Rekor putaran
Rekor putaran balapan tercepat resmi di Sirkuit Internasional Bahrain terdaftar sebagai berikut:
^"Race Preview". fia.com. FIA Communications Department. Diarsipkan dari versi asli tanggal 02 April 2016. Diakses tanggal 04 Januari 2021.Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |archive-date= (bantuan)
^"Schumacher admits sand fear". BBC (dalam bahasa Inggris). 29 Maret 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-03. Diakses tanggal 04 Januari 2021.Periksa nilai tanggal di: |access-date= (bantuan)
^"From Shropshire to Abu Dhabi GP" (dalam bahasa Inggris). 30 Oktober 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 02 November 2009. Diakses tanggal 04 Januari 2021.Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |archive-date= (bantuan)