Share to:

 

Stasiun Tokyo

Stasiun Tokyo
東京駅
Stasiun Tokyo dilihat dari sisi Marunouchi
Lokasi
PrefekturTokyo
(Lihat stasiun lainnya di Tokyo)
Distrik kotaChiyoda
Sejarah
Dibuka1914
Layanan kereta api
JalurJR East
Jalur Utama Chūō
Jalur Keihin-Tōhoku
Jalur Keiyō
Jalur Utama Sōbu
Jalur Utama Tōkaidō
Jalur Yamanote
Jalur Yokosuka
Tōhoku Shinkansen
Yamagata Shinkansen
Akita Shinkansen
Jōetsu Shinkansen
Hokuriku Shinkansen
JR Central
Tōkaidō Shinkansen
Tokyo Metro
Jalur Marunouchi
TYOJT01JU01JK26JY01JC01JO19JE01
Stasiun Tokyo

東京駅
Peron Shinkansen pada tahun 2021
Operator
JalurTokaido Shinkansen
Tōhoku Shinkansen
Jalur Utama Tōkaidōe
Jalur Utama Tōhoku
Jalur Utama Chūō
Jalur Utama Sōbu
Jalur Keiyō
Layanan
  • Bus terminal
Informasi lain
Kode stasiunJT01 (Tōkaidō Line)
JC01 (Chūō Line)
JO19 (Yokosuka Line/Sōbu Line (Rapid))
JE01 (Keiyo Line)
JY01 (Yamanote Line)
JU01 (Utsunomiya Line and Takasaki Line)
JK26 (Keihin–Tōhoku Line)
Sejarah
Dibuka20 Desember 1914 (1914-12-20)
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya JR East Stasiun berikutnya
Terminus Tōhoku Shinkansen Ueno
Tōhoku Shinkansen Ueno
kearah Morioka
Tōhoku Shinkansen Ueno
kearah Kōriyama
Yamagata Shinkansen
Tsubasa
Ueno
kearah Shinjō
Akita Shinkansen
Komachi
Ueno
kearah Akita
Jōetsu Shinkansen Ueno
kearah Niigata
Jōetsu Shinkansen Ueno
Hokuriku Shinkansen Ueno
kearah Nagano
Hokuriku Shinkansen Ueno
Hokuriku Shinkansen Ueno
kearah Nagano
Other services
JY JK JC JT JU JJ JO JE
Stasiun sebelumnya JR East Stasiun berikutnya
Yūrakuchō
JY30
Next clockwise
Jalur Yamanote Kanda
KNDJY02
Next counter-clockwise
Hamamatsuchō
HMCJK23
kearah Yokohama
Jalur Keihin–Tōhoku
  Rapid
Kanda
KNDJK27
kearah Ōmiya
Yūrakuchō
JK25
kearah Yokohama
Jalur Keihin–Tōhoku
Local
Terminus Azusa Shinjuku
SJKJC05
Kaiji
(limited service)
Shinjuku
SJKJC05
kearah Ryuo
Hachioji Shinjuku
SJKJC05
kearah Hachiōji
Ōme Shinjuku
SJKJC05
kearah Ōme
Chūō Line
  Commuter Special Rapid
Kanda
Perjalanan satu arah
Chūō Line
  Chūō Special Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Ōtsuki
Chūō Line
  Ōme Special Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Tachikawa
Chūō Line
  Commuter Rapid
  Rapid
Kanda
KNDJC02
kearah Ōtsuki
Shinagawa
SGWJT03
Saphir Odoriko Terminus
Shinagawa
SGWJT03
Odoriko
lewat Tōkaidō Line Jalur Utsunomiya / Takasaki
Rapid Rabbit & Urban
Ueno
UENJU02
kearah Utsunomiya atau Takasaki
Jalur Utsunomiya / Takasaki
Local
Ueno
UENJU02
kearah Kuroiso atau Takasaki
Shinagawa
SGWJT03
Terminus
Hitachi Ueno
UENJJ01
kearah Sendai
Tokiwa Ueno
UENJJ01
kearah Takahagi
Shinagawa
SGWJO17

