University of Durham, dikenal masyarakat Indonesia dengan nama Universitas Durham,[6] adalah sebuah universitas risetpublikkolegiat di Durham, Inggris. Universitas ini didirikan oleh Undang-undang Parlemen pada tahun 1832 dan diberi Piagam Kerajaan pada tahun 1837. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Durham merupakan universitas pertama yang dibuka di Inggris selama lebih dari 600 tahun setelah Universitas Oxford dan Universitas Cambridge, sehingga, bila mengikuti praktik sejarah standar, merupakan universitas tertua ketiga di Inggris.[7][8] Sebagai universitas kolegiat, fungsi utamanya dibagi antara departemen akademik dan 17 kolese-nya. Secara umum, departemen melakukan penelitian dan memberikan perkuliahan kepada mahasiswa, sedangkan kolese bertanggung jawab untuk pengaturan domestik dan kesejahteraan mahasiswa.
Saat ini, Universitas Durham menduduki antara peringkat 3 dan 8 oleh peringkat-peringkat terbaru dari universitas-universitas di Britania Raya.[12][13][14] "Lama didirikan sebagai alternatif dari Oxford dan Cambridge", universitas ini memiliki daya tarik bagi "sebagian besar mahasiswa kelas atas". Menurut The Times Good University Guide, Universitas Durham memiliki proporsi tertinggi kedua untuk kategori mahasiswa yang dididik di sekolah swasta elit di Inggris.
Sejarah
Sekitar tahun 1286 dan 1291, para biarawan Benediktin dari Durham mendirikan sebuah asrama di Universitas Oxford untuk menyediakan tempat pembelajaran teologi bagi mereka. Pada tahun 1381, asrama tersebut menerima sumbangan dari Thomas Hatfield, yang merupakan Uskup Durham, dan menjadikan asrama tersebut sebagai Durham College. Kolese tersebut diserahkan kepada Kerajaan pada tahun 1545 setelah Reformasi pecah di Inggris yang memaksa biara-biara Katolik untuk tutup secara permanen. Namun, tradisi pengajaran teologi yang kuat di Durham memunculkan berbagai upaya untuk membentuk universitas di dalam kota itu sendiri, terutama di bawah Raja Henry VIII dan kemudian di bawah Oliver Cromwell, yang mengeluarkan surat paten dan menominasikan seorang pengawas dan rekan untuk pendirian sebuah kolese di Durham pada tahun 1657.[17] Namun, usulan untuk mengizinkan kolese tersebut untuk memiliki kekuatan pemberian gelar mendapat tentangan dari Universitas Oxford dan Universitas Cambridge, dan seluruh skema tersebut ditinggalkan pada restorasi monarki pada tahun 1660.[18] Akibatnya, baru pada tahun 1832 dimana Parlemen, atas dorongan Diakon Agung Charles Thorp dan dengan dukungan Uskup Durham, William van Mildert, mengesahkan Undang-undang yang memungkinkan Dekan dan Kapitel Katedral Durham untuk mengambil alih sebagian dari properti gereja untuk didirikannya sebuah universitas. Universitas Durham akhirnya mendapatkan piagam kerajaan dari Raja William IV pada tanggal 4 Juli 1832.
Universitas gereja
Universitas Durham secara resmi dibuka pada tanggal 28 Oktober 1833. Pada tahun 1834, semua kecuali dua uskup Gereja Inggris menegaskan bahwa mereka akan menerima pemegang gelar Durham untuk pentahbisan. Pada tahun 1835, sebuah statuta disahkan oleh Dekan dan Kapitel Durham, yang mendirikan Konvokasi dan menetapkan bahwa gelar Durham hanya akan terbuka bagi anggota Gereja Inggris. Peraturan mengenai pemberian gelar disahkan pada tahun 1836, dan universitas ini didirikan berdasarkan piagam kerajaan yang diberikan oleh William IV pada tanggal 1 Juni 1837 dengan nama resmi Warden, Masters and Scholars of the University of Durham (Sipir, Magister dan Cendekiawan Universitas Durham), dengan mahasiswa pertamanya lulus seminggu kemudian.[18] Akomodasi disediakan di Archdeacon's Inn (sekarang Cosin's Hall) dari tahun 1833 hingga 1837. Atas aksesi Ratu Victoria ke takhta kerajaan, sebuah perintah dari Queen-in-Council dikeluarkan untuk memberikan penggunaan Kastil Durham (sebelumnya merupakan istana Uskup Durham) kepada universitas.[18]
Pada tahun 1846, Asrama Uskup Hatfield (yang kemudian menjadi Hatfield College) didirikan, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh akomodasi terjangkau dengan layanan makanan komunal yang lengkap, sebuah ide revolusioner pada saat itu, didukung oleh Komisi Kerajaan pada tahun 1862 yang kemudian menyebar ke universitas lain. Sebaliknya, Anggota mahasiswa University College, diharapkan untuk membawa seorang pelayan dalam waktu belajar mereka untuk menangani pekerjaan rumah tangga (memasak, membersihkan, dan sebagainya). Tingkat penerapan Asrama Uskup Hatfield menyebabkan asrama kedua serupa, yang bernama Asrama Uskup Cosin, untuk didirikan pada tahun 1851, meskipun asrama ini hanya bertahan hingga tahun 1864. Di tempat lain, Universitas Durham berkembang dari Durham ke Newcastle pada tahun 1852, ketika sekolah kedokteran didirikan di sana (didirikan pada tahun 1834) menjadikannya kolese konstituen Durham.[18] Kolese ini bergabung pada tahun 1871 dengan Kolese Ilmu Fisika (berganti nama menjadi Kolese Sains pada tahun 1884 dan kembali berganti nama menjadi Kolese Armstrong pada tahun 1904). St Cuthbert Society didirikan pada tahun 1888 untuk mahasiswa laki-laki non-kolegiat, sebagian besar sudah mapan, sebagai perkumpulan non-residensial yang dijalankan oleh mahasiswa itu sendiri. Dua kolese pelatihan guru – St Hild's untuk wanita, didirikan pada tahun 1858, dan The College of the Venerable Bede untuk pria, didirikan pada tahun 1839,[18] dimana keduanya digabungkan menjadi kolese ko-edukasi yang bernama College of St Hild dan St. Bede pada tahun 1975. Lulusan St Hild's adalah lulusan perempuan pertama dari Durham pada tahun 1898.
