Pada masa pemerintahan putra Chulalongkorn, Raja Vajiravudh, Royal Pages School menjadi Kolese Pegawai Negeri Sipil Raja Chulalongkorn. Yayasan Rockefeller[4] berperan penting dalam membantu perguruan tinggi dari segi landasan akademisnya.[5][6]
Universitas Chulalongkorn adalah sebuah universitas yang bersifat komprehensif dan penelitian intensif. Universitas ini juga digolongkan sebagai universitas terbaik di Thailand dalam berbagai aspek kualitas yang mencakup kualitas universitas itu sendiri,[7][8][9][10] kualitas mahasiswa,[11] kualitas penelitian,[12][13][14] kualitas dalam subjek tertentu,[15] reputasi universitas,[16] dan sistem pengelolaan lingkungan.[17] Menurut peringkat universitas dunia QS 2017, Universitas Chulalongkorn menduduki posisi ke-245 di dunia, ke-45 di Asia, pertama di Thailand, dan peringkat ke-201-250 di dunia dalam hal kecakapan bekerja lulusan. Universitas ini juga menduduki peringkat sebagai universitas No.1 di Thailand dari berbagai organisasi seperti Pusat Peringkat Universitas Dunia, Round University Ranking, Peringkat Akademis Universitas Dunia.[7][9][10][11][18]
Universitas Chulalongkorn merupakan salah satu Universitas Penelitian Nasional dan didukung oleh Kantor Standar Pendidikan Negara dan Penilaian Kualitas Thailand. Selain itu, universitas ini merupakan satu-satunya universitas Thailand yang menjadi anggota Asosiasi Universitas Sabuk Pasifik (APRU).[19]
Penerimaan masuk di CU sangat selektif, dan calon mahasiswa diharuskan memiliki nilai tes yang tinggi. Calon mahasiswa yang berperingkat 10 besar nilai nasional dipilih untuk studi di CU.[20]
CU terdiri dari sembilan belas fakultas, satu Institut Pertanian, tiga kolese, sepuluh institut dan dua institut lainnya. Kampusnya menempati area yang luas di pusat kota Bangkok. Para lulusan biasanya menerima ijazah mereka dari Raja Thailand, sebuah tradisi yang dimulai oleh Raja Prajadhipok (Rama VII).
Sejarah
Tuntutan untuk para pejabat yang berspesialisasi di berbagai bidang oleh pemerintah pada akhir abad ke-19 Siam adalah hasil reformasi birokrasi Raja Chulalongkorn, yang bertujuan untuk mengubah masyarakat Thailand feodal menjadi negara modern. Pada tahun 1899, raja mendirikan Sekolah Pelatihan Pegawai Negeri Sipil[21] dekat gerbang utara Istana Raja. Mereka yang lulus dari sekolah ini akan menjadi abdi kerajaan. Sebagai abdi kerajaan, mereka belajar bagaimana mengelola organisasi dengan bekerja erat dengan raja, yang merupakan cara tradisional masuk ke birokrasi Siam. Setelah menjadi abdi kerajaan, mereka kemudian akan bertugas di Kementerian Mahattai atau kementerian pemerintah lainnya.
Pada 1 April 1902[22] raja berpendapat nama sekolah harus diganti namanya untuk meningkatkan gengsi para siswa dan lulusannya. Oleh karena itu, Sekolah Abdi Kerajaan (bahasa Thai: โรงเรียนมหาดเล็ก) digunakan kemudian. Kemudian, pada 1 Januari 1911,[23] Raja Vajiravudh mengganti lagi nama sekolah menjadi Kolese Pegawai Negeri Sipil Raja Chulalongkorn (bahasa Thai: โรงเรียนข้าราชการพลเรือนของพระบาทสมเด็จพระจุลจอมเกล้าเจ้าอยู่หัว) sebagai memorial bagi ayahnya dan memindahkan sekolah ke Istana Windsor (bahasa Thai: วังวินด์เซอร์ หรือวังใหม่) di Distrik Pathumwan.
^(CWTS), Centre for Science and Technology Studies. "CWTS Leiden Ranking 2016". CWTS Leiden Ranking 2016 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2016-09-16.