(limited service)
kearah Ōfuna, Takao atau Ōmiya
Narita Express Chiba
JO28
(rush periods)
Terminus Shiosai Kinshichō
JO22
kearah Chōshi
Shimbashi
SMBJO18
kearah Kurihama
Jalur Yokosuka lewat Jalur Sōbu
lewat Jalur Yokosuka Jalur Sōbu
  Commuter Rapid
  Rapid
Shin-Nihombashi
JO20
Terminus Sazanami Soga
kearah Tateyama
Wakashio Kaihimmakuhari
JE13
(limited service)
Jalur Keiyō
  Commuter Rapid
  Rapid
  Local
Hatchōbori
JE02
kearah Soga
Jalur Musashino
Keiyō Line through-service
Hatchōbori
JE02
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Tokyo (東京駅, Tōkyō-eki) adalah stasiun kereta api yang terletak di distrik perkantoran Marunouchi, Tokyo. Stasiun Tokyo merupakan titik awal dan titik akhir bagi kebanyakan shinkansen yang beroperasi di Jepang, dan juga merupakan stasiun penting untuk banyak jalur kereta api lokal dan kereta bawah tanah.

Jalur kereta api di kota Tokyo

Meskipun Stasiun Tokyo merupakan stasiun yang penting untuk jalur kereta api antar kota, tetapi stasiun ini merupakan yang kedua terbesar di Tokyo setelah Shinjuku, dan kemungkinan juga nomor dua di Jepang. Sementara stasiun kereta api tersibuk di Tokyo adalah Shinjuku dan Ikebukuro.


Terletak di pusat Marunouchi, Otemachi, Yurakucho, Yaesu, Nihonbashi, dan Kyobashi, yang merupakan kawasan bisnis terbesar di Jepang, dan terhubung langsung ke gedung perkantoran di sekitarnya melalui mal bawah tanah.

Posisi

Stasiun Tokyo termasuk stasiun kereta api yang strategis di Tokyo. Selain berada pada wilayah bisnis Marunouchi, stasiun ini juga dekat dengan Istana Kekaisaran Tokyo dan distrik komersial Ginza.

Sampai sekarang Stasiun Tokyo tetap mempertahankan bangunan gaya lama dengan ciri khas batu bata merah.

Secara keseluruhan, Stasiun Tokyo mempunyai 2 tingkat peron di atas tanah, dan 2 tingkat peron di bawah tanah. Peron untuk shinkansen dan kebanyakan jalur lokal terletak di atas tanah, sementara Jalur Keiyō yang menuju Disneyland Tokyo terletak 2 tingkat di bawah tanah.

Jalur yang Dilayani

Jalur berikut ini melewati atau berujung diEast Japan Railway Company Stasiun Tokyo:

Tata letak stasiun

Peron milik JR East

1–2 Jalur Chūō ke Shinjuku, Tachikawa, Hachiōji, Takao, Ōtsuki

Jalur Ōme Line ke Haijima, Ōme dan Oku-Tama via Tachikawa Jalur Itsukaichi Line ke Musashi-Itsukaichi via Tachikawa dan Haijima

Jalur Hachikō ke Komagawa via Tachikawa dan Haijima ■ Jalur Fujikyuko ke Kawaguchiko via Ōtsuki

3 Jalur Keihin–Tōhoku ke Ueno, Nippori, Akabane, dan Ōmiya
4 Jalur Yamanote ke Ueno, Nippori, dan Ikebukuro
5 Jalur Yamanote ke Shinagawa dan Shibuya
6 Jalur Keihin–Tōhoku ke Shinagawa, Kawasaki, Yokohama, dan Ōfuna
7–8 Jalur Ueno–Tokyo ke Ueno, Ōmiya, Utsunomiya, dan Kuroiso (via Jalur Utsunomiya)
ke Ueno, Ōmiya, Takasaki, dan Maebashi (via Jalur Takasaki)
ke Ueno, Nippori, Toride, dan Mito
Jalur Tōkaidō ke Yokohama, Fujisawa, Atami, Numazu