Hingga pertengahan abad ke-19, pemberian gelar Universitas Durham harus dilalui dengan ujian teologi yang hanya dapat diambil oleh anggota gereja yang sudah mapan. Gelar kedokteran di Newcastle dikecualikan dari persyaratan ini, namun di Durham, hal ini berlangsung hingga revisi undang-undang pada tahun 1865.[19] Meskipun gelar sudah bisa diusung tanpa melakukan ujian tersebut, staf dan anggota Konvokasi masih diwajibkan untuk menjadi anggota Gereja Inggris sampai Universities Tests Act 1871 (Undang-Undang Pengujian Universitas 1871). Menyusul pemberian piagam tambahan pada tahun 1895 yang mengizinkan perempuan untuk menerima gelar universitas, the Women's Hostel (bernama St Mary's College setelah tahun 1919) didirikan pada tahun 1899.[20]
Universitas federal, 1909-1963
Divisi Universitas Durham di Newcastle, yang terdiri dari Armstrong College (dinamai menurut Lord Armstrong) dan Durham University College of Medicine, dengan cepat berkembang melebihi kolese-kolese lain di Durham, meskipun sudah terdapat penambahan dua asrama Anglikan independen: St Chad's College (1904) dan St John's College (1909). Sebuah rancangan undang-undang parlemen yang diusulkan pada tahun 1907 hanya akan menetapkan kedudukan universitas di Durham selama sepuluh tahun, sehingga Senat dapat memilih untuk berpindah ke Newcastle setelah itu. Hal ini dihalangi oleh anggota parlemen lokal, yang di dukung oleh mahasiswa lulusan kolese-kolese di Durham. RUU tersebut akhirnya diubah untuk mendirikan universitas federal dengan kedudukan tetap di Durham. Reformasi ini juga menghapus universitas dari wewenang Dekan dan Kapitel Katedral Durham, yang telah menjadi gubernur universitas sejak pendiriannya.[21] Tiga puluh tahun setelah ini, Komisi Kerajaan tahun 1937 merekomendasikan perubahan konstitusi universitas federal, yang mengakibatkan penggabungan dua kolese di Divisi Newcastle menjadi King's College. Wakil Kanselir bergantian antar posisi Warden di Divisi Durham dan Kanselir Divisi Newcastle. (Warisan dari hal ini tetap hidup hingga saat ini, karena secara de facto, pimpinan universitas masih disebut "Wakil Rektor dan Warden".)[22]
Setelah Perang Dunia II, divisi Durham berkembang pesat. St Aidan's Society (bernama St Aidan's College setelah tahun 1961) didirikan pada tahun 1947 untuk melayani perempuan non-residen. Durham juga memperluas lebih jauh di Elvet Hill (tempat situs sains didirikan pada tahun 1920-an), merelokasi St Mary's College, membangun kolese khusus pria baru, memperluas penyediaan ilmu pengetahuan murni yang ada di Durham, dan menambahkan ilmu terapan (1960) dan teknik (1965).[23]
Pada tahun 1947, batu fondasi gedung St Mary's College yang baru di Elvet Hill diletakkan oleh Putri Elizabeth (yang kemudian menjadi Ratu Elizabeth II).[24] Pada tahun yang sama, ketegangan kembali muncul terkait perpecahan Durham-Newcastle, dengan usulan untuk mengubah nama universitas menjadi "Universitas Durham dan Newcastle". Mosi ini dikalahkan dalam Konvokasi (majelis anggota universitas) dengan 135 suara berbanding 129.[25] Sebelas tahun kemudian, dengan Universities of Durham and Newcastle upon Tyne Act 1963 (Undang Undang Universitas Durham dan Universitas Newcastle upon Tyne 1963), King's College memerdekakan diri menjadi Universitas Newcastle upon Tyne, meninggalkan Universitas Durham berbasis kembali di kota asalnya.[26]
Namun hal ini bukan satu-satunya perkembangan yang terjadi di Durham. Graduate Society, yang hanya melayani mahasiswa pascasarjana, didirikan pada tahun 1965 (berganti nama menjadi Ustinov College pada tahun 2003) dan seminari Katolik Roma (sekarang ditutup) di Ushaw College, yang telah berada di Durham sejak tahun 1808, memiliki izin sebagai asrama pada tahun 1968. Pada tahun 1988, Hatfield College, yang merupakan kolese khusus laki-laki, menjadi kolese laki-laki terakhir yang menerima lawan jenis; hal ini diikuti oleh Trevelyan College pada tahun 1992, meninggalkan St Mary's College sebagai kolese satu jenis kelamin terakhir di Durham.[29]
Pada tahun 2005, St Mary's College menerima laki-laki pertamanya, dan menjadikannya kolese perempuan dan kolese terakhir secara keseluruhan di Durham untuk menerima lawan jenis.[30][31]
Kampus
Universitas Durham memiliki lahan seluas 257 ha (640 acre) dimana 251 ha (620 acre) berada di Kota Durham. Kastil dan Katedral Durham yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO[32] dan beberapa aset warisan lainnya termasuk tiga monumen kuno (the Maiden Castle Iron Age Promontory Fort, Cosin's Library dan Divinity House), empat bangunan terdaftar kelas I (termasuk Jembatan Kingsgate, Gedung Menteri Keuangan di Palace Green, the Gatehouse, Keep, North range dan West range dari Kastil Durham, dan beberapa daftar yang mencakup bagian tembok kastil yang masih ada di sekitar utara kastil[33][34][35] dan di sepanjang tepi sungai di belakang Hatfield College dan St Cuthbert's Society[36][37]) dan 79 bangunan terdaftar kelas II atau II* juga dimiliki oleh Universitas Durham.[38][39] Pada tahun 2023, perlahanan di Universitas Durham mencakup semak belukar seluas 112 ha (280 acre) dengan 46 ha (110 acre) hutan yang ditetapkan sebagai Kawasan Bernilai Lanskap Tinggi, termasuk Great High Wood, Hollingside seluas 32,4 ha (80 acre) Wood dan Blaid's Wood juga ditetapkan sebagai Hutan Semi-Alam Kuno, Situs Pentingnya Konservasi Alam dan Situs Bernilai Ekologis), lahan pertanian dan penggembalaan seluas 53 ha (130 acre), dan 27 ha (67 acre) padang rumput yang nyaman, di samping lingkungan terbangun seluas 51,4 ha (127 acre).[40] Perkebunan ini juga mencakup Queen's Campus di Stockton-on-Tees.
Salah satu atraksi umum utama di Kota Durham yang dimiliki universitas adalah Kebun Raya Durham seluas 10 ha (25 acre), yang didirikan (di lokasi saat ini) pada tahun 1970, dengan lebih dari 80.000 pengunjung setiap tahunnya.[41] Pada tahun 2021, kawasan universitas memiliki lebih dari 380 bangunan dengan luas lantai 424.600 meter persegi (4.570.000 kaki persegi), termasuk 189.400 meter persegi (2.039.000 kaki persegi) kawasan pemukiman di 170 bangunan tempat tinggal (tidak termasuk St Chad's dan St. John's College, yang bersifat independen dari universitas). Nilai pemulihan asuransi diperkirakan mendekati £850 juta pada tahun 2014.[42]
Organisasi dan tata kelola
Tahun akademik
Tahun akademik di Durham dibagi menjadi tiga semester: semester Michaelmas, yang berlangsung selama 10 minggu dari Oktober hingga Desember; semester Epiphany, yang berlangsung sepuluh minggu dari Januari hingga Maret; dan semester Paskah, yang berlangsung selama sembilan minggu dari bulan April hingga Juni. Semua semester dimulai pada hari Senin, dan minggu-minggu semester tersebut disebut dengan "Minggu Pengajaran", yang diberi periodiasi bernama minggu nomor 1 (mulai Michaelmas) hingga minggu 29 (akhir Paskah); periode ini digunakan untuk pengajaran dan ujian. Selain itu, juga terdapat "Minggu Induksi" (secara informal dikenal sebagai fresher's week atau Minggu 0) yang diperuntukan untuk mahasiswa tahun pertama sebelum dimulainya semester Michaelmas; Minggu 0 dimulai pada hari Senin pertama bulan Oktober.[43]
Mahasiswa di universitas juga diharapkan untuk “Keep Term”, dimana mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademiknya di universitas. Oleh karena itu, Kepala Departemen harus yakin bahwa setiap mahasiswa telah menghadiri semua tutorial, seminar, dan kerja praktek yang diperlukan selama masa semester dan masa liburan.[44]
Universitas Durham, bersama dengan Universitas Oxford dan Universitas Cambridge, merupakan salah satu universitas di Inggris yang menjalankan struktur perguruan tinggi kuno yang bersifat kolegiat, di mana semua kolese di Durham (yang ada pada tahun 2013) merupakan sebuah "entitas terdaftar" berdasarkan Undang-Undang Reformasi Pendidikan 1988.[45] Namun, berbeda dengan Oxford dan Cambridge, kolese di Durham tidak melakukan pengajaran formal (pengecualian untuk Cranmer Hall, dimana pendidikan teologi diajarkan di dalam St John's College).[46][47]
Singkatnya, kolese-kolese di Durham menjalankan fungsi perumahan, sosial, olahraga, dan pastoral di dalam universitas, dan terdapat banyak keterlibatan mahasiswa dalam operasionalnya. Para kolese juga menyediakan dana beasiswa dan/atau akomodasi untuk beberapa posisi penelitian di Universitas.
