António de Oliveira SalazarGCTEGCSEGCoIIHGCIC (28 April 1889 – 27 Juli 1970) adalah seorang negarawan, akademisi, dan ekonom asal Portugal yang menjabat sebagai Perdana Menteri Portugal dari tahun 1932 hingga tahun 1968. Mulai berkuasa pada masa Ditadura Nacional (Kediktatoran Nasional), ia mengubah rezim tersebut menjadi rezim korporatisEstado Novo (Negara Baru), dengan dirinya sebagai diktator. Rezim yang ia dirikan bertahan sampai tahun 1974, yang membuatnya menjadi rezim otoriter paling lama di Eropa.
Seorang profesor ekonomi politik di Universitas Coimbra, Salazar mulai terjun ke dalam kehidupan publik sebagai menteri keuangan dengan dukungan Presiden Óscar Carmona setelah kudeta 28 Mei 1926. Militer pada 1926 melihat diri mereka sebagai penjaga bangsa di tengah ketidakstabilan dan kegagalan Republik Portugis Pertama, tetapi mereka tidak mengetahui cara menangani permasalahan di saat itu.[3] Dalam waktu satu tahun, dengan kekuasaan istimewa, Salazar menyeimbangkan anggaran dan menstabilkan mata uang Portugal. Salazar menghasilkan surplus anggaran untuk pertama kalinya.[4] Ia mempromosikan administrasi sipil dalam rezim otoriter tersebut ketika negara itu semakin termiliterisasi. Tujuan Salazar adalah depolitisasi masyarakat, dan bukan mobilisasi masyarakat.[3]
Menentang komunisme, sosialisme, sindikalisme dan liberalisme, pemerintahan Salazar bersifat konservatif, korporatis, dan nasionalis; dan juga bersifat kapitalis dalam beberapa bidang meskipun dengan cara yang sangat terkondisi hingga awal dari tahap terakhir kekuasaannya, di tahun 1960an.[5] Salazar menjauhkan dirinya dari Nazisme dan fasisme, yang ia gambarkan sebagai "Caesarisme pagan" yang tidak memiliki batasan legal, moral, dan religius.[6] Selam hidupnya Salazar menghindari retorika populis.[7] Ia umumnya menentang konsep partai politik ketika, pada tahun 1930an, ia mendirikan Persatuan Nasional. Salazar menggambarkan dan mempromosikan partai itu sebagai "non-partai"[8] dan mengumumkan bahwa Persatuan Nasional akan menjadi antitesis dari partai politik.[8] Ia mempromosikan ajaran Katolik, namun berpendapat bahwa peran Gereja adalah peran sosial, bukan politik, dan menegosiasikan Konkordat tahun 1940 yang membuat gereja dalam jarak yang dekat. Salah satu motto rezim Salazar adalah Deus, Pátria e Família (Tuhan, Tanah Air dan Keluarga), meskipun ia tidak pernah mengubah Portugal menjadi negara konfesional.[9][10]
Tahun-tahun di antara akhir Perang Dunia II dan tahun 1973 mewakili periode ekspansi ekonomi terbaik dari Portugal di abad ke-20. Selama masa ini, laju pertumbuhan mencapai tingkat yang belum pernah tercapai sebelumnya dan momentum ini bertahan selama beberapa periode. Setelah seabad yang penuh dengan stagnasi ekonomi atau perbedaan dari perekonomian global yang lebih maju, ekonomi Portugal mulai tumbuh secara konsisten, dan melesat di tahun 1960an.[14] PDB per kapita Portugal terhadap Uni Eropa mencapai 66% di tahun 1973, kemudian jatuh di bawah 65% di tahun 2022.[15]
Doktrin plurikontinentalisme menjadi dasar dari kebijakan teritorial Salazar, yaitu konsepsi tentang Imperium Portugal sebagai suatu negara kesatuan yang terbentang di beberapa benua. Setelah Salazar jatuh koma di tahun 1968, Presiden Américo Tomás memecatnya dari jabatan perdana menteri.[16]
Dengan Estado Novo memmungkinan dia menjalankan kekuasaan politik yang luas, Salazar menggunakan penyensoran dan polisi rahasia PIDE untuk membungkam oposisi. Salah satu pemimpin oposisi, Humberto Delgado, yang secara terbuka menentang rezim Salazar pada pemilihan presiden tahun 1958, mulanya diasingkan dan kemudian terlibat dengan beberapa aksi kekerasan yang bertujuan menggulingkan rezim, termasuk pembajakan kapal pesiar Santa Maria[17] dan Pemberontakan Beja,[18] yang akhirnya membuat ia dibunuh oleh PIDE pada tahun 1965.