JT Itō Line for Itō via Atami

9–10 Jalur Tōkaidō ke Yokohama, Fujisawa, Atami, Numazu

ke Jalur Itō ke Itō via Atami

20–23 Tōhoku Shinkansen ke Fukushima, Sendai, Morioka, Shin-Aomori dan Shin-Hakodate-Hokuto (via Hokkaido Shinkansen)
Yamagata Shinkansen ke Fukushima, Yamagata, dan Shinjo
Akita Shinkansen ke Sendai, Morioka and Akita
Jōetsu Shinkansen ke Takasaki dan Echigo-Yuzawa dan Niigata
Hokuriku Shinkansen ke Takasaki, Nagano, Toyama, dan Kanazawa

Peron Jalur Yokosuka/Sōbu

Sōbu 1–2 Jalur Yokosuka ke Yokohama, Ōfuna, Kamakura, Zushi dan Kurihama
Sōbu 2 Jalur Sōbu ke Narutō dan Chōshi
Sōbu 2–4 Jalur Sōbu (Rapid) ke Kinshichō, Funabashi, Chiba dan Narita Airport (Terminal 2·3 and Terminal 1)
Sōbu 4 Jalur Utama Sōbu Narita Airport

Peron Jalur Keiyo

Keiyo 1 Jalur Keiyo ke Shin-Kiba, Maihama, Kaihimmakuhari, Soga
Jalur Musashino ke Nishi-Funabashi dan Fuchūhommachi
Keiyo 2–4 Jalur Keiyo ke Shin-Kiba, Maihama, Kaihimmakuhari and Soga
Jalur Musashino ke Nishi-Funabashi and Fuchūhommachi

Peron milik JR Central

14–19 ■ Tokaido Shinkansen ke Nagoya, Shin-Osaka and Hakata (via Sanyō Shinkansen)

Peron milik Tokyo Metro

1 Jalur Tokyo Metro Marunouchi ke Ginza, Shinjuku dan Ogikubo
2 Jalur Tokyo Metro Marunouchi ke Otemachi dan Ikebukuro

Stasiun yang bersebelahan

« Jalur yang dilayani »
Jalur Chūō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Kanda
Pemberhentian terakhir
Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Chūō Special Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Ōme Special Rapid
Kanda
Pemberhentian terakhir
Commuter Special Rapid
Kanda
Bandara Narita Terminal 2
Narita Express
Shinagawa
Jalur Yamanote
Yūrakuchō
Lokal
Kanda
Jalur Keihin-Tōhoku
Yūrakuchō
Lokal
Kanda
Hamamatsuchō
Rapid
Akihabara
Jalur Tōkaidō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Shimbashi
Pemberhentian terakhir
Rapid ACTY
Shimbashi
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Shimbashi
Jalur Yokosuka
Pemberhentian terakhir
Lokal
Shimbashi
Jalur Sōbu
Pemberhentian terakhir
Rapid
Shin-Nihombashi
Jalur Keiyō
Pemberhentian terakhir
Lokal
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Keiyō Rapid
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Musashino Rapid
Hatchōbori
Pemberhentian terakhir
Commuter Rapid
Hatchōbori
Terminus   Tōkaidō/Sanyō Shinkansen   Shinagawa
Terminus   Tōhoku/Jōetsu Shinkansen   Ueno
Ōtemachi   Jalur Marunouchi   Ginza

Sejarah

Pada tahun 1889, pemerintah kota Tokyo berencana untuk membangun jalur kereta api layang yang menghubungkan Jalur Utama Tōkaido dari Stasiun Shinbashi lama ke Jalur Utama Nippon (sekarang Jalur Utama Tōhoku ) di Stasiun Ueno. Kekaisaran memutuskan untuk membangun stasiun baru di jalur ini yang disebut Stasiun Sentral (中央停車場, Chūō Teishajō) pada tahun 1896, yang terletak tepat di depan taman Istana Kekaisaran.[1]