Semua mahasiswa di Universitas Durham wajib memilih dan menjadi anggota salah satu kolese dan tinggal bersama dan berinteraksi di dalamnya. Perlu diketahui pula bahwa pengajuan keanggotaan di dalam kolese pilihan tidak serta merta menyatakan bahwa mereka diterima di kolese tersebut. Pelamar kuat yang tersingkir oleh persaingan di kolese pilihan awal dapat diberikan penawaran keanggotaan oleh kolese lainnya. Kolese biasanya memilih menerima mahasiswa yang sesuai dengan kepribadian serta visi dan misi mereka.[48]
Mahasiswa kerap menjadi sangat patriotik terhadap kolese yang mereka tempati. Persaingan antar kolese, khususnya dalam mendayung dan kegiatan sosial akademik lainnya juga sangat terlihat. Ada juga persaingan antara kolese yang terletak di Bailley, yang memiliki klaim bahwa mereka lebih prestisius dan lebih tua daripada kolese yang terletak di Hill, yang memang didirikan lebih baru.[49][50]
Terdapat 17 kolese (college) di Universitas Durham, 2 diantaranya memiliki otonomi khusus, dan 1 diantaranya hanya menerima mahasiswa pascasarjana:
Dalam sejarahnya, Universitas Durham juga pernah memiliki kolese-kolese lainnya, yang, antara tutup karena kekurangan dana dan mahasiswa, atau mengakhiri asosiasinya dengan Durham:
Universitas Durham diatur dan diperintah berdasarkan Undang-Undang Parlemen Britania Raya mengenai Universitas-Universitas di Durham dan Newcastle upon Tyne Tahun 1963 (Universities of Durham and Newcastle upon Tyne Act, 1963), yang kemudian diamandemen oleh Dewan Penasihat. Statuta menetapkan bahwa: "Universitas akan dipimpin oleh Pengunjung (Visitor), Kanselir, Wakil Kanselir, Konvokasi, Dewan Universitas, Senat, dan Dewan Studi." (Statuta 4).[51]
Pengunjung Universitas Durham secara ex officio diduduki oleh Uskup Durham. Pengunjung universitas berfungsi sebagai penengah terakhir dari setiap perselisihan di dalam pemerintahan universitas, kecuali di wilayah di mana undang-undang telah memindahkan perselisihan ini ke pengadilan atau ombudsman lainnya, atau dalam masalah internal dua kolese independen yang tidak dikelola oleh universitas (St Chad's College dan St John's College), yang masing-masing memiliki pengunjung kolesenya sendiri. Sebelumnya, keluhan dan permohonan mahasiswa didengarkan oleh pengunjung hingga Undang-Undang Pendidikan Tinggi tahun 2004 mulai berlaku.[52] Semua keluhan mahasiswa kini didengar oleh Kantor Adjudikator Independen.
Kanselir universitas sekarang adalah Fiona Hill, yang diangkat pada November 2022 menggantikan Sir Thomas Allen dan mulai menjabat pada Juni 2023.[53][54] Kanselir diangkat oleh konvokasi untuk "jangka waktu tertentu yang biasanya tidak kurang dari lima tahun sebagaimana ditentukan oleh Dewan",[55] yang masa jabatannya dapat diperpanjang. Peran kanselir sebagian besar bersifat seremonial; Wakil Kanselir, yang secara ex officio juga merupakan Warden, adalah Pejabat Eksekutif Tertinggi universitas dan ditunjuk oleh dewan universitas setelah berkonsultasi dengan senat.[56] Sebagai Warden, wakil kanselir bertanggung jawab atas 15 kolese yang dikelola langsung oleh universitas tersebut.[57] Sejak Januari 2022, Wakil Kanselir dijabat oleh Karen O'Brien, Wakil Kanselir dan Warden wanita pertama di universitas tersebut, menggantikan Stuart Corbridge yang pensiun pada Juli 2021.[58]
Konvokasi adalah pertemuan agung universitas. Keanggotaan konvokasi meliputi kanselir, wakil kanselir, deputasi wakil kanselir dan pro-wakil kanselir, seluruh lulusan universitas, tenaga pengajar (dosen, dosen senior, pembaca, dan guru besar), serta pimpinan kolese-kolese Universitas Durham dan kolese-kolese independen Universitas Durham. Konvokasi wajib bersidang minimal sekali setiap tahun untuk mendengarkan Pidato Wakil Kanselir dan untuk berdebat tentang masalah administrasi apa pun yang berkaitan dengan universitas. Pertemuan selanjutnya dapat diadakan jika perwakilan dilakukan oleh minimal 50 anggota. Kekuasaan konvokasi terbatas pada penunjukan kanselir (tentang pencalonan dewan dan senat) dan membuat perwakilan ke universitas mengenai perdebatan administrasi apa pun (Statuta 30).[51]
Dewan Universitas adalah badan eksekutif universitas yang memiliki kekuasaan eksekutif. Selain perwakilan dari universitas, organisasi ini juga mencakup hingga 12 anggota awam (bukan guru atau staf bergaji di universitas atau kolese mana pun), Dekan Durham dan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Durham (Statuta 10). Kekuasaannya termasuk mendirikan dan memelihara kolese-kolese Durham, dan mengakui kolese-kolese independen yang tidak dikelola secara langsung oleh universitas (Statuta 12 & 13).
