Share to:

Sumberoto, Donomulyo, Malang

Desa Wisata Sumberoto
Sumberoto
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMalang
KecamatanDonomulyo
Kode pos
65167
Kode Kemendagri35.07.01.2008 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk9074 jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Jumlah RT50
Jumlah RW11
Jumlah KK2673 (2020)

Sumberoto adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Desa Sumberoto merupakan desa di perbatasan Kota Malang dan Kota Blitar. desa ini cukup dekat dengan beberapa pantai di daerah Malang Selatan, salah satunya Pantai Modangan dan Pantai Jolosutro.

Gambaran Umum

Desa Sumberoto merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan jumlah penduduk sekitar 9074 penduduk. Penduduk di desa ini mayoritas memeluk agama Islam. Namun, terdapat juga penduduk yang memeluk agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Desa ini terdiri dari lima dusun, yaitu Sumberoto, Ngrendeng, Kalisangkrah, Panggung Waru, dan Sumberejo. Desa ini berbatasan dengan Kabupaten Blitar dan memiliki bentuk wilayah yang memanjang. Wilayahnya yang terletak di kawasan Pegunungan Kendeng juga berdampak pada berlimpahnya sumber daya alam seperti tebu, kelapa, singkong, dan lain sebagainya. Wisata alam yang terdapat di Desa Sumberoto meliputi Paralayang Bukit Waung dan Pantai Modangan.

Sejarah Desa

Sejarah awal Desa Sumberoto bermula dari datangnya sekelompok orang yang berasal dari Mataram Ngayogyakarta (Jogjakarta), Pacitan, dan Ponorogo sekitar tahun 1883/1884 yang dipimpin oleh Kertomenggolo. Pada kala itu Desa Sumberoto masih berupa hutan rimba yang kemudian dijadikan wilayah perkampungan oleh para pendatang sampai akhirnya pada tahun 1890 baru disepakati untuk memberi nama wilayah tersebut dengan nama “Sumberoto”. Asal usul nama Sumberoto berakar dari keberadaan banyaknya sumber air di sekitar wilayah ini. Nama Sumberoto akhirnya diabadikan sebagai identitas wilayah ini, mencerminkan kekayaan alam yang dimilikinya dan peran penting sumber-sumber air tersebut dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai destinasi wisata. Keberadaan sumber air yang melimpah inilah yang membuat sumberoto menjadi tempat yang unik dan menarik untuk dikunjungi.

Wisata Alam Desa

Desa Sumberoto yang merupakan desa wisata memiliki berbagai destinasi yang dapat menjadi potensi untuk menarik wisatawan. Pantai Modangan, merupakan satu-satunya pantai yang ada di Sumberoto dan terkenal dengan panoramanya yang cantik. Pantai ini terletak sekitar 65 km sebelah barat daya Kota Malang. Paralayang Pantai Modangan, terletak di Bukit Waung. Berbeda dengan paralayang pada umumnya, paralayang ini berdekatan dengan pantai sehingga memiliki keunikan dan ketertarikan tersendiri dari paralayang yang lain.

Pantai Modangan

Pantai Modangan

Pantai Modangan merupakan salah satu destinasi wisata di Sumberoto yang dikelola oleh masyarakat sendiri. Pantai ini paling ramai dikunjungi pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu, aksesnya yang cukup sulit tidak menjadi penghalang pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri datang kesini karena keindahan alami hamparan pasir putih, kuatnya arus ombak dipadukan tebing karang tinggi yang ditawarkan pantai Modangan begitu mempesona. Selain itu, matahari terbenam di Pantai Modangan adalah salah satu momen yang paling dinanti, menghadirkan panorama yang memikat hati.

Selain keindahan alamnya, Pantai Modangan juga menyediakan fasilitas untuk berkemah. Wisatawan dapat menikmati pengalaman berkemah di tepi pantai dengan nyaman. Terdapat warung yang menyediakan penyewaan alat dan kebutuhan camping dengan kisaran harga seratus ribu rupiah. Dengan harga tersebut, wisatawan sudah mendapatkan dua matras dan satu lampu.