Konstruksi sempat tertunda karena pecahnya Perang Tiongkok-Jepang Pertama dan Perang Rusia-Jepang. Akibatnya, pembangunan dimulai pada tahun 1908. Bangunan stasiun dengan tiga lantai ini dirancang oleh arsitek Tatsuno Kingo (yang juga merancang Stasiun Manseibashi dan gedung Bank of Japan di dekatnya) sebagai perayaan kemenangan Jepang dalam Perang Rusia-Jepang. Bangunan ini sering dikabarkan dibuat setelah stasiun Amsterdam Centraal di Belanda, meskipun ada sedikit bukti yang mendukung pendapat tersebut. Terunobu Fujimori, seorang sarjana dan penilik arsitektur barat, menyangkal rumor tersebut setelah mempelajari gaya bangunan Tatsuno.[2]

Stasiun Tokyo pertama kali dibuka pada 20 Desember 1914 dengan empat peron; dua jalur melayani kereta listrik (saat ini menjadi peron Jalur Yamanote/Keihin–Tōhoku) dan dua jalur lain melayani kereta non-listrik (saat ini menjadi peron Jalur Tōkaidō).[1] Perpanjangan Jalur Utama Chūō ke stasiun ini selesai pada tahun 1919 dan awalnya berhenti di peron yang sekarang digunakan oleh kereta Yamanote/Keihin–Tōhoku tujuan utara. Selama era ini, stasiun hanya memiliki gerbang di sisi Marunouchi, dengan sisi utara berfungsi sebagai pintu keluar dan sisi selatan berfungsi sebagai pintu masuk.[3] Sisi Yaesu dari stasiun baru dibuka pada tahun 1929.

Sebagian besar bangunan stasiun hancur dalam peristiwa serangan bom B-29 pada 25 Mei 1945. Pemboman itu menghancurkan kubah bangunan yang khas sekaligus meruntuhkan gedung lantai tiga. Stasiun dapat dibangun kembali dalam waktu satu tahun, tetapi bangunan yang dipugar hanya memiliki dua lantai, bukan tiga.[1] Sebuah kubah sederhana dibangun menggantikan kubah aslinya yang hancur.[1] Perubahan pascaperang ini yang menciptakan kesan keliru bahwa bangunan itu didasarkan pada bangunan stasiun Centraal di Amsterdam. Kemudian pada tahun 1980-an direncanakan penghancuran gedung dan menggantinya dengan bangunan yang lebih besar, namun digagalkan oleh gerakan pelestarian cagar budaya.[4]

Pada tahun 1971, pemerintah Tokyo berencana untuk membangun jalur kereta berkecepatan tinggi bernama Narita Shinkansen yang menghubungkan Stasiun Tokyo ke Bandara Internasional Narita. Jalur ini direncanakan memanjang di bawah tanah dari Tokyo ke Stasiun Shinjuku. Dalam rencananya, pembangunan peron untuk Shinkansen dilakukan peron di bawah Kajibashi-dori (di selatan Stasiun Tokyo) untuk menghindari pengeboran di bawah Istana Kekaisaran.

Pembangunan Narita Shinkansen dihentikan pada tahun 1983 karena kesulitan memperoleh struktur tanah yang tepat untuk membangun jalur tersebut, tetapi peron yang sudah terlanjur dibangun akhirnya digunakan untuk naik turun penumpang Jalur Keiyō dan Jalur Musashino yang menyusul yang dibuka pada tahun 1990.[5]