Senat adalah badan pimpinan tertinggi universitas dalam urusan akademik. Senat mempunyai hak untuk berkonsultasi dengan Dewan Universitas mengenai penunjukan Wakil Kanselir dan Warden, Deputasi Wakil Kanselir dan Pro-Wakil Kanselir, dan merekomendasikan pembentukan Fakultas dan Dewan Studi (departemen akademik). Senat juga memiliki kekuatan pemberian gelar akademik, dan juga mempunyai wewenang untuk mencabutnya. Senat juga mengatur penggunaan jubah akademik universitas (Statuta 19 & 20).[51]
Pengurusan harian universitas berada di tangan Komite Eksekutif Universitas (UEC), yang juga bertanggung jawab atas pengembangan kebijakan dan strategi. Ini adalah subkomite gabungan Senat dan Dewan Universitas dan terdiri dari Wakil Kanselir dan Warden, Deputasi Wakil Kanselir dan Provos, lima Pro-Wakil Kanselir (Kolese dan Pengalaman Mahasiswa; Pendidikan; Kesetaraan, Keberagaman dan Inklusi; Global; dan Penelitian), Dekan Eksekutif dari empat fakultas, kepala bagian keuangan, kepala bagian informasi, Sekretaris Universitas, dan Direktur empat divisi pendukung (Perkebunan dan Fasilitas; Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi; Penyampaian Strategi ; dan Kemajuan, Pemasaran dan Komunikasi).Semua kepala departemen dan kolese melapor langsung ke salah satu anggota UEC.[59][60][61]
Fakultas dan departemen
Departemen pengajaran di Universitas Durham dibagi menjadi empat fakultas: Sains, Seni dan Humaniora, Ilmu Sosial dan Kesehatan, dan Fakultas Bisnis. Setiap fakultas dipimpin oleh seorang dekan eksekutif dan satu atau lebih wakil. Mereka, bersama dengan ketua departemen di fakultas dan wakil rektor, membentuk Dewan Fakultas untuk fakultas tersebut. Setiap departemen juga memiliki Dewan Studi yang terdiri dari dekan eksekutif fakultasnya, staf pengajar departemen, dan perwakilan mahasiswa (statuta no. 29).[62] Terkait dengan tiga fakultas pertama adalah tiga gelar kehormatan gabungan: Ilmu Pengetahuan Alam (BSc dan MSci), Seni Liberal (BA), dan gelar kehormatan gabungan dalam Ilmu Sosial (BA). Berbagai gelar kehormatan bersama juga ditawarkan yang mencakup berbagai departemen, seperti BA Filsafat, Politik dan Ekonomi yang ditawarkan oleh departemen filsafat, pemerintahan dan hubungan internasional, dan ekonomi.[63]
Sekolah Bahasa dan Budaya Modern (Termasuk Bahasa Arab, Mandarin, Perancis, Jerman, Studi Hispanik, Italia, Jepang, Russia dan Pusat Studi Bahasa Asing)
Semua mahasiswa Durham wajib menjadi anggota kolese selama waktu mereka di universitas. Sebagian besar mahasiswa tinggal di kolese mereka pada tahun pertama sarjana mereka, kemudian memilih untuk 'tinggal di luar' pada tahun kedua mereka; selanjutnya, mereka mempunyai pilihan untuk tetap tinggal di luar atau tinggal kembali di kolese mereka untuk tahun terakhir, biasanya dipilih melalui sistem ballot.[68]
Kolese mempunyai peran penting dalam pelayanan pastoral dan pusat sosial mahasiswa yang masing-masing menjalankan sistem tutorial perguruan tinggi,[68][69] bersama dengan JCR (Junior Common Room) yang menyediakan acara dan perkumpulan untuk anggota sarjana, MCR (Middle Common Room) menjadi pusat mahasiswa pascasarjana, dan SCR (Senior Common Room) menjadi pusat para petugas kolese, tutor dan Master. Common room tersebut dijalankan oleh komite eksekutif, biasanya dipimpin oleh seorang Presiden. Beberapa kolese menggunakan gelar lain untuk ketua JCR mereka: Hatfield College misalnya tetap mempertahankan gelar "Senior Man", setelah menolak mosi untuk pindah ke "Presiden JCR" pada Mei 2014[70] dan mosi untuk mengizinkan petahana memilih antara "Senior Man" , "Senior Women" atau "Senior Student" pada bulan Januari 2016.[71]University College memutuskan untuk mengizinkan "Senior Man", "Senior Woman" atau "Senior Student" pada bulan Juni 2015,[72] petahana beralih menggunakan "Senior Student",[73] dan St Chad's College menggunakan "Senior Man" atau "Senior Women".[74]
Setiap kolese memiliki identitas unik dan beragam fasilitas bagi mahasiswa mulai dari ruang komputer dan perpustakaan hingga lapangan tenis dan pusat kebugaran.[75] Pada tahun 2015, Universitas Durham terpilih sebagai nomor 1 di Inggris untuk WiFi universitas terbaik, pada platform ulasan StudentCrowd.[76] Sebagian besar kolese memiliki tim olahraganya sendiri dan berkompetisi di liga intra-kolegiat Durham (seperti Durham College Rowing) dan memiliki grup teater dan orkestra sendiri yang beroperasi secara paralel dengan tim dan organisasi olahraga tingkat universitas.[77]
Tradisi
Universitas Durham memiliki tradisi pakaian akademik yang ketat. Berdasarkan Perintah Tetap (1998), Badan Pengurus Kolese memberi wewenang kepada Kepala masing-masing kolese untuk membuat peraturan yang berkaitan dengan pakaian akademik yang harus di pakai oleh anggota kolese. Tidak seperti universitas pada umumnya yang hanya mewajibkan mahasiswa memakai pakaian akademik bila menjalankan wisuda, sebagian besar kolese di Universitas Durham mewajibkan agar jubah akademik dikenakan pada acara-acara formal, seperti pada saat matrikulasi dan perjamuan formal; pengecualian adalah Van Mildert College, St Cuthbert's Society (hanya matrikulasi dan makan malam tertentu), Collingwood College, Stephenson College, St Aidans College, dan College of St Hild and St Bede (hanya matrikulasi). Sebagian kolese di Durham juga bersikeras agar jubah dikenakan pada aktivitas akademik lainnya, seperti pertemuan common room (St Mary's College), dan perkuliahan, pelayanan paduan suara, kebaktian kapel, misa di katedral, sidang disiplin, dan saat mengunjungi pejabat kolese (St Chad's College).[78]
Khusus untuk upacara matrikulasi dan kongregasi, dan pada kesempatan-kesempatan lain yang ditentukan oleh kolese, semua mahasiswa dan staf pascasarjana kolese diwajibkan untuk mengenakan jubah yang didalami oleh subfusc, yakni setelan jas dan kaus kaki berwarna gelap, sepatu hitam, dasi kupu-kupu putih, serta kemeja dan kerah putih polos.[78]
Perhatikan bahwa karena beberapa kolese tidak mewajibkan penggunaan jubah akademik, tidaklah mustahil untuk lulus gelar sarjana atau lulus secara in-absentia di Durham, dengan tidak pernah mengenakan jubah sama sekali. Meskipun demikian, dengan menjadi anggota kolese yang sering menjalankan perjamuan formal (dua kali seminggu di University College, Chad's, dan Hatfield) dan dengan secara teratur menghadiri nyanyian malam di katedral, seorang mahasiswa dapat menghabiskan sebagian besar waktunya saat kuliah di Durham dengan mengenakan jubah.
Tradisi lainnya yang terus dijalankan oleh mahasiswa Durham adalah pengetukan besi (misalnya, wajan atau peralatan makan) selama berkali-kali kepada anggota kolese baru mereka untuk menunjukkan bahwa mereka sudah diterima dalam komunitas yang baru.
Mahasiswa Durham juga menjalankan tradisi college marriage, dimana seorang mahasiswa akan mengajak seorang mahasiswi untuk 'menikah' agar dapat mengadopsi mahasiswa yang baru datang ke Durham. Praktis ini merupakan struktur pendukung tambahan, yang lahir dari sistem kolegiat Durham yang erat, dan dirancang untuk memudahkan transisi mahasiswa baru ke universitas dengan menghubungkan mereka dengan mahasiswa yang telah mempelajari program serupa. Pernikahan di kolese adalah kehidupan eksentrik yang aneh dan sangat dibanggakan oleh mahasiswa Durham. Ciri penting dari college marriage yang baik adalah proses lamaran yang mengawalinya. Proses lamaran dapat berkisar dari pemberian cincin Haribo Tangfastics, hingga lamaran yang diikuti oleh pelemparan kelopak mawar dan pesta. Mahasiswa biasanya akan dengan bangga untuk menyatakan bahwa mereka sudah college married.[79]
Tradisi dan adat istiadat lainnya berbeda-beda di setiap kolese. Misalnya, beberapa kolese mempunyai perjamuan malam formal sebanyak dua kali seminggu, namun di kolese lain hal ini hanya terjadi sesekali, atau bahkan tidak sama sekali. Beberapa kolese juga bersikeras menggunakan bahasa Latin untuk doa malam (vesper / grace) mereka. Di Hatfield College misalnya, mahasiswa akan mengetuk sendok pada meja mereka selama berkali-kali dalam makan malam hingga anggota Senior Common Room (kepala kolese, dosen pengajar, fellow beserta tamunya) datang di Aula Kebesaran.