Bukit Waung (Paralayang)

Bukit Waung

Bukit Waung menjadi salah satu destinasi wisata yang terkenal akan pariwisata paralayang. Terletak di Dusun Sumberejo salah satu daya tarik utama dari Bukit Waung adalah pemandangan indah Pantai Modangan yang dapat dilihat dari atas. Saat melakukan paralayang, pengunjung akan disuguhkan dengan panorama alam yang menakjubkan. Hamparan pantai dengan air biru menjadi latar belakang yang sempurna untuk pengalaman mengudara yang tak terlupakan. Bukit Waung menawarkan lebih dari sekedar aktivitas paralayang dan pemandangan Pantai Modangan. Tempat ini juga terkenal sebagai lokasi sempurna untuk menikmati sunset. Para pengunjung juga bisa menikmati berbagai aktivitas seperti piknik dan berkemah. Fasilitas untuk camping di Bukit Waung cukup memadai, dengan area yang luas untuk mendirikan tenda. Dengan segala keindahan dan fasilitas yang ditawarkan, Bukit Waung menjadi pilihan sempurna bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu lebih lama menikmati alam. Bagi pecinta adrenalin dan penggemar aktivitas luar ruangan, Bukit Waung adalah tempat yang wajib dikunjungi. Di sini, selain bisa menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa merasakan sensasi dan petualangan yang memacu adrenalin melalui paralayang.

Ekonomi Kreatif Desa

Melimpahnya sumber daya alam yang ada di Desa, membuat Desa Sumberoto memiliki berbagai macam produk ekonomi kreatif, diantaranya:

1. Tempe Besengek

Tempe Besengek, makanan khas dari Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, memiliki proses pembuatan yang dimulai dari menanam koro hingga menjadi sajian yang khas dan langka. Nama "Besengek" sendiri berasal dari bahasa Jawa kuno yang menggambarkan rasa dari masakan ini. Sekarang, masakan ini dikenal juga dengan nama "Lodeh". Proses dimulai dengan menanam kedelai, bahan utama pembuatan tempe Besengek, yang kemudian diolah dengan fermentasi selama satu hari satu malam. Setelah itu, tempe dibumbui dengan campuran bumbu tradisional seperti kelapa, bawang merah, bawang putih, dan daun salam, sebelum akhirnya dibungkus dengan daun pisang atau daun jati.

Pembuatan Tempe Besengek sendiri memerlukan waktu yang cukup lama, dengan masa tanam kacang yang hanya dilakukan sekali dalam setahun pada bulan Desember, diikuti dengan masa panen empat bulan setelahnya. Karena itu, tempe Besengek tidak tersedia setiap hari, melainkan hanya tersedia pada hari-hari tertentu, terutama saat musim panen. Saat ini, meskipun penjualan tidak dilakukan setiap hari, tempe Besengek tetap diminati dan banyak dijual di sekitar Desa Sumberoto. Setiap bungkus tempe Besengek dijual dengan isi sepuluh buah, menambahkan nilai khas dari produk ini sebagai sajian tradisional yang unik dan berharga.

2. Permen Tape

Permen tape adalah salah satu produk tradisional yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri yang berasal dari Sumberoto. Dibuat dari bahan-bahan alami seperti singkong atau ketela pohon, permen ini terkenal dengan rasa manisnya yang khas. Proses pembuatannya melibatkan pengadukan bahan hingga mencapai konsistensi yang tepat, sebelum kemudian dibentuk dan didinginkan untuk menjaga keawetan. Karakteristik ini membuat permen tape dapat bertahan hingga satu bulan jika disimpan dalam suhu ruangan, dan lebih lama lagi jika disimpan dalam kulkas. Meskipun popularitasnya di kalangan masyarakat lokal cukup tinggi, permen tape menghadapi beberapa tantangan dalam pemasarannya. Salah satunya adalah keterbatasan dalam distribusi ke luar daerah, karena proses produksinya yang terbatas serta kurangnya inovasi dalam strategi pemasaran. Harga yang relatif tinggi juga menjadi faktor yang mempengaruhi daya beli konsumen.