Kompleks Stasiun Tokyo telah mengalami pengembangan ekstensif, termasuk renovasi besar pada sisi Marunouchi (barat) dan Yaesu (timur). Sisi Marunouchi menjalani renovasi secara ekstensif selama lima tahun dan selesai pada Oktober 2012, di mana fasad bersejarah berusia 98 tahun di sisi stasiun ini dipulihkan ke kondisi sebelum perang. Pekerjaan restorasi termasuk menciptakan kembali dua kubah sesuai dengan desain aslinya.[6] Daerah sekitar Stasiun Tokyo diubah menjadi alun-alun yang luas (Marunouchi Central Plaza) yang memanjang menjadi jalan setapak menuju Istana Kekaisaran, dengan area untuk pangkalan bus dan taksi.[6]

Rencana masa depan

Perpanjangan monorel Tokyo Ada rencana untuk memperpanjang Monorel Tokyo, yang berhenti di Stasiun Monorel Hamamatsucho, ke Stasiun Tokyo. Setelah selesai, akan dipersingkat menjadi 18 menit ke Stasiun Terminal 3 Bandara Haneda dan 23 menit ke Stasiun Terminal 1 Bandara Haneda [Koran 1]. Namun, perusahaan induk, JR East, telah mengumumkan rencana jalur akses Bandara Haneda yang bersaing dengan rencana ini, dan rencana tersebut stagnan dan tidak dimasukkan dalam Laporan No. 198.

Perkembangan

Pada tanggal 1 Maret 1919 (Taisho 8), Jalur Utama Chuo dibuka, pada tanggal 1 November 1925 (Taisho 14), jalur kereta api dari Jalur Utama Tohoku (Jalur Keihin-Tohoku saat ini) dibuka, dan pada tahun 1928, Jalur Utama Tohoku dibuka Jalur kereta api (saat ini Jalur Utsunomiya) memasuki stasiun, dan pada tanggal 16 Desember 1929, Pintu Keluar Yaesubashi (sekarang Pintu Keluar Yaesu) dibuka di sisi timur[*9], secara bertahap menjadi terminal stasiun Saya membuat diri saya bugar.

Pada tahun 1923, rusak akibat Gempa Besar Kanto, tetapi tidak ada kerusakan besar. Pada tahun 1935 dan 1940, ketika Kaisar Puyi dari Manchukuo mengunjungi Jepang, Kaisar Showa datang untuk menyambutnya. Ini berfungsi sebagai pintu gerbang ke Tokyo saat Pemuda Hitler datang ke Jepang.


Pembunuhan

  • Stasiun Tokyo telah menjadi lokasi pembunuhan dua perdana menteri Jepang. Pada tanggal 4 November 1921, Hara Takashi ditikam sampai mati oleh seorang petugas rel kereta api ketika ia tiba untuk naik kereta api ke Kyoto.
  • Pada 14 November 1930, Osachi Hamaguchi ditembak oleh anggota perkumpulan rahasia ultra-nasionalis Aikokusha. Dia selamat dari serangan itu tetapi meninggal karena luka-lukanya pada Agustus tahun berikutnya.[4]

Bangunan sekitar

Distrik

Bangunan

Hotels

  • Shangri-La Hotel, Tokyo
  • Metropolitan Hotel, Tokyo

Statistik penumpang

Pada tahun fiskal 2018, stasiun JR East digunakan oleh rata-rata 467.165 penumpang setiap hari (hanya penumpang yang naik), menjadikannya stasiun tersibuk ketiga di jaringan JR East.[7]

Selama tahun fiskal yang sama, stasiun Tokyo Metro digunakan oleh rata-rata 218.275 penumpang setiap hari (baik penumpang yang keluar maupun yang masuk), menjadikannya stasiun Tokyo Metro tersibuk kesembilan. Angka penumpang (hanya penumpang yang naik) untuk stasiun JR East (sebelumnya JNR) pada tahun-tahun sebelumnya adalah seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Tahun fiskal Total tahunan
1914 553,105[8]
1919 4,879,042[9]
1924 15,953,910[10]
1929 24,926,502[11]
1934 24,119,757[12]
Tahun fiskal Rata-rata harian
1960 331,275[13]
1971 352,109
1984 338,203
2000 372,611[14]
2005 379,350
2010 381,704[15]
2011 380,997[16]
2012 402,277[17]
2013 415,908[18]
2014 417,822[19]
2015 434,633[20]
2016 439,554[21]
2017 452,549[22]
2018 467,165[7]