Malam formal (dikenal sebagai "Formals") merupakan perjamuan makan malam yang diadakan di setiap kolese di Durham. Karena perjamuan ini dikategorikan sebagai kegiatan akademik formal, jubah akademik wajib dikenakan di lebih dari separuh kolese di Durham, kecuali Collingwood, St Aidan's, St Cuthbert's, Hild Bede, Van Mildert, Stephenson dan Ustinov. Beberapa kolese mempunyai tradisi perjamuan yang rumit, sementara kolese lain memiliki pendekatan yang lebih modern. Doa malam biasanya diucapkan sebelum menyantap makanan, di beberapa kolese dalam bahasa Latin.
Kekerapan dan frekeunsi kegiatan malam formal berbeda-beda di setiap kolese, dengan University College, Hatfield, St. John's dan St. Chad's menjadi kolese yang paling sering mengadakan formals, sebanyak dua kali seminggu. Sebelum makan malam dimulai, tradisi menentukan semua mahasiswa untuk berdiri ketika bel penanda makan malam dibunyikan; setelah anggota High Table memasuki aula kebesaran dan menetapkan diri di ujung ruangan, anggota paling senior dari Common Room kolese tersebut akan membacakan doa malam. Mahasiswa di kolese-kolese tertentu biasanya akan dilarang untuk berdiri selama perjamuan tengah berlangsung, dan akan diperbolehkan untuk berdiri lagi ketika bel perjamuan dibunyikan kembali atau mahasiswa senior telah membungkuk hormat kepada Master dari kolese tersebut, menandakan perjamuan telah usai.
Selain formals, mahasiswa juga melakukan makan pagi, siang dan malam setiap harinya di Aula Kebesaran kolese masing-masing. Kegiatan ini dijuluki dengan non-formal dining, dimana mahasiswa dapat mengenakan pakaian apapun tanpa harus menggunakan jubah akademiknya. Makanan yang disediakan di non-formals juga berbeda dengan kegiatan formals pada umumnya, dimana makanan yang disediakan pada formals sudah dilengkapi dengan pelayan serta urutan menu makanan layaknya fine dining (makanan pembuka, main course, dan makanan penutup). Perlu diketahui pula bahwa tidak semua kolese menyediakan non-formal dining, dan kolese-kolese tersebut disebut sebagai self-catered. Kolese-kolese self-catered seperti John Snow, Josephine Butler, South, Stephenson dan Ustinov, tidak memiliki tanggung jawab untuk menyediakan makanan kepada mahasiswa setiap harinya.
Setiap tahunnya, kolese-kolese di Durham juga menyelenggarakn Feast atau juga disebut dengan Mega Formals. Tidak layaknya kegiatan formals pada umumnya, yang hanya diikuti oleh angkatan tertentu pada suatu putaran, Feast Mega Formals diadakan untuk dihadiri oleh seluruh anggota kolese. Karena banyaknya anggota kolese biasanya melebihi kapasitas Aula Kebesaran, Mega Formals kerap kali diadakan di lokasi diluar kolese. Feast Mega Formals diadakan ketika kolese-kolese di Durham tengah merayakan hari jadi ataupun hari Santo pelindung mereka. Feast Mega Formals biasanya dilakukan dengan lebih meriah daripada suatu formals, yang biasanya dimulai dengan perayaan ekaristi di Katedral Durham dan diakhiri dengan pesta dan sabrage. Masing-masing kolese memiliki tanggal Feast dan tradisi yang berbeda-beda.
Pesta riung
Sudah menjadi tradisi bagi kolese-kolese di Durham untuk mengadakan pesta riung, atau kerap kali disebut ball, yang spektakuler sepanjang tahun. Sebagian besar kolese akan memutuskan untuk memberikan tema pada ball mereka, yang dapat diterjemahkan ke dalam setiap aspek pesta pada malam itu, mulai dari dekorasi meja hingga pakaian. Tema biasanya ditentukan oleh ball committee yang cenderung merupakan sekelompok mahasiswa yang bertugas menyelenggarakan ball tertentu.
Sejarah dari mengapa kolese-kolese di Durham mengadakan ball itu sendiri kurang diketahui, namun memiliki kesamaan yang drastis dengan pesta riung yang diadakan oleh kolese-kolese di Universitas Cambridge. St Chad's College misalnya, mengadakan Candlemas Ball setiap tahunnya. Acara yang mulai diselenggarakan pada tahun 1956 ini, merupakan salah satu ball tertua dan paling flamboyan di Universitas Durham. Bersama dengan June Ball yang diadakan oleh University College, kedua acara tersebut sering diakui sebagai salah satu May Balls Universitas Cambridge versi Durham.
Lokasi ball yang digunakan oleh kolese-kolese di Durham berbeda-beda, dengan beberapa kolese lebih memilih untuk mengadakan pestanya sendiri di kampus, sementara yang lain memilih untuk menyewa tempat eksternal di dalam atau sekitar kota Durham. Mahasiswa biasanya akan disambut dengan hidangan 3 menu pada saat kedatangan, dan transportasi ke lokasi ball biasanya juga sudah termasuk harga tiket untuk acara. Beberapa kolese juga menawarkan tiket 'ents' yang lebih murah, dan mencakup kedatangan ke lokasi ball setelah makan malam telah usai, dimana mahasiswa dapat menikmati acara selanjutnya. Kedua opsi tersebut umum digunakan di sebagian besar ball di Durham yang memungkinkan mahasiswa untuk memenuhi anggaran dan keinginan mereka sendiri.
Setelah makan malam, ball akan dilanjutkan dengan serangkaian hiburan yang tersedia untuk dinikmati sepanjang malam. Secara tradisi, mahasiswa akan berminum alkohol, dan melanjutkan acara-acara di ball selagi bermabuk, yang memuat wahana pasar malam, pertunjukan dan musik live, kembang api, booth foto, permainan hantam kendara dan kincir ria, kedai makanan, dan lain-lain. Kadang-kadang, kolese bahkan mengadakan pesta lanjutan yang diakhiri dengan survivor's breakfast atau sarapan pagi bagi orang yang berhasil bertahan selama itu.
Kritik yang sering diberikan terhadap ball-ball di Durham adalah harga tiket yang terlalu mahal. Ball yang diadakan oleh kolese-kolese Durham, sering kali mematok harga setidaknya £70 bagi anggota kolese yang mengadakan, hingga setidaknya £150 bagi mahasiswa yang tidak beranggotakan kolese yang mengadakan.[80]Josephine Butler College misalnya, menerima banyak komentar yang tidak proporsional mengenai harga ball musim panasnya (seharga £75), mengingat bahwa Josephine Butler College memiliki reputasi sebagai kolese untuk mahasiswa "kelas pekerja".[81]
Organisasi Mahasiswa
Sekitar 200 klub dan organisasi mahasiswa dijalankan di Durham, meliputi bidang akademik, seni, budaya dan agama, hobi dan permainan, alam, politik, hukum dan musik.[82] Perhimpunan Mahasiswa Durham (Durham Student's Union) mendirikan dan menyediakan sebagian besar dana untuk organisasi-organisasi ini. Durham Union Society, didirikan pada tahun 1842 sebagai perhimpunan perdebatan, merupakan perkumpulan mahasiswa independen terbesar di Durham, yang menyelenggarakan debat mingguan dan pidato dari tamu undangan. Perlu diketahui bahwa Durham Union Society, atau sering disebut sebagai Durham Union, berbeda dengan Durham Student's Union dimana yang terakhir merupakan organisasi yang dinaungi oleh Universitas Durham itu sendiri.[83] Durham Union juga merupakan perhimpunan perdebatan mahasiswa paling bergengsi di Britania Raya dan dunia yang sejajar dengan Cambridge Union dan Oxford Union.