Di tengah tantangan ini, ada potensi besar untuk mengembangkan pemasaran permen tape melalui platform online seperti Shopee atau Tokopedia, dengan syarat perlu perencanaan yang matang. Selain itu, mendukung UMKM lokal dalam pengembangan produk ini bisa dilakukan melalui pelatihan tentang proses pembuatan dan strategi pemasaran yang efektif. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan daya saing produk, tetapi juga memperluas jangkauan pasar potensial di dalam maupun luar negeri.

Dengan menjaga kualitas dan menghadirkan inovasi dalam pemasarannya, permen tape memiliki peluang yang baik untuk tetap eksis dan menjadi pilihan favorit di kalangan pecinta kuliner tradisional serta masyarakat yang menghargai produk lokal dengan nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

3. Keripik Mbothe dan Keripik Pisang "Arion"

Bu Sunar, seorang warga Dusun Kalisangkrah, Desa Sumberoto, telah membangun usaha keripik pisang & mbothe dengan merk "Arion" sejak tahun 2000-an. Meskipun sektor utama penghasilan keluarganya berasal dari pertanian, usaha keripik ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka. Proses produksi keripik pisang & mbothe milik Bu Sunar masih dilakukan secara tradisional, dimulai dari mengupas bahan baku, mencuci, hingga proses penggorengan. Dalam proses ini, Bu Sunar dibantu oleh suaminya dan beberapa tetangga setia. Sebelum pandemi COVID-19, mereka mampu memproduksi sekitar 1,5 kwintal keripik pisang & mbothe. Untuk pemasaran, Bu Sunar menjual produknya melalui warung-warung kelontong di sekitar Desa Sumberoto dan juga menerima pesanan (pre order) dari warga lokal dan pelanggan setianya. Keberhasilan produknya telah membawanya ke pasar domestik bahkan hingga pasar internasional seperti Hongkong. Produk "Arion" bukan hanya makanan ringan yang lezat, tetapi juga mewakili keuletan dan dedikasi keluarga dalam melestarikan tradisi pembuatan keripik secara turun-temurun.

4. Anyaman Bambu

Di Dusun Kalisangrah, Desa Sumberoto, seni anyaman bambu berkembang pesat berkat tangan-tangan terampil para pengrajin yang mengubah bambu menjadi karya seni fungsional yang memukau. Anyaman bambu bukan sekadar mata pencaharian bagi masyarakat Kalisangrah, tetapi juga warisan turun-temurun yang menghasilkan karya tradisional yang indah dan bermanfaat. Bambu diolah menjadi berbagai produk seperti keranjang berukuran beragam, piring, dan dekorasi unik lainnya. Proses pembuatannya memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi untuk menghasilkan anyaman bambu berkualitas. Sebagai contoh, pembuatan satu keranjang ukuran menengah atau besar membutuhkan waktu hingga dua hari, sementara piring dan dekorasi yang lebih kecil bisa selesai dalam waktu yang lebih singkat. Harga produk bervariasi tergantung pada ukuran dan tingkat detailnya, dengan harga mulai dari Rp30.000 ribu rupiah. Untuk melestarikan dan mengembangkan seni anyaman bambu Kalisangrah, dukungan dari masyarakat dan wisatawan sangat diperlukan. Dengan membeli produk-produk anyaman bambu ini, Anda tidak hanya mendapatkan karya seni yang elegan dan berfungsi, tetapi juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan pengrajin lokal serta mempromosikan keindahan kerajinan tradisional ini kepada orang lain.

Pencapaian Desa

Merujuk pada laman (jadesta.kemenparekraf.go.id), Desa Sumberoto termasuk dalam kategori Desa Wisata dengan klasifikasi “Berkembang”. Pada tahun 2024, Desa Sumberoto berhasil meraih penghargaan menjadi 300 besar untuk kategori desa wisata terbaik di Pulau Jawa dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).


Baca informasi lainnya:
Kembali kehalaman sebelumnya