Pranala luar

  1. ^ a b c d Ito, Masami (December 13, 2014). "Tokyo Station at 100: all change". The Japan Times. Diakses tanggal May 22, 2020. 
  2. ^ Kenchiku Tantei Uten Kekkō (建築探偵 雨天決行; "Architecture Detective, Rain or Shine"), Terunobu Fujimori, ISBN 978-4-02-261179-6
  3. ^ Nakata, Hiroko (2012-10-23). "Tokyo Station's Marunouchi side restored to 1914 glory". The Japan Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-27. 
  4. ^ a b Watanabe, Hiroshi (2001). The architecture of Tokyo. Axel Menges, Stuttgart/London. pp. 83–84. ISBN 3-930698-93-5.
  5. ^ "東京駅の京葉線、なぜ遠い?近道は有楽町 成田新幹線構想を再利用". 日本経済新聞. 4 February 2014. Diakses tanggal 4 February 2014. 
  6. ^ a b "Marunouchi Station Building Highlights". tokyostationcity.com. Diakses tanggal 23 May 2020. 
  7. ^ a b 各駅の乗車人員 (2018年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2018)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 17 Mar 2020. 
  8. ^ 東京府 編 (1916). 東京府統計書. 大正3年 [Tōkyō-Fu Statistics Book (1914)] (dalam bahasa Jepang). 1. 東京府. hlm. 756.  (National Diet Library Digital Archive) (digital page number 386)
  9. ^ 東京府 編 (1922). 東京府統計書. 大正8年 [Tōkyō-Fu Statistics Book (1919)] (dalam bahasa Jepang). 2. 東京府. hlm. 241.  (National Diet Library Digital Archive) (digital page number 265)
  10. ^ 東京府 編 (1927). 東京府統計書. 大正13年 [Tōkyō-Fu Statistics Book (1924)] (dalam bahasa Jepang). 1. 東京府. hlm. 504.  (National Diet Library Digital Archive) (digital page number 292)
  11. ^ 東京府 編 (1931). 東京府統計書. 昭和4年 [Tōkyō-Fu Statistics Book (1929)] (dalam bahasa Jepang). 1. 東京府. hlm. 564.  (National Diet Library Digital Archive) (digital page number 334)
  12. ^ 東京府 編 (1936). 東京府統計書. 昭和9年 [Tōkyō-Fu Statistics Book (1934)] (dalam bahasa Jepang). 1. 東京府. hlm. 565.  (National Diet Library Digital Archive) (digital page number 341)
  13. ^ 日本国有鉄道停車場一覧 [JNR Station Directory]. Japan: Japanese National Railways. 1985. hlm. 480. ISBN 4-533-00503-9. 
  14. ^ 各駅の乗車人員 (2000年度) [Station passenger figures (Fiscal 2000)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 2 July 2013. 
  15. ^ 各駅の乗車人員 (2010年度) [Station passenger figures (Fiscal 2010)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 2 July 2013. 
  16. ^ 各駅の乗車人員 (2011年度) [Station passenger figures (Fiscal 2011)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 2 July 2013. 
  17. ^ 各駅の乗車人員 (2012年度) [Station passenger figures (Fiscal 2012)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 31 August 2014. 
  18. ^ 各駅の乗車人員 (2013年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2013)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 31 August 2014. 
  19. ^ 各駅の乗車人員 (2014年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2014)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 17 Mar 2020. 
  20. ^ 各駅の乗車人員 (2015年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2015)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 17 Mar 2020. 
  21. ^ 各駅の乗車人員 (2016年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2016)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 17 Mar 2020. 
  22. ^ 各駅の乗車人員 (2017年度) [Station passenger boarding figures (Fiscal 2017)] (dalam bahasa Jepang). Japan: East Japan Railway Company. Diakses tanggal 17 Mar 2020. 
Kembali kehalaman sebelumnya