Ada spekulasi mengenai prevalensi perhimpunan rahasia yang bersifat elitis di kampus, beberapa diantaranya bernama 'Hatfield Cavaliers', 'Castle Fives', 'Red Poet Society', 'Elephant Polo Club', dan 'Caelian'. Berdasarkan spekulasi, kebanyakan anggotanya merupakan laki-laki, meskipun 'Aolian Society' (yang diambil dari nama Dewa Angin Yunani), yang konon berbasis hampir secara eksklusif di kalangan mahasiswa University College, merupakan pengecualian.[84][85] Perhimpunan seperti 'A.A.' atau, secara lengkap, Arcanum Arcanorum, dikatakan memiliki keanggotaan yang didominasi secara eksklusif oleh kolese-kolese yang berada di Bailey, dimana makan malam alumni untuk mantan anggota perhimpunan biasanya diadakan di klub-klub London.
Olahraga
Olahraga di Universitas Durham adalah aspek penting dalam kehidupan mahasiswa, dengan sekitar 92% mahasiswa Durham mengikutinya secara rutin. Durham telah dua kali dinobatkan sebagai Times dan Sunday Times Sports University of the Year, pada tahun 2015 dan 2023.[86][87][88] Pada tahun 2018, universitas ini menyelenggarakan lebih dari 50 cabang olahraga berbeda, yang diselenggarakan di bawah nama payung Tim Durham, dan sebagian besar berbasis di pusat olahraga Maiden Castle. Fasilitas yang dimiliki meliputi 26 lapangan untuk olah raga mulai dari rugby, lacrosse, hingga netball, fasilitas tambahannya meliputi sebelas rumah perahu, dua astroturf, studio kebugaran, dan ruang angkat beban.[89][90] Universitas juga memiliki The Racecourse yang memiliki delapan lapangan dan lapangan untuk kriket, rugbi, squash, dan sepak bola.[91]
Durham diakui sebagai Pusat Keunggulan Kriket,[92] Pusat Pertunjukan Dayung Inggris,[93] dan sebagai mitra universitas Lawn Tennis Association.[94] Universitas Durham juga merupakan Universitas yang terakreditasi oleh Football Association, dengan akreditasi 3* tertinggi.[95]
Durham telah berada di posisi tiga teratas di semua cabang olahraga dalam tabel British Universities & Colleges Sport (BUCS) sejak 2011/12. Pada tahun 2014/15, universitas ini menjadi Universitas kedua (setelah Universitas Loughborough) yang lulus 4000 poin BUCS dan universitas terbaik di Britania Raya untuk olahraga tim. Kedua hal ini terulang pada musim 2015/16, yang juga menyaksikan Durham memecahkan rekornya sendiri untuk total skor BUCS di kompetisi liga dan piala.[96][97]
Dalam olahraga dayung, Durham memiliki rekor bagus di BUCS Regatta, setelah memenangkan gelar selama sepuluh tahun berturut-turut (2004-2013) sebelum menempati posisi kedua pada tahun 2014, kemudian merebut kembali gelar tersebut pada tahun 2015[98] dan sekali lagi pada tahun 2023.[99] Klub Perahu Universitas Durham juga berkompetisi di Durham Regatta dan Balap Perahu Utara yang melawan Universitas Newcastle, yang berlangsung pada tahun 1997 – 2010 dan dihidupkan kembali pada tahun 2015.[100]
Universitas Durham juga merupakan salah satu dari empat universitas yang berkompetisi dalam Turnamen "Doxbridge" (lakuran dari Durham, Ofxord dan Cambridge), yang merupakah sebuah kompetisi olahraga antara Universitas Durham, Universitas Oxford, Universitas Cambridge dan Universitas York.[101] Kolese-kolese Durham juga bersaing secara resmi dengan kolese dari Universitas York dalam turnamen tahunan Universitas yang diadakan sejak tahun 2014.[102] Durham memenangkan turnamen ini pada tahun 2014 (di York) dan 2015 (di Durham) sebelum York mencatatkan kemenangan pertamanya pada tahun 2016 (di York). Durham juga berkompetisi lagi dengan juara lama BUCS Universitas Loughborough di 'BUCS Varsity', serangkaian pertandingan BUCS yang terkoordinasi di berbagai cabang olahraga, dan dalam kompetisi antara kolese Durham dan Loughborough Halls, keduanya diselenggarakan untuk pertama kalinya. Durham memenangkan Universitas BUCS baik kandang maupun tandang pada 2015/16, namun kalah dalam kompetisi kolegiat yang diadakan di Durham.[103]
Penerimaan mahasiswa
Penerimaan mahasiswa baru di Universitas Durham dilakukan melalui UCAS. Tingkat kesulitan untuk memasuki Durham sangat kompetitif dan setiap tahunnya, Durham hanya menerima sekitar 41% dari total aplikasi UCAS. Perlu diketahui bahwa siswa yang tidak memiliki poin cukup di UCAS tidak akan diperbolehkan mendaftar di universitas yang memiliki prasyarat nilai tinggi, sehingga Universitas Durham dapat dikategorikan sebagai 'sangat kompetitif' karena hanya menerima kurang dari separuh calon mahasiswa atau 4 tempat untuk 10 pendaftar yang sebenarnya memenuhi standar mereka.
Rata-rata skor poin UCAS untuk pendatang baru pada tahun 2020-2021 adalah 187 poin, menempatkan Universitas Durham di urutan kesepuluh tersulit di Britania Raya dalam hal entrants' point. Proporsi mahasiswa di Universitas Durham terdiri dari 14.730 mahasiswa sarjana dan 4.790 mahasiswa pascasarjana (2019/20). Pada tahun 2014/15, Durham menduduki peringkat keempat dalam jumlah siswa dari latar belakang kelas menengah, yaitu sebesar 85,8 persen. Pada tahun yang sama, 34,3 persen populasi mahasiswa sarjana penuh waktu berasal dari sekolah swasta berbayar dan 8,75% dari grammar school.[104] Pada tahun 2014–15, 44,8 persen mahasiswa sarjana penuh waktu tinggal di kolese (termasuk St John's dan St Chad's College).[105] Universitas Durham memberikan tawaran penerimaan kepada 69 persen pelamar berusia 18 tahun pada tahun 2015, terendah ke-9 di antara universitas Russell Group.[106] Pada tahun akademik 2016–2017, universitas ini memiliki rincian domisili masing-masing mahasiswa Inggris:UE:non-UE sebesar 73:6:22 dengan rasio perempuan dan laki-laki sebesar 55:45.[107]
Universitas Durham mengenakan biaya sarjana sebesar £9,250 untuk pelajar berkewarganegaraan Kerajaan Bersatu (Inggris, Wales, Skotlandia dan Irlandia Utara), pelajar berkewarganegaraan Irlandia, dan pelajar berkewarganegaraan Uni Eropa dan/atau Wilayah Ekonomi Eropa (Swiss, Norwegia, Liechtenstein, Islandia) yang memiliki status menetap (settled status).[108] Pelajar berkewarganegaraan Uni Eropa yang tidak memiliki status menetap dan warga negara lain akan dikenakan overseas status, yang biasa mencapai £31,000 (Rp. 620,000,000) per tahun.[109]
Untuk siklus penerimaan sarjana tahun 2013–14, Durham menerima 26,030 lamaran (untuk sekitar 4,200 tempat),[110] Universitas Durham mengharuskan siswa yang mengajukan gelar sarjana hukum untuk mengikuti tes masuk LNAT (National Admissions Test for Law) sebagai prasyarat memasuki universitas.[111]
Universitas Durham terdaftar sebagai Sutton Trust 30 universitas di Britania Raya yang "sangat paling selektif".
Karena usianya,[118][119] struktur universitas yang bergaya Oxbridge,[120][121] dan penerimaan yang sangat selektif,[122] Durham telah lama dianggap sebagai salah satu universitas paling bergengsi dan elit di Inggris. Universitas ini juga merupakan salah satu dari sedikit universitas yang memenangkan University Challenge lebih dari satu kali (1977, 2000, dan 2023).[123][124] Universitas Durham juga merupakan Sunday Times University of the Year pada tahun 2005.[125][126]
Rencana Strategis Universitas Durham 2017–2027 menetapkan target untuk berada di posisi 5 teratas secara nasional di tabel liga Times/Sunday Times, memiliki 50 persen mata pelajaran yang memenuhi syarat di 50 besar global pada peringkat dunia QS, dan berada di posisi teratas tiga institusi Inggris berdasarkan kutipan per anggota staf akademik.[127]
Nasional
Universitas Durham secara konsisten berada di sepuluh besar peringkat universitas di Inggris dan merupakan satu dari hanya empat universitas (bersama dengan Oxford, Cambridge, dan St Andrews) yang tidak pernah meninggalkan 10 besar di salah satu dari tiga tabel liga domestik utama sejak 2013. Complete University Guide 2024 memberi peringkat Durham ke-8 secara keseluruhan,[128] Guardian University Guide 2023 dan The Times/Sunday Times Good University Guide 2023 memberi peringkat Durham ke-6 secara keseluruhan[129][130]
Laporan pasar High Fliers Research Inggris untuk tahun 2023 menempatkan Universitas Durham di peringkat ke-9 dalam tabel universitas yang paling banyak ditarget oleh perusahaan ternama di dunia.[131] Universitas Durham juga termasuk dalam 13 Universitas Sutton Trust, dimana alumnus dari 13 universitas tersebut akan sangat mungkin masuk dunia professional hanya kurang dari 5 tahun setelah lulus. Mahasiswa lulusan 13 universitas ini (termasuk Durham), diprediksi akan menghasilkan rata-rata £4,300 (17%) lebih banyak daripada universitas lainnya.
Internasional
Times Higher Education World University Rankings 2024 menempatkan Universitas Durham di peringkat 174 dunia, naik 24 peringkat dari peringkat tahun 2023. Dalam pemeringkatan mata pelajaran dan mata pelajaran pada tahun 2024, Durham menempati peringkat ke-39 dalam bidang seni dan humaniora, dalam kisaran 201–250 untuk teknik dan teknologi dan ilmu kehidupan, 126–150 untuk ilmu fisika, ke-81 untuk ilmu sosial, 101–125 untuk bisnis dan ekonomi, 301–400 untuk ilmu komputer, peringkat ke-60 untuk hukum, peringkat ke-92 untuk pendidikan, dan peringkat 126–150 untuk psikologi.[132]
Durham menduduki peringkat ke-77 dalam pemeringkatan dampak Times Higher Education untuk tahun 2023, yang mengukur dampak penelitian, pengelolaan, penjangkauan, dan pengajaran universitas terhadap Tujuan Pembangunan BerkelanjutanPerserikatan Bangsa-Bangsa, naik setidaknya 24 peringkat dari tahun 2023 (peringkat 101-200). Dalam hal tujuan individu, Durham menduduki peringkat ke-64 untuk kemitraan dalam mencapai tujuan, peringkat ke-66 untuk perdamaian, keadilan dan institusi yang kuat, peringkat ke-15 untuk kehidupan di darat, peringkat ke-64 untuk kehidupan di bawah air, dalam kisaran 101–200 untuk aksi iklim, peringkat ke-26 untuk konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, peringkat ke-34 untuk kota dan komunitas berkelanjutan, 101–200 untuk pengurangan kesenjangan dan inovasi, industri dan infrastruktur, 201–300 untuk pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, 101–200 untuk harga terjangkau dan energi bersih, peringkat ke-72 untuk air bersih dan sanitasi, 201–300 untuk kesetaraan gender, 401–600 untuk pendidikan berkualitas dan kesehatan dan kesejahteraan yang baik, 201-300 untuk nol kelaparan, dan gabungan ke-35 tanpa kemiskinan.
Durham Business School, yang merupakan fakultas bisnis daripada Universitas Durham juga telah memiliki triple crown accreditation dari AACSB, AMBA, dan EQUIS, menjadikan Durham Business School termasuk dari 124 sekolah bisnis (1%) di dunia yang memiliki 3 akreditasi sekaligus.[133]
Demografi
Di antara universitas-universitas di Inggris, Universitas Durham mempunyai rata-rata Tarif UCAS untuk mahasiswa baru tertinggi kesepuluh pada tahun 2021[134] dan proporsi siswa berpendidikan sekolah negeri terendah ketiga yang memulai perkuliahannya pada tahun 2016, yaitu sebesar 62,9 persen (terendah kelima dibandingkan dengan tolok ukurnya).[135]
Karena banyaknya proporsi mahasiswa berpendidikan swasta dan berbiaya tinggi di Universitas Durham, insiden rasisme, seksisme, dan elitisme sering dilaporkan terjadi di dalam Durham, biasanya ditargetkan terhadap mahasiswa berpendidikan negeri.[136][137][138][139] Pihak universitas telah menyatakan bahwa mereka mengutuk semua bentuk elitisme dan kejahatan rasial.[140] Durham juga telah membentuk komisi independen pada bulan Oktober 2018 untuk menginvestigasi akusasi tersebut. Laporan komisi ini diterbitkan pada bulan Juli 2020, menyoroti bahwa terdapat banyak masalah terkait intimidasi, diskriminasi, dan kurangnya keberagaman, dan banyak mahasiswa yang datang ke Universitas Durham dengan "rasa berhak". Laporan tersebut juga menemukan bahwa kurangnya keberagaman adalah "akar dari sejumlah perilaku diskriminatif dan eksklusif", termasuk rasisme, seksisme, dan rasa tidak hormat terhadap siswa kelas pekerja. Komisi tersebut membuat 20 rekomendasi, yang semuanya diterima oleh manajemen universitas.[141]
Universitas Durham dinilai oleh The Tab sebagai Universitas terburuk keenam di Britania Raya dalam segi multikulturalisme, dengan hanya 15% dari mahasiswa-nya merupakan dari golongan minoritas, dan 85% lainnya merupakan mahasiswa berkulit putih. The Tab juga memberi peringkat kedua terhadap Universitas Durham sebagai Universitas dengan proporsi mahasiswa berstatus kaya dan berpendidikan swasta terbanyak di Britania Raya, jauh melebihi tolak ukur rata-rata.[142]
Pandangan masyarakat
Universitas Durham kerap kali dipandang sebagian besar masyarakat Inggris sebagai 'tempat pembuangan' mahasiswa unggul yang masih tidak cukup baik untuk memasuki Universitas Oxford dan Universitas Cambridge. Istilah Oxbridge reject, juga sering terdengar di kalangan masyarakat yang ditargetkan kepada mahasiswa maupun alumnus Universitas Durham.
Singkatan Doxbridge (Durham, Oxford Cambridge) gagal untuk mendapatkan pengakuan luas dari masyarakat dan biasanya digunakan secara tongue-in-cheek atau sarkas. Menurut Palatinate, hampir setengah (sekitar 46,4%) mahasiswa di Durham merupakan Oxbridge rejects, yang berartikan mereka gagal untuk mendapatkan tempat di 2 universitas prestisius tersebut; dan memilih untuk memasuki Universitas Durham. Ini juga dapat dijadikan fakta tambahan bahwa mahasiswa di Durham memiliki akal intelektual yang tinggi karena berhasil untuk mendaftarkan diri di Oxford dan Cambridge dengan nilai A-Level minimal (A*A*A), namun gagal memasukinya karena faktor lain, seperti supercurriculars ataupun keaktifan berorganisasi.[143]
Meskipun demikian, banyak karakteristik yang digunakan untuk mengidentifikasi Oxford dan Cambridge sebagai pembeda dari universitas-universitas Inggris lainnya yang juga dapat diidentifikasi pada tingkat yang berbeda-beda di Durham, dan istilah Doxbridge telah digunakan secara serius dalam analisis pasar kerja legal di Britania Raya.[144]
Alumni
Alumni Durham aktif melalui organisasi dan acara seperti reuni, makan malam, dan pesta tahunan. Pada tahun 2007 terdapat 67 asosiasi Durham mulai dari kelompok internasional hingga kolegiat dan olahraga yang melayani lebih dari 109.000 alumni.[145]
Organisasi payung bagi alumni Universitas Durham adalah Dunelm, yang menawarkan berbagai acara dan layanan alumni yang berdedikasi.[146]Dunelm dapat menelusuri akarnya dari Durham University Society, yang dibentuk pada tahun 1921, dan didahului oleh Society of Dunelmians pada tahun 1905 dan Durham University Association pada tahun 1866.[147] Dunelm USA, sebelumnya bernama North American Foundation for the University of Durham atau NAFUD, adalah badan filantropi di Amerika Serikat yang menyelenggarakan acara alumni dan penggalangan dana untuk proyek terkait Durham.[148]
Sebuah pondok masonik, yang bernama University of Durham Lodge no. 3030, didirikan pada tahun 1903 untuk alumni Durham dan saat ini bertemu secara rutin di Aula Freemason di Covent Garden, London.[149] Alumni Durham sebelumnya juga mendapat akses dari keanggotaan afiliasi Princeton Club of New York sebelum penutupannya.[150] Lulusan Durham sendiri tidak memiliki klub khusus – upaya untuk mengumpulkan dana untuk klub di pusat kota London (mengikuti model Klub Oxford dan Cambridge) dimulai pada bulan Maret 1922, dipelopori oleh anggota University of Durham Lodge, tetapi pada akhirnya tidak berhasil.[151]
Alumnus terkemuka
Sejumlah alumnus Durham telah memberikan kontribusi yang signifikan antara lain di bidang pemerintahan, hukum, sains, akademisi, bisnis, seni, jurnalisme, dan atletik.
Universitas Durham telah digunakan sebagai lokasi syuting di sejumlah produksi bioskop dan televisi. Karena arsitektur Romawinya yang khas, Universitas dan Katedral Durham berfungsi ganda sebagai sejumlah lokasi fantasi dalam produksi film beranggaran besar, kedua universitas dan katedral juga sering ditampilkan dalam sejumlah program televisi.
Kemunculan besar pertama asitektur Durham dalam sebuah film terjadi pada adaptasi novel Thomas Hardy, Jude, pada tahun 1996.[173] Film ini menampilkan adegan aktor utama Christopher Eccleston yang bekerja sebagai tukang batu di bagian luar katedral dan adegan selanjutnya diambil di dalam katedral dan di Jembatan Prebends yang bersebelahan.
Universitas dan Katedral Durham ditampilkan dalam dua film Harry Potter pertama (Harry Potter and the Sorcerer's Stone[178] dan Harry Potter and the Chamber of Secrets[179]) sebagai Sekolah Sihir Hogwarts.[180] Kloister yang terdapat di katedral muncul di sejumlah adegan sebagai salah satu halaman sekolah,[181] Chapter House di Universitas Durham juga muncul sebagai ruang kelas Profesor McGonagall[182] dan lantai atas Triforium sebagai Forbidden Corridor. Arsitektur eksterior Katedral dan Universitas Durham juga sangat menginspirasi desain model Hogwarts yang digunakan dalam film-film dan sebagian modelnya terlihat bergaya katedral dengan penambahan menara yang fantastis.[183]
Desain set istana dalam film Snow White and the Huntsman sebagian besar didasarkan pada arsitektur Katedral Durham. Tim produksi menghabiskan empat hari di katedral untuk melakukan fotografi interior 3D dan menggunakan data yang dikumpulkan untuk membuat set baik fisik maupun digital. Yang paling menonjol, ruang singgasana dalam film tersebut menampilkan tiang-tiang yang berpola sama dengan yang ada di dalam katedral.[184]
Pemandangan interior katedral juga ditampilkan dalam film Marvel Avengers: Endgame pada tahun 2019[185] sebagai lokasi dalam ruangan Asgard.
Adegan film yang disutradarai Ken Loach berjudulkan The Old Oak juga difilmkan di Katedral Durham.[186]
^ abcde"Historical note"(PDF). Durham University. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 8 August 2007.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Nigel Watson (2007). The Durham Difference. James & James (Publishers) Ltd, London. hlm. 29.
^Nigel Watson (2007). The Durham Difference. James & James (Publishers) Ltd, London. hlm. 30–31.
^Nigel Watson (2007). The Durham Difference. James & James (Publishers) Ltd, London. hlm. 45.
^"Durham University Records". Durham University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2015. Diakses tanggal 3 October 2015.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Nigel Watson (2007). The Durham Difference. James & James (Publishers) Ltd, London. hlm. 54.
^"How the University is run". Durham University. Diakses tanggal 2 March 2016. In his role as Warden, the Vice-Chancellor and Warden also has overall responsibility for fourteen of the University's Colleges – the Heads of College are directly responsible to the Vice-Chancellor through the Pro-Vice-Chancellor and Deputy Warden of the Colleges. The two recognised Colleges, St John's and St Chad's, are independent foundations with separate Governing Councils.
^"Societies". DSU. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2016. Diakses tanggal 15 February 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Durham University". Milkround Online Ltd. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 February 2016. Diakses tanggal 15 February 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Law firms' preferred universities 2019". Chambers Student. Diakses tanggal 28 July 2019. When we leave London, we find Oxbridge only coming in at ninth and tenth on the chart. Durham has taken a slide too. When we look at what replaces Doxbridge, we see universities in big cities with legal markets significant enough to keep graduates hanging around.
^"The Durham Difference"(PDF). Durham University. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 29 June 2011. Diakses tanggal 3 April 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"John Douglas (1828–1904)". Douglas, John (1828–1904). Australian Dictionary of Biography, Volume 4, Melbourne University Press. Diakses tanggal 14 March 2009.
^"Professor George Rochester". The Independent. London. 18 March 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2008. Diakses tanggal 14 March 2008.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Harold Jeffreys". School of Mathematics and Statistics University of St Andrews, Scotland. Diakses tanggal 14 March 2009.
^"Obituary: David Walton". The Independent. London. 23 June 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 July 2011. Diakses tanggal 14 March 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Durham Rowers in Olympics". Durham University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 November 2008. Diakses tanggal 14 March 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Jude (1996) – IMDb, diarsipkan dari versi asli tanggal 31 January 2016, diakses tanggal 2019-06-17Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Elizabeth (1998) – IMDb, diarsipkan dari versi asli tanggal 10 April 2017, diakses tanggal 2019-06-17Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^The Making of Harry Potter. "Hogwarts Castle Model, Art Department". Warner Bros Studio Tour. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 May 2019. Diakses tanggal 2019-06-17. To make Hogwarts appear even more realistic, artists rebuilt miniature versions of courtyards from Alnwick Castle and Durham Cathedral, where scenes from Harry Potter and the Philosopher’s Stone were shot.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^IMDb (2012). "Chris Hemsworth in Snow White and the Huntsman (2012)". IMDb. Note the columns behind Hemsworth in this production image. The diamond lattice and chevron patterns on these columns are identical to those in Durham Cathedral. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 March 2017. Diakses tanggal 2019-06-17.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-roman", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-roman"/> yang berkaitan