Estado Novo runtuh pada saat Revolusi Anyelir tahun 1974, empat tahun setelah kematian Salazar. Selama beberapa dekade terakhir , "sumber dan metode baru digunakan oleh sejarawan Portugal untuk mencoba memahami kediktatoran yang bertahan selama empat puluh delapan tahun."[19]
Latar belakang
Keluarga
Salazar lahir di Vimeiro, dekat Santa Comba Dão (Distrik Viseu), di keluarga yang berpendapatan sederhana pada 28 April 1889.[20] Ayahnya, seorang pemilik tanah kecil, mulanya adalah seorang buruh tani dan kemudian menajadi manajer bagi keluarga Perestrelos, sebuah keluarga pemilik tanah desa kaya di wilayah Santa Comba Dão yang memiliki tanah dan aset lain yang tersebar di antara Viseu dan Coimbra.[21]
Dia adalah satu-satunya anak laki-laki dari dua sepupu kelima, António de Oliveira (1839–1932) dan istrinya Maria do Resgate Salazar (1845–1926).[20] Menurut tata nama Portugis, yang meletakkan nama keluarga ibu di depan, nama Salazar seharusnya "António Salazar de Oliveira" – pola yang diikuti oleh keempat saudarinya – tetapi, untuk alasan yang tidak jelas, urutan nama keluarganya dibalik, dan ia menjadi "António de Oliveira Salazar".[22] Empat kakak perempuannya adalah Maria do Resgate Salazar de Oliveira, seorang guru sekolah dasar; Elisa Salazar de Oliveira; Maria Leopoldina Salazar de Oliveira; dan Laura Salazar de Oliveira, yang pada tahun 1887 menikahi Abel Pais de Sousa, saudara Mário Pais de Sousa, yang menjabat sebagai menteri dalam negerinya Salazar.
Pendidikan
Salazar masuk sekolah dasar di desanya dan kemudian masuk ke sebuah sekolah dasar di Viseu. Pada umur 11, ia mendapat tempat gratis di seminari Viseu, dimana ia belajar selama delapan tahun, dari 1900 hingga 1908.[23] Salazar dipertimbangkan untuk menjadi seorang pendeta, namun seperti kebanyakan orang yang masuk seminari di usia muda, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan ke imamat setelah menerima tahbisan suci.[24] Dia pergi ke Coimbra di tahun 1910 selama tahun-tahun awal Republik Portugis Pertama untuk belajar ilmu hukum di Universitas Coimbra.[25] Selama masa belajar di Coimbra, ia memiliki minat khusus terhadapa keuangan dan lulus sekolah hukum dengan predikat istimewa, dengan keahlian di bidang kebijakan ekonomi dan keuangan. Ia lulus di tahun 1914, dengan nilai 19 dari 20,[26] dan sementara itu, menjadi asisten professor bidang kebijakan ekonomi di Sekolah Hukum, Pada tahun 1917, dia menjabat sebagai ketua bidang kebijakan ekonomi dan keuangan, atas penununjukan profesor José Alberto dos Reis. Di tahun berikutnya, Salazar dianugerahi gelar doktoral